6/23/2019

KETIKA TASYABBUH DIBOLEHKAN DALAM TIPUDAYA

Ketika Tasyabbuh Di perbolehkan Dalam Tipudaya

Ketika Nu’aim bin Mas’ud radhiyallahu anhu menyembunyikan keislamannya ketika terjadi kasus antara pasukan Ahzab dengan Bani Quroidzoh pada saat perang Khondaq.

[Ibnu Ishaq berkata: Nu’aim bin Mas’ud datang kepada Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam kemudian berkata: “Wahai Rosululloh, sesungguhnya aku masuk Islam sementara kaumku tidak mengetahui keislamanku, maka perintahkanlah aku sesuka Anda.”

Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

“Hanya ada satu orang seperti engkau dalam tubuh kami. Oleh karena itu, lemahkanlah semangat musuh untuk kami sebisa kamu, sesungguhnya perang adalah tipudaya.”]

(Al-Bidayah wan Nihayah : (IV/111) dan Fathul Bari : (VII/402).)

Syaikhul Islam menyebutkan juga bahwa hal itu diperbolehkan bahkan terkadang wajib seorang muslim berkamuflase seperti orang musyrik di dalam penampilan, seperti berpakaian dan kepentingan semisal.

Beliau berkata: “Lebih jelasnya, semua riwayat tentang larangan tasyabbuh terhadap orang kafir datang di awal-awal hijroh, kemudian dihapus dengan hal itu, sebab saat itu Yahudi memang berpenampilan tidak berbeda dari orang-orang Islam, baik rambut, pakaian, penampilan dan lain sebagainya.”

Kemudian, hal itu ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah serta Ijma’.

Larangan tasyabbuh ini benar-benar jelas terlihat dipraktekkan secara nyata ketika zaman kekhilafahan ‘Umar bin Khothob radhiyallahu anhu yaitu perintah Alloh Ta'ala untuk menyelisihi orang-orang kafir.

Penyebab tasyabbuh dibolehkan karena kita tidak bisa menyelisihi mereka kecuali jika agama Islam menang dan berkuasa, seperti dilakukannya jihad, mewajibkan jizyah kepada mereka dan ketika mereka dalam kondisi hina.

Makanya ketika di awal Islam di saat kaum muslimin lemah, larangan tasyabbuh tidak disyari’atkan.

Tatkala agama Islam sempurna, menang dan berkuasa, baru larangan itu disyari’atkan.

Contoh pada hari ini adalah seandainya seorang muslim hidup di negeri harbi , ataupun di negeri kafir non harbi, ia tidak diharuskan menyelisihi mereka dalam penampilan lahiriyah, sebab itu berbahaya bagi dirinya.

Bisa saja hal itu sunnah bagi seseorang, terkadang bisa juga mengikuti penampilan mereka wajib hukumnya, mengingat kalau ia menyelisihi mereka akan membawa bahaya bagi dirinya, dengan syarat ada maslahat agama kalau ia bertasyabbuh dengan mereka, yaitu bertujuan untuk menyeru orang-orang kafir di sana kepada Islam serta mengawasi rahasia mereka untuk kemudian memberitahukannya kepada kaum muslimin, atau untuk menangkal bahaya yang hendak mereka lancarkan kepada kaum muslimin, atau maksud-maksud baik lainnya.

Adapun di negeri Islam dan negeri hijrah dimana Alloh Ta'ala telah muliakan agama-Nya dan Alloh hinakan orang-orang kafir di sana serta mewajibkan mereka membayar jizyah, barulah di sana disyari’atkan untuk menyelisihi mereka.

Kalau sudah jelas bahwa menyelisihi atau menyamai mereka berbeda-beda sesuai perbedaan waktu dan tempat, maka jelas pulalah makna haditshadits tentang permasalahan ini.” Selesai.

(Iqtidho’us Shirothil Mustaqim, Ibnu Taimiyyah, tahqiq DR. Nashir Al-‘Aql cet. 1404 H juz I hal. 418419.)

Inilah hal-hal kaitannya tentang sirriyah (security) dalam Islam berikut dalildalil syar’inya. Dari sana kini Anda mengetahui kesalahan orang yang mengatakan bahwa Islam tidak membenarkan perjuangan bawah tanah.

Ironisnya, sebahagian Da’i Islam mengingkari orang lain yang melakukan kegiatan sirri (rahasia).

Pengingkaran ini menunjukkan bahwa I’dad fii sabiilillah (mempersiapkan diri untuk berjihad di jalan Alloh) tidak pernah terbetik dalam benak mereka, sebab kalau terbetik pasti mereka akan mengerti makna kerahasiaan, renungkanlah ini.

Allah Ta'ala berfirman:

“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu.” (QS. At-Taubah: 46)

Ingatlah PERANG ADALAH TIPU DAYA

•Wallahu A'lam

✍Syaikh Abdul Qodir bin Abdul Aziz

From channel_Al Itqan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...