10/08/2019

MEREKA CINTA KEKAFIRAN SEPERTI KALIAN MENCINTAI KEIMANAN


MEREKA CINTA KEKAFIRAN
SEPERTI KALIAN MENCINTAI KEIMANAN
Oleh: Abu Usamah JR

Peristiwa perang Badar pada Ramadhan tahun 2 Hijriyah merupakan peperangan pertama kali antara kubu keimanan dan kubu kekafiran dalam sejarah umat Muhammad. Peperangan ini sangat menarik untuk dibicarakan sepanjang sejarah peradaban islam. Salah satu hal yang menarik dari peperangan ini adalah, karena perang ini telah mempertemukan orangorang yang saling mengenal serta memiliki ikatan darah dan kekerabatan saling menyerang dan membunuh dalam peperangan ini. Sehingga peperangan ini menjadi momentum yang sangat fenomenal dalam penerapan Al Wala’ wal Bara’ sebagai tuntutan dan kewajiban dari tauhidullah.

Dan setelah peristiwa perang Badar maka peperangan antara kubu keimanan dan kubu kekafiran senantiasa terjadi dan menjadi kisah sepanjang sejarah umat islam. Inilah sunatullah bahwa antara keimanan dan kekafiran tidak akan pernah bersatu untuk selamanya. Tidaklah dua kubu tersebut bertemu kecuali keduanya samasama memiliki hasrat untuk menghancurkan pihak yang lainnya. Dan keduanya juga memiliki keinginan yang sama untuk saling menguasai dan mengalahkan.

Adanya orangorang yang berperang di bawah panji kekafiran untuk memerangi kaum beriman menunjukkan adanya orangorang yang mencintai kekafiran sebagaimana adanya orangorang beriman yang mencintai keimanan. Orangorang tersebut rela mengorbankan harta dan jiwa raganya demi membela kekafiran. Mereka pun siap mati demi eksisnya kekafiran sebagaimana orangorang beriman siap mati demi tegak dan menangnya islam.

Allah ‘azza wa jalla berfirman;

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادٗا يُحِبُّونَهُمۡ كَحُبِّ ٱللَّهِۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَشَدُّ حُبّٗا لِّلَّهِۗ وَلَوۡ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْ إِذۡ يَرَوۡنَ ٱلۡعَذَابَ أَنَّ ٱلۡقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعٗا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعَذَابِ ١٦٥

“Dan diantara manusia ada orangorang yang menyembah tandingantandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orangorang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orangorang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaanNya (niscaya mereka menyesal).” (QS Al Baqarah: 165).

Ayat ini menjelaskan tentang adanya orangorang yang mencintai selain Allah seperti mereka mencintai Allah. Adapun orangorang beriman memiliki kecintaan yang sangat besar kepada Allah. Dan kini pada era kekafiran modern, kita bahkan menyaksikan adanya orangorang yang mengaku beriman namun mereka lebih mencintai kekafiran daripada keimanan. Mereka lebih suka hidup dibawah naungan sistem demokrasi dan hukum kafir, dan mereka menentang ditegakkannya hukum syariat islam di negerinya. Ini hanya salah satu contoh di negeri ini adanya orangorang yang mengaku beriman namun faktanya mereka lebih mencintai kekafiran daripada keimanan.

Jika orangorang beriman begitu besar cintanya kepada Allah sehingga mereka rela berkorban apa saja demi tuntutan keimanan. Maka orangorang kafir pun mencintai sesembahansesembahan mereka dengan kecintaan yang luar biasa dan siap mati demi menjaga dan mempertahankan kekafiran. Kecintaan mereka kepada kekafiran yang sangat besar membuat mereka menginginkan agar semua orang mengikuti jejak mereka menjadi kafir. Bahkan mereka tidak akan rela jika ada orang yang tidak kafir seperti dirinya. Sehingga mereka melakukan segala daya upaya dari cara lembut hingga cara keras agar tidak tersisa orangorang beriman. Hal tersebut sebagaimana Allah ‘azza wa jalla berfirman :

وَلَا يَزَالُونَ يُقَٰتِلُونَكُمۡ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمۡ عَن دِينِكُمۡ إِنِ ٱسۡتَطَٰعُواْۚ وَمَن يَرۡتَدِدۡ مِنكُمۡ عَن دِينِهِۦ فَيَمُتۡ وَهُوَ كَافِرٞ فَأُوْلَٰٓئِكَ حَبِطَتۡ أَعۡمَٰلُهُمۡ فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ ٢١٧

“Mereka tidak hentihentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang siasia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS Al-Baqarah : 217 ).

Orangorang kafir juga bersedia untuk menginfakkan hartanya untuk membela dan Orangorang kafir juga bersedia untuk menginfakkan hartanya untuk membela dan mempertahankan kekafiran yang mereka junjung tinggi. Mereka menghabiskan harta yang tidak sedikit untuk membuat angkatan perang dan membeli persenjataan demi membela, menjaga dan mempertahankan kekafiran yang mereka cintai. Dan dengan harta itu pula mereka berusaha untuk membungkam keimanan dan para pengikutnya. Mereka tidak menginginkan keimanan dan para ahlinya nampak di muka bumi. Inilah makna slogan mereka bahwa, “kekafiran harga Mati”.

Allah ‘azza wa jalla menggambarkan tentang kegigihan orangorang kafir untuk menginfakkan hartanya demi menekan dan membungkam keimanan dan para ahlinya. Hal tersebut sebagaimana disebut dalam firmanNya :

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ لِيَصُدُّواْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۚ فَسَيُنفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيۡهِمۡ حَسۡرَةٗ ثُمَّ يُغۡلَبُونَۗ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحۡشَرُونَ ٣٦

“Sesungguhnya orangorang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orangorang yang kafir itu dikumpulkan,” (QS Al Anfal :36).

Dan Allah memastikan kekalahan dan penyesalan bagi orangorang kafir atas usahanya membungkam keimanan dan para ahlinya. Ini menunjukkan bahwa pengorbanan mereka tidak akan pernah mampu untuk menghalangi tegak dan menangnya dienullah di muka bumi.

Meskipun upaya tersebut didukung dengan angkatan perang yang siap mati demi membela dan mempertahankan kekafiran yang menjadi sistem hidup mereka. Sebab Allah Yang Maha Perkasa memastikan lemahnya angkatan perang orangorang kafir.

Akan adanya angkatan perang orangorang kafir yang siap membela kekafiran dan lemahnya angkatan perang tersebut telah Allah sebutkan dalam firmanNya :

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ يُقَٰتِلُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يُقَٰتِلُونَ فِي سَبِيلِ ٱلطَّٰغُوتِ فَقَٰتِلُوٓاْ أَوۡلِيَآءَ ٱلشَّيۡطَٰنِۖ إِنَّ كَيۡدَ ٱلشَّيۡطَٰنِ كَانَ ضَعِيفًا ٧٦

“Orangorang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orangorang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawankawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.” (QS An Nisa :76).

Ayat ini menjelaskan akan adanya orangorang yang siap berperang dan siap mati demi eksisnya kekafiran. Sebagaimana adanya orangorang beriman yang siap berperang dan siap mati demi dienullah, maka orangorang kafir juga siap berperang dan siap mati demi eksisnya sistem kafir mereka. Bahkan kaum kafir di setiap tempat saling bahu membahu dan tolong menolong dalam kekafiran dan dalam memerangi keimanan. Demi memerangi kubu keimanan, orangorang kafir yang berada di belahan barat bumi akan membantu orangorang kafir yang ada di belahan timur bumi, begitu pun sebaliknya.

Solid dan bersatunya orangorang kafir membuat koalisi untuk memerangi kubu orangorang beriman telah Allah sebutkan dalam firmanNya :

وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍۚ إِلَّا تَفۡعَلُوهُ تَكُن فِتۡنَةٞ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَفَسَادٞ كَبِيرٞ ٧٣

“Adapun orangorang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (QS Al Anfal :73).

Jika orangorang kafir siap berperang dan siap mati demi eksisnya kekafiran, maka sudah seharusnya orangorang beriman juga siap berperang dan siap mati demi tegak dan menangnya dienullah. Dan jika orangorang kafir bisa bersatu untuk memerangi orangorang beriman, maka tentu tidak alasan bagi orangorang beriman untuk berpecah belah untuk memerangi orangorang kafir. Dan jika orangorang beriman enggan untuk bersatu memerangi orangorang kafir maka akan terjadi kerusakan di muka bumi. Kerusakan itu berupa berkuasanya orangorang kafir yang membuat kerusakan dengan memberlakukan sistem kafir mereka.

Dan atas pertolongan Allah, telah terwujud jamaah kaum muslimin dan imamnya, khilafah islamiyah telah tegak. Ini adalah wadah pemersatu bagi kaum muslimin di seluruh dunia untuk memasuki masamasa kemenangan dan kejayaan. Khilafah islamiyah telah membuktikan komitmennya untuk menegakkan syariat islam dan memerangi kaum kafir. Maka tidak ada alasan bagi orangorang beriman untuk tidak menerima kehadiran khilafah islamiyah yang telah tegak di Iraq dan Syam.

Maka tidak ada orang yang mengaku beriman yang menolak keberadaan khilafah islamiyah dan Khalifahnya Syaikh Abu Bakar Al Baghdady kecuali dua golongan manusia saja. Dua golongan itu adalah: orangorang yang rusak manhajnya dan orangorang yang hatinya berpenyakit. Maka hendaklah setiap diri memperhatikan posisinya dimana ia berada. Sebab kini manusia telah terbagi dalam dua kubu, yaitu kubu orangorang beriman dibawah pimpinan khalifah dan kubu orang-orang kafir yang memerangi khilafah islamiyah.Lalu dimana posisi anda?


Wallahu a’lam bishowab

11 Syawal 1438H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...