MEREKA YANG TERANCAM
DENGAN KEHADIRAN KHILAFAH ISLAMIYAH
Oleh: Abu Jaysulhaq Al Fatih
Allah
‘azza wa jalla berfirman:
وَقُلۡ
جَآءَ ٱلۡحَقُّ وَزَهَقَ ٱلۡبَٰطِلُۚ إِنَّ ٱلۡبَٰطِلَ كَانَ زَهُوقٗا ٨١
“Dan
katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya
yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.”
(QS Al Isra: 81).
Allah ‘azza wa jalla telah memenuhi
janji‑Nya untuk
memberikan kekuasaan kepada orang‑orang
beriman. Kembalinya khilafah islamiyah di masa ini adalah pembuktian kebenaran
dari janji Allah. Kehadirannya yang dirindukan oleh kaum muslimin selama lebih
dari seratus tahun, kini datang menjadi pelita penerang dan penyejuk mata bagi
kaum muslimin. Kembali tegaknya khilafah islamiyah memperkuat keyakinan kaum
muslimin bahwa, masa kejayaan islam telah kembali dan akan terus tambah
gemilang.
Namun kembalinya khilafah islamiyah
juga menjadi duka,ancaman dan duri bagi banyak pihak. Mereka merasa geram, dongkol
dan sakit hati dengan kembalinya khilafah islamiyah. Hal tersebut dikarenakan
kehadiran khilafah islamiyah mengancam eksistensi mereka. Mereka tahu bahwa khilafah
islamiyah tidak akan memberikan tempat untuk eksisnya mereka. Bahkan mereka
adalah kelompok‑kelompok
yang akan dibersihkan ketika kekuasaan khilafah islamiyah semakin menguat, biidznillah.
Siapakah mereka yang memusuhi khilafah islamiyah karena
eksistensinya terancam?. Inilah
mereka:
1. Para tiran yaitu penguasa dzalim yang kafir
dan yang murtad.
Kekuatan
utama yang menopang eksisnya kekafiran dan kemaksiatan di tengah kehidupan manusia,
adalah para penguasa kafir dan murtad. Begitu juga dengan kedzaliman yang
tengah dialami oleh kaum muslimin di berbagai tempat di dunia ini, yang menjadi
pelaku utamanya adalah para tiran dzalim tersebut. Para tiran itulah yang
menjadi pelindung dan penjaga kekafiran. Maka kekafiran hanya bisa runtuh
kekita penopang dan penjaganya terlebih dahulu dihancurkan.
Dan salah
satu misi utama dari khilafah islamiyah adalah berperang untuk tegaknya
dienullah dan hilangnya kekafiran di muka bumi. Inilah tujuan utama dari jihad
sebagaimana disebutkan dalam firman‑Nya:
وَقَٰتِلُوهُمۡ
حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتۡنَةٞ وَيَكُونَ ٱلدِّينُ كُلُّهُۥ لِلَّهِۚ فَإِنِ ٱنتَهَوۡاْ
فَإِنَّ ٱللَّهَ بِمَا يَعۡمَلُونَ بَصِيرٞ ٣٩
“Dan
perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata‑mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka
sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS
Al Anfal: 39).
Sehingga
para penjaga sistem kekafiran seperti demokrasi dan pancasila,akan menjadi
target untuk diperangi oleh khilafah islamiyah. Dengan hancurnya para penjaga
sistem kekafiran itulah maka dienullah bisa ditegakkan. Para penguasa tiran
dzalim itulah yang selama ini menjadi pihak terdepan dalam menghalangi setiap
usaha kaum muslimin untuk menegakkan dienullah. Mereka itulah yang mengerahkan
angkatan perangnya untuk memerangi mujahidin yang berjuang untuk menegakkan
dienullah.
Para tiran
dzalim itu juga adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas kedzaliman yang
menimpa kaum muslimin. Mereka Inilah yang menangkap, memenjarakan bahkan
membunuh para mujahidin pejuang syariat. Dan para tiran inilah yang telah
memaksakan idiologi dan hukum kafirnya agar ditaati oleh kaum muslimin.
Singkatnya, bahwa para tiran inilah yang menjadi pelaku utama atas kedzaliman
yang menimpa kaum muslimin, serta yang merusak dunia dan agama kaum muslimin.
Dan salah
satu yang akan dan sedang dilakukan oleh khilafah islamiyah adalah berjihad membebaskan
kaum muslimin dari kedzaliman kaum kafirin. Inilah salah satu tujuan dari jihad
yang disyariatkan oleh Allah. Hal tersebut sebagaimana firman‑Nya:
وَمَا
لَكُمۡ لَا تُقَٰتِلُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلۡمُسۡتَضۡعَفِينَ مِنَ ٱلرِّجَالِ
وَٱلنِّسَآءِ وَٱلۡوِلۡدَٰنِ ٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا مِنۡ
هَٰذِهِ ٱلۡقَرۡيَةِ ٱلظَّالِمِ أَهۡلُهَا وَٱجۡعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ وَلِيّٗا
وَٱجۡعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ نَصِيرًا ٧٥
“Mengapa
kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang‑orang yang lemah baik laki‑laki, wanita‑wanita maupun anak‑anak yang semuanya berdoa: “Ya
Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya
dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari
sisi Engkau!” (QS An Nisa: 75)
Maka
memerangi para tiran dzalim adalah suatu hal yang ‑dengan izin Allah‑ pasti akan dilakukan oleh khilafah
islamiyah. Sehingga tidak mengherankan jika para tiran dzalim dari kalangan
kafirin dan murtadin pada hari ini bersatu padu memerangi khilafah islamiyah.
Sebab mereka meyakini akan menjadi salah satu pihak yang akan diperangi oleh
khilafah islamiyah. Dan biidznillah peperangan khilafah islamiyah dengan para
tiran dzalim akan segera mencapai puncaknya. Dan itu artinya masa kehancuran
para tiran dzalim sudah sangat dekat, in syaa Allah.
2. Pengikut Manhaj Bathil
Khilafah
islamiyah datang dengan membawa manhaj yang benar. Ia adalah manhaj yang bersih
dari syirik, bid’ah, pemikiran sesat dan hawa nafsu. Khilafah islamiyah tidak
memberi tempat bagi hidup dan berkembangnya manhaj dan pemikiran yang
menyimpang. Sehingga para tokoh dan pengikut manhaj bathil akan menjadi pihak
yang akan diperangi oleh khilafah islamiyah.
Maka
tidaklah mengherankan jika para pengikut manhaj batil,pada hari ini sangat
menentang dan memusuhi khilafah islamiyah. Kelompok yang mengikuti manhaj batil
seperti Hizbuttahrir, jama’ah murji’ah/ salafi gadungan/ al madkhaliyah dan
tandzim jihad irja’ yang mengaku sebagai pendukung al qaedah, pada hari ini
menjadi pihak yang paling mendengki khilafah islamiyah. Mereka ini seperti duri
dalam daging pada tubuh kaum muslimin. Bahkan mereka ini laksana kanker yang
menggerogoti tubuh kaum muslimin. Dan pada akhirnya kanker ini kelak harus
diamputasi.
Dengan
ditampakkannya sikap penentangan dari pengikut manhaj dan tandzim batil
terhadap khilafah islamiyah, sesungguhnya adalah bentuk pertolongan Allah
kepada kaum muslimin. Sebab kelak jika tamkin khilafah islamiyah semakin meluas
dan tambah kuat, maka kelompok‑kelompok
batil tersebut tidak lagi diminati oleh kaum muslimin. Dan kelak akan
memudahkan bagi khilafah islamiyah untuk memerangi mereka, karena dari awal
sudah menampakkan pembangkangan dan permusuhannya.
Sikap hasad
dan permusuhan dari pengikut manhaj batil terhadap khilafah islamiyah, tiada
lain karena penentangan mereka terhadap manhaj yang dipegang oleh khilafah
islamiyah. Sehingga tidak usah heran jika permusuhan mereka terhadap khilafah
islamiyah sama kerasnya dengan permusuhan kaum kafirin terhadap Khilafah
Islamiyah.
3. Ulama Su’
Salah satu
pihak yang pada hari ini turut gencar dan akfif menyerang khilafah islamiyah
dengan lisan‑lisan keji
mereka, adalah para ulama su’.
Mereka inilah para pelayan thoghut dan penjaga singgasananya. Berbagai macam
fitnah yang merebak di tengah kehidupan kaum muslimin tidak bisa dilepaskan
dari kejahatan para ulama su’.
Ulama Su’
pelayan thoghut inilah yang telah memberi label para penguasa kafir dan murtad sebagai
pemimpin kaum muslimin yang wajib ditaati. Mereka pula yang selama ini turut memotivasi
thoghut untuk memerangi mujahidin. Mereka ini seumpama anjing piaraan yang akan
menggonggong ketika tuannya terancam oleh musuh. Dan ketahuilah gonggongan
mereka itu adalah fatwa‑fatwa sesat
mereka untuk mengokohkan kekuasaan dan singgasana thoghut.
Keadaan para
ulama su’ tersebut seperti yang Allah sebutkan dalam firman‑Nya:
“Dan
bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat‑ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al‑Kitab), kemudian dia melepaskan diri
dari ayat‑ayat
itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia
termasuk orang‑orang
yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan
(derajat)nya dengan ayat‑ayat
itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang
rendah, maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu meng halaunya
diulurkannya lidahnya, dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya
(juga). Demikian itulah perumpamaan orang‑orang
yang mendustakan ayat‑ayat
Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah‑kisah itu agar mereka berpikir. Amat
buruklah perumpamaan orang‑orang
yang mendustakan ayat‑ayat
Kami, dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.”
(QS Al A’raf:175‑177)
Para ulama
su’ tersebut mencari dunia dengan menjual ayat‑ayat
Allah kepada para thoghut dengan harga yang murah. Keluasan ilmunya dalam
bidang agama tidak menjadikan mereka tunduk pada kebenaran. Terancamnya
kekuasaan dan singgasana thoghut berarti terancamnya sumber penghasilan para
ulama su’. Dan kehadiran khilafah islamiyah yang menjadi ancaman bagi para
thoghut juga menjadi ancaman bagi para ulama su’ budak thoghut.
Sehingga
para ulama su’ hari ini dijadikan oleh para thoghut sebagai pihak terdepan
untuk memerangi khilafah islamiyah. Lisan‑lisan
keji mereka menggonggong menjauhkan kaum muslimin dari mendukung dan bergabung
dengan khilafah islamiyah. Maka biarkanlah para anjing piaraan thoghut itu
menggonggong sementara waktu, karena sebentar lagi mereka tidak lagi bisa
menggonggong.
4. Kaum munafiq
Kaum munafiq
adalah mereka yang mengaku muslim namun menjadikan orang‑orang kafir dan thoghut sebagai
pemimpin. Mereka inilah orang yang mengaku muslim tapi loyal kepada idiologi dan
hukum thoghut. Mengaku beriman tapi menjadi penikmat demokrasi dan pengagung pancasila.
Mereka ini yang pada hari ini mengatakan, “Khilafah… No,Demokrasi… Yes”,Pancasila…
Yes,Syariat islam… No”. Dan slogan‑slogan
kekafiran lainnya yang mereka teriakkan.
Kepada kaum
munafiq seperti mereka itulah Allah mengancam dengan firman‑Nya:
بَشِّرِ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ بِأَنَّ لَهُمۡ
عَذَابًا أَلِيمًا ١٣٨ ٱلَّذِينَ يَتَّخِذُونَ ٱلۡكَٰفِرِينَ أَوۡلِيَآءَ مِن
دُونِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَۚ أَيَبۡتَغُونَ عِندَهُمُ ٱلۡعِزَّةَ فَإِنَّ ٱلۡعِزَّةَ
لِلَّهِ جَمِيعٗا ١٣٩
“Kabarkanlah
kepada orang‑orang
munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang‑orang yang mengambil orang‑orang kafir menjadi teman‑teman penolong dengan meninggalkan
orang‑orang
Mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya
semua kekuatan kepunyaan Allah”. (QS An
Nisa: 138‑139).
Mereka
inilah para penikmat demokrasi yang hidup dengan menggadaikan iman. Dan mereka inilah
yang hari ini mengaku sebagai pejuang islam namun menempuh cara najis untuk
berjuang. Para pejuang islam gadungan inilah yang hari ini mengusung partai‑partai yang mereka beri label islam
untuk menipu umat.
Kehadiran
khilafah islamiyah mengancam eksistensi kaum munafiq seperti mereka. Sehingga mereka
kini turut aktif memerangi khilafah islamiyah, mereka berharap bisa selamat
untuk bisa bersenang‑senang
dengan kekafirannya.Ya,nikmatilah kekafiran kalian sementara waktu, sebab tidak
lama lagi kalian tidak memiliki tempat untuk menikmati kekafiran. Sebab
biidznillah khilafah islamiyah hanya akan memberikan kalian dua pilihan,yaitu
islam atau dibunuh!.
5. Ahlul bid’ah
Khilafah
islamiyah berpegang teguh dengan manhaj ahlussunnah wal jama’ah. Maka ia tidak mentolerir
keberadaan ahlul bid’ah dan praktek bid’ah secara terang‑terangan di tengah kaum muslimin. Sebab
bid’ah adalah bentuk penodaan terhadap ajaran islam dan merusak ibadah kaum muslimin.
Jika bid’ah dibiarkan berkembang maka akan menenggelamkan sunnah dari kehidupan
kaum muslimin.
Para ahlul
bid’ah dari kalangan sufiyah, thareqat, ahlusunnah gadungan dan yang lainnya,
tidak akan diberi tempat jika khilafah islamiyah sampai ke wilayah mereka.
Ajaran mereka akan dilarang untuk berkembang dan dipraktekkan. Para tokoh
mereka akan diajukan ke pengadilan syariat untuk diadili. Dan para pengikutnya
akan diseru untuk kembali kepada sunnah. Sehingga tidak aneh jika kemudian para
ahlu bid’ah menempati satu barisan yang sama dengan orang‑orang kafir dalam memerangi khilafah
islamiyah. Sebab mereka tahu bahwa jika khilafah islamiyah terus meluas
wilayahnya dan semakin menguat, maka mereka tidak lagi bisa menikmati bid’ah.
Kelak khilafah islamiyah akan melarang perbuatan bid’ah secara terang‑terangan. Dan itu berarti bencana
bagi para penyeru bid’ah dan penikmatnya. Melihat komitmennya khilafah
islamiyah menegakkan sunnah tentu telah membuat ahlul bid’ah merasa terancam.
6. Ahlul maksiat
Tegaknya
khilafah islamiyah adalah wasilah untuk menerapkan syariat islam secara utuh
dan sempurna di tengah kehidupan manusia. Maka khilafah islamiyah menjaga agar
kehidupan kaum muslimin dan manusia secara umum,tunduk dalam aturan syariat.
Perbuatan maksiat atau pelanggaran terhadap syariat islam akan dikenakan sanksi
sesuai dengan hukum Allah dan Rasul‑Nya.
Hal ini tentu menjadi bencana bagi orang‑orang
yang gemar mengikuti hawa nafsunya.
Misi dari
tegaknya kekuasaan khilafah islamiyah salah satunya adalah untuk melaksanakan
amar ma’ruf nahi mungkar. Hal tersebut sebagaimana firman Allah:
ٱلَّذِينَ
إِن مَّكَّنَّٰهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ أَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُاْ ٱلزَّكَوٰةَ
وَأَمَرُواْ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَنَهَوۡاْ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۗ وَلِلَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلۡأُمُورِ
٤١
“(yaitu)
orang‑orang
yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan
sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan
yang mungkar; dan kepada Allah‑lah
kembali segala urusan.”
(QS Al Hajj: 41).
Jika
khilafah islamiyah menjangkau suatu wilayah,maka akan didirikan pengadilan
syariat untuk mengadili pelaku maksiat. Akan ada tim hisbah yang melakukan amar
ma’ruf nahi mungkar. Mereka juga akan menangkap orang‑orang yang melakukan perbuatan
maksiat secara terang‑terangan dan
membawanya ke pengadilan syariat untuk diadili.
Sehingga di
wilayah kekuasaan khilafah islamiyah tidak akan dijumpai komplek pelacuran, kedai
penjual khamer ataupun tempat perjudian.Para pezinah yang sudah menikah akan dirajam,
peminum khamer dicambuk, pencuri dipotong tangannya, pelaku homo sex dan
lesbian dihukum mati. Pendek kata di wilayah khilafah islamiyah tidak ada
tempat bagi pelaku maksiat untuk berbuat maksiat secara terang‑terangan. Maka tidak usah heran jika
para pelaku maksiat benci dengan tegaknya khilafah islamiyah. Sebab kelak
mereka tidak bisa lagi memuaskan hawa nafsunya yang melanggar syariat.
7. Kaum Liberal
Kaum liberal
adalah orang‑orang kafir
yang sangat melampau batas dalam kekafirannya. Dengan mengatas namakan
kebebasan mereka seenaknya berbicara dan berbuat tanpa memperdulikan syariat.
Atas nama kebebasan juga mereka berbicara tentang syariat berdasarkan hawa
nafsunya.
Mereka
adalah kaum penyembah akal dan pengikut agama kebebasan. Ajaran islam tidak
memberikan kebebasan tanpa batas kepada manusia. Tapi islam memberikan kebebasan
dengan batas syariat dan bertanggung jawab. Artinya, orang boleh berkata dan
berbuat apa saja sepanjang sesuai dengan syariat dan ia siap bertanggung jawab
atas perkataan dan perbuatannya. Berbeda dengan paham liberal yang memberi
kebebasan orang untuk berbicara, berbuat dan berkeyakinan/berpaham apa saja, selama
tidak merugikan orang lain.
Maka di
dalam wilayah khilafah islamiyah orang yang berbicara menghina Allah,
Rasulullah dan islam akan dihukum mati. Demikian juga halnya dengan orang‑orang yang menganut dan menyebarkan
pemikiran sesat akan diajukan ke pengadilan syariat. Jika tidak mau bertobat dan tetap dengan
keyakinannya maka dibunuh adalah hukuman baginya. Maka di wilayah khilafah islamiyah
tidak ada ruang bagi berkembangnya pemikiran liberal. Bahkan kaum liberal
adalah kaum yang akan dibasmi oleh khalifah islamiyah.
Maka kini
kaum liberal termasuk kaum yang sangat keras permusuhannya terhadap khilafah islamiyah.
Sebab mereka tahu bahwa pemikiran mereka tidak akan diberi ruang untuk hidup di
wilayah khilafah islamiyah.
Semoga Allah menjaga khilafah
islamiyah untuk tetap baaqiyah dan tatamadad, sehingga tidak ada yang lebih
tinggi di dunia ini selain dienul islam.
Wallahu
musta’an
21
Jumadilakhir 1438H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar