KARENA INI ADALAH KHILAFAH ‘ALA MINHAJINNUBUWWAH
Oleh :Abu Usamah JR
Kembalinya khilafah islamiyah di
pentas dunia merupakan janji Allah Rabbul ‘izzati kepada orang‑orang beriman.Hal tersebut juga telah
dikhabarkan melalui lisan manusia yang paling jujur yaitu Rasulullah sholallahu
‘alaihi wassalam. Sehingga kehadiran kembali khilafah islamiyah adalah sebuah
keniscayaan.Dan ketika hal tersebut terwujud sudah seharusnya kaum muslimin mensyukurinya.
Allah
‘azza wa jalla berfirman:
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسۡتَخۡلِفَنَّهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ
كَمَا ٱسۡتَخۡلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمۡ دِينَهُمُ ٱلَّذِي
ٱرۡتَضَىٰ لَهُمۡ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعۡدِ خَوۡفِهِمۡ أَمۡنٗاۚ
يَعۡبُدُونَنِي لَا يُشۡرِكُونَ بِي شَيۡٔٗاۚ وَمَن كَفَرَ بَعۡدَ ذَٰلِكَ
فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ ٥٥
“Dan
Allah telah berjanji kepada orang‑orang
yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal‑amal yang saleh bahwa Dia sungguh‑sungguh akan menjadikan mereka
berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang‑orang sebelum mereka berkuasa, dan
sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai‑Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar
akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman
sentausa. Mereka tetap menyembahku‑Ku
dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang
(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang‑orang yang fasik”.(QS
An Nur:55).
Kembalinya khilafah islamiyah adalah
pembuktian kebenaran janji Allah untuk memberikan Kembalinya khilafah islamiyah
adalah pembuktian kebenaran janji Allah untuk memberikan kekuasaan kepada orang‑orang beriman dan beramal
sholeh.Kehadirannya yang dirindukan oleh umat ini selama labih dari seratus
tahun akhirnya terwujud. Ini pertanda bahwa dunia tengah memasuki fase baru
dalam urusan kepemimpinan. Hal ini juga berarti bahwa kaum muslimin sedang memasuki
masa‑masa
kemenangan dan kejayaan.Yang pada pada puncaknya nanti islam akan menjadi super
power yang mendominasi dunia.
Rasulullah
sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
تَكُوْنُ
النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا
شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ،
فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ
يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا، فَتَكُوْنَ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ
تَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنَ
مُلْكًا جَبَّرِيًّا، فَتَكُوْنَ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُمَّ
يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلَافَةً عَلَى
مِنْهَاجِ النُّبُوَّةَ، ثُمَّ سَكَتَ
“Periode
kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya.
Setelah itu datang periode khilafah aala minhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj
kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala mengangkatnya. Kemudian
datang periode mulkan aadhdhan (penguasa‑penguasa
yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan
jabbriyyan (penguasa‑penguasa
yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan
Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj
nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam.” (HR
Ahmad; Shahih).
Tatkala apa yang dikabarkan oleh
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam kini terwujud, maka itu adalah karunia
Allah yang sangat besar untuk umat ini. Namun ia juga ujian atas umat ini. Apakah
kita akan mensyukurinya dengan mendukung dan membelanya?. Ataukah justru akan
kufur dengan nikmat ini dengan cara mengingkari dan menentangnya?. Inilah dua
keadaan yang terjadi atas umat ini ketika hari ini khilafah islamiyah telah
kembali hadir.
Apa yang selama ini diduga oleh
kebanyakan orang bahwa umat islam merindukan kembalinya khilafah islamiyah,
ternyata kenyataannya tidak demikian. Banyak orang yang mengaku muslim namun
sakit hati, benci dan dongkol tatkala khilafah islamiyah dideklarasikan di Syam.
Padahal Khilafah islamiyah kembali terwujud melalui perjuangan panjang kaum
muslimin. Telah gugur jutaan mujahidin untuk memperjuangkan Kembalinya khilafah
islamiyah.
Maka alangkah bodohnya jika khilafah
islamiyah yang lahir melalui pengorbanan jutaan syuhada lantas kita ingkari. Jika
kemudian yang mengingkari khilafah ini adalah orang‑orang kafir atau kaum muslimin yang
bodoh, mungkin bisa dimaklumi. Namun yang justru menjadi salah satu pihak yang
keras menentang khilafah ini adalah orang‑orang
yang selama ini mengaku berjuang untuk menegakkan khilafah islamiyah.
Namun ketika khilafah islamiyah
berhasil diwujudkan melalui tangan para mujahidin Daulah Islam Iraq dan Syam, mereka
menggigit jarinya karena rasa kecewa dan dongkol. Mereka itu adalah pihak‑pihak yang merasa paling berhak
menegakkan khilafah, namun mereka tidak pernah berjuang untuk itu. Kalaupun
mereka berjuang untuk menegakkan khilafah tapi cara yang mereka tempuh batil
dan pijakan manhajnya pun bathil. Kelompok tersebut seperti Hizbut tahrir tandzim
laghwun yang merupakan kelompok pejuang islam gadungan.
Bahkan di antara para penentang itu
adalah pihak yang dahulunya turut membidani lahirnya cikal bakal khilafah. Atau
bahkan mereka adalah orang‑orang
yang besar dalam asuhan kelompok yang telah menegakkan khilafah islamiyah ini. Mereka
pun mengenal sosok khalifah yang sekarang seperti mereka mengenal anak laki‑laki mereka. Tapi inilah fitnah akhir
zaman yang bisa membuat orang yang melihat tiba‑tiba
menjadi buta seketika.
Khilafah yang telah terbukti memiliki
wilayah kekuasaan, memiliki kekuatan pendukung, menegakkan syariat Islam dan
dipimpin oleh seorang khalifah yang memenuhi syarat secara syariat, masih
ditentang oleh mereka yang hatinya berpenyakit. Tandzim sesat hizbut tahrir menyebutnya
sebagai khilafah laghwun. Kelompok murji’ah alias salafi gadungan, menyebutnya khawarij.
Atau yang lebih ekstrim menyebut khilafah ini di luar millah islam. Sedangkan
al qaedah dan genknya menyebut khilafah ini sebagai khawarij.
Jika saja mereka jujur berpegang teguh
dengan manhaj ahlus sunnah dan memahami syariat secara utuh, maka mereka bisa
melihat kebenaran khilafah ini. Bagaimana khilafah telah mengatur pemerintahan,
melayani masyarakat, menegakkan hukum, mengatur administrasi dan memerangi orang‑orang kafir. Maka mereka akan melihat
persesuian khilafah ini dengan syariat islam.
Bahkan cara yang dipakai oleh para
tentara khilafah dalam membunuh dan mengqishash musuh dengan cara yang unik dan
sadis, adalah salah satu tanda kebenaran khilafah islamiyah ini. Dimana Rasulullah
telah menyebutkan tentang pasukan kaum muslimin di akhir zaman yang akan melakukan
pembunuhan terhadap musuh‑musuhnya
dengan cara yang belum pernah dilakukan oleh kaum sebelumnya. Dan inilah
khilafah islamiyah yang tentaranya telah meneksekusi orang-orang kafir dengan
cara dibakar, diledakkan, dilindas tank, ditenggelamkan dan cari sadis serta
unik lainnya. Kenapa heran, bukankah ini sudah dikabarkan oleh Rasulullah empat
belas abad yang lalu?.
Namun hati yang sakit, mata yang
dengki dan fikiran yang kotor hanya akan melihat kesalahan dan kekurangan. Sehingga
ada orang‑orang yang
paling parah sakitnya menyebut khilafah ini sebagai hasil konspirasi yahudi, buatan
amerika, buatan iran dan fitnahan‑fitnahan
keji lainnya. Sehingga sampai‑sampai
di negeri ini ada ustadz yang pernah dicalonkan sebagai presiden NKRI
bersyariah sibuk keliling kota di Indonesia untuk menfitnah khilafah ini
melalui forum kajian. Ustadz inilah yang turut getol menuntut agar Ahok yang
menistakan al qur’an dihukum dengan hukum thoghut. Memang sungguh aneh kelakuan
si Abu Jahil ini. Ia tidak ridho dengan khilafah yang telah menegakkan hukum
islam, dan ia ridho dengan ditegakkannya hukum thoghut.
Dan tentunya ketika musuh‑musuh khilafah dari kalangan kafirin
dan munafiqin, menuduh khilafah dengan tuduhan keji, mereka tidak bisa
menghadirkan bukti. Namun demikian mereka tidak peduli, yang penting cita‑cita mereka untuk menghancurkan
khilafah tercapai. Atau minimalnya mereka bisa puas melampiaskan dendam dan
kedengkiannya kepada khilafah. Dan Alhamdulillah hingga kini khilafah tetap BAAQIYAH
dalam penjagaan Allah Rabbul ‘izzati.
Permusuhan dan penentangan para
munafiqin terhadap khilafah ini karena khilafah islamiyah yang ada tidak sesuai
dengan hawa nafsu mereka. Ya, memang khilafah islamiyah ini menyelisihi manhajnya
kelompok murji’ah si salafi maz’um (salafi gadungan). Ia juga menyelisihi
manhajnya ikhwanul muslimin (baca: musyrikin) penyembah demokrasi. Khilafah ini
juga tidak sejalan dengan pemikiran kelompok sesat hizbut tahrir pencetus
manhaj sesat bernama tholabun nushrah. Bahkan khilafah ini pun tidaklah
sejalan dengan manhaj al qaedah yang sekarang.
Sehingga tidak usah heran kalau
kemudian “ulama‑ulama”
seperti Al Madkhali, Yusuf qorodhowi, Aid Al Qarni, Farid Oqbah bahkan adz
dzawahiri menentang khilafah ini. Mengapa?, karena ia bukan khilafah ‘ala
minhaji murji’ah, bukan juga khilafah ‘ala minhaji dimuqratiyun, bukan pula
khilafah ‘ala minhaji hizbut tahrir, bahkan ia juga bukan khilafah ‘ala minhaji
alqaedah. Tapi ia adalah KHILAFAH ‘ALA MINHAJIN NUBUWWAH. Maka hanya pengikut
manhaj nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wassalam yang bisa menerima dan membenarkan
khilafah islamiyah ini. Sehingga sudah sepantasnya orang‑orang yang tidak sejalan dengan
manhaj yang dibawa oleh Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wassalam mendengki dan
memusuhi khilafah ini.
Wallahu
musta’an
27 Jumadilakhir 1438H
Had Pelaku Sihir |
Had Potong Tangan bagi Pencuri |
Had Potong Kaki setelah Potong tangan bagi Pencurian yang Ke-2 kali |
Had Penggal Bagi Penyihir |
Had Rajam bagi Pezina Muhson |
Had bagi Pelaku Kaum Luth |
Qishah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar