DAULAH ISLAM, PENGULANGAN SEJARAH DAN
PENGGENAPAN NUBUWWAH
(Bagian 2/habis)
Oleh: Abu Usamah JR
Peristiwa kedua yang memiliki kaitan
erat dengan daulah islam adalah jihad fie sabilillah.Keberadaan dari amaliyah
jihad tidak bisa dipisahkan dari eksistensi daulah islam pada hari ini.Sebab
daulah islam lahir sebagai hasil dari perjalanan panjang jihadnya kaum
muslimin. Daulah Islam ditegakkan dan dipertahankan dengan tetesan darah dari
jutaan kaum muslimin yang tertumpah dalam medan‑medan
jihad.
Dan ternyata jihad yang hari ini
tengah dialami oleh daulah islam juga semacam pengulangan sejarah dari apa yang
pernah dialami oleh kaum muslimin generasi pertama. Sehingga banyak sekali
kemiripan peristiwa di antara keduanya meskipun dengan tempat, waktu dan tokoh
yang berbeda. Dan fenomena lain yang sangat menarik adalah, perjalanan jihad
daulah islam semakin semakin menampakkan dengan jelas proses penggenapan dari
nubuwwah Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam. Tidaklah berlalu satu
peristiwa yang kemudian diikuti dengan peristiwa selanjutnya, melainkan semakin
menuju penggenapan nubuwwah.
Diantara peristiwa pengulangan
sejarah itu adalah, bahwa daulah Islam yang ada hari ini tegak melalui proses
seperti tegaknya daulah islam pertama. Ia tegak dengan adanya muhajirin dari berbagai
negara menuju iraq dan syam. Kemudian para muhajirin bahu membahu dengan penduduk
pribumi (kaum anshor) untuk berjihad sampai tegaknya daulah islam. Dan hingga
kini perjalanan daulah islam tidak bisa dilepaskan dengan adanya jihad dari
satu tempat ke tempat yang lainnya. Demikian juga dengan perjalanan daulah
islam pertama yang dipimpin oleh Rasulullah dulu.
Dan kini daulah islam tengah
mengalami pengeroyokan dari koalisi timur dan barat yang menginginkan kehancuran
bagi daulah. Kafir timur dan barat saling bahu membahu untuk menghancurkan
daulah islam dalam banyak peperangan di wilayah daulah islam. Peristiwa yang sama
pernah dialami oleh daulah islam pertama di madinah pada peristiwa perang ahzab
atau perang khandaq. Pada saat itu kaum muslimin mengalami pengeroyokan dari
pasukan gabungan kaum musyrikin dan Kaum yahudi.
pada saat peristiwa perang ahzab kaum
muslimin dikepung dari segenap penjuru kota madinah. Hal tersebut seperti yang
Allah gambarkan dalam firman‑Nya:
“(Yaitu)
ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika penglihatan(mu)
terpana dan hatimu menyesak sampai ketenggorokan dan kamu berprasangka yang
bukan‑bukan
terhadap Allah. Disitulah diuji orang‑orang
beriman dan digoncangkan (hatinya)
dengan goncangan yang dahsyat”.(QS Al Ahzab:10‑11).
Ayat di atas menggambarkan betapa
dahsyat dan mencekamnya suasana madinah ketika mendapat pengepungan dari
pasukan gabungan kaum kafirin. Dan peristiwa yang sama kini tengah terulang
kembali atas daulah islam yang kini tengah mendapatkan pengeroyokan dari pasukan
koalisi barat dan timur. Daulah islam kini setiap hari mendapat gempuran yang
sangat massif dari pasukan koalisi kafir. Gempuran tersebut berasal dari armada
tempur darat, laut dan udara milik pasukan koalisi kafir yang mentarget wilayah
daulah islam.
Sudah ribuan kali pasukan koalisi
kafir melakukan serangan udara ke wilayah daulah islam. Serangan dari darat
tidak kalah massif dan intensif dilakukan oleh pasukan koalisi kafir. Telah gugur
ribuan kaum muslimin warga daulah islam. Dan telah gugur juga ribuan
tentara/mujahid daulah islam dalam banyak front pertempuran. Namun hingga kini
daulah islam tetap kokoh berdiri dalam penjagaan Allah ‘azza wa jalla.
Melihat fenomena pengeroyokan daulah
islam oleh pasukan koalisi kafir, pandangan kaum muslimin berbeda‑beda menilainya, seperti dahulu
ketika madinah dikepung. Mereka yang imannya lemah atau berpenyakit menyangka
bahwa pengepungan kota madinah oleh pasukan ahzab akan mengakhiri eksistensi
kaum muslimin. Namun mereka yang yakin dengan kebenaran janji Allah dan Rasul‑Nya, justru melihat bahwa pengepungan
pasukan ahzab atas kota madinah akan menjadi titik balik untuk tercapainya
kemenangan‑kemenangan
besar kaum muslimin pada masa yang akan datang. Keadaan perbedaan persepsi dua
golongan kaum muslimin tersebut Allah sebutkan dalam Firman‑Nya:
“Dan
(ingatlah) ketika orang‑orang
munafiq dan orang‑orang yang
hatinya berpenyakit berkata,” Yang
dijanjikan Allah dan Rasul‑Nya
kepada kami hanya tipu daya belaka”.
(QS Al Ahzab:12).
Dan hari ini orang‑orang munafiq para pendengki daulah
islam beranggapan bahwa, pengeroyokan kaum kafir atas daulah islam akan
mengakhiri eksistensi daulah islam. Mereka menyangka bahwa khilafah islam ini
bukanlah khilafah yang dijanjikan kedatangannya oleh Rasulullah dan ia akan
segera hancur akibat gempuran koalisi kafir. Bahkan kaum munafiqin turut
bergembira ketika daulah islam mengalami kekalahan dan menjadi berduka ketika
daulah islam dikaruniakan kemenangan.
Adapun orang‑orang beriman tatkala melihat
besarnya pasukan ahzab merespon dengan positif, seperti yang Allah ‘azza wa
jalla gambarkan:
“Dan ketika orang‑orang
mukmin melihat golongan‑golongan
(yang bersekutu) itu, mereka berkata,” inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul‑Nya kepada kita.”Dan
benarlah Allah dan Rasul‑Nya.Dan
yang demikian itu menambah keimanan dan keislaman mereka.”
(QS Al Ahzab: 22).
Apa yang menjadi keyakinan kaum
beriman di kemudian hari terbukti. Sebab dalam perang ahzab kaum muslimin
mendapatkan kemenangan, dengan pertolongan Allah pasukan ahzab terusir dari Madinah.
Pada saat itu Rasulullah bersabda :
"Sekarang giliran kita yang menyerang mereka, bukan
mereka yang menyerang kita, dan kita yang akan mendatangi mereka." (HR
Bukhari).
Dan apa yang dikatakan oleh
Rasulullah terbukti, yaitu setelah perang ahzab kaum muslimin menjadi pihak
yang aktif melakukan penyerangan kepada kaum kafir. Maka setelah perang ahzab terjadi
peristiwa‑peristiwa: perang
dengan bani quraizhah, perang dengan bani musthaliq, perjanjian hudaibiyah, perang
khaibar, perang dzaturiqa, perang mu’tah dan futuh makkah. Pada semua peristiwa
tersebut kaum muslimin menjadi pihak yang aktif melakukan penyerangan ke
wilayah musuh.
Begitu juga yang terjadi atas daulah
islam pada hari ini, adalah bukti kebenaran janji Allah dan Rasul‑Nya. Inilah keyakinan orang‑orang beriman yang memahami akan
nubuwwah Rasulullah sholallahu alaihi wassalam. Fenomena pengeroyokan atas
daulah islam oleh koalisi kafir adalah fenomena penggenapan dari Nubuwwah
Rasulullah. Yang mana akan berlanjut dengan peristiwa-peristiwa lain yang
menghantarkan kaum muslimin pada kemenangan‑kemenangan
besar yang telah disebutkan oleh Rasulullah sholallahu alaihi wassalam.
Jika saja kaum muslimin memahami dan
jujur dalam melihat banyak peristiwa yang sedang terjadi di iraq dan syam, niscaya
mereka akan melihat adanya kecocokan peristiwa‑peristiwa
tersebut dengan Nubuwwah Rasulullah. Fakta yang mendukung pernyataan tersebut
adalah:
Berkumpulnya para mujahidin dari
seluruh dunia di syam. Dan Rasulullah telah menyebutkan bahwa pada akhir zaman
pasukan kaum muslimin yang terbaik ada di syam. Hal tersebut sebagaimana
disebutkan dalam hadits berikut:
Abdullāh
Ibn Hawālah (radiyallāhu ‘anh) berkata bahwasanya Rasulullah (sallallāhu
‘alayhi wa sallam) bersabda, “Urusan ini akan terus berjalan sampai kalian
menjadi pasukan‑pasukan: pasukan
di Syam, pasukan di Yaman, dan pasukan di Iraq.” Ibn Hawalah berkata,
“Pilihkanlah untukku [bergabung dengan pasukan yang mana] jika aku menemui saat
itu.” Beliau menjawab, “Pergilah menuju Syam, karena itu adalah bumi Allah yang
terbaik dan Dia akan menarik hamba-hamba‑Nya
yang terbaik menuju bumi Syam. Dan jika kamu enggan, maka pergilah ke Yaman dan
minumlah dari sumur‑sumurmu.
Sesungguhnya Allah telah menjamin bagiku bahwa Dia akan menaungi Syam dan
penduduknya.” [sahīh– diriwayatkan oleh Imām Ahmad, Abū Dāwūd, al‑Hākim].
Dari hadits tersebut bisa dipahami
bahwa para mujahidin yang hari ini berkumpul di syam adalah hamba‑hamba Allah yang terbaik pada
zamannya, insyaa Allah. Sehingga melalui tangan mereka Allah mengembalikan
khilafah yang selama lebih dari seratus tahun sempat hilang. Dan Allah mengembalikan
khilafah itu di tempat terbaik berkumpulnya para hamba Allah terbaik. Tempat
itu adalah syam dan hamba terbaik itu adalah para mujahidin yang berkumpul di
syam alam rangka menolong dienullah dengan jihad.
Dan berkumpulnya para mujahidin di
syam dalam menegakkan khilafah islamiyah telah menjadi ancaman bagi eksistensi
penguasa kafir di seluruh dunia. Maka kaum kafir seluruh dunia bersatu pada
untuk menghancurkan khilafah islamiyah. Maka kemudian mereka mengirimkan
pasukan perangnya menuju iraq dan syam dalam rangka memerangi khilafah
islamiyah. Dan ini pertanda akan tergenapinya nubuwwah Rasulullah tentang
malhamah kubra, seperti yang disebutkan dalam hadits berikut:
“Tidak
akan terjadi hari kiamat, sehingga kaum Rom turun di kota Amaq (lembah Antioch,
Selatan Turki) dan di Dabiq (dekat Aleppo, Syria). Kemudian datanglah suatu
pasukan yang menghadang mereka dari Madinah (pusat pemerintahan khalifah), yang
berasal dari penduduk pilihan bumi. Dan ketika mereka sudah berbaris‑baris, maka berkatalah orang Rom,
Biarkanlah (jangan kalian halangi) antara kami dengan orang‑orang yang memisahkan diri dari kami
(yang masuk Islam) untuk kami perangi. Maka kaum Muslimin berkata, Demi Allah,
kami tidak akan membiarkan kamu memerangi saudara‑saudara
kami.”. Mereka kemudian akan berperang dan satu
pertiga pasukan melarikan diri, Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan
mengampuninya. Satu pertiga dari mereka akan menerima syahid yang terbaik di
sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan satu pertiga lagi menerima kemenangan dan
menakluk Constantinopel. Dan ketika mereka membagikan harta rampasan perang dan
kemudian menggantung pedang mereka pada pohon-pohon zaitun, tiba‑tiba setan berteriak: sesunguhnya
Dajjal telah menggantikan kalian di antara keluarga kalian. Lalu mereka keluar
padahal itu adalah bathil. Dan ketika mereka kembali ke Syam, keluarlah Dajjal
dan ketika mereka sedang bersiap‑siap
untuk berperang dengan mengatur barisan tiba‑tiba
di iqamati shalat, lalu turun Isa putra Maryam. (Hadis Riwayat Muslim)
“Kamu akan berdamai dengan kaum Rum
dalam keadaan aman, kemudian kamu dan mereka akan memerangi suatu musuh. Dan
kamu akan mendapatkan kemenangan serta harta rampasan perang dengan selamat.
Kemudian kamu berangkat sehingga sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan
berbukit‑bukit. Maka
seorang laki‑laki dari
kaum salib mengangkat tanda salib seraya berkata, ‘Salib telah menang’. Maka
marahlah seorang laki‑laki dari
kaum Muslimin kepadanya, lalu ia mendorongnya dan jatuh (meninggal). Pada waktu
itu orang‑orang Rum berkhianat,
dan mereka berkumpul untuk memerangi kamu di bawah 80 bendera, dimana tiap-tiap
bendera terdapat 12 ribu tentara.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Hadits‑hadits
di atas menyebutkan tentang peristiwa‑peristiwa
besar berupa peperangan yang akan terjadi di syam antara kaum muslimin dan kaum
kafirin.Bukan sebuah kebetulan jika peperangan tersebut akan terjadi di
syam.Dan sudah dimaklumi bahwa peperangan tersebut karena latar belakang
sentimen keimanan. Maka pengerahan secara besar‑besaran
pasukan koalisi kafir ke syam memiliki misi utama menghancurkan islam dan kaum
muslimin.
Mengapa harus syam yang menjadi
sasaran penyerangan oleh pasukan koalisi kafir?. Karena di wilayah syam itulah
islam nampak wujudnya dengan jelas dan tidak demikian di tempat lain. Dan pada
hari ini, orang yang memiliki pandangan yang sehat akan tahu, bahwa di syam
wujud islam yang sebenarnya telah muncul dalam bentuk khilafah islamiyah / daulah
islam.
Maka apa yang sedang terjadi di syam
pada hari ini, adalah peristiwa‑peristiwa
prakondisi yang akan menggenapi Nubuwwah Rasulullah sholallahu ‘alaihi
wassalam. Sehingga bilangan jumlah seperti delapan puluh dan dua belas ribu
yang disebut di dalam hadits, hari ini tengah menuju proses penggenapan jumlah.
Adapun nama‑nama tempat
seperti dabiq, a’maq, ghautah
dan damaskus, semuanya berada di wilayah syam (syuriah). Dan itulah tempat‑ tempat yang Allah persiapkan untuk
sebuah perhelatan besar bernama Malhamah kubro. Dan kini lihatlah yang sedang
dan dilakukan oleh Daulah Islam dalam menyongsong malhamah kubro. Daulah islam
dalam perjalannya hingga kini senantiasa mengikuti arahan syariat dan mengikuti
kompas nubuwwah akhir zaman. Kembalinya dinnar dan dirham, mempersiapkan pasukan
pengawal al mahdy, mempersiapkan pasukan untuk menyongsong malhamah kubro, menghidupkan
syariat tentang perbudakan, hingga menantang kaum kafir untuk turun dan berkumpul
di Dabiq. Itu semua menunjukkan bahwa perjalanan daulah islam diarahkan oleh
Allah untuk proses penggenapan nubuwwah.
Maka semakin nampak dengan jelas
bahwa daulah islam dengan izin Allah, akan menjadi aktor utama dalam malhamah
kubro yang dikabarkan oleh Rasulullah sholallahu alaihi wassalam. Kenalillah
daulah islam dari manhaj dan perjuangannya, agar kalian bisa mengambil posisi
yang benar pada perang akhir zaman. Jika kalian tidak Mengenal kebenaran pada
awal terjadinya fitnah, bagaimana kalian bisa Mengenal kebenaran ketika kabut
fitnah semakin pekat?.
Hari ini front peperangan telah
terbelah dalam dua kelompok, yaitu kelompok islam yang dipimpin oleh khalifah,
dan kelompok kafir yang dipimpin oleh Yahudi dan nashrani. Jika hari ini kalian
tidak bisa membedakan dua kelompok tersebut, bagaimana kalian kelak akan bisa membedakan
antara kelompok Al Masih Isa ibnu Maryam dan kelompok Al Masih Dajjal?.
Wallahu
a’lam
17 Jumadilakhir 1438H__
Tidak ada komentar:
Posting Komentar