--------------------
EKOR DALAM KEBENARAN
--------------------
'Ubaidullah ibnul Hasan al-'Anbariy -rahimahullâh- berkata,
وَلِأَنْ أَكُونَ ذَنَبًا فِي الْحَقِّ، أَحَبُّ إِلَيَّ أَنْ أَكُونَ رَأْسًا فِي الْبَاطِلِ
"Sungguh jika aku menjadi ekor dalam kebenaran, lebih kusukai daripada aku menjadi pemimpin dalam kebatilan."
:books: [Al-I'tisham, karya asy-Syathibiy, 1/196]
--------------------
ANTARA AMAL DAN HASIL
--------------------
Syaikh al-Mujâhid Abu 'Abdil Barr ash-Shalihiy -taqabbalahullah- berkata,
"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala membebankan Jihad dan amal kepada kita. Dan Dia tidak membebankan hasil dan kemenangan kepada kita."
--------------------
--------------------
Syaikh al-Mujâhid Abu 'Abdil Barr ash-Shalihiy -taqabbalahullah- berkata,
"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala membebankan Jihad dan amal kepada kita. Dan Dia tidak membebankan hasil dan kemenangan kepada kita."
--------------------
:book: Ajwibatul Muhibbin 'ala
As-ilati Ahlil Haramain, hlm. 16
--------------------
NASEHAT MUJAHID
--------------------
Khattab, رحمه الله :
"Jangan mimpi untuk hidup senang, lezat dan damai-damai saja. Karena dunia kafir akan mengejar di belakangmu. Pilihlah untuk dirimu kehidupan izzah dan kemuliaan, sebelum engkau dijebloskan di penjara kafir."
Abu Mus'ab Al-Zarqawi, رحمه الله :
"Kapan kemenangan terjadi..?? Itu bukan tugas kami untuk menjawab.
Allah tidak pernah membebani kami untuk itu. Yang Allah bebankan kepada kami adalah beramal untuk Islam, membela syariat Islam dan mencurahkan segala kemampuan untuk itu. Mengenai hasil, maka hanya kita serahkan kepada-Nya."
Khattab, رحمه الله :
"Jangan mimpi untuk hidup senang, lezat dan damai-damai saja. Karena dunia kafir akan mengejar di belakangmu. Pilihlah untuk dirimu kehidupan izzah dan kemuliaan, sebelum engkau dijebloskan di penjara kafir."
Abu Mus'ab Al-Zarqawi, رحمه الله :
"Kapan kemenangan terjadi..?? Itu bukan tugas kami untuk menjawab.
Allah tidak pernah membebani kami untuk itu. Yang Allah bebankan kepada kami adalah beramal untuk Islam, membela syariat Islam dan mencurahkan segala kemampuan untuk itu. Mengenai hasil, maka hanya kita serahkan kepada-Nya."
--------------------
KERUSAKKAN ITU MENYUSUPI PADA ENAM
PERKARA
--------------------
Dzun Nun Al-Mishri rahimahullah (seorang ulama setelah masa tabi'ut tabi'in) berkata :
"Bukti seseorang cinta kepada Allah Azza wa Jalla adalah cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, juga cinta kepada akhlaknya, amalan-amalannya, perintah-perintahnya serta Sunnah-sunnahnya (ajaran beliau)."
Beliau juga berkata, Sesungguhnya kerusakan itu menyusupi hamba Allah 'Azza wa Jalla pada enam perkara ;
1. Lemahnya niat akan amalan akhirat.
2. Mereka menjadikan tubuh mereka sebagai jaminan (sarana) untuk (melampiaskan) syahwat mereka.
3. Panjangnya angan-angan mengalahkan harapan.
4. Lebih mendahulukan keridhaan manusia daripada keridhaan Allah 'Azza wa Jalla.
5. Mengikuti hawa nafsu dan meninggalkan Sunnah (ajaran) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
6. Menjadikan ketergelinciran (kekeliruan) Ulama Salaf sebagai dalil baginya, lalu menyembunyikan keutamaan mereka."
--------------------
Dzun Nun Al-Mishri rahimahullah (seorang ulama setelah masa tabi'ut tabi'in) berkata :
"Bukti seseorang cinta kepada Allah Azza wa Jalla adalah cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, juga cinta kepada akhlaknya, amalan-amalannya, perintah-perintahnya serta Sunnah-sunnahnya (ajaran beliau)."
Beliau juga berkata, Sesungguhnya kerusakan itu menyusupi hamba Allah 'Azza wa Jalla pada enam perkara ;
1. Lemahnya niat akan amalan akhirat.
2. Mereka menjadikan tubuh mereka sebagai jaminan (sarana) untuk (melampiaskan) syahwat mereka.
3. Panjangnya angan-angan mengalahkan harapan.
4. Lebih mendahulukan keridhaan manusia daripada keridhaan Allah 'Azza wa Jalla.
5. Mengikuti hawa nafsu dan meninggalkan Sunnah (ajaran) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
6. Menjadikan ketergelinciran (kekeliruan) Ulama Salaf sebagai dalil baginya, lalu menyembunyikan keutamaan mereka."
--------------------
Asy Syari'ah, no.24/II/1427 H/2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar