10/07/2019

Syafa’at


Syafa’at

Alloh ta’ala berfirman:

مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ

“Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa izin-Nya.”
(al-Baqoroh: 255)


)) Hakikat Syafa’at

Al-Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata:

"Yang ada dalam hati orang-orang musyrik itu dan para pendahulu mereka adalah bahwa sesembahan-sesembahan mereka akan memberikan syafa’at kepada mereka di sisi Allah. Dan ini adalah SYIRIK itu sendiri. Allah telah mengingkari keyakinan mereka itu dan mendustakannya dalam Kitab-Nya. Syafa’at yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya adalah syafa’at yang bersumber dari izin-Nya kepada orang yang mentauhidkan-Nya. Dan yang dinafikan (ditiadakan) oleh Allah adalah syafa’at syirkiyyah yang ada dalam hati orang-orang musyrik yang menjadikan (sesembahan-sesembahan) selain Allah sebagai para pemberi syafa’at. Mereka pun diperlakukan dengan kebalikan dari apa yang mereka inginkan dari para pemberi syafa’at mereka itu. Sementara orang-orang muwahhid akan memperolehnya." (Madaarijus Saalikiin)


MADZHAB SALAF TENTANG SYAFA’AT

Abu al-‘Abbas Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

"Ahlus Sunnah wal Jama’ah menyepakati apa yang telah disepakati oleh para sahabat ridhwaanullohi ‘alayhim ajma’iin dan disebutkan dalam banyak hadits, bahwa beliau shollallohu ‘alayhi wa sallam akan memberikan syafa’at kepada para pelaku dosa besar dari umatnya dan memberikan syafa’at juga kepada makhluk secara umum. Beliau shollallohu ‘alayhi wa sallam memiliki syafa’at-syafa’at yang khusus bagi beliau, tidak seorang pun yang ikut memilikinya, dan syafa’at-syafa’at yang juga dimiliki oleh selain beliau di antara para nabi dan orang-orang sholih, tetapi apa yang beliau miliki lebih baik daripada apa yang dimiliki oleh selain beliau." (Majmuu’ al-Fataawaa)


SIAPAKAH YANG DIBERI KEMULIAAN UNTUK MEMBERI SYAFA’AT.

1. Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa sallam.
Diriwayatkan dari Abu Hurayroh radhiyallohu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah sholallohu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Setiap nabi memiliki permohonan yang mustajab (dikabulkan). Setiap nabi pun telah menyegerakan permohonannya. Sementara aku menyembunyikan permohonanku, sebagai syafa’at bagi umatku pada hari kiamat. Ia akan didapatkan in syaa-a Alloh oleh siapa saja yang mati dari umatku tanpa menyekutukan Alloh dengan sesuatu pun.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya)

2. Para syuhada’.

Diriwayatkan dari Nimron bin ‘Utbah adz-Dzimari, dia berkata: Kami mengunjungi Ummu ad-Darda’, sedangkan kami adalah anak-anak yatim. Dia pun berkata: "Bergembiralah, sesungguhnya aku telah mendengar Abu ad-Darda’ berkata: Rasululloh shalallohu ‘alayhi wasallam bersabda: “Diterima syafa’at seorang syahid untuk tujuh puluh orang dari keluarganya.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam shahihnya)

3. Kaum mu’minin secara umum.

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallohu ‘anhu, dia berkata: Aku telah mendengar Rasululloh shallallohu ‘alayhi wasallam bersabda: “Tidak seorang muslim pun mati, lalu jenazahnya disholatkan oleh empat puluh orang yang tidak menyekutukan Alloh dengan sesuatu pun, kecuali Alloh menerima syafa’at mereka untuknya.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya)


(Infografik An-Naba’ Edisi 66)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...