9/29/2019

KEMENANGAN ITU HANYA MILIK ORANG YANG BERTAUHID


KEMENANGAN ITU
HANYA MILIK ORANG YANG BERTAUHID
Oleh :Abu Usamah JR

Allah Yang Maha Perkasa telah menetapkan bahwa kekalahan dan kehancuran pasti akan menimpa kaum yang kafir. Adapun kemenangan pada akhirnya akan menjadi milik bagi orang-orang beriman. Meskipun bisa jadi terwujudnya kemenangan tersebut setelah melalui waktu yang cukup panjang. Hal tersebut mengandung hikmah yang hanya diketahui oleh Allah ‘azza wa jalla saja.

Dipergilirkannya masa kejayaan dan kehancuran suatu kaum adalah ketetapan Allah sebagai ujian bagi manusia. Namun kemenangan hakiki tetaplah menjadi milik orangorang beriman sebagai janji yang benar dari Allah ‘azza wa jalla. Dan boleh jadi kemenangan yang diraih oleh orang-orang beriman setelah melalui masa yang panjang dan dinikmati oleh sekian generasi setelahnya. Atau kemenangan tersebut tidak didapatkan dalam kehidupan di dunia, namun kemenangan hakiki diraih sehingga menjadi orangorang yang beruntung pada kehidupan di akhirat.

Allah ‘azza wa jalla berfirman :

وَلَقَدۡ سَبَقَتۡ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا ٱلۡمُرۡسَلِينَ ١٧١  إِنَّهُمۡ لَهُمُ ٱلۡمَنصُورُونَ ١٧٢ وَإِنَّ جُندَنَا لَهُمُ ٱلۡغَٰلِبُونَ ١٧٣

“Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hambahamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang.” (QS Ash Shaffat :171173).

Inilah yang menjadi ketetapan Allah bahwa pertolonganNya hanya bagi para hambaNya. Dan kemenangan hanya milik tentaratentara Allah,mereka itu adalah para muwahidin. Namun kemenangan yang dimaksud harus dipahami dalam arti yang luas dan tidak membatasi pada kemenangan yang sifatnya duniawi. Dan juga harus dipahami kemenangan dalam arti kemenangan yang hakiki. Sebab bisa jadi seseorang tidak memperoleh kemenangan di dunia dalam arti kejayaan, namun ia memperoleh kemenangan secara hakiki dan mendapatkan kemenangan di akhirat.

Seorang yang bertauhid lantas dia berjuang untuk tingginya kalimat Allah dan tidak memiliki niat lain kecuali untuk itu,ia tetap diatas jalan tersebut,maka apapun yang terjadi atas dirinya adalah kemenangan. Jika ia gugur dalam perjuangannya maka ia pun menang. Dan kemudian islam diberi kemenangan dan tegak di muka bumi, maka berarti itu kemenangan bagi dirinya juga.

Maka kategori kemenangan bagi seorang muwahid memiliki cakupan makna yang luas baik secara hakiki maupun secara maknawi. Diantara kemenangan yang diperoleh oleh muwahidin dalam perjuangan ini adalah :

1. Kemenangan berupa keteguhan dalam keimanan.

Seorang mukmin yang berjihad di jalan Allah ketika ia berada di atas niat dan tujuan yang benar, maka dalam tahap ini saja ia sudah termasuk kategori orang yang menang. Sebab itu artinya ia telah membuktikan kebenaran pengakuan imannya. Dimana salah satu bukti dari kebenaran pengakuan iman seseorang adalah dengan jihad di jalan Allah. Hal tersebut sebagaimana firmanNya :

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمۡ يَرۡتَابُواْ وَجَٰهَدُواْ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ ١٥

“Sesungguhnya orangorang yang beriman itu hanyalah orangorang yang percaya (beriman) kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka tidak raguragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orangorang yang benar.” (QS Al Hujurat : 15).

Dan tidaklah seseorang akan mendapatkan keamanan di akhirat kecuali mereka yang beriman dengan bersih tanpa dicampuri dengan kesyirikan. Jihad di jalan Allah menjadi bukti bagi seseorang dalam merealisasikan tauhid dengan benar. Sebab dengan berjihad seseorang telah membuktikan penyerahan jiwa dan raganya hanya untuk Allah semata. Sehingga tidak ada yang bisa menghalanginya dari melaksanakan ketaatan kepada Allah. Dan inilah tauhid yang bersih dari syirik ketaatan kepada siapa pun.

Jihad juga sebagai bukti bagi seseorang dalam merealisasikan makna kecintaan yang sesungguhnya. Bahwa tidak ada yang lebih dicintai kecuali Allah dan siap mengorbankan apa pun demi dzat yang dicintai tersebut. Dan jihad menjadi pembuktian seseorang dalam membuktikan makna cinta karena Allah sebagai konsekuensi dari tauhid. Tidak adanya syirik dalam kecintaan salah satunya dibuktikan oleh seseorang dengan berjihad.

Allah berfirman tentang orang yang beriman dengan benar dengan firmanNya :

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادٗا يُحِبُّونَهُمۡ كَحُبِّ ٱللَّهِۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَشَدُّ حُبّٗا لِّلَّهِۗ وَلَوۡ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْ إِذۡ يَرَوۡنَ ٱلۡعَذَابَ أَنَّ ٱلۡقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعٗا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعَذَابِ ١٦٥

“Dan diantara manusia ada orangorang yang menyembah tandingantandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orangorang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orangorang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaanNya (niscaya mereka menyesal).” (QS Al Baqarah : 165).

Allah menyebutkan bahwa orang yang beriman dengan benar adalah orang yang memiliki kecintaan yang sangat besar kepada Allah. Dan dengan berjihad seseorang telah membuktikan tentang besarnya kecintaan dirinya kepada Allah. Dan itu juga sebagai bukti bahwa dirinya bukan termasuk orang yang fasik. Yaitu mereka yang lebih mencintai yang lainnya daripada Allah, Rasul dan dari berjihad di jalanNya. Hal tersebut sebagaimana firmanNya :

قُلۡ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمۡ وَأَبۡنَآؤُكُمۡ وَإِخۡوَٰنُكُمۡ وَأَزۡوَٰجُكُمۡ وَعَشِيرَتُكُمۡ وَأَمۡوَٰلٌ ٱقۡتَرَفۡتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٞ تَخۡشَوۡنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرۡضَوۡنَهَآ أَحَبَّ إِلَيۡكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٖ فِي سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّىٰ يَأۡتِيَ ٱللَّهُ بِأَمۡرِهِۦۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَٰسِقِينَ ٢٤

“Katakanlah: “jika bapabapa, anakanak, saudarasaudara, isteriisteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orangorang yang fasik.” (QS At Taubah : 24).

Dengan demikian jihad menjadi pembuktian bahwa seseorang telah mentauhidkan Allah dengan benar.Dimana tidak ada yang diibadahi dengan penuh ketaatan dan kecintaan serta penuh pengharapan tanpa ada sekutu bagiNya. Sedangkan orang yang mentauhidkan Allah tanpa bercampur dengan kesyirikan adalah orang yang mendapatkan kemenangan dan keamanan di akhirat. Hal tersebut sebagaimana firmanNya :

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَمۡ يَلۡبِسُوٓاْ إِيمَٰنَهُم بِظُلۡمٍ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلۡأَمۡنُ وَهُم مُّهۡتَدُونَ ٨٢

“Orangorang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman Orangorang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orangorang yang mendapat petunjuk.” (QS Al An’am: 82).

2.Kemenangan melawan godaan setan yang menghendaki kesesatan.

Seorang mukmin yang berjihad untuk tingginya kalimat Allah maka sesungguhnya ia telah menang melawan godaan setan. Sebab setan akan menghalangi anak adam pada jalan islam, jalan hijrah dan jalan jihad. Ketika ia tidak berhasil menghalangi anak adam di jalan islam maka ia akan menghalanginya di jalan hijrah,begitu selanjutnya.

Dari Sabrah bin Abi Fakih berkata, Aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

“Sesungguhnya setan akan menghalangi seorang anak Adam dari berbagai jalan yang dilaluinya. la akan menghalangi manusia di jalan Islam dengan mengatakan, “Apakah kau akan masuk Islam dan meninggalkan dienmu juga dien orangtua dan moyangmu?” si anak Adam berpaling dan tetap masuk Islam. Lalu setan akan menghalanginya di jalan hijrah dan berkata, ” Apakah kau akan meninggalkan bumi dan langitmu? Padahal orang yang hijrah tak ubahnya kuda yang dikekang.” Si anak Adam bergeming dan tetap berhijrah. Setan pun menghalanginya di jalan jihad dan berkata, “Apakah kau akan berjihad, padahal jihad itu menyusahkan dirimu dan menghabiskan hartamu. Kau berperang lalu kau akan terbunuh sedang isterimu akan dinikahi orang lalu hartamu dibagibagi.” Si anak Adam berpaling dari setan dan tetap berjihad. Lalu Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang melakukan seperti itu, pastilah Allah akan memasukkannya ke dalam jannah. Dan barangsiapa yang terbunuh, pastilah Allah akan memasukkannya ke dalam Jannah, jika dia tenggelam, pastilah Allah akan memasukkannya ke dalam Jannah, atau ia terjatuh dari kendaraanya, pastilah Allah akan memasukkannya ke dalam Jannah.” (HR. an Nasa’i dan Ibnu Hibban, shahih).

Dari hadits diatas bisa dipahami bahwa, seorang hamba yang berjihad di jalan Allah maka ia telah menang melawan setan yang menghalanginya dari melaksanakan jihad. Sedangkan mereka yang meninggalkan kewajiban jihad padahal ia tidak memiliki udzur, maka berarti setan telah berhasil menghalanginya dari menempuh jalan jihad. Padahal di dalam jihad ada banyak keutamaan, bahkan ia merupakan puncak amal di dalam islam. Dengan keengganan seseorang dari berjihad itu artinya setan telah berhasil menghalanginya dari mendapatkan keutamaan dan dari menggapai puncak amal di dalam islam. Maka mukmin mujahid itulah pemenang sesungguhnya.

3.Kemenangan berupa keistiqomahan dalam keimanan bagi orang yang gugur di jalan jihad fiesabilillah.

Seorang mukmin yang berjihad lantas dia gugur maka ia telah memperoleh kemenangan secara hakiki. Dan kemenangan tersebut secara tunai ia dapatkan bersama lepasnya ruh dari jasad. Dikatakan ia telah menang karena ia telah mengakhiri kehidupannya dalam keadaan islam. Dengan keadaannya tersebut ia akan memperoleh keselamatan pada kehidupan di akhirat. Benarlah apa yang Allah katakan bahwa seorang mukmin yang berjihad pasti akan mendapatkan kemenangan sekalipun mereka terbunuh dalam peperangan. Hal tersebut sebagaimana firman Allah Rabbul ‘izzati :

إِنَّ ٱللَّهَ ٱشۡتَرَىٰ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَنفُسَهُمۡ وَأَمۡوَٰلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلۡجَنَّةَۚ يُقَٰتِلُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ فَيَقۡتُلُونَ وَيُقۡتَلُونَۖ وَعۡدًا عَلَيۡهِ حَقّٗا فِي ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَٱلۡإِنجِيلِ وَٱلۡقُرۡءَانِۚ وَمَنۡ أَوۡفَىٰ بِعَهۡدِهِۦ مِنَ ٱللَّهِۚ فَٱسۡتَبۡشِرُواْ بِبَيۡعِكُمُ ٱلَّذِي بَايَعۡتُم بِهِۦۚ وَذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ ١١١

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orangorang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS At Taubah: 111).

Dengan kematian seseorang dalam keadaan istiqomah di atas keimanan maka ia termasuk orang yang diselamatkan oleh Allah dari azab neraka yang kekal. Dan seseorang yang diselamatkan oleh Allah dari azab neraka yang kekal berarti ia adalah orang yang menang dan beruntung. Allah ‘azza wa jalla berfirman :

كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ ١٨٥

“Tiaptiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS Ali Imran: 185).

4.Kemenangan dalam peperangan sehingga dienullah tegak.

Ini adalah salah satu jenis kemenangan yang dijanjikan oleh Allah kepada orangorang beriman yang berjihad. Meskipun ada kalanya terwujudnya kemenangan ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan dinikmati oleh sekian generasi setelahnya. Namun kemenangan ini pun pasti akan diperoleh oleh orangorang beriman sebagai janji yang benar dari Allah ‘azza wa jalla. Dan kemenangan ini telah diraih dan akan terus disempurnakan oleh Allah untuk kaum muslimin.

Bukti kemenangan itu adalah berupa telah tegaknya kembali khilafah islamiyah di abad ini. Dan ini merupakan pembuktian dari janji Allah kepada orangorang beriman.

Allah Rabbul ‘izzati berfirman :

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسۡتَخۡلِفَنَّهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ كَمَا ٱسۡتَخۡلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمۡ دِينَهُمُ ٱلَّذِي ٱرۡتَضَىٰ لَهُمۡ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعۡدِ خَوۡفِهِمۡ أَمۡنٗاۚ يَعۡبُدُونَنِي لَا يُشۡرِكُونَ بِي شَيۡ‍ٔٗاۚ وَمَن كَفَرَ بَعۡدَ ذَٰلِكَ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ ٥٥

“Dan Allah telah berjanji kepada orangorang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amalamal yang saleh bahwa Dia sungguhsungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orangorang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahkuKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orangorang yang fasik.” (QS An Nur :55).

Dengan kembali terwujudnya khilafah islamiyah berarti telah dimulainya masa kemenangan dan kejayaan bagi kaum muslimin. Dan telah tiba masanya keruntuhan dan kehancuran kekuasaan orangorang kafir. Tegaknya khilafah islamiyah adalah kemenangan bagi setiap mukmin yang telah berjihad selama ini. Dan ini bukan hanya kemenangan bagi generasi hari ini, namun ia kemenangan bagi setiap mukmin yang mendedikasikan dirinya untuk jihad pada setiap kurun.

Kembali terwujudnya khilafah islamiyah menunjukkan bahwa kemenangan pasti akan diraih oleh orangorang beriman meskipun setelah melalui waktu yang cukup lama. Sebab kembalinya khilafah islamiyah ini terwujud setelah lebih dari seratus tahun dari waktu kehancuran khilafah islamiyah terakhir di Andalusia. Maka terpenuhinya janji Allah ini hendaknya menjadi penguat tekad dan semangat orangorang beriman untuk terus berjihad. Sebab pada akhirnya kemenangan pasti menjadi milik orangorang beriman. Tidak akan ada kerugian atas orangorang yang berjihad selagi mereka diatas niat dan tujuan yang benar.

Itulah sebagian dari kemenangankemenangan yang pasti akan diraih oleh orangorang beriman yang berjihad. Antara terbunuh dalam peperangan atau menang dan berjaya, seluruhnya adalah kebaikan. Maka jangan ragu untuk berjihad selagi masih ada kesempatan. Jangan sampai rugi dan menyesal karena tidak pernah merasakan nikmatnya mendaki puncak amal di dalam islam. Kalau tidak hari ini, lalu kapan kalian hendak berjihad?

Wallahu a’lam

11 Ramadhan 1438H_

MEREKA YANG TERANCAM


MEREKA YANG TERANCAM
DENGAN KEHADIRAN KHILAFAH ISLAMIYAH
Oleh: Abu Jaysulhaq Al Fatih

Allah ‘azza wa jalla berfirman:

وَقُلۡ جَآءَ ٱلۡحَقُّ وَزَهَقَ ٱلۡبَٰطِلُۚ إِنَّ ٱلۡبَٰطِلَ كَانَ زَهُوقٗا ٨١

“Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (QS Al Isra: 81).

Allah ‘azza wa jalla telah memenuhi janjiNya untuk memberikan kekuasaan kepada orangorang beriman. Kembalinya khilafah islamiyah di masa ini adalah pembuktian kebenaran dari janji Allah. Kehadirannya yang dirindukan oleh kaum muslimin selama lebih dari seratus tahun, kini datang menjadi pelita penerang dan penyejuk mata bagi kaum muslimin. Kembali tegaknya khilafah islamiyah memperkuat keyakinan kaum muslimin bahwa, masa kejayaan islam telah kembali dan akan terus tambah gemilang.

Namun kembalinya khilafah islamiyah juga menjadi duka,ancaman dan duri bagi banyak pihak. Mereka merasa geram, dongkol dan sakit hati dengan kembalinya khilafah islamiyah. Hal tersebut dikarenakan kehadiran khilafah islamiyah mengancam eksistensi mereka. Mereka tahu bahwa khilafah islamiyah tidak akan memberikan tempat untuk eksisnya mereka. Bahkan mereka adalah kelompokkelompok yang akan dibersihkan ketika kekuasaan khilafah islamiyah semakin menguat, biidznillah.

Siapakah mereka yang memusuhi khilafah islamiyah karena eksistensinya terancam?. Inilah mereka:

1.  Para tiran yaitu penguasa dzalim yang kafir dan yang murtad.

Kekuatan utama yang menopang eksisnya kekafiran dan kemaksiatan di tengah kehidupan manusia, adalah para penguasa kafir dan murtad. Begitu juga dengan kedzaliman yang tengah dialami oleh kaum muslimin di berbagai tempat di dunia ini, yang menjadi pelaku utamanya adalah para tiran dzalim tersebut. Para tiran itulah yang menjadi pelindung dan penjaga kekafiran. Maka kekafiran hanya bisa runtuh kekita penopang dan penjaganya terlebih dahulu dihancurkan.

Dan salah satu misi utama dari khilafah islamiyah adalah berperang untuk tegaknya dienullah dan hilangnya kekafiran di muka bumi. Inilah tujuan utama dari jihad sebagaimana disebutkan dalam firmanNya:

وَقَٰتِلُوهُمۡ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتۡنَةٞ وَيَكُونَ ٱلدِّينُ كُلُّهُۥ لِلَّهِۚ فَإِنِ ٱنتَهَوۡاْ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِمَا يَعۡمَلُونَ بَصِيرٞ ٣٩

“Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu sematamata untuk Allah.  Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS Al Anfal: 39).

Sehingga para penjaga sistem kekafiran seperti demokrasi dan pancasila,akan menjadi target untuk diperangi oleh khilafah islamiyah. Dengan hancurnya para penjaga sistem kekafiran itulah maka dienullah bisa ditegakkan. Para penguasa tiran dzalim itulah yang selama ini menjadi pihak terdepan dalam menghalangi setiap usaha kaum muslimin untuk menegakkan dienullah. Mereka itulah yang mengerahkan angkatan perangnya untuk memerangi mujahidin yang berjuang untuk menegakkan dienullah.

Para tiran dzalim itu juga adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas kedzaliman yang menimpa kaum muslimin. Mereka Inilah yang menangkap, memenjarakan bahkan membunuh para mujahidin pejuang syariat. Dan para tiran inilah yang telah memaksakan idiologi dan hukum kafirnya agar ditaati oleh kaum muslimin. Singkatnya, bahwa para tiran inilah yang menjadi pelaku utama atas kedzaliman yang menimpa kaum muslimin, serta yang merusak dunia dan agama kaum muslimin.

Dan salah satu yang akan dan sedang dilakukan oleh khilafah islamiyah adalah berjihad membebaskan kaum muslimin dari kedzaliman kaum kafirin. Inilah salah satu tujuan dari jihad yang disyariatkan oleh Allah. Hal tersebut sebagaimana firmanNya:

وَمَا لَكُمۡ لَا تُقَٰتِلُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلۡمُسۡتَضۡعَفِينَ مِنَ ٱلرِّجَالِ وَٱلنِّسَآءِ وَٱلۡوِلۡدَٰنِ ٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا مِنۡ هَٰذِهِ ٱلۡقَرۡيَةِ ٱلظَّالِمِ أَهۡلُهَا وَٱجۡعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ وَلِيّٗا وَٱجۡعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ نَصِيرًا ٧٥

Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orangorang yang lemah baik lakilaki, wanitawanita maupun anakanak yang semuanya berdoa: Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!” (QS An Nisa: 75)

Maka memerangi para tiran dzalim adalah suatu hal yang dengan izin Allahpasti akan dilakukan oleh khilafah islamiyah. Sehingga tidak mengherankan jika para tiran dzalim dari kalangan kafirin dan murtadin pada hari ini bersatu padu memerangi khilafah islamiyah. Sebab mereka meyakini akan menjadi salah satu pihak yang akan diperangi oleh khilafah islamiyah. Dan biidznillah peperangan khilafah islamiyah dengan para tiran dzalim akan segera mencapai puncaknya. Dan itu artinya masa kehancuran para tiran dzalim sudah sangat dekat, in syaa Allah.

2.  Pengikut Manhaj Bathil

Khilafah islamiyah datang dengan membawa manhaj yang benar. Ia adalah manhaj yang bersih dari syirik, bid’ah, pemikiran sesat dan hawa nafsu. Khilafah islamiyah tidak memberi tempat bagi hidup dan berkembangnya manhaj dan pemikiran yang menyimpang. Sehingga para tokoh dan pengikut manhaj bathil akan menjadi pihak yang akan diperangi oleh khilafah islamiyah.

Maka tidaklah mengherankan jika para pengikut manhaj batil,pada hari ini sangat menentang dan memusuhi khilafah islamiyah. Kelompok yang mengikuti manhaj batil seperti Hizbuttahrir, jama’ah murji’ah/ salafi gadungan/ al madkhaliyah dan tandzim jihad irja’ yang mengaku sebagai pendukung al qaedah, pada hari ini menjadi pihak yang paling mendengki khilafah islamiyah. Mereka ini seperti duri dalam daging pada tubuh kaum muslimin. Bahkan mereka ini laksana kanker yang menggerogoti tubuh kaum muslimin. Dan pada akhirnya kanker ini kelak harus diamputasi.

Dengan ditampakkannya sikap penentangan dari pengikut manhaj dan tandzim batil terhadap khilafah islamiyah, sesungguhnya adalah bentuk pertolongan Allah kepada kaum muslimin. Sebab kelak jika tamkin khilafah islamiyah semakin meluas dan tambah kuat, maka kelompokkelompok batil tersebut tidak lagi diminati oleh kaum muslimin. Dan kelak akan memudahkan bagi khilafah islamiyah untuk memerangi mereka, karena dari awal sudah menampakkan pembangkangan dan permusuhannya.

Sikap hasad dan permusuhan dari pengikut manhaj batil terhadap khilafah islamiyah, tiada lain karena penentangan mereka terhadap manhaj yang dipegang oleh khilafah islamiyah. Sehingga tidak usah heran jika permusuhan mereka terhadap khilafah islamiyah sama kerasnya dengan permusuhan kaum kafirin terhadap Khilafah Islamiyah.

3.  Ulama Su’

Salah satu pihak yang pada hari ini turut gencar dan akfif menyerang khilafah islamiyah dengan lisanlisan keji mereka, adalah para ulama su. Mereka inilah para pelayan thoghut dan penjaga singgasananya. Berbagai macam fitnah yang merebak di tengah kehidupan kaum muslimin tidak bisa dilepaskan dari kejahatan para ulama su’.

Ulama Su’ pelayan thoghut inilah yang telah memberi label para penguasa kafir dan murtad sebagai pemimpin kaum muslimin yang wajib ditaati. Mereka pula yang selama ini turut memotivasi thoghut untuk memerangi mujahidin. Mereka ini seumpama anjing piaraan yang akan menggonggong ketika tuannya terancam oleh musuh. Dan ketahuilah gonggongan mereka itu adalah fatwafatwa sesat mereka untuk mengokohkan kekuasaan dan singgasana thoghut.

Keadaan para ulama su’ tersebut seperti yang Allah sebutkan dalam firmanNya:

“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayatayat Kami (pengetahuan tentang isi AlKitab), kemudian dia melepaskan diri dari ayatayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orangorang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayatayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu meng halaunya diulurkannya lidahnya, dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orangorang yang mendustakan ayatayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisahkisah itu agar mereka berpikir. Amat buruklah perumpamaan orangorang yang mendustakan ayatayat Kami, dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.” (QS Al A’raf:175177)

Para ulama su’ tersebut mencari dunia dengan menjual ayatayat Allah kepada para thoghut dengan harga yang murah. Keluasan ilmunya dalam bidang agama tidak menjadikan mereka tunduk pada kebenaran. Terancamnya kekuasaan dan singgasana thoghut berarti terancamnya sumber penghasilan para ulama su’. Dan kehadiran khilafah islamiyah yang menjadi ancaman bagi para thoghut juga menjadi ancaman bagi para ulama su’ budak thoghut.

Sehingga para ulama su’ hari ini dijadikan oleh para thoghut sebagai pihak terdepan untuk memerangi khilafah islamiyah. Lisanlisan keji mereka menggonggong menjauhkan kaum muslimin dari mendukung dan bergabung dengan khilafah islamiyah. Maka biarkanlah para anjing piaraan thoghut itu menggonggong sementara waktu, karena sebentar lagi mereka tidak lagi bisa menggonggong.

4.  Kaum munafiq

Kaum munafiq adalah mereka yang mengaku muslim namun menjadikan orangorang kafir dan thoghut sebagai pemimpin. Mereka inilah orang yang mengaku muslim tapi loyal kepada idiologi dan hukum thoghut. Mengaku beriman tapi menjadi penikmat demokrasi dan pengagung pancasila. Mereka ini yang pada hari ini mengatakan, “Khilafah… No,Demokrasi… Yes”,Pancasila… Yes,Syariat islam… No”. Dan sloganslogan kekafiran lainnya yang mereka teriakkan.

Kepada kaum munafiq seperti mereka itulah Allah mengancam dengan firmanNya:

 بَشِّرِ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ بِأَنَّ لَهُمۡ عَذَابًا أَلِيمًا ١٣٨ ٱلَّذِينَ يَتَّخِذُونَ ٱلۡكَٰفِرِينَ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَۚ أَيَبۡتَغُونَ عِندَهُمُ ٱلۡعِزَّةَ فَإِنَّ ٱلۡعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعٗا ١٣٩

“Kabarkanlah kepada orangorang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orangorang yang mengambil orangorang kafir menjadi temanteman penolong dengan meninggalkan orangorang Mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah”. (QS An Nisa: 138139).

Mereka inilah para penikmat demokrasi yang hidup dengan menggadaikan iman. Dan mereka inilah yang hari ini mengaku sebagai pejuang islam namun menempuh cara najis untuk berjuang. Para pejuang islam gadungan inilah yang hari ini mengusung partaipartai yang mereka beri label islam untuk menipu umat.

Kehadiran khilafah islamiyah mengancam eksistensi kaum munafiq seperti mereka. Sehingga mereka kini turut aktif memerangi khilafah islamiyah, mereka berharap bisa selamat untuk bisa bersenangsenang dengan kekafirannya.Ya,nikmatilah kekafiran kalian sementara waktu, sebab tidak lama lagi kalian tidak memiliki tempat untuk menikmati kekafiran. Sebab biidznillah khilafah islamiyah hanya akan memberikan kalian dua pilihan,yaitu islam atau dibunuh!.

5.  Ahlul bid’ah

Khilafah islamiyah berpegang teguh dengan manhaj ahlussunnah wal jama’ah. Maka ia tidak mentolerir keberadaan ahlul bid’ah dan praktek bid’ah secara terangterangan di tengah kaum muslimin. Sebab bid’ah adalah bentuk penodaan terhadap ajaran islam dan merusak ibadah kaum muslimin. Jika bid’ah dibiarkan berkembang maka akan menenggelamkan sunnah dari kehidupan kaum muslimin.

Para ahlul bid’ah dari kalangan sufiyah, thareqat, ahlusunnah gadungan dan yang lainnya, tidak akan diberi tempat jika khilafah islamiyah sampai ke wilayah mereka. Ajaran mereka akan dilarang untuk berkembang dan dipraktekkan. Para tokoh mereka akan diajukan ke pengadilan syariat untuk diadili. Dan para pengikutnya akan diseru untuk kembali kepada sunnah. Sehingga tidak aneh jika kemudian para ahlu bid’ah menempati satu barisan yang sama dengan orangorang kafir dalam memerangi khilafah islamiyah. Sebab mereka tahu bahwa jika khilafah islamiyah terus meluas wilayahnya dan semakin menguat, maka mereka tidak lagi bisa menikmati bid’ah. Kelak khilafah islamiyah akan melarang perbuatan bid’ah secara terangterangan. Dan itu berarti bencana bagi para penyeru bid’ah dan penikmatnya. Melihat komitmennya khilafah islamiyah menegakkan sunnah tentu telah membuat ahlul bid’ah merasa terancam.

6.  Ahlul maksiat

Tegaknya khilafah islamiyah adalah wasilah untuk menerapkan syariat islam secara utuh dan sempurna di tengah kehidupan manusia. Maka khilafah islamiyah menjaga agar kehidupan kaum muslimin dan manusia secara umum,tunduk dalam aturan syariat. Perbuatan maksiat atau pelanggaran terhadap syariat islam akan dikenakan sanksi sesuai dengan hukum Allah dan RasulNya. Hal ini tentu menjadi bencana bagi orangorang yang gemar mengikuti hawa nafsunya.

Misi dari tegaknya kekuasaan khilafah islamiyah salah satunya adalah untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar. Hal tersebut sebagaimana firman Allah:

ٱلَّذِينَ إِن مَّكَّنَّٰهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ أَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُاْ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَمَرُواْ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَنَهَوۡاْ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۗ وَلِلَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلۡأُمُورِ ٤١

“(yaitu) orangorang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allahlah kembali segala urusan. (QS Al Hajj: 41).

Jika khilafah islamiyah menjangkau suatu wilayah,maka akan didirikan pengadilan syariat untuk mengadili pelaku maksiat. Akan ada tim hisbah yang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar. Mereka juga akan menangkap orangorang yang melakukan perbuatan maksiat secara terangterangan dan membawanya ke pengadilan syariat untuk diadili.

Sehingga di wilayah kekuasaan khilafah islamiyah tidak akan dijumpai komplek pelacuran, kedai penjual khamer ataupun tempat perjudian.Para pezinah yang sudah menikah akan dirajam, peminum khamer dicambuk, pencuri dipotong tangannya, pelaku homo sex dan lesbian dihukum mati. Pendek kata di wilayah khilafah islamiyah tidak ada tempat bagi pelaku maksiat untuk berbuat maksiat secara terangterangan. Maka tidak usah heran jika para pelaku maksiat benci dengan tegaknya khilafah islamiyah. Sebab kelak mereka tidak bisa lagi memuaskan hawa nafsunya yang melanggar syariat.

7.  Kaum Liberal

Kaum liberal adalah orangorang kafir yang sangat melampau batas dalam kekafirannya. Dengan mengatas namakan kebebasan mereka seenaknya berbicara dan berbuat tanpa memperdulikan syariat. Atas nama kebebasan juga mereka berbicara tentang syariat berdasarkan hawa nafsunya.

Mereka adalah kaum penyembah akal dan pengikut agama kebebasan. Ajaran islam tidak memberikan kebebasan tanpa batas kepada manusia. Tapi islam memberikan kebebasan dengan batas syariat dan bertanggung jawab. Artinya, orang boleh berkata dan berbuat apa saja sepanjang sesuai dengan syariat dan ia siap bertanggung jawab atas perkataan dan perbuatannya. Berbeda dengan paham liberal yang memberi kebebasan orang untuk berbicara, berbuat dan berkeyakinan/berpaham apa saja, selama tidak merugikan orang lain.

Maka di dalam wilayah khilafah islamiyah orang yang berbicara menghina Allah, Rasulullah dan islam akan dihukum mati. Demikian juga halnya dengan orangorang yang menganut dan menyebarkan pemikiran sesat akan diajukan ke pengadilan syariat.  Jika tidak mau bertobat dan tetap dengan keyakinannya maka dibunuh adalah hukuman baginya. Maka di wilayah khilafah islamiyah tidak ada ruang bagi berkembangnya pemikiran liberal. Bahkan kaum liberal adalah kaum yang akan dibasmi oleh khalifah islamiyah.

Maka kini kaum liberal termasuk kaum yang sangat keras permusuhannya terhadap khilafah islamiyah. Sebab mereka tahu bahwa pemikiran mereka tidak akan diberi ruang untuk hidup di wilayah khilafah islamiyah.

Semoga Allah menjaga khilafah islamiyah untuk tetap baaqiyah dan tatamadad, sehingga tidak ada yang lebih tinggi di dunia ini selain dienul islam.

Wallahu musta’an

21 Jumadilakhir 1438H

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...