BERKUMPUL
DAN SHOLAT DI MASJID,
TAPI TIDAK TERMASUK MUKMIN !
Akan
datang suatu masa dimana manusia berjubel dan berkumpul di masjid-masjid dan
melaksanakan sholat, akan tetapi mereka tidak ada yang termasuk mukmin!! ...
Imam
Ibnu Abi Saiybah rahimahullah dalam mushonifnya menyebutkan sebuah atsar :
حدثنا
فضيل بن عياض عن الأعمش عن خيثمة عن عبد الله بن عمرو قال
: يأتي على الناس زمان يجتمعون و يصلون في المساجد و ليس
فيهم مؤمن .
"Telah
menceritakan kepada kami Fudhail bin Iyadh dari Al A'masy dari Khaitsamah dari
Abdullah ibnu Amr, ia berkata : "Akan datang atas manusia suatu zaman,
mereka berjubel berkumpul dan senantiasa melaksanakan sholat di masjid-masjid,
akan tetapi tak satupun dari mereka yang bersatatus mukmin!"
Dalam
atsar ini dinafikkan nama mukmin dari pelaku yang melaksanakan sholat, maknanya
orang yang memakmurkan masjid-masjid dan selalu melaksanakan sholat di
dalamnya, namun disisi lain ia terjatuh ke dalam salah satu atau beberapa
pembatal keislaman, maka tidak dianggap amalan sholat itu, sehingga dinafikan
(dihapus) setatus mukmin atau muslim dari dirinya.
Karena
tidak disebut sebagai ibadah kepada Allah subhanah kecuali harus didasari
tauhid. Sehingga seseorang yang beribadah kepada Allah dengan melaksanakan
sholat, tidaklah dianggap ibadah sholatnya itu kecuali didasari bertauhid.
مَا
كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ عَلَىٰ
أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ ۚ أُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ
هُمْ خَالِدُونَ
"Tidaklah pantas
orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui
bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan
mereka kekal di dalam neraka"
(Surah At-Taubah (9:17)
Syaikhul
Islam Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah berkata : "Apabila Engkau
telah mengetahui bahwa Allah telah menciptakan Engkau untuk beribadah, maka
ketahuilah bahwa ibadah tidak disebut ibadah kecuali didasari tauhid,
sebagaimana sholat, tidak disebut sholat kecuali didasari dengan
thoharoh".
Disebut
Muwahid atau Ahlu Qiblat kaidahnya adalah siapa saja yang mendatangkan tauhid
dan tidak mendatangkan salah satu pembatal dari pembatal-pembatal keislaman.
Tanbiih :
Bisa
jadi, wallahu 'alam!! atsar ini telah terjadi pada masa sekarang, dimana
orang-orang yang berjubel di pintu-pintu masjid dan ramai melaksanakan sholat
adalah para penganut milah-milah kufriyyah, syi'ah, quburiyun, sufisme
kufriyyah, penganut dan pejuang demokrasi sekulerisme kufriyyah, aliran atau
mazhab dan organisasi kufriyyah, ... Anshoru thogut dari kalangan syurthy
(polisi) dan juyusnya (tentaranya), Ulama suu' dan para cendikiawan liberalisme
kufriyah dan jama'ah-jama'ah dan ormas islam yang manhajnya jatuh kedalam
pembatal-pembatal keislaman.
Waspadalah
wahai akhon tauhid dari kekufuran, kemusyrikan dan kemurtaddan setelah Allah
karuniakan tauhid dan Al Qur'an.
Akhiru da'wana
anilhamdulilahi rabbil alamin.
By : Abu Yahya As Saajiy gafarallahu liy.
books: Maroji : Kitab
Majmuatu Tauhid dan Al Ushul As Tsalatsah, Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab
rahimahullah.
Channel: ISLAMIC INSTITUTE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar