9/19/2019

Celaan terhadap TAQLID


Celaan terhadap
TAQLID


Ketahuilah bahwa TAQLID adalah menerima perkataan orang tanpa mengetahui dalilnya. “Tidak ada perbedaan diantara manusia bahwa taqlid itu bukan ilmu dan orang yang taqlid (muqallid) tidak bisa disebut sebagai ‘Alim (orang yang berilmu)” [I’lam Al-Muwaqqi’in 1/45]. Oleh karena itu para ulama rahimahumullah melarang taqlid kepada mereka. Banyak ulama besar rahimahumullah mengatakan, “Setiap orang perkataannya bisa diambil dan ditolak kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.”

Imam Abu Hanifah rahimahullah berkata, “Apabila ada hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maka harus diterima sepenuhnya. Apabila ada keterangan dari para sahabat radhiallahu ‘anhum maka harus diterima sepenuhnya. Dan apabila ada keterangan dari tabi’in maka mereka sama-sama kedudukan dan derajatnya dengan kita.

Imam Malik rahimahullah berkata, “Setiap pendapat kita bisa diambil dan ditolak kecuali penghuni kuburan ini.” Yakni Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Apabila hadits itu shahih maka itu adalah madzhabku.” Ia juga berkata, “Apabila pendapatku menyelisihi perkataan Rasulullah SAW lemparkanlah pendapatku ke balik tembok.” Ia juga berkata, “Kaum Muslimin bersepakat bahwa siapa saja yang telah jelas baginya sunnah Rasulullah SAW ia tidak boleh meninggalkannya karena pendapat seseorang.”

Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Saya heran dengan suatu kaum yang mengetahui isnad dan keshahihannya namun ia malah mengambil pendapat Sufyan (Ats-Tsauri). Padahal Alloh Ta'ala berfirman,

فَلْيَحْذَرِ الَّذِيْنَ يُخَالِفُوْنَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيْبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيْبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” [QS. An-Nuur (24): 63].”

Ia juga berkata, “Janganlah engkau taqlid kepadaku, janganlah engkau taqlid kepada Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Auza’i, dan Imam Sufyan Ats-Tsauri. Ambilah dari sumber pengambilan mereka dalam berpendapat.

Abdullah bin Abbas rodhiyaAllohu 'anh, “Hampir saja hujan batu akan diturunkan kepada kalian, saya sampaikan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam namun kalian malah menyampaikan perkataan Abu Bakar dan Umar?!.” [Fathul Majid hal 387, 388]

Syaikh Al-‘Allamah Sulaiman bin Abdullah rahimahullah berkata, “Menjadi kewajiban atas setiap mukmin apabila Kitab Alloh dan Sunnah Rasulullah SAW telah sampai kepadanya dan mengetahui makna keduanya, dalam masalah apa pun ia harus mengamalkannya, meski semua orang menyelisihinya. Dengan itulah Rabb Tabaraka wa Ta’ala dan Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kita. Segenap ulama juga bersepakat atas hal itu. Kecuali orang-orang bodoh yang taqlid dan yang keras akalnya. Orang-orang seperti mereka tidak termasuk dalam golongan ulama sebagaimana ijma’ yang dihikayatkan oleh Abu Umar bin Abdul Barr dan ulama lainnya bahwa mereka bukan termasuk ulama.” [Taisir Al-‘Aziz Al-Hamid hal 546, 547].

Abdullah bin Mas’ud rodhiya Allohu 'anh mengatakan, “Ikutilah (Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam), jangan suka berbuat bid’ah maka kalian akan dicukupi.”

Imam Al-Auza’i rahimahullah mengatakan, “Hendaknya engkau berpegang teguh atsar (riwayat) dari para salaf meski orang-orang menolakmu. Jauhilah berbagai pendapat orang (sesudah mereka) meski mereka menghiasainya dengan ucapan yang menarik.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Siapa yang tidak punya dalil maka ia akan tersesat jalan.”

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

“Demi Alloh, ketakutanku bukan karena dosa-dosaku
karena ia pasti akan dimaafkan dan diampuni.
Namun yang aku khawatirkan adalah
terlepasnya hati ini dari berhakim kepada wahyu Al-Qur’an.
Dan ridha dengan pendapat dan prasangka manusia.
Yang bukan bersumber dari anugerah Ilahi Yang Maha Kuasa.”

Source:
Al-Haqq wa Al-Yaqin
Tentang
Memusuhi Para Thaghut dan Orang-Orang Murtad

Penulis : Abu Abdirrahman Al-Atsary, 1422H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...