10/04/2019

PERBEDAAN AHLUSSUNNAH DENGAN MURJI'AH


PERBEDAAN AHLUSSUNNAH DENGAN MURJI'AH


Dalam Dienul Islam (agama Islam) ada BAGIAN atau CABANG. Ada masalah yang merupakan bagian akar (ashlun) dan ada masalah yang berada di bagian cabang (far'un). Perumpamaannya seperti pohon, dimana dalam pohon itu ada akar dan cabang. Allah SWT berfirman:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِى السَّمَآءِ

"Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit," (QS. Ibrahim 14: 24).

Ashlun (akar) dalam dien (agama) adalah masalah-masalah yang merupakan inti pokok yang disampaikan / diperjuangkan oleh para Rasul. Allah SWT berfirman:

شَرَعَ لَكُمْ مِّنَ الدِّينِ مَا وَصّٰى بِهِۦ نُوحًا وَالَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِۦٓ إِبْرٰهِيمَ وَمُوسٰى وَعِيسٰىٓ ۖ أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ ۚ

"Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan 'Isa, yaitu tegakkanlah dien (agama) dan janganlah kamu berpecah-belah di dalamnya" (QS. Asy-Syura 42: 13)

Ashlud dien (akar) ada 4 hal yakni Ibadah (mengabdi) hanya kepada Allah (tauhid), tidak membuat sekutu dalam pengabdian (syirik), mencintai dan membela sesama mukmin (al wala'), dan benci dan memusuhi orang musyrik (Al baro').

Itulah akar pokok agama (ashluddin), masalah-masalah yang masuk dalam ranah aqidah.

Ada pula bagian cabang yaitu wajibatud-din (kewajiban-kewajiban agama). Ini yang sering disebut dengan syari'ah.

Orang Murji'ah tidak membedakan ketetapan-ketetapan dalam ashlud-din dan wajibatud-din. Dalam masalah ashlud-din, mereka (orang Murji'ah) menganggap sama seperti dalam masalah wajibatud-din (syari'ah), yaitu bahwa apabila orang beriman (Islam) melakukan pelanggaran dalam ashlud-din hanya dengan perbuatan atau ucapan saja, selama hatinya masih ada iman (pembenaran dengan hati), maka dia masih disebut mukmin atau muslim.

Menurut Ahlussunnah, seseorang disebut mukmin itu jika terkumpul dalam dirinya keyakinan hati, ucapan lisan dan perbuatan badan dalam masalah ashlud-din.

Karenanya, jika hilang salah satunya maka hilang imannya (murtad). Iman bertambah dengan ketaatan (melaksanakan syariat) dan berkurang dengan kemaksiatan (pelanggaran syari'at). Iman juga bisa hilang jika melakukan pelanggaran dalam masalah ashlud-din, kecuali ada sebab yang menjadi penghalang jatuhnya vonis kafir (mawani'ut takfir), seperti ikroh (dipaksa yang dipastikan berakibat kematian atau resiko fatal) atau khotho' (salah maksud).

Jadi ibarat pohon. Jika rusak akarnya, sekalipun masih ada cabang-cabangnya maka pohon itu mati. Tetapi jika akarnya sehat sekalipun ada cabang-cabangnya yang rusak, maka pohon itu tetap hidup. Perumpamaan ini Allah buat agar mudah di ingat/ difahami. Allah SWT berfirman:

وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ

"Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat." (QS. Ibrahim 14: 25)

Hak membuat syariat adalah masalah ashlud-din. Allah SWT berfirman:

إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ ۖ يَقُصُّ الْحَقَّ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الْفٰصِلِينَ

"MENETAPKAN (HUKUM ITU) HANYALAH HAK ALLAH.
DIA MENERANGKAN KEBENARAN DAN DIA PEMBERI KEPUTUSAN YANG TERBAIK."
(QS. Al-An'am 6: 57)

Bagi orang Murji'ah, ketika seorang muslim melakukan sesuatu yang merupakan haknya Allah semata tidak hilang imannya selama hatinya masih yakin (dalam hati) bahwa Allah-lah yang berhak membuat syari'at.

Bagi faham Ahlussunah, mengakui (meyakini) manusia punya hak membuat syariat atau membenarkan hal itu dengan ucapannya atau melakukan dengan perbuatan badan maka seorang muslim itu menjadi murtad (berstatus kafir)

Ini tidak berlaku hukum murtad bagi pelanggaran syariat secara lahir (dengan ucapan atau perbuatan) selama hatinya masih yakin bahwa pelanggaran itu adalah suatu kesalahan / ma'siyat. Sebagai contoh faham Ahlussunnah pada diri sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ketika menjadi Khalifah, beliau memerangi orang Murtad.

Siapa orang yang dimurtadkan oleh beliau? Ada dua jenis pemurtadan saat itu. Pertama, mereka yang semula muslim dan masih mengucapkan syahadatain dan melaksanakan sholat, akan tetapi mereka menganggap Musailamah sebagai seorang Nabi, sebagaimana Muhammad Saw sebagai Nabi. Artinya, mereka menyamakan kedudukan Musailamah dengan Muhammad Saw. Mereka menjadi murtad (walaupun mereka masih mengaku muslim) akan tetapi melakukan pembatal keislaman. Dalam hal ini mereka melanggar syahadat ke dua (syahadat bahwa hanya Muhammad Saw sebagai Rasul dan Nabi terakhir yang tidak ada Nabi selainnya)

Apa gerangan dengan orang-orang zaman sekarang yang mengklaim dirinya muslim tetapi melakukan pelanggaran syahadat pertama? Yakni menyamakan manusia di parlemen dengan Allah (sama-sama mempunyai hak membuat syari'at?).

Dan siapa yang mengakui manusia mempunyai kewenangan membuat syariat, menetapkan halal haram (dimana hal itu hanyalah hak Allah semata) maka dia telah menjadi orang musyrik (syirik rububiyyah). Tunduk dan patuh kepada syari'at buatan manusia itu merupakan perbuatan syirik uluhiyyah. Sebagaimana yang terjadi pada kaum Nasrani yang disebutkan dalam firman Allah Qs. at Taubah 31.

اتَّخَذُوٓا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبٰنَهُمْ أَرْبَابًا مِّنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَآ أُمِرُوٓا إِلَّا لِيَعْبُدُوٓا إِلٰهًا وٰحِدًا ۖ لَّآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحٰنَهُۥ عَمَّا يُشْرِكُونَ

"Mereka menjadikan orang-orang alim (pastur), dan rahib-rahib (pendeta) nya sebagai tuhan-tuhan (arbab) selain Allah, dan (juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh mengabdi kepada ilah (Tuhan) Yang Esa; tidak ada ilah selain Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka persekutukan." (QS. At-Taubah 9: 31)

Rasulullah Saw menjelaskan ayat ini kepada 'Adi bin Hatim (dalam hadits riwayat Tirmidzi).

Dijelaskan dalam hadits itu bahwa mereka (orang Kristen) telah musyrik karena:

Pertama, melakukan Syirik Rububiyyah. Mereka menjadikan pastur dan pendeta nya sebagai arbab. Yakni pastur dan pendeta diberi kewenangan membuat halal haram, dan Allah pun mereka akui sebagai Rabb (pembuat syariat).

Kedua, melakukan Syirik Uluhiyyah. Mereka taat dan patuh kepada pastur dan pendeta mereka untuk melakukan syari'at buatannya. Mereka telah beribadah / mengabdi kepada pastur dan pendeta.

Pemurtadan jaman Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq yang lain selain pengakuan Musailamah sebagai Nabi, adalah pelanggaran syariat yang sudah ma'lum (zakat) dengan sikap juhud (pembangkangan hati) atau tahlil (penghalalan yang Allah haramkan).

Ahlus Sunnah menetapkan kafirnya orang Islam yang melanggar syari'at dan disertai kekafiran hati (tahlil dan juhud), yakni dengan menampakkan sikap membangkang terhadap syari'at.

Di zaman Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq ketika ada sekelompok orang Islam yang tidak membayar zakat dengan sikap membangkang (juhud) maka mereka telah dinyatakan murtad dan diperangi, walaupun mereka masih mengucapkan syahadat dan masih mengamalkan shalat.

Lalu apa gerangan dengan orang yang mengaku muslim zaman now tetapi menolak berlakunya syariat? Satu syari'at yang sudah maklum dibangkang itu saja sudah menjadikan orang Islam itu berstatus murtad. Padahal Allah menyuruh kita melaksanakan syariat Islam itu secara total (kaafah), tidak hanya shalat, zakat, puasa dan haji saja!!!

Allah SWT berfirman:

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ادْخُلُوا فِى السِّلْمِ كَآفَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah 2: 208)

Mari kita cermati siapa Ahlussunah dan siapa yang Murji'ah.
Kenalilah dirimu wahai saudara-saudara., apakah ikut faham Ahlussunnah atau faham yang sesat seperti Syi'ah, Murji'ah, Khawarij, Mu'tazilah ???

Sebab di zaman now, banyak orang yang sesungguhnya Murji'ah tetapi merasa Ahlussunnah. Dan yang benar-benar Ahlussunnah bahkan dituduh Khawarij.

Allahu a'lam.

Semoga bermanfaat.

Channel_ISLAMIC INSTITUTE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...