10/20/2019

Apakah Kalian Mengira Kami Akan Lupa Wahai Musyrikin Afrika ?


Apakah Kalian Mengira Kami Akan Lupa Wahai Musyrikin Afrika ?

Telah berlalu beberapa dekade atas Muslimin di Nigeria, sedang mereka mengalami penderitaan karena kejahatan para (penyembah) berhala, Nashrani dan pemerintahan Thaghut terhadap mereka. Dan kita tidak mendengar seruan-seruan Jihad di Negara tersebut, karena Amerika tidak mengumumkan Jihad di sana sebagaimana dahulu ia melakukannya di Afghanistan, Bosnia dan Kosovo! Juga karena musuh disana adalah termasuk "Negara Sekutu" sebagaimana ikhwanul murtaddin dan yang semisal mereka menyebutnya demikian, dan karena Jihad disana bukanlah di jalan "permasalahan utama" sebagaimana didengungkan berulang-ulang oleh sururiyah dan selainnya dari kalangan pengklaim Jihad.

Banyak kaum Muslimin di dunia yang tidak mendengar pembantaian Nashrani terhadap para pemeluk Islam di daerah "Plateau", dimana ratusan orang telah terbunuh dalam pembantaian masal yang tidak memperdulikan laki-laki, wanita maupun anak-anak. Rumah-rumah dan harta mereka dibakar, penghidupan dan mata pencaharian mereka dirampas, dan mereka diusir dari kampung halaman mereka agar menjadi para pengungsi di daerah utara. Sungguh para Nashrani telah mengerahkan orangnya untuk memerangi mereka pada berbagai tempat di Nigeria, dan mereka didukung oleh tentara, polisi dan penguasa murtad.

Dan sekarang ini seorang pun tidak mendengar apa yang diperbuat oleh Nashrani terhadap para pemeluk Islam pada berbagai daerah di selatan Nigeria, dimana penghidupan mereka dipersempit dan mereka didesak untuk pergi menuju daerah miskin lagi gersang di utara. Hari ini tidak ada seorang pun yang menyeru untuk menolong Mujahidin di utara melawan tentara koalisi Afrika kafir, dan kita tidak mendengar pembicaraan tentang kejahatan-kejahatan tentara terhadap penduduk di daerah seputaran danau "Chad", lantaran khawatir jika hal tersebut menjadi penguat bagi pasukan Khilafah yang saat ini mereka berdiri dengan sendirinya untuk menghadapi musyrikin. Para pengklaim Jihad dari kalangan fraksi dan organisasi menyimpang itu, lebih mengutamakan penguasaan para thaghut dan salibis dari pada pasukan Daulah Islam mengatur Negeri dengan syari'ah Allah Ta'ala.

Nashrani Afrika Barat dan penyembah berhalanya mengira bahwa mereka akan tetap selamat dari hukuman atas apa yang telah mereka perbuat terhadap Muslimin di Negara tersebut, mereka lalai terhadap realita bahwa peperangan dengan mereka saat ini, dikendalikan oleh muwahhidin yang tidak terlelap di atas penindasan, dan mereka tidak melupakan untuk membalas bagi saudara-saudara mereka, baik dalam masa jangka panjang maupun singkat.

Sekiranya mereka melihat pada sejarah yang dekat, pastilah mereka mengetahui apa yang sedang menanti mereka pada hari-hari yang akan datang, melalui tangan-tangan Mujahidin dengan izin Allah. Mereka harus mengingat apa yang telah diperbuat oleh pasukan Khilafah terhadap Yazidiyyin Musyrikin, berupa pembunuhan, penangkapan dan pengusiran dari Negeri, sebagai balasan bagi mereka atas kekafiran mereka terhadap Allah yang Maha Agung, serta hukuman bagi mereka atas apa yang telah diperbuat oleh tangan-tangan mereka, terhadap kaum Muslimin pada distrik-distrik di barat Mosul, ketika mereka menyombongkan diri di (muka) bumi dibawah kekuasaan Salibis, mereka menangkapi kaum Muslimin dan menghinakan mereka di distrik-distrik mereka, mereka menyakiti dan membunuhi siapa saja yang meninggalkan kekafiran dan masuk Islam (berserah diri) kepada Allah Rabb semesta 'alam. Dan peristiwa (al-ukht) "Du'a" yang karenanya Negeri Irak bergoncang, tidaklah jauh dari kita. Maka para Mujahid pun membalas mereka di era Amirul Mukminin Syaikh Abu Umar al-Baghdadi -taqabbalahullohu Ta'ala- dengan pembalasan yang setimpal, dan Mujahidin membunuh ratusan orang dari mereka.

Akan tetapi hukuman yang sebenarnya tertunda dari mereka sekitar sepuluh tahun, sampai jadilah hikayat mereka buah percakapan dan kisah bagi musafir, pada bumi bagian timur dan barat. Dan kisah tentang mereka akan terus menjadi ibroh bagi musyrikin mana saja yang berani menyakiti kaum muslimin dan kehormatan mereka, agar mereka mengetahui apa yang sedang menanti mereka pada tahun-tahun yang akan datang.

Hendaknya jangan sampai seorang dari musyrikin pun dimana saja berada, mereka itu menyangka, bahwa kami akan melupakan berbagai kejahatan mereka terhadap kaum Muslimin. Semua kejahatan Salibis, Rafidhah dan Koalisi mereka dari kalangan Shohawat dan tentara Thaghut, kami tidak akan melupakannya Bi'idznillah. Kejahatan Rusia di Qawqaz, kejahatan Serbia dan Kroat di Balqan, kejahatan Ahbash (Ethiopia) di Afrika Timur, kejahatan Hindu di Hind, Sind dan Bangladesh, kejahatan Nashrani di Philiphin, kejahatan Komunis di China, kejahatan Nashrani muharib di Afrika bagian tengah dan barat, dan yang lainnya dari luka-luka kaum Muslimin. Semua itu dengan daya dan kekuatan Allah, akan kami balas para musyrikin itu dengan balasan yang berlipat ganda. Sesungguhnya mereka melihat hal tersebut masih jauh, sedang kami melihatnya amat dekat, "dan Allah tidaklah lengah terhadap apa yang diperbuat oleh orang-orang zhalim".

Sungguh hari ini Muwahhidin mengucapkan selamat atas aksi ikhwah mereka pasukan Khilafah di Afrika Barat, yang membunuh tentara Nasrani dari militer Nigeria, dan menjadikan hal tersebut untuk kembali mengingatkan Nashrani di Nigeria, bahwa pembalasan kami kepada mereka belumlah selesai, Bi'idznillah, meskipun tulang-tulang dari Muslimin yang mereka bunuh di Plateau telah berubah menjadi debu.

Kami juga ingin mengingatkan mujahidiin di Afrika Barat agar perang mereka tidak hanya sebatas terhadap Nashrani muharib dan musyrikin umumnya, pada (daerah) utara Nigeria saja, tapi sangat terpenting agar operasi berbarokah mereka menggapai musyrikin pada berbagai daerah di Nigeria dan Negara-Negara koalisi Afrika, sampai mereka beriman kepada Allah semata, atau ahli kitab dari mereka membayar Jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

Sungguh penargetan terhadap para musyrikin terlebih menimpakan kerugian pada mereka, akan menyebabkan tersingkapnya realita permusuhan mereka terhadap Islam dan pemeluknya, dihadapan orang-orang yang tertipu dengan ilusi "saling hidup bersama" yang di gembar-gemborkan oleh ikhwan murtaddin dan kelompok yang semisalnya diberbagai tempat.

Karena hal tersebut tidaklah berlangsung lama, sebelum para musyrikin itu menimpakan siksaannya kepada "para pecinta damai" dengan mereka (musyrikin), meskipun mereka tidak membawa dari Islam kecuali sekedar identitasnya saja. Ketika itulah mereka sadar akan kenyataan bahwa Islam yang mana mereka menisbatkan diri padanya, ia lah yang menjadi sasaran, bukan orang-orangnya.

Inilah tepatnya apa yang dulu terjadi di Irak, ketika Mujahidin berhasil menanggalkan berbagai kebohongan tentang "persaudaraan" antara Muslimin dan Rafidhah serta ilusi tentang "menjalin kebersamaan bangsa" dan juga menyingkap kejahatan-kejahatan Rafidhah terhadap setiap siapa saja yang menisbatkan dirinya kepada Ahlussunnah di Negara tersebut. Sampai akhirnya tak ada seorangpun dari Ikhwan Murtaddin dan yang semisal mereka, yang bisa membuka mulutnya untuk melontarkan omong kosong berkaitan Islamnya Rafidhah, terlebih mensejajarkan mereka dengan Muslimin.

Maka kerahkanlah segala upaya dalam Jihad melawan musyrikin, serta bersikap keraslah dan tanpa ampun dalam memerangi murtaddin. Allah Ta'ala berfirman: "Dan perangilah musyrikin secara keseluruhan sebagaimana mereka juga memerangi kalian secara keseluruhan, dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah : 36)

_______________________________________
Di Terjemahkan oleh ;
MEDIA DAKWAH

#Seri: 201 Kamis, 27 Muharram 1441 H
#Sumber: Infografis An-Naba.

10/18/2019

BERKUMPUL DAN SHOLAT DI MASJID, TAPI TIDAK TERMASUK MUKMIN !


BERKUMPUL DAN SHOLAT DI MASJID,
TAPI TIDAK TERMASUK MUKMIN !


Akan datang suatu masa dimana manusia berjubel dan berkumpul di masjid-masjid dan melaksanakan sholat, akan tetapi mereka tidak ada yang termasuk mukmin!! ...

Imam Ibnu Abi Saiybah rahimahullah dalam mushonifnya menyebutkan sebuah atsar :

حدثنا فضيل بن عياض عن الأعمش عن خيثمة عن عبد الله بن عمرو قال : يأتي على الناس زمان يجتمعون و يصلون في المساجد و ليس فيهم مؤمن .

"Telah menceritakan kepada kami Fudhail bin Iyadh dari Al A'masy dari Khaitsamah dari Abdullah ibnu Amr, ia berkata : "Akan datang atas manusia suatu zaman, mereka berjubel berkumpul dan senantiasa melaksanakan sholat di masjid-masjid, akan tetapi tak satupun dari mereka yang bersatatus mukmin!"

Dalam atsar ini dinafikkan nama mukmin dari pelaku yang melaksanakan sholat, maknanya orang yang memakmurkan masjid-masjid dan selalu melaksanakan sholat di dalamnya, namun disisi lain ia terjatuh ke dalam salah satu atau beberapa pembatal keislaman, maka tidak dianggap amalan sholat itu, sehingga dinafikan (dihapus) setatus mukmin atau muslim dari dirinya.

Karena tidak disebut sebagai ibadah kepada Allah subhanah kecuali harus didasari tauhid. Sehingga seseorang yang beribadah kepada Allah dengan melaksanakan sholat, tidaklah dianggap ibadah sholatnya itu kecuali didasari bertauhid.

مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ ۚ أُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ

"Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka" (Surah At-Taubah (9:17)

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah berkata : "Apabila Engkau telah mengetahui bahwa Allah telah menciptakan Engkau untuk beribadah, maka ketahuilah bahwa ibadah tidak disebut ibadah kecuali didasari tauhid, sebagaimana sholat, tidak disebut sholat kecuali didasari dengan thoharoh".

Disebut Muwahid atau Ahlu Qiblat kaidahnya adalah siapa saja yang mendatangkan tauhid dan tidak mendatangkan salah satu pembatal dari pembatal-pembatal keislaman.

Tanbiih :

Bisa jadi, wallahu 'alam!! atsar ini telah terjadi pada masa sekarang, dimana orang-orang yang berjubel di pintu-pintu masjid dan ramai melaksanakan sholat adalah para penganut milah-milah kufriyyah, syi'ah, quburiyun, sufisme kufriyyah, penganut dan pejuang demokrasi sekulerisme kufriyyah, aliran atau mazhab dan organisasi kufriyyah, ... Anshoru thogut dari kalangan syurthy (polisi) dan juyusnya (tentaranya), Ulama suu' dan para cendikiawan liberalisme kufriyah dan jama'ah-jama'ah dan ormas islam yang manhajnya jatuh kedalam pembatal-pembatal keislaman.

Waspadalah wahai akhon tauhid dari kekufuran, kemusyrikan dan kemurtaddan setelah Allah karuniakan tauhid dan Al Qur'an.

Akhiru da'wana anilhamdulilahi rabbil alamin.


By : Abu Yahya As Saajiy gafarallahu liy.

books: Maroji : Kitab Majmuatu Tauhid dan Al Ushul As Tsalatsah, Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah.

Channel: ISLAMIC INSTITUTE

Murtad Tanpa Sadar Benar-Benar Akan Terjadi


Murtad Tanpa Sadar Benar-Benar Akan Terjadi di Akhir Zaman Seperti Saat Ini
Oleh: Abdurrahman


(Mata-Media.Net) – Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إن الناس دخلوا في دين الله أفواجا وسيخرجون أفواجا

“Sesungguhnya manusia masuk agama Islam secara berbondong bondong, dan mereka juga akan keluar dari agama Islam secara berbondong bondong”.
(HR. Imam Ahmad)

Para pembaca situs online Mata-Media.Net (MMC) semuanya, dari hadits diatas bisa diambil kesimpulan bahwa dari segi kuantitas umat Islam itu unggul, tetapi dalam segi kualitas, mereka semakin jauh dari nilai Islam itu sendiri. Salah satu penyebab hal itu bisa terjadi karena begitu banyak ulama yang memperjualbelikan agamanya dengan dunia, dan mereka dikenal dengan istilah Ulama Suu’ (jelek dan buruk) atau Syarrul Ulama’. Atau, ulama yang kelihatannya baik dan benar, dengan retorika yang memikat hati para awam Muslimin maupun kalangan aktivis Islam, namun sejatinya membawa misi untuk mengajak dan mengarahkan umat kepada jalan yang tidak benar sesuai Allah dan rasul-Nya. Contoh kecilnya adalah ketika ada ulama atau ustadz yang kencang menyeruakan kesyirikan Demokrasi, namun disisi lain dia masih menyeru umat untuk memilih pemimpin melalui jalur Demokrasi dengan alasan untuk mengambil madhorot yang lebih kecil dan sedikit.

Dan sepertinya keadaan tersebut telah banyak dijumpai dalam kehidupan sekarang ini. Sementara itu, Rasulullah sendiri telah memberi informasi jauh sebelumnya tentang hal itu dalam sebuah hadits,
فروى الحاكم في التاريخ من حديث عبدالله بن عمر قال : قال رسول الله صل الله عليه وسلم سيأتي على الناس زمان ما يبقى من القران إلارسمه ولا من الإسلام إلا إسمه، يتسمون به وهم أبعد الناس منه مساجدهم عامرة وهي خراب من الهدى فقهاء ذلك الزمان شر فقهاء تحت ظل السماء منهم خرجت الفتنة وإليهم تعود

Dalam kitab Tarikh, Imam Hakim menceritakan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma. Beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Akan datang suatu zaman, di mana tidak ada lagi Al-Qur’an melainkan hanya tulisannya saja, dan tidak pula agama Islam, melainkan hanya namanya saja. Masjid-masjidnya ramai, tetapi hampa dari petunjuk ulama. Pada zaman itu banyak ulama-ulama buruk (perilakunya) tersebar di bawah langit. Dari mereka mnucullah fitnah, dan kepada mereka pula fitnah itu kembali”.

Dengan semakin banyaknya bentuk kemunafikan yang terjadi dan nilai-nilai luhur Islam yang sudah tidak lagi diperhatikan, maka lambat laun iman seorang mukmin dengan tanpa disadari akan terkikis habis. Sehingga dikhawatirkan predikat iman pada dirinya juga akan terlepas. Dan mereka sudah tidak lagi temasuk dalam katergori Mukminin. Na’udzubillah min dzalik..

Imam Ad-Dailimi meriwayatkan hadits dari Abdullah bin Umar, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Akan datang suatu zaman, di mana ada ribuan manusia atau lebih, mereka sama melaksanakan shalat di sebuah masjid, melainkan tiada satupun dari mereka yang Mukmin”.

Imam Thabrani dan Abu Nu’aim dalam kitab Hilyah menyebutkan hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar yang mengatakan bahwasanya Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Mu’adzin suatu kaum mengumandangkan adzan dan iqamah untuk melaksanakan shalat, melainkan mereka tidaklah beriman”.

Imam Hakim menyebutkan sebuah hadits dalam kitab Mustadrak yang diriwayatkan dari Sufyan, dari A’masy, dari Khaitsamah dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, beliau mengatakan, “Akan datang suatu zaman, di mana manusia sama berkumpul di dalam masjid, tetapi mereka tidaklah beriman”.

Abu Syu’aib Al-Harani juga meriwayatkan hadits diatas dalam Kitab Fawaid melalui Sanad Imam Fudhail bin ‘Iyadh dari A’masy dengan sanadnya, beliau mengatakan, “Akan datang suatu zaman di mana manusia sama naik haji, melaksanakan shalat dan berpuasa, tetapi tidaklah mereka beriman”.

Masihkah kita ingin mengatakan bahwa Murtad itu tidak akan terjadi selama dia tidak sengaja untuk Murtad? Ketahuilah, Murtad itu bisa saja dilakukan tanpa sadar, sedangkan dia beranggapan melakukan hal yang baik tapi itu tidak berguna baginya, karena yang dinilai seharusnya adalah apakah dia berjalan sesuai dengan Dien Islam yang lurus atau tidak.

Oleh karena itu, pelajari dan ingatlah selalu di dalam diri kita sebagai seorang Muslim tentang perkara dan ilmu berikut ini agar kita tidak menjadi Murtad dan “Kafir Tanpa Sadar”:
1. Sepuluh Nawaqidhul Islam (10 Pembatal Keislaman)
2. Rukun Tauhid (Kafir kepada Thaghut dan Beriman kepada Allah)
3. Konsep Cinta dan Benci dalam Islam (Al-Wala’ Wal-Bara’)
4. Tiga Syarat Diterimanya Amal (Tauhid, Ikhlash, Mutaba’ah)
5. Pasrah, Tunduk dan Ridha (Sami’na Wa Atha’na) Menjalankan Hukum Allah dan Rasul-Nya (Al-Qur’an dan Sunnah) dalam Cakupan Negara, Masyarakat, Keluarga dan Diri Sendiri
6. Siap berhijrah ke Negeri Khilafah Islamiyyah dan Berjihad di Jalan Allah dengan jiwa dan harta.
7. Siap berbai’at kepada Khalifah Islam (Khalifah Al-Baghdady dan Khalifah Al-Mahdi) sebagaimana Para Sahabat dan Muslimin dahulu berbai’at kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan 4 Khalifah Sepeninggal Rasulullah.
8. Janganlah kita mati kecuali dalam keadaan Islam (pasrah, tunduk, dan ridha dengan Hukum Allah dan Rasul-Nya (Al-Qur’an dan As-Sunnah).

Wallahu A’lam Bish–Shawwab..
[Tauhider/AMC]

Source: Mata-Media.Net

10/13/2019

KUBAH KEMENANGAN


KUBAH KEMENANGAN

Alloh ta'ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Alloh sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. Dan taatlah kepada Alloh dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang sabar.”
(QS Al Anfal 45 - 46)

Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah Rohimahulloh berkata :

"Di dalam ayat ini, Alloh memerintahkan mujahidin dengan lima perkara. Tidaklah kelimanya terkumpul dalam suatu kelompok, melainkan ia niscaya akan menang, meskipun berjumlah sedikit sedangkan musuh berjumlah banyak. Pertama, berteguh hati. Kedua, banyak berzikir kepada Alloh. Ketiga, mentaati Alloh dan Rasul-Nya. Keempat, persatuan dan tidak berselisih yang mengakibatkan kegagalan dan kelemahan. Karena perselisihan ibarat seorang prajurit, di mana orang-orang berselisih berarti ikut menguatkan musuh mereka.

Sementara persatuan tak ubahnya sekat anak panah, tidak akan ada yang mampu mematahkannya.

Namun jika seseorang menguraikan ikatannya dan dibiarkan sendiri-sendiri, maka semuanya dapat dipatahkan. Adapun yang kelima adalah sendi, pengikat, dan pokok dari semuanya, yaitu sabar. Inilah lima perkara yang melandasi kubah kemenangan.

Kapan saja kelimanya hilang atau sebagiannya hilang, maka kemenangan pun akan sirna, sesuai apa yang hilang. Namun jika kelimanya bersatu, satu sama lainnya saling menguatkan, niscaya berpengaruh besar dalam sebuah kemenangan."

[Kitab Al Furusiyah]


>> ats-Tsabat (Tetap teguh pendirian)

Alloh ta'ala berfirman :

وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

"Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. Ali Imron : 147)

>> Memperbanyak Dzikir kepada Alloh.

Alloh ta'ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

"Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Alloh, zikir yang sebanyak-banyaknya." (QS. Al Ahzab : 41)

>> Ta'at Kepada Alloh dan Rosul-Nya.

Alloh ta'ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Alloh dan taatilah Rosul-(Nya)". (QS. An-Nisa : 59)

>> Meninggalkan Berbantah - bantahan.

Alloh ta'ala berfirman :

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

"Dan taatlah kepada Alloh dan Rosul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al Anfal : 46)

>>  Sabar

Alloh ta'ala berfirman :

فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ ۚ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ أَلْفٌ يَغْلِبُوا أَلْفَيْنِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

"Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Alloh. Dan Alloh beserta orang-orang yang sabar." (Al Anfal : 66)


[Arey/AlFajrMedia]

Source : infografik surat kabar an - Nabaa edisi 129

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...