6/02/2019

KETEGUHAN TIADA BANDING


DARI LEMBARAN SEJARAH

ABU BAKAR AS - SIDDIQ
KETEGUHAN TIADA BANDING



Umar (radhiyallahu ‘anhu) berkata, “Demi yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya Abu Bakr menaati kami, maka kami telah kafir hanya dalam satu pagi, yakni ketika orang-orang meminta keringanan dalam masalah zakat (untuk tidak mengobarkan perang kepada para murtaddin penolak zakat), dan dia menolak pendapat mereka dan mengatakan; ‘Seandainya mereka menahan dariku seutas tali, aku akan mengobarkan jihad atas mereka karenanya” [Mushannaf Ibnu Abi Syaibah].

Dia (radiyallahu 'anhu) juga mengatakan, "Kami hampir saja menjadi kufur hanya dalam satu pagi jika tidak Allah menyelamatkan kita melalui Abu Bakar as-Siddiq (radiyallahu 'anh)" [Al-Ibanah al-Kubra].

Abu Raja` Al-‘Utaridi berkata; “Aku memasuki kota Madinah dan melihat orang-orang tengah berkumpul di sekitar seseorang yang sedang mencium dahi seo-rang laki-laki, orang yang mencium itu berkata, “Aku sebagai tebusanmu, jika bukan karenamu tentu kami telah binasa.” Maka aku bertanya, “Siapa orang yang mencium itu dan siapa orang yang dicium?” Mereka menjawab, “Itu adalah Umar yang mencium kepala Abu Bakr untuk memerangi orang-orang murtad yang enggan membayar zakat”. [Tarikh Dimasyq].

Abu Hurairah (radhiyallahu anhu) berkata: “Demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak disembah selain Dia, jika Abu Bakr tidak diangkat sebagai khalifah, Allah tidak akan lagi disembah di muka bumi”. Dia mengulanginya hingga tiga kali [Al-I’tiqad – Al-Baihaqi].

Waki’ bin Jarrah (rahimahullah) berkata; “Jika bukan karena Abu Bakr, Islam tentu telah binasa [Al-Ibanah Al-Kubra].

Al-Hasan Al-Bashri (rahimahullah) berkata: “Bangsa Arab telah murtad, sehingga Abu Bakr bermusyawarah dengan orang-orang tentang mereka, maka lalu mengusulkan kepadanya untuk menerima shalat mereka dan membiarkan zakat dari mereka. Maka dia kemudian berkata, “Demi Allah jika mereka menahan dariku seutas tali yang dahulu biasa mereka serahkan kepada Rasulullah (shallallahu alaihi wa sallam), maka aku kobarkan jihad terhadap mereka.” Jika bukan karena apa yang telah diperbuat oleh Abu Bakr, manusia tentu telah melakukan ilhad dalam masalah zakat hingga hari Kiamat”. [Tarikh Dimasyq].

Umar (radhiyallahu Anhu) berkata; “Demi Allah, satu hari atau satu malam Abu Bakr (radhiyallahu anhu) itu lebih baik dari Umar dan keluarga Umar sejak mereka dilahirkan…adapun harinya adalah hari ketika Rasulullah (shallallahu alaihi wa sallam) wafat dan murtadlah orang yang murtad dari kalangan bangsa Arab dan mengatakan, ‘Kami akan shalat tapi kami tidak akan menyerahkan zakat atau mengumpulkannya’. Maka aku menemuinya dan aku tidak pernah meninggalkannya untuk memberikan saran kepadanya. Aku berkata, ‘Wahai Khalifah Rasulullah, rayulah manusia dan bersikap lembutlah kepada mereka, karena mereka seakan berada di tempat yang terpencil’. Maka dia menjawab, ‘Aku berharap pada dukunganmu tapi engkau justru datang membawa kehinaanmu? Apakah engkau perkasa di masa jahiliah tapi pengecut di masa Islam? Dengan apa aku akan merayu mereka? Dengan syair yang dibuat-buat atau dengan sihir yang menipu? Haihat haihat … Rasulullah (shallallahu alaihi wa sallam) telah wafat, wahyu telah terputus dan agama telah sempurna. Apakah penyelewengan ini akan terjadi padahal aku masih hidup! Demi Allah, aku akan berjihad melawan mereka selama tanganku masih sanggup memegang pedang, walau hanya karena mereka menahan dariku seutas tali!’ Maka aku dapati dia lebih bijaksana dan tegas dari padaku. Dia atur manusia di atas hal ini, sehingga membuat kesulitan menjadi lebih mudah untuk aku hadapi di saat aku mendapatkan kewenangan setelahnya. Inilah hari itu”. [Musnad Al-Faruq – Ibnu Katsir, Jami’ al-Ushul – Ibnu Al-Atsir].

Abu hurairah (radhiyallahu anhu) berkata, “Ketika Rasulullah (shallallahu alaihi wa sallam) wafat, Abu Bakr ditunjuk sebagai khalifah setelah beliau, dan bangsa Arab berubah menjadi murtad. Umar (radhiyallahu anhu) berkata, ‘Bagaimana engkau akan memerangi manusia padahal Rasulullah (shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ‘Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengatakan laa ilaaha illallah. Maka siapa yang mengatakan ini, terjagalah hartanya dan darahnya dariku kecuali dengan haknya, dan hisab mereka ada pada Allah’. Abu Bakr berkata; ‘demi Allah, aku akan memerangi orang yang telah memisahkan antara shalat dan zakat, karena zakat adalah hak atas kekayaan. Demi Allah jika mereka menolak untuk memberikan seutas tali yang biasa mereka serahkan kepada Rasulullah (shallallahu alaihi wa sallam), aku akan perangi mereka lantaran keengganan mereka untuk menyerahkannya’. Umar (radhiyallahu anhu) berkata, “Demi Allah, seakan-akan aku melihat sete-lah itu bahwa Allah telah melapangkan hati Abu Bakr (radhiyallahu anhu) kepada perang, aku tahu itu akan menjadi kebenaran’”. [Al-Bukhari dan Muslim]


====> SUMBER : DABIQ 8 – SEJARAH 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...