Apakah
Kalian Mengira Kami Akan Lupa Wahai Musyrikin Afrika ?
Telah
berlalu beberapa dekade atas Muslimin di Nigeria, sedang mereka mengalami
penderitaan karena kejahatan para (penyembah) berhala, Nashrani dan
pemerintahan Thaghut terhadap mereka. Dan kita tidak mendengar seruan-seruan
Jihad di Negara tersebut, karena Amerika tidak mengumumkan Jihad di sana
sebagaimana dahulu ia melakukannya di Afghanistan, Bosnia dan Kosovo! Juga
karena musuh disana adalah termasuk "Negara Sekutu" sebagaimana
ikhwanul murtaddin dan yang semisal mereka menyebutnya demikian, dan karena
Jihad disana bukanlah di jalan "permasalahan utama" sebagaimana
didengungkan berulang-ulang oleh sururiyah dan selainnya dari kalangan
pengklaim Jihad.
Banyak
kaum Muslimin di dunia yang tidak mendengar pembantaian Nashrani terhadap para
pemeluk Islam di daerah "Plateau", dimana ratusan orang telah
terbunuh dalam pembantaian masal yang tidak memperdulikan laki-laki, wanita
maupun anak-anak. Rumah-rumah dan harta mereka dibakar, penghidupan dan mata
pencaharian mereka dirampas, dan mereka diusir dari kampung halaman mereka agar
menjadi para pengungsi di daerah utara. Sungguh para Nashrani telah mengerahkan
orangnya untuk memerangi mereka pada berbagai tempat di Nigeria, dan mereka
didukung oleh tentara, polisi dan penguasa murtad.
Dan
sekarang ini seorang pun tidak mendengar apa yang diperbuat oleh Nashrani
terhadap para pemeluk Islam pada berbagai daerah di selatan Nigeria, dimana
penghidupan mereka dipersempit dan mereka didesak untuk pergi menuju daerah
miskin lagi gersang di utara. Hari ini tidak ada seorang pun yang menyeru untuk
menolong Mujahidin di utara melawan tentara koalisi Afrika kafir, dan kita
tidak mendengar pembicaraan tentang kejahatan-kejahatan tentara terhadap
penduduk di daerah seputaran danau "Chad", lantaran khawatir jika hal
tersebut menjadi penguat bagi pasukan Khilafah yang saat ini mereka berdiri
dengan sendirinya untuk menghadapi musyrikin. Para pengklaim Jihad dari
kalangan fraksi dan organisasi menyimpang itu, lebih mengutamakan penguasaan
para thaghut dan salibis dari pada pasukan Daulah Islam mengatur Negeri dengan
syari'ah Allah Ta'ala.
Nashrani
Afrika Barat dan penyembah berhalanya mengira bahwa mereka akan tetap selamat
dari hukuman atas apa yang telah mereka perbuat terhadap Muslimin di Negara
tersebut, mereka lalai terhadap realita bahwa peperangan dengan mereka saat
ini, dikendalikan oleh muwahhidin yang tidak terlelap di atas penindasan, dan
mereka tidak melupakan untuk membalas bagi saudara-saudara mereka, baik dalam
masa jangka panjang maupun singkat.
Sekiranya
mereka melihat pada sejarah yang dekat, pastilah mereka mengetahui apa yang
sedang menanti mereka pada hari-hari yang akan datang, melalui tangan-tangan
Mujahidin dengan izin Allah. Mereka harus mengingat apa yang telah diperbuat
oleh pasukan Khilafah terhadap Yazidiyyin Musyrikin, berupa pembunuhan,
penangkapan dan pengusiran dari Negeri, sebagai balasan bagi mereka atas
kekafiran mereka terhadap Allah yang Maha Agung, serta hukuman bagi mereka atas
apa yang telah diperbuat oleh tangan-tangan mereka, terhadap kaum Muslimin pada
distrik-distrik di barat Mosul, ketika mereka menyombongkan diri di (muka) bumi
dibawah kekuasaan Salibis, mereka menangkapi kaum Muslimin dan menghinakan
mereka di distrik-distrik mereka, mereka menyakiti dan membunuhi siapa saja
yang meninggalkan kekafiran dan masuk Islam (berserah diri) kepada Allah Rabb
semesta 'alam. Dan peristiwa (al-ukht) "Du'a" yang karenanya Negeri
Irak bergoncang, tidaklah jauh dari kita. Maka para Mujahid pun membalas mereka
di era Amirul Mukminin Syaikh Abu Umar al-Baghdadi -taqabbalahullohu Ta'ala-
dengan pembalasan yang setimpal, dan Mujahidin membunuh ratusan orang dari
mereka.
Akan
tetapi hukuman yang sebenarnya tertunda dari mereka sekitar sepuluh tahun,
sampai jadilah hikayat mereka buah percakapan dan kisah bagi musafir, pada bumi
bagian timur dan barat. Dan kisah tentang mereka akan terus menjadi ibroh bagi
musyrikin mana saja yang berani menyakiti kaum muslimin dan kehormatan mereka,
agar mereka mengetahui apa yang sedang menanti mereka pada tahun-tahun yang
akan datang.
Hendaknya
jangan sampai seorang dari musyrikin pun dimana saja berada, mereka itu
menyangka, bahwa kami akan melupakan berbagai kejahatan mereka terhadap kaum
Muslimin. Semua kejahatan Salibis, Rafidhah dan Koalisi mereka dari kalangan
Shohawat dan tentara Thaghut, kami tidak akan melupakannya Bi'idznillah.
Kejahatan Rusia di Qawqaz, kejahatan Serbia dan Kroat di Balqan, kejahatan
Ahbash (Ethiopia) di Afrika Timur, kejahatan Hindu di Hind, Sind dan
Bangladesh, kejahatan Nashrani di Philiphin, kejahatan Komunis di China,
kejahatan Nashrani muharib di Afrika bagian tengah dan barat, dan yang lainnya
dari luka-luka kaum Muslimin. Semua itu dengan daya dan kekuatan Allah,
akan kami balas para musyrikin itu dengan balasan yang berlipat ganda.
Sesungguhnya mereka melihat hal tersebut masih jauh, sedang kami melihatnya
amat dekat, "dan Allah tidaklah lengah terhadap apa yang diperbuat oleh
orang-orang zhalim".
Sungguh
hari ini Muwahhidin mengucapkan selamat atas aksi ikhwah mereka pasukan
Khilafah di Afrika Barat, yang membunuh tentara Nasrani dari militer Nigeria,
dan menjadikan hal tersebut untuk kembali mengingatkan Nashrani di Nigeria,
bahwa pembalasan kami kepada mereka belumlah selesai, Bi'idznillah, meskipun
tulang-tulang dari Muslimin yang mereka bunuh di Plateau telah berubah menjadi
debu.
Kami
juga ingin mengingatkan mujahidiin di Afrika Barat agar perang mereka tidak
hanya sebatas terhadap Nashrani muharib dan musyrikin umumnya, pada (daerah)
utara Nigeria saja, tapi sangat terpenting agar operasi berbarokah mereka
menggapai musyrikin pada berbagai daerah di Nigeria dan Negara-Negara koalisi
Afrika, sampai mereka beriman kepada Allah semata, atau ahli kitab dari mereka
membayar Jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
Sungguh
penargetan terhadap para musyrikin terlebih menimpakan kerugian pada mereka,
akan menyebabkan tersingkapnya realita permusuhan mereka terhadap Islam dan
pemeluknya, dihadapan orang-orang yang tertipu dengan ilusi "saling hidup
bersama" yang di gembar-gemborkan oleh ikhwan murtaddin dan kelompok yang
semisalnya diberbagai tempat.
Karena
hal tersebut tidaklah berlangsung lama, sebelum para musyrikin itu menimpakan
siksaannya kepada "para pecinta damai" dengan mereka (musyrikin),
meskipun mereka tidak membawa dari Islam kecuali sekedar identitasnya saja.
Ketika itulah mereka sadar akan kenyataan bahwa Islam yang mana mereka
menisbatkan diri padanya, ia lah yang menjadi sasaran, bukan orang-orangnya.
Inilah
tepatnya apa yang dulu terjadi di Irak, ketika Mujahidin berhasil menanggalkan
berbagai kebohongan tentang "persaudaraan" antara Muslimin dan
Rafidhah serta ilusi tentang "menjalin kebersamaan bangsa" dan juga
menyingkap kejahatan-kejahatan Rafidhah terhadap setiap siapa saja yang
menisbatkan dirinya kepada Ahlussunnah di Negara tersebut. Sampai akhirnya tak
ada seorangpun dari Ikhwan Murtaddin dan yang semisal mereka, yang bisa membuka
mulutnya untuk melontarkan omong kosong berkaitan Islamnya Rafidhah, terlebih
mensejajarkan mereka dengan Muslimin.
Maka
kerahkanlah segala upaya dalam Jihad melawan musyrikin, serta bersikap keraslah
dan tanpa ampun dalam memerangi murtaddin. Allah Ta'ala berfirman: "Dan
perangilah musyrikin secara keseluruhan sebagaimana mereka juga memerangi
kalian secara keseluruhan, dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang
yang bertakwa." (QS. At-Taubah : 36)
_______________________________________
Di
Terjemahkan oleh ;
MEDIA
DAKWAH
#Seri:
201 Kamis, 27 Muharram 1441 H
#Sumber:
Infografis An-Naba.