Bab Proses Penciptaan
Manusia Di Dalam Perut lbunya
dan Penentuan Rizki, Ajal,
Amal Perbuatan
dan Nasibnya, Bahagia Ataukah
Sengsara
6665. Abu Bakar bin Abu Syaibah telah memberitahukan kepada
kami, Abu Mu'awiyah dan Waki' telah memberitahukan kepada kami (H) Muhammad bin
Abdullah bin Numair Al-Hamadani telah memberitahukan kepada kami -teks hadits miliknya-,
ayahku (Abdullah bin Nu’mair), Abu Mu'awiyah dan Waki' telah memberitahukan kepada
kami, ketiganya berkata, Al-A'masy telah memberitahukan kepada kami, dari Zaid bin
Wahb, dai Abdullah, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
orang yang jujur dan dapat dipercaya telah memberitahukan kepada kami,
“Sesungguhnya setiap diri kalian
mengalami proses penciptaan dalam perut ibunya selama empat puluh hari sebagai nuthfah
(air mani). Kemudian menjadi 'alaqah (segumpal darah) selama itu juga, kemudian
menjadi mudhghah (segumpal daging selama itu pula. Selanjutnya Allah mengutus malaikat
untuk meniupkan roh ke dalamnya dan diperintahkan untuk menulis empat perkara, yaitu;
menentukan rezekinya,
ajalnya, amalnya dan apakah ia sebagai orang yang sengsara ataukah orang yang bahagia.
Demi Dzat yang tiada Tuhan selain
Dia, sesungguhnya salah seorang dari kamu telah melakukan amalan penghuni surga
sampai ketika jarak antara dia dan surga tinggal hanya sehasta saja, namun karena
sudah didahului takdir sehingga ia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah
ia ke dalam neraka.
Dan sesungguhnya salah
seorang di antara kamu telah melakukan perbuatan ahli neraka sampai ketika
jarak antara dia dan neraka tinggal hanya sehasta saja namun karena sudah didahului
takdir sehingga dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga.”
6668. Abu Ath-Thahir Ahmad bin Amr bin Sarh telah memberitahukan
kepadaku, Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami, Amr bin Al-Harits telah mengabarkan
kepadaku, dari Abu Az-Zubair Al-Makki, bahwa Amir bin Watsilah telah memberitahukan
kepadanya,
bahwa ia mendengar Abdullah bin
Mas'ud berkata, "Orang yang celaka adalah orang yang telah ditetapkan celaka
sejak dalam perut ibunya. Orang yang bahagia adalah orang yang dapat mengambil
pelajaran dari orang lain."
Lalu Amir mendatangi seorang shahabat
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang bernama Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari
dan menceritakan apa yang ia dengar dari lbnu Mas'ud itu kepadanya dan ia bertanya,
"Bagaimana mungkin seseorang sengsara tanpa melakukan perbuatan apapun?"
Hudzaifah menjawab, "Apakah
kamu heran dengan hal itu? sungguh aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam bersabda,
“Jika nuthfah (air mani)
telah bertempat di dalam rahim selama empat puluh dua malam, maka Allah mengutus
malaikat kepadanya. Kemudian malaikat itu membentuknya, menciptakan pendengarannya,
penglihatannya, kulitnya, dagingnya dan tulang-tulangnya.” kemudian ia berkata,
'Ya Tuhan, apakah laki-laki ataukah perempuan?' Allah-pun menetapkan apa yang Dia
kehendaki dan malaikat itu menulisnya. Kemudian berkata lagi, 'Ya Tuhan, Bagaimana
ajalnya?' Tuhanmu berfirman sesuatu yang Dia kehendaki dan malaikat itupun mencatatnya.
Kemudian ia berkata lagi, 'Ya Allah, Bagaimana rezekinya?' Tuhanmu memutuskan apa
yang Dia kehendaki dan malaikat itu mencatatnya. Kemudian malaikat itu keluar
sambil membawa buku catatan di tangannya. Ia tidak menambahi apa yang telah diperintahkan
dan juga tidak menguranginya."
6673. Utsman
bin Abu Syaibah, Zuhair bin Harb dan lshaq bin lhrahim telah memberitahukan kepada
kami -teks hadits milik Ishaq-, lshaq berkata, Jarir telah mengabarkan kepada kami,
sementara keduanya berkata, Jarir telah memberitahukan kepada kami, dari
Manshur, dari Sa'd bin Ubaidah, dari Abu Abdirrahman, dari Ali, ia berkata,
"Kami
sedang mengiringi jenazah di Baqi' Gharqad (komplek pemakaman di Madinah),
lalu datanglah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menghampiri kami. Beliau
segera duduk dan kamipun ikut duduk di sekeliling beliau yang ketika itu memegang
sebatang tongkat kecil. Beliau menundukkan kepalanya dan mulailah membuat
goresan-goresan kecil di tanah dengan tongkatnya itu,
kemudian
beliau bersabda, “Tidak ada seorang pun dari kamu sekalian atau tidak ada satu
jiwa pun yang hidup kecuali telah Allah tentukan tempatnya di dalam surga ataukah
di dalam neraka, dan apakah ia sebagai seorang yang sengsara ataukah sebagai
seorang yang bahagia.”
lalu
seorang lelaki bertanya, 'Wahai Rasulullah! Kalau begitu apakah tidak sebaiknya
kita berserah diri kepada takdir kita dan meninggalkan amal-usaha?'
Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Barang siapa yang telah ditentukan sebagai
orang yang berbahagia, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang
berbahagia. Dan barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang sengsara,
maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang sengsara.”
Kemudian
beliau melanjutkan sabdanya, 'Beramallah! Karena setiap orang akan dipermudah!
Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang berbahagia, maka mereka akan
dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang bahagia. Adapun orang-orang yang ditentukan
sebagai orang sengsara, maka mereka juga akan dimudahkan untuk melakulan amalan
orang-orang sengsara.”
Kemudian
beliau membacakan ayat berikut ini, "Adapun orang yang memberikan hartanya
di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik
(surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun
orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang
terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar." (QS.
Al-Lail: 5-10).
6679. Yahya bin Yahya telah memberitahukan kepada kami, Hammad
bin Zaid telah mengabarkan kepada kami, dari Yazid Adh-Dhaba'i, Mutharrif telah
memberitahukan kepada kami, dari lmran bin Hushain, ia berkata,
ada yang bertanya, 'Wahai Rasulullah!
Apakah sudah diketahui orang yang akan menjadi penghuni surga dan orang yang akan
menjadi penghuni neraka?' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab,
'Ya,'
Kemudian beliau ditanya lagi,
‘Lalu untuk apa orang-orang harus beramal?'
Rasulullah Shallallahu Alaihi
wa Sallam menjawab, “setiap
orang akan dimudahkan untuk melakukan apa yang telah menjadi takdirnya."
6682. Qutaibah bin Sa'id telah memberitahukan kepada kami, Abdul
Aziz bin Muhammad telah memberitahukan kepada kami, dari Al-Ala', dari ayahnya,
dari Abu Hurairah, Bahwa Rasulullah shnllallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
"sungguh ada seseorang yang
telah beramal seperti amal penduduk surga dalam masa yang cukup lama, tetapi pada
penghujung hayatnya ia beramal seperti amal penduduk neraka. Dan sungguh ada seseorang
yang telah beramal seperti amal penghuni neraka dalam masa yang cukup lama,
tetapi pada penghujung hayatnya ia beramal seperti amal penduduk surga."
6683. Qutaibah bin sa'id telah memberitahukan kepada kami,
Ya'qub bin Abdurrahman Al-Qari telah memberitahukan kepada kami, dari Abu Hazim,
dari sahl bin sa'd As-sa'idi, bahwa Rasulullah shallallahu Alaihi wa sallam bersabda,
"sungguh ada seseorang yang
telah beramal seperti amal penduduk surga seperti yang tampak dalam pandangan manusia
padahal ia adalah penghuni neraka. Dan sungguh ada seseorang yang telah beramal
seperti amal penghuni neraka surga seperti yang tampak dalam pandangan manusia padahal
ia adalah penghuni surga."
Source: SYARAH SHAHIH
MUSLIM, KITAB TAKDIR, JILID 11, IMAM AN NAWAWI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar