10/09/2019

KEHANCURAN BAGI REZIM KAFIR ADALAH KENISCAYAAN


KEHANCURAN BAGI REZIM KAFIR ADALAH KENISCAYAAN
Oleh: Abu Usamah JR

Sunatullah telah menetapkan bahwa sekuat apapun suatu rezim kafir pada akhirnya akan mengalami kehancuran. Meskipun ada kalanya ia harus melalui waktu yang cukup lama. Kisah ashabul kahfi memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada kita tentang persoalan ini. Bagaimana seorang penguasa kafir yang mengklaim diri sebagai tuhan dan dengan dukungan kekuatan yang dimilikinya memaksa rakyatnya untuk mempertuhankan dirinya. Pada akhirnya hancur dan setelah tiga ratus tahun sisa kerajaannya tidak lagi berbekas.

Demikian pula halnya dengan kebenaran meski pada suatu masa ia lemah dan tertindas, namun pada akhirnya ia akan tampil menjadi pemenang. Meskipun ada kalanya terwujudnya hal tersebut memakan waktu yang lama. Sunatullah yang demikian hendaknya menjadikan kita untuk tetap optimis dalam menempuh jalan perjuangan. Kemenangan milik orangorang beriman dan kekalahan milik kaum yang kafir, itu adalah sebuah keniscayaan.

Rezim kafir yang kini menguasai negerinegeri kaum muslimin, termasuk rezim kafir di negeri ini, pada akhirnya akan mengalami kehancuran. Sekuat apapun rezimrezim tersebut ia akan berakhir dan tidak ada yang tersisa kecuali cerita dalam lembaran sejarah yang menjadi pelajaran bagi orang sesudahnya. Allah telah banyak menceritakan di dalam al qur’an tentang kehancuran kaum-kaum yang durhaka. Padahal mereka adalah kaum yang sangat kuat dan menjadi penguasa pada zamannya.

Allah ‘azza wa jalla telah berfirman :

قُل لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ سَتُغۡلَبُونَ وَتُحۡشَرُونَ إِلَىٰ جَهَنَّمَۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمِهَادُ ١٢

“Katakanlah kepada orangorang yang kafir: Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka Jahannam. Dan itulah tempat yang seburukburuknya. (QS Ali Imran :12).

Tiadalah suatu kaum atau rezim mengalami kehancuran, melainkan ada sebabsebab dan kondisi yang menjadi faktor mereka menuju kehancuran. Dan jika diringkas maka sebab kehancuran suatu kaum atau rezim adalah karena keingkaran, pembangkangan dan dosadosa mereka kepada Allah sang pencipta dan pemilik alam semesta. Kehancuran dan kejayaan suatu kaum dipergilirkan oleh Allah sebagai sunnahNya. Agar manusia berlaku benar sesuai petunjukNya dalam semua keadaan. Yaitu bersyukur ketika berjaya dan bersabar tatkala mengalami kondisi sulit atau tertindas.

Allah ‘azza wa jalla menyebutkan dalam banyak ayatNya tentang sebab kehancuran suatu kaum atau rezim, diantaranya :

1. Orang-orang yang hidup mewah di negeri tersebut durhaka kepada Allah.

Orangorang yang menikmati hidup mewah di suatu negeri diantaranya adalah para penguasa, pejabat negara dan orangorang kaya dari kalangan pengusaha. Ketika golongan manusia ini telah durhaka kepada Allah, menentang perintah dan hukum Allah, maka pantas jika kaum tersebut diazab dan dihancurkan oleh Allah ‘azza wa jalla.

Allah Rabbul ‘izzati telah berfirman :

وَإِذَآ أَرَدۡنَآ أَن نُّهۡلِكَ قَرۡيَةً أَمَرۡنَا مُتۡرَفِيهَا فَفَسَقُواْ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيۡهَا ٱلۡقَوۡلُ فَدَمَّرۡنَٰهَا تَدۡمِيرٗا ١٦

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orangorang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancurhancurnya.” (QS Al Isra :16 ).

Ada banyak bentuk kedurhakaan para penikmat kemewahan di suatu negeri yang akan dihancurkan oleh Allah. Kedurhakaan yang paling utama adalah kedurhakaan yang dilakukan oleh pemimpin dan pejabat pemerintah. Sebab kedurhakaan mereka terhadap Allah biasanya akan diikuti oleh penduduk negeri. Apalagi jika kedurhakaan tersebut dalam bentuk sistem dan menjadi aturan baku suatu negeri.

Penguasa yang mengatur kekuasaannya tidak dengan aturan Allah adalah penguasa yang Penguasa yang mengatur kekuasaannya tidak dengan aturan Allah adalah penguasa yang durhaka. Bahkan ini adalah kedurhakaan yang paling besar, sebab mereka telah merampas hak Allah sebagai dzat yang memiliki hak untuk menetapkan aturan di alam semesta ini. Dan dengan perbuatannya tersebut sesungguhnya para penguasa itu telah membuat kerusakan di muka bumi ini.

Allah ‘azza wa jalla adalah pencipta tunggal alam semesta, maka hak bagiNya untuk menetapkan hukum dan aturan di alam semesta. Hal tersebut sebagai yang Allah sebutkan dalam firmanNya :

إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يُغۡشِي ٱلَّيۡلَ ٱلنَّهَارَ يَطۡلُبُهُۥ حَثِيثٗا وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتِۢ بِأَمۡرِهِۦٓۗ أَلَا لَهُ ٱلۡخَلۡقُ وَٱلۡأَمۡرُۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٥٤

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakanNya pula) matahari, bulan dan bintangbintang (masingmasing) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” (QS Al A’raf:54).

Maka tatkala para penguasa atau pemimpin suatu negeri menetapkan aturan di negerinya bukan dengan aturan sang pencipta, maka sesungguhnya para penguasa tersebut telah berbuat durhaka dan melampaui batas. Hal tersebut seperti penguasa yang memberlakukan sistem buatan manusia untuk mengatur pemerintahan dan kekuasaannya. Sebagai contoh, adalah penguasa negeri ini yang menjadikan demokrasi dan pancasila sebagai sistem yang mengatur kehidupan manusia di negeri ini. Meskipun para penguasa negeri ini mengaku muslim namun mereka enggan untuk mengikuti aturan Allah sebagai sistem yang mengatur pemerintahan dan masyarakat di wilayah kekuasaannya. Bahkan ideologi pancasila dipaksa untuk dianut dan diamalkan oleh setiap warga negara Indonesia.

Dan pemimpin negeri ini juga menolak untuk berhukum dengan hukum yang telah Allah turunkan dan tetapkan. Mereka justru menjadikan hukum buatan orang kafir dan hukum buatan mereka sendiri sebagai rujukan yang harus ditaati oleh setiap warga negara. Status para penguasa yang memimpin negeri ini adalah orangorang durhaka lagi kafir yang menentang Allah azza wa jalla. Perbuatan para penguasa tersebut adalah bentuk permusuhan sekaligus penentangan mereka terhadap Allah ‘azza wa jalla.

Perbuatan durhaka para penguasa negeri yang tidak kalah melampaui batas adalah memusuhi orangorang yang menginginkan tegaknya aturan Allah di negeri ini. Para hamba Allah yang menginginkan ketaatan dan hukum hanya bagi Allah semata justru diperangi dan dianggap sebagai penjahat. Para penguasa durhaka lagi dzalim tersebut dengan sombongnya justru sekuat tenaga mempertahankan sistem dan hukum bathil yang mereka anut. Bahkan mereka memaksakan kaum muslimin untuk mentaati sistem dan hukum bathil yang mereka berlakukan tersebut.

Dengan sikap durhaka lagi melampaui batas dari pemimpin negeri ini, menjadikan negeri ini jauh dari keberkahan dan rahmat dari Allah. Bahkan penguasa dan negeri ini memiliki karakter sebagai penguasa dan negeri yang diancam akan dihancurkan oleh Allah ‘azza wa jalla. Sebab Allah telah memperingatkan mereka untuk taat kepadaNya melalui para dai yang jujur. Mereka adalah para da’i yang mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah.

Sikap durhaka juga dinampakkan oleh orangorang yang hidup mewah dari kalangan mereka yang berharta, yang diantaranya adalah para pengusaha.Harta berlimpah yang mereka miliki justru dipergunakan untuk membuat kerusakan. Mereka mengelola bisnisbisnis haram demi memuaskan syahwat dan menumpuk harta. Pemilik tempat hiburan malam, tempat perjudian, tempat pelacuran dan kedai penjual khamer adalah bukti kedurhakaan orangorang yang berharta. Dan Allah pun telah memperingatkan mereka melalui para pengajar kebaikan dan pencegah kemungkaran.

Dan peringatanperingatan Allah yang sering disuarakan oleh para dai tidak diindahkan oleh orangorang yang hidup mewah di negeri ini. Justru para dai yang jujur dibungkam dengan berbagai macam cara oleh penguasa negeri ini. Bahkan diantara para da’i penyeru tauhid justru dijebloskan kedalam penjara, sedangkan yang lainnya diberi sematan buruk. Hal tersebut sebagai upaya bagi penguasa negeri ini untuk mempertahankan eksistensi kekafiran yang mereka anut.

Pada sisi lain para pengusaha berkolaburasi dengan kaki tangan penguasa untuk membungkam para pencegah kemungkaran. Sebab para penggiat nahi mungkar telah mengancam keberlangsungan bisnis haram para pengusaha durhaka.Akibatnya pelaku pencegah kemungkaran justru dianggap sebagai penjahat yang berbuat kerusakan sehingga harus dihukum berat. Akibatnya bisnis haram tumbah subur di setiap tempat di pelosok negeri ini.

Dengan seluruh fenomena tersebut cukuplah sebagai tanda bahwa negeri ini layak untuk ditimpakan azab oleh Allah. Dan sangat layak jika rezim kafir negeri ini dibinasakan dan dilenyapkan dari muka bumi. Kedurhakaan para penikmat kemewahan di negeri ini itulah salah satu sebab datangnya ancaman Allah Yang Maha Perkasa.

2. Penduduknya berbuat dzalim.

Sebab lain dihancurkannya suatu kaum adalah ketika penduduknya sudah marak melakukan perbuatan dzalim. Tatkala kedzaliman sudah merata dan menjadi hal yang biasa dilakukan, maka itu adalah awal bencana bagi suatu kaum. Bahkan dengan meratanya kedzaliman di suatu negeri itu sama artinya para penduduknya mengundang kemurkaan dan azab Allah ‘azza wa jalla.

Allah Rabbul ‘izzati berfirman :

فَكَأَيِّن مِّن قَرۡيَةٍ أَهۡلَكۡنَٰهَا وَهِيَ ظَالِمَةٞ فَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا وَبِئۡرٖ مُّعَطَّلَةٖ وَقَصۡرٖ مَّشِيدٍ ٤٥ أَفَلَمۡ يَسِيرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَتَكُونَ لَهُمۡ قُلُوبٞ يَعۡقِلُونَ بِهَآ أَوۡ ءَاذَانٞ يَسۡمَعُونَ بِهَاۖ فَإِنَّهَا لَا تَعۡمَى ٱلۡأَبۡصَٰرُ وَلَٰكِن تَعۡمَى ٱلۡقُلُوبُ ٱلَّتِي فِي ٱلصُّدُورِ ٤٦

“Berapalah banyaknya kota yang Kami telah membinasakannya, yang penduduknya dalam keadaan zalim, maka (temboktembok) kota itu roboh menutupi atapatapnya dan (berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi, maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami, atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (QS Al Hajj :4546).

Ayat di atas menyebutkan bagaimana Allah ‘azza wa jalla telah membinasakan suatu negeri dikarenakan penduduknya berbuat dzalim. Dimana temboktembok negeri telah roboh, sumur, rumah dan istana juga ditinggalkan pemiliknya. Itu semua terjadi karena Allah menghancurkan negeri tersebut disebabkan oleh kedzaliman penduduknya. Dan itu semua hendaknya menjadi pelajaran dan peringatan bagi orangorang sesudahnya.

Kedzaliman yang paling besar di sisi Allah adalah perbuatan syirik,yaitu menyekutukan Allah dalam ibadah. Hal tersebut sebagaimana firmanNya;

وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٞ ١٣

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benarbenar kezaliman yang besar. (QS Luqman :13).

Maka jika perbuatan syirik telah merata di tengah kehidupan masyarakat, itu artinya kaum tersebut berada dalam kemurkaan Allah ‘azza wa jalla.Jika perbuatan menyekutukan Allah sudah menjadi tradisi, dilestarikan dan mewabah di tengah masyarakat maka itu adalah bencana bagi kaum tersebut. Dan hari ini bisa kita saksikan bagaimana perbuatan syirik merata terjadi di setiap pelosok di negeri ini. Hampir di setiap kampung di negeri ini ada kuburan yang dikeramatkan dan dimintai berkah. Begitu pula hampir di seluruh kampung di Indonesia ada dukun yang dijadikan tempat bertanya atau berobat bagi masyarakat sekitar. Hal itu menunjukkan betapa maraknya perbuatan syirik di negeri ini.

Itu hanya dari satu sisi kesyirikan, yaitu syirik kuburan yang marak di masyarakat negeri ini. Kesyirikan lain yang tidak kalah buruk di negeri ini adalah kesyirikan dalam hukum dan undangundang yang juga marak, bahkan dilakukan oleh mayoritas penduduk negeri ini. Dimana mereka menjadikan hukum buatan manusia sebagai rujukan dan pemutus perkara diantara mereka. Bahkan mereka dengan sukarela memberikan wewenang kepada para tokoh untuk membuat hukum yang akan mereka taati dan junjung tinggi.

Sistem syirik demokrasi yang berlaku di negeri ini telah menjadikan penduduknya secara mayoritas adalah orangorang musyrik. Yang mana inti dari ajaran demokrasi adalah penyanderaan hukum kepada selain Allah. Dalam sistem syirik ini masyarakat memilih para anggota legislatif yang akan mewakilinya di parlemen. Anggota legislatif ini mempunyai tugas dan wewenang untuk membuat hukum dan undangundang.

Jadi sesungguhnya di dalam ajaran demokrasi ada perampasan hak Allah oleh manusia, yaitu hak membuat hukum dan undangundang. Perampas hak itu adalah anggota legislatif dan pemberi wewenang perampasan itu adalah rakyat yang telah memilih para anggota legislatif itu. Maka sistem demokrasi telah menjadikan kaum muslimin yang mengikutinya melakukan kemusyrikan secara massal.

Sehingga bisa dikatakan bahwa pada suatu negeri yang mayoritas penduduknya mengaku muslim, namun menganut sistem demokrasi maka sesungguhnya mayoritas penduduk negeri tersebut adalah musyrik. Sehingga kemusyrikan jenis ini juga dilakukan oleh mayoritas penduduk negeri ini yang katanya mengaku muslim. Dengan keadaan seperti ini maka sesungguhnya mayoritas penduduk negeri ini adalah orangorang yang melakukan perbuatan dzalim. Bahkan perbuatan tersebut adalah kedzaliman yang paling besar di sisi Allah ‘azza wa jalla. Maka tidaklah heran jika negeri ini kaya tapi mayoritas penduduknya hidup dalam kemiskinan. Hal tersebut karena jauhnya negeri ini dari keberkahan.

Dan dengan maraknya perbuatan syirik di penjuru negeri ini menjadikan negeri ini diliputi kemurkaan Allah. Sehingga berbagai macam bencana silih berganti dan tanpa henti menghantam negeri ini. Dan telah berlalu negerinegeri lain yang penduduknya dzalim seperti Indonesia ini yang kemudian dihancurkan oleh Allah ‘azza wa jalla. Sehingga peradaban dan kejayaannya musnah tanpa sisa sebagai hukuman atas kedzaliman penduduknya. Akankah negeri syirik Indonesia juga hancur menyusul pendahulunya yaitu Majapahit?.

3. Maraknya perbuatan maksiat yang dilakukan oleh penduduknya.

Faktor lain yang bisa menyebabkan dihancurkannya suatu negeri adalah karena perbuatan maksiat penduduknya. Hal tersebut sebagaimana firman Allah Rabbul ‘izzati;

أَوَ لَمۡ يَهۡدِ لِلَّذِينَ يَرِثُونَ ٱلۡأَرۡضَ مِنۢ بَعۡدِ أَهۡلِهَآ أَن لَّوۡ نَشَآءُ أَصَبۡنَٰهُم بِذُنُوبِهِمۡۚ وَنَطۡبَعُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ فَهُمۡ لَا يَسۡمَعُونَ ١٠٠ تِلۡكَ ٱلۡقُرَىٰ نَقُصُّ عَلَيۡكَ مِنۡ أَنۢبَآئِهَاۚ وَلَقَدۡ جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ فَمَا كَانُواْ لِيُؤۡمِنُواْ بِمَا كَذَّبُواْ مِن قَبۡلُۚ كَذَٰلِكَ يَطۡبَعُ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِ ٱلۡكَٰفِرِينَ ١٠١

“Dan apakah belum jelas bagi orangorang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosadosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)? Negerinegeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari beritaberitanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasulrasul mereka dengan membawa buktibukti yang nyata, maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mata hati orangorang kafir.” (QS Al Araf :100101).

Kekafiran dan perbuatan dosa para penduduknya,itulah salah satu hal yang menjadi sebab kehancuran suatu negeri. Dua hal tersebut sudah sangat marak terjadi di dalam negeri bernama Indonesia. Kekafiran sangat nampak dilakukan oleh mayoritas penduduk negeri ini. Kesyirikan yang marak terjadi di setiap pelosok negeri ini dilakukan oleh mereka yang mengaku beragama islam. Mengaku sebagai orang islam tapi rela menerima ajaran sesat pancasila. Mengaku beriman kepada al qur’an tapi berhukum dengan hukum buatan manusia. Itulah sebagian dari wajah kekafiran penduduk negeri ini.

Adapun perbuatan maksiat maka itu bukan lagi dianggap sebagai aib yang pelakunya malu. Bahkan perbuatan dosa dan maksiat diberi fasilitas dan dilindungi oleh penguasa negeri ini. Komplek pelacuran dijaga dan dilindungi di negeri ini,bahkan dijadikan sumber devisa negara. Khamer dibuatkan pabrik dan tempat penjualannya serta dikenakan pajak untuk pemasukan bagi negara.

Sehingga ketika hendak berbicara tentang maraknya kemaksiatan dan perbuatan dosa di negeri Sehingga ketika hendak berbicara tentang maraknya kemaksiatan dan perbuatan dosa di negeri tidak akan habis dibicarakan. Sebab kemaksiatan ada hampir pada setiap sudut kota, desa dan kampung di negeri ini.Maka dengan kondisi ini terpenuhilah salah satu sebab dihancurkannya suatu kaum oleh Allah ‘azza wa jalla. Sehingga masa kehancuran dari rezim kafir bernama NKRI telah didepan mata, in syaa Allah. Dan kelak diatas puingpuing kehancuran negeri syirik ini akan Allah tegakkan pilarpilar daulah islam yang menaungi penduduknya dengan keadilan islam.

Adapun jika hari ini rezim kafir yang ditaati oleh orangorang dzalim masih berkuasa, sesungguhnya itu adalah penangguhan yang Allah berikan sementara waktu. Sehingga azab yang akan menimpa mereka akan dibayar secara kontan pada waktunya. Hal tersebut sebagaimana firmanNya :

وَلَوۡ يُؤَاخِذُ ٱللَّهُ ٱلنَّاسَ بِمَا كَسَبُواْ مَا تَرَكَ عَلَىٰ ظَهۡرِهَا مِن دَآبَّةٖ وَلَٰكِن يُؤَخِّرُهُمۡ إِلَىٰٓ أَجَلٖ مُّسَمّٗىۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمۡ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِعِبَادِهِۦ بَصِيرَۢا ٤٥

“Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hambahambaNya.” (QS Fathir :45).

Tidak lama lagi in syaa Allah sistem kafir di negeri ini akan runtuh. Melalui tangan orangorang beriman yang berjihad di jalanNya itulah Allah akan menghancurkan rezim dan sistem kafir di negeri ini. Sedangkan para penguasa dan pemimpinnya akan dihinakan,sedangkan istana dan singgasana mereka akan segera menjadi onggokan puing. Sebab kini telah tiba masanya kemenangan dan kejayaan islam. Zaman kegelapan rezim kafir akan segera berakhir, dan telah terbit zaman yang terang, yaitu zamannya DAULAH ISLAM.

Wallahu musta’an

08 Ramadhan 1438H__

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...