9/11/2019

Makna AL-ISLAM


Makna AL-ISLAM


Islam merupakan agama seluruh para Nabi – ‘alaihimus salam – dan Allah tidak menerima agama dari seorang hamba kecuali agama islam.

Allah جل جلاله berfirman:

إِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللهِ الْإسْلَامُ

“SESUNGGUHNYA AGAMA DISISI ALLAH
ADALAH AGAMA ISLAM.”
(Q.S. Ali ‘Imran; 19)

Allah جل جلاله berfirman:

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَسِرِيْنَ

“Dan barangsiapa mencari agama selain agama islam maka tidak akan diterima darinya (agama) dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Q.S. Ali ‘Imran; 85)


Definisi ISLAM adalah: menyerahkan diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, ketundukan kepada-Nya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari syirik dan pelakunya.

(Al-istislam) maksudnya, menghinakan dan merendahkan diri kepada Allah جل جلاله dengan cara bertauhid yaitu mentauhidkan Allah dalam beribadah.

Diantara ucapan mereka adalah: istaslama fulan apa bila ia menyerahkan dirinya dengan kehinaan, kepatuhan dan ketundukan. Maka seorang muslim itu orang yang menghinakan diri dan menundukkan diri kepada Allah semata, menyerahkan diri sebagai sebuah ketaatan dalam beribadah kepada-Nya tanpa beribadah kepada selain-Nya.

Ibnu Taimiyah – rahimahulloh – berkata:

“Suatu keharusan di dalam islam adalah menyerahkan diri kepada Allah semata, dan meninggalkan penyerahan diri kepada selain-Nya, dan inilah hakikat perkataan kita “tiada ilah yang berhak untuk diibadahi selain Allah.” Maka barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah dan kepada selain-Nya ia adalah orang musyrik, dan Allah tidak mengampuni dosa syirik. Dan barangsiapa yang tidak menyerahkan diri kepada-Nya maka dia adalah orang yang sombong dari beribadah kepada-Nya, sungguh Allah telah berfirman:

وَقَالَ رَيُّكُمُ الدْعُونِلى أَسْتَجِبْ لَكُمْ، إِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيْدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

“Dan Rabb-mu telah berfirman “serulah Aku maka Aku akan mengabulkan apa yang kamu minta untukmu, sesungguhnya orang-orang yang sombong dari beribadah kepada-Ku mereka akan masuk neraka dalam keadaan hina.” (Q.S. Ghofir; 60) iqtidlo’ ash-shirothil mustaqim 2/377.

(Tunduk kepada-Nya dengan ketaatan) tidak cukup hanya dengan menyerahkan diri dan tunduk saja, tetapi mesti disertai dengan ketundukan kepada perintah-perintah Allah, dan perintah-perintah Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan meninggalkan perkara-perkara yang dilarang; sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, dan mencari wajah-Nya, mengharapkan apa yang ada disisi-Nya dan karena takut dari azab-Nya.

Ibnu taimiyah berkata: “kata islam mengandung penyerahan diri dan ketundukan, dan mengandung keikhlasan.” (iqtidlo’ ash-shirothil mustaqim 2/377)

(Dan berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya) maksudnya: berlepas diri dari syirik besar dan syirik kecil, dan dari pelaku kesyirikan, dengan menampakkan permusuhan, kebencian, mengkafirkan mereka, tidak tinggal bersama mereka, tidak makan-makan bersama mereka, dan tidak menyerupai mereka baik dalam perkataan maupun perbuatan.


RUKUN ISLAM YANG PERTAMA

Rukun islam yang pertama tersusun dari dua perkara yang besar:
1. syahadat LAAILAAHAILLALLAH.
2. syahadat ANNA MUHAMMADAN ROSULULLAH.

Syaikhul islam ibnu Taimiyah – rahimahullah - berkata: “Sesungguhnya islam itu dibangun di atas dua pondasi yaitu perealisasian syahadat LAA ILAAHA ILLALLAH, dan perealisasian syahadat ANNA MUHAMMADAN ROSULULLAH (Qoidatun jaliilatun fit tawasul 1/264)

Dan beliau – rahimahullah - juga berkata: “Sesungguhnya islam dibangun di atas dua pondasi; salah satunya adalah; hendaknya kita beribadah kepada Allah saja yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Yang kedua; hendaknya kita beribadah kepada-Nya dengan apa yang Allah syari’atkan melalui lisan Nabi-Nya, kita tidak beribadah kepada-Nya dengan hawa nafsu dan perkara-perkara bid’ah.” (Majmu’ul Fatawa 1/80)


>> Syahadat mewajibkan beberapa perkara <<

1. Al-‘Ilmu; karena keyakinan itu dibangun di atas ilmu, maka barangsiapa yang tidak mengetahui makna dua kalimat syahadat ini tidak mungkin menyakini apa yang ditunjukkan oleh kedua kalimat syahadat ini, dan ilmu yang wajib untuk diketahui dalam pengucapan dua kalimat syahadat ini adalah ilmu tentang kandungan dua kalimat tersebut.

2. An-Nuthqu (mengucapkan); mengucapkan dua kalimat syahadat adalah sebuah keharusan, karena ucapan lisan merupakan syarat sahnya iman.

3. Al-‘Amal (mengamalkan); yang demikian itu dengan mengamalkan kandungan dua kalimat syahadat, yaitu beribadah hanya kepada Allah saja, dan meninggalkan peribadatan kepada selain-Nya.


MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT

(LAA ILAAHA ILLALLAH) maknanya:

لَا مَعْبُدَ بِحَقٍّ إِلَّا اللهَ

TIDAK ADA SESEMBAHAN YANG BERHAK
UNTUK DIIBADAHI SELAIN ALLAH.

Maksudnya: tidak ada yang dituju yang berhak mendapatkan seluruh bentuk peribadahan kepadanya saja tanpa selain-Nya kecuali Allah subhanah, dan setiap yang diibadahi selain Allah جل جلاله maka klaim keilahiyaannya batal dan sesat.

Dan syahadat (LAA ILAAHA ILLALLAH) mempunyai dua rukun:
- النَّفْ      = peniadaan; dan
- الْإِثْبَاتُ    = penetapan

- Laa ilaaha: peniadaan seluruh apa yang diibadahi selain Allah.
- Illalloh: penetapan seluruh macam ibadah hanya untuk Allah saja tanpa ada sekutu bagi-Nya.

Allah ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّغُوتَ

“DAN SUNGGUH KAMI TELAH MENGUTUS PADA TIAP-TIAP UMAT SEORANG ROSUL UNTUK MENYERUKAN SEMBAHLAH ALLAH DAN JAUHILAH THOGHUT.”
(Q.S. An-Nahl; 36)

Allah ta’ala berfirman:

فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللهِ فَقَدْ اسْتَمْسَكَ بِالْهُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا، وَاللهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

“BARANGSIAPA YANG KUFUR KEPADA THOGHUT DAN BERIMAN KEPADA ALLAH, MAKA SUNGGUH IA TELAH BERPEGANG KEPADA BUHUL TALI YANG SANGAT KUAT YANG TIDAK AKAN TERPUTUS, DAN ALLAH MAHA MENDENGAR LAGI MAHA MENGETAHUI.”
(Q.S. Al-Baqarah; 256)

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَكَفَرَ بِمَا يُعْبَدُ مِنْ دُونِ اللهِ، حَرُمَ مَالُهُ, وَدَمُهُ, وَحِسَابُهُ عَلَى اللهِ

“Barangsiapa yang mungucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH dan mengingkari apa-apa yang disembah selain Allah, maka harta dan darahnya diharamkan dan perhitungannya disisi Allah.”
(HR. Muslim)

Ibnul Qoyyim -rahimahullah- berkata: “Al-Qur’an menyandingkan antara An-Nafyu dan Al-Itsbat, meniadakan ibadah kepada selain Allah dan menetapkan ibadah hanya kepada-Nya. Inilah hakikat tauhid, sekedar peniadaan ibadah kepada selain Allah saja tidak disebut tauhid, begitu juga penetapan tanpa peniadaan tidak disebut tauhid, kecuali mengandung peniadaan dan penetapan, dan inilah hakikat kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH.” (Badaai’ut tauhid 1/134)

Dan makna syahadat “ANNA MUHAMMADAN ROSULULLAH”: mengimani kerosulannya, membenarkannya, mentaatinya, dan mengikuti Sunnah-sunnahnya.

***********


Source:
Tarjamah at-Taqriirot al-Mufiidah fi Ahammi Abwaabi al-‘Aqidah
Alih bahasa: Abu Khonsa
Muraaja’ah: Abu Mu’adz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...