9/29/2019

KEMENANGAN ITU HANYA MILIK ORANG YANG BERTAUHID


KEMENANGAN ITU
HANYA MILIK ORANG YANG BERTAUHID
Oleh :Abu Usamah JR

Allah Yang Maha Perkasa telah menetapkan bahwa kekalahan dan kehancuran pasti akan menimpa kaum yang kafir. Adapun kemenangan pada akhirnya akan menjadi milik bagi orang-orang beriman. Meskipun bisa jadi terwujudnya kemenangan tersebut setelah melalui waktu yang cukup panjang. Hal tersebut mengandung hikmah yang hanya diketahui oleh Allah ‘azza wa jalla saja.

Dipergilirkannya masa kejayaan dan kehancuran suatu kaum adalah ketetapan Allah sebagai ujian bagi manusia. Namun kemenangan hakiki tetaplah menjadi milik orangorang beriman sebagai janji yang benar dari Allah ‘azza wa jalla. Dan boleh jadi kemenangan yang diraih oleh orang-orang beriman setelah melalui masa yang panjang dan dinikmati oleh sekian generasi setelahnya. Atau kemenangan tersebut tidak didapatkan dalam kehidupan di dunia, namun kemenangan hakiki diraih sehingga menjadi orangorang yang beruntung pada kehidupan di akhirat.

Allah ‘azza wa jalla berfirman :

وَلَقَدۡ سَبَقَتۡ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا ٱلۡمُرۡسَلِينَ ١٧١  إِنَّهُمۡ لَهُمُ ٱلۡمَنصُورُونَ ١٧٢ وَإِنَّ جُندَنَا لَهُمُ ٱلۡغَٰلِبُونَ ١٧٣

“Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hambahamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang.” (QS Ash Shaffat :171173).

Inilah yang menjadi ketetapan Allah bahwa pertolonganNya hanya bagi para hambaNya. Dan kemenangan hanya milik tentaratentara Allah,mereka itu adalah para muwahidin. Namun kemenangan yang dimaksud harus dipahami dalam arti yang luas dan tidak membatasi pada kemenangan yang sifatnya duniawi. Dan juga harus dipahami kemenangan dalam arti kemenangan yang hakiki. Sebab bisa jadi seseorang tidak memperoleh kemenangan di dunia dalam arti kejayaan, namun ia memperoleh kemenangan secara hakiki dan mendapatkan kemenangan di akhirat.

Seorang yang bertauhid lantas dia berjuang untuk tingginya kalimat Allah dan tidak memiliki niat lain kecuali untuk itu,ia tetap diatas jalan tersebut,maka apapun yang terjadi atas dirinya adalah kemenangan. Jika ia gugur dalam perjuangannya maka ia pun menang. Dan kemudian islam diberi kemenangan dan tegak di muka bumi, maka berarti itu kemenangan bagi dirinya juga.

Maka kategori kemenangan bagi seorang muwahid memiliki cakupan makna yang luas baik secara hakiki maupun secara maknawi. Diantara kemenangan yang diperoleh oleh muwahidin dalam perjuangan ini adalah :

1. Kemenangan berupa keteguhan dalam keimanan.

Seorang mukmin yang berjihad di jalan Allah ketika ia berada di atas niat dan tujuan yang benar, maka dalam tahap ini saja ia sudah termasuk kategori orang yang menang. Sebab itu artinya ia telah membuktikan kebenaran pengakuan imannya. Dimana salah satu bukti dari kebenaran pengakuan iman seseorang adalah dengan jihad di jalan Allah. Hal tersebut sebagaimana firmanNya :

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمۡ يَرۡتَابُواْ وَجَٰهَدُواْ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ ١٥

“Sesungguhnya orangorang yang beriman itu hanyalah orangorang yang percaya (beriman) kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka tidak raguragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orangorang yang benar.” (QS Al Hujurat : 15).

Dan tidaklah seseorang akan mendapatkan keamanan di akhirat kecuali mereka yang beriman dengan bersih tanpa dicampuri dengan kesyirikan. Jihad di jalan Allah menjadi bukti bagi seseorang dalam merealisasikan tauhid dengan benar. Sebab dengan berjihad seseorang telah membuktikan penyerahan jiwa dan raganya hanya untuk Allah semata. Sehingga tidak ada yang bisa menghalanginya dari melaksanakan ketaatan kepada Allah. Dan inilah tauhid yang bersih dari syirik ketaatan kepada siapa pun.

Jihad juga sebagai bukti bagi seseorang dalam merealisasikan makna kecintaan yang sesungguhnya. Bahwa tidak ada yang lebih dicintai kecuali Allah dan siap mengorbankan apa pun demi dzat yang dicintai tersebut. Dan jihad menjadi pembuktian seseorang dalam membuktikan makna cinta karena Allah sebagai konsekuensi dari tauhid. Tidak adanya syirik dalam kecintaan salah satunya dibuktikan oleh seseorang dengan berjihad.

Allah berfirman tentang orang yang beriman dengan benar dengan firmanNya :

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادٗا يُحِبُّونَهُمۡ كَحُبِّ ٱللَّهِۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَشَدُّ حُبّٗا لِّلَّهِۗ وَلَوۡ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْ إِذۡ يَرَوۡنَ ٱلۡعَذَابَ أَنَّ ٱلۡقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعٗا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعَذَابِ ١٦٥

“Dan diantara manusia ada orangorang yang menyembah tandingantandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orangorang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orangorang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaanNya (niscaya mereka menyesal).” (QS Al Baqarah : 165).

Allah menyebutkan bahwa orang yang beriman dengan benar adalah orang yang memiliki kecintaan yang sangat besar kepada Allah. Dan dengan berjihad seseorang telah membuktikan tentang besarnya kecintaan dirinya kepada Allah. Dan itu juga sebagai bukti bahwa dirinya bukan termasuk orang yang fasik. Yaitu mereka yang lebih mencintai yang lainnya daripada Allah, Rasul dan dari berjihad di jalanNya. Hal tersebut sebagaimana firmanNya :

قُلۡ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمۡ وَأَبۡنَآؤُكُمۡ وَإِخۡوَٰنُكُمۡ وَأَزۡوَٰجُكُمۡ وَعَشِيرَتُكُمۡ وَأَمۡوَٰلٌ ٱقۡتَرَفۡتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٞ تَخۡشَوۡنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرۡضَوۡنَهَآ أَحَبَّ إِلَيۡكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٖ فِي سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّىٰ يَأۡتِيَ ٱللَّهُ بِأَمۡرِهِۦۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَٰسِقِينَ ٢٤

“Katakanlah: “jika bapabapa, anakanak, saudarasaudara, isteriisteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orangorang yang fasik.” (QS At Taubah : 24).

Dengan demikian jihad menjadi pembuktian bahwa seseorang telah mentauhidkan Allah dengan benar.Dimana tidak ada yang diibadahi dengan penuh ketaatan dan kecintaan serta penuh pengharapan tanpa ada sekutu bagiNya. Sedangkan orang yang mentauhidkan Allah tanpa bercampur dengan kesyirikan adalah orang yang mendapatkan kemenangan dan keamanan di akhirat. Hal tersebut sebagaimana firmanNya :

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَمۡ يَلۡبِسُوٓاْ إِيمَٰنَهُم بِظُلۡمٍ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلۡأَمۡنُ وَهُم مُّهۡتَدُونَ ٨٢

“Orangorang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman Orangorang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orangorang yang mendapat petunjuk.” (QS Al An’am: 82).

2.Kemenangan melawan godaan setan yang menghendaki kesesatan.

Seorang mukmin yang berjihad untuk tingginya kalimat Allah maka sesungguhnya ia telah menang melawan godaan setan. Sebab setan akan menghalangi anak adam pada jalan islam, jalan hijrah dan jalan jihad. Ketika ia tidak berhasil menghalangi anak adam di jalan islam maka ia akan menghalanginya di jalan hijrah,begitu selanjutnya.

Dari Sabrah bin Abi Fakih berkata, Aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

“Sesungguhnya setan akan menghalangi seorang anak Adam dari berbagai jalan yang dilaluinya. la akan menghalangi manusia di jalan Islam dengan mengatakan, “Apakah kau akan masuk Islam dan meninggalkan dienmu juga dien orangtua dan moyangmu?” si anak Adam berpaling dan tetap masuk Islam. Lalu setan akan menghalanginya di jalan hijrah dan berkata, ” Apakah kau akan meninggalkan bumi dan langitmu? Padahal orang yang hijrah tak ubahnya kuda yang dikekang.” Si anak Adam bergeming dan tetap berhijrah. Setan pun menghalanginya di jalan jihad dan berkata, “Apakah kau akan berjihad, padahal jihad itu menyusahkan dirimu dan menghabiskan hartamu. Kau berperang lalu kau akan terbunuh sedang isterimu akan dinikahi orang lalu hartamu dibagibagi.” Si anak Adam berpaling dari setan dan tetap berjihad. Lalu Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang melakukan seperti itu, pastilah Allah akan memasukkannya ke dalam jannah. Dan barangsiapa yang terbunuh, pastilah Allah akan memasukkannya ke dalam Jannah, jika dia tenggelam, pastilah Allah akan memasukkannya ke dalam Jannah, atau ia terjatuh dari kendaraanya, pastilah Allah akan memasukkannya ke dalam Jannah.” (HR. an Nasa’i dan Ibnu Hibban, shahih).

Dari hadits diatas bisa dipahami bahwa, seorang hamba yang berjihad di jalan Allah maka ia telah menang melawan setan yang menghalanginya dari melaksanakan jihad. Sedangkan mereka yang meninggalkan kewajiban jihad padahal ia tidak memiliki udzur, maka berarti setan telah berhasil menghalanginya dari menempuh jalan jihad. Padahal di dalam jihad ada banyak keutamaan, bahkan ia merupakan puncak amal di dalam islam. Dengan keengganan seseorang dari berjihad itu artinya setan telah berhasil menghalanginya dari mendapatkan keutamaan dan dari menggapai puncak amal di dalam islam. Maka mukmin mujahid itulah pemenang sesungguhnya.

3.Kemenangan berupa keistiqomahan dalam keimanan bagi orang yang gugur di jalan jihad fiesabilillah.

Seorang mukmin yang berjihad lantas dia gugur maka ia telah memperoleh kemenangan secara hakiki. Dan kemenangan tersebut secara tunai ia dapatkan bersama lepasnya ruh dari jasad. Dikatakan ia telah menang karena ia telah mengakhiri kehidupannya dalam keadaan islam. Dengan keadaannya tersebut ia akan memperoleh keselamatan pada kehidupan di akhirat. Benarlah apa yang Allah katakan bahwa seorang mukmin yang berjihad pasti akan mendapatkan kemenangan sekalipun mereka terbunuh dalam peperangan. Hal tersebut sebagaimana firman Allah Rabbul ‘izzati :

إِنَّ ٱللَّهَ ٱشۡتَرَىٰ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَنفُسَهُمۡ وَأَمۡوَٰلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلۡجَنَّةَۚ يُقَٰتِلُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ فَيَقۡتُلُونَ وَيُقۡتَلُونَۖ وَعۡدًا عَلَيۡهِ حَقّٗا فِي ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَٱلۡإِنجِيلِ وَٱلۡقُرۡءَانِۚ وَمَنۡ أَوۡفَىٰ بِعَهۡدِهِۦ مِنَ ٱللَّهِۚ فَٱسۡتَبۡشِرُواْ بِبَيۡعِكُمُ ٱلَّذِي بَايَعۡتُم بِهِۦۚ وَذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ ١١١

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orangorang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS At Taubah: 111).

Dengan kematian seseorang dalam keadaan istiqomah di atas keimanan maka ia termasuk orang yang diselamatkan oleh Allah dari azab neraka yang kekal. Dan seseorang yang diselamatkan oleh Allah dari azab neraka yang kekal berarti ia adalah orang yang menang dan beruntung. Allah ‘azza wa jalla berfirman :

كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ ١٨٥

“Tiaptiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS Ali Imran: 185).

4.Kemenangan dalam peperangan sehingga dienullah tegak.

Ini adalah salah satu jenis kemenangan yang dijanjikan oleh Allah kepada orangorang beriman yang berjihad. Meskipun ada kalanya terwujudnya kemenangan ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan dinikmati oleh sekian generasi setelahnya. Namun kemenangan ini pun pasti akan diperoleh oleh orangorang beriman sebagai janji yang benar dari Allah ‘azza wa jalla. Dan kemenangan ini telah diraih dan akan terus disempurnakan oleh Allah untuk kaum muslimin.

Bukti kemenangan itu adalah berupa telah tegaknya kembali khilafah islamiyah di abad ini. Dan ini merupakan pembuktian dari janji Allah kepada orangorang beriman.

Allah Rabbul ‘izzati berfirman :

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسۡتَخۡلِفَنَّهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ كَمَا ٱسۡتَخۡلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمۡ دِينَهُمُ ٱلَّذِي ٱرۡتَضَىٰ لَهُمۡ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعۡدِ خَوۡفِهِمۡ أَمۡنٗاۚ يَعۡبُدُونَنِي لَا يُشۡرِكُونَ بِي شَيۡ‍ٔٗاۚ وَمَن كَفَرَ بَعۡدَ ذَٰلِكَ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ ٥٥

“Dan Allah telah berjanji kepada orangorang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amalamal yang saleh bahwa Dia sungguhsungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orangorang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahkuKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orangorang yang fasik.” (QS An Nur :55).

Dengan kembali terwujudnya khilafah islamiyah berarti telah dimulainya masa kemenangan dan kejayaan bagi kaum muslimin. Dan telah tiba masanya keruntuhan dan kehancuran kekuasaan orangorang kafir. Tegaknya khilafah islamiyah adalah kemenangan bagi setiap mukmin yang telah berjihad selama ini. Dan ini bukan hanya kemenangan bagi generasi hari ini, namun ia kemenangan bagi setiap mukmin yang mendedikasikan dirinya untuk jihad pada setiap kurun.

Kembali terwujudnya khilafah islamiyah menunjukkan bahwa kemenangan pasti akan diraih oleh orangorang beriman meskipun setelah melalui waktu yang cukup lama. Sebab kembalinya khilafah islamiyah ini terwujud setelah lebih dari seratus tahun dari waktu kehancuran khilafah islamiyah terakhir di Andalusia. Maka terpenuhinya janji Allah ini hendaknya menjadi penguat tekad dan semangat orangorang beriman untuk terus berjihad. Sebab pada akhirnya kemenangan pasti menjadi milik orangorang beriman. Tidak akan ada kerugian atas orangorang yang berjihad selagi mereka diatas niat dan tujuan yang benar.

Itulah sebagian dari kemenangankemenangan yang pasti akan diraih oleh orangorang beriman yang berjihad. Antara terbunuh dalam peperangan atau menang dan berjaya, seluruhnya adalah kebaikan. Maka jangan ragu untuk berjihad selagi masih ada kesempatan. Jangan sampai rugi dan menyesal karena tidak pernah merasakan nikmatnya mendaki puncak amal di dalam islam. Kalau tidak hari ini, lalu kapan kalian hendak berjihad?

Wallahu a’lam

11 Ramadhan 1438H_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...