5/27/2019

CHANNEL NASEHAT



ENAM PERKARA YANG DILAKUKAN SETAN
UNTUK MEMPERDAYA MANUSIA
-------------------------------->>>>>-----------------------------


Al-Imam Al-Hafidz Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah rohimahulloh menerangkan :

"Bahwa para setan akan memperdaya manusia sehingga terjerumus kedalam salah satu dari enam (6) perkara berikut ;

      1.            Kekufuran,

      2.            Kemudian kepada Bid'ah (mengada-ada dalam agama),

      3.            Kemudian kepada Dosa-dosa besar,

      4.            Kemudian kepada Dosa-dosa kecil,

      5.            Kemudian menyibukkan manusia terhadap perkara-perkara yang mubah, namun berlebihan,

      6.            Kemudian menyibukkan manusia dengan amalan utama dari amalan yang lebih utama.


Apabila para setan tidak berhasil dengan perkara-perkara tersebut, maka mereka akan beralih kebentuk yang lain, yakni menjadikan pengusung kebatilan dan pengusung bid'ah menguasai manusia."

________________
I'lam Al-Muwaqi'in, hal. 157



-------------------------------->
MATA CERMINAN HATI
-------------------------------->

Berkata Ibnul Qayyim رَحِمَهُ اللهُ :


"Allah Azza wa jall menjadikan mata sebagai cermin bagi hati.

Jika seorang hamba menundukkan pandangannya, maka hatinya mampu menundukkan syahwat  dan kehendaknya,

Dan jika ia melepaskan pandangannya, maka hatipun akan melampiaskan syahwatnya."

--------------------------------
Ighatsatul lahfaan:1/ 47



-------------------------------->
GIAT DIAKHIR MASA HIDUPNYA
-------------------------------->

Berkata Al-Imam Ibnul Qayyim رَحِمَهُ اللهُ :

"Orang yang istiqamah adalah yang diakhir masa hidupnya lebih giat dalam beribadah daripada awalnya."

--------------------------------
Madarijus salikin, 3/ 128


------------------->
TAGHOFUL
------------------->

Ibnul Jauzi rohimahulloh berkata :

"Melupakan kesalahan orang lain adalah sifat orang orang mulia karena manusia tak ada yang lepas dari kesalahan dan dosa.

Apabila seseorang selalu memperhatikan tiap kesalahan orang lain, ia akan lelah dan membuat orang lain lelah.

Orang yang berakal dan cerdas adalah orang yang tidak menghitung-hitung kesalahan saudaranya, tetangganya, temannya dan keluarganya.

Oleh karena itu imam Ahmad berkata ;

"Sembilan persepuluh akhlak yang baik ada pada Taghoful."

(Taghoful artinya melupakan kesalahan saudara kita dan tidak mengingat-ingatnya).

-------------------
Tahdzibul Kamal, 19/ 230


------------------->
SUMBER PERMUSUHAN
------------------->

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah رحمه الله :


"Sumber permusuhan, kejahatan, dan kedengkian yang terjadi ditengah-tengah manusia adalah karena mengikuti hawa nasfu.

Maka barangsiapa yang menyelisihi hawa nafsunya maka hati, badan dan organ tubuhnya akan merasakan ketentraman."

-------------------
Roudhotul Muhibbin Wa Nuzhatul Musytaqin, hal. 644


------------------->
LIMA PERANGAI ANAK YANG HARUS DILAKUKAN HINGGA DEWASA
------------------->

Berkata Al Imam as Suyuthi rohimahulloh :

"Lima (5) perangai pada anak-anak seandainya perangai-perangai itu ada pada orang-orang dewasa (mereka lakukan) kepada Alloh tentu mereka menjadi para wali.

  Mereka tidak memikirkan rizki.

  Mereka tidak mengeluh kepada penciptanya (Alloh) ketika mereka sakit.

  Mereka makan dalam keadaan berkumpul.

  Apabila mereka takut maka mengalir lah air mata mereka.

  Apabila mereka bertengkar mereka segera berdamai."

-------------------
Husnul Muhadhoroh, 1/ 521



------------------->
BESOK ADALAH AJALMU
------------------->

‘Aun bin ‘Abdullah berkata :

“Sikapilah bahwa besok adalah ajalmu. Karena begitu banyak orang yang menemui hari besok, ia malah tidak bisa menyempurnakannya.

Begitu banyak orang yang berangan-angan panjang umur, ia malah tidak bisa menemui hari esok.

Seharusnya ketika engkau mengingat kematian, engkau akan benci terhadap sikap panjang angan-angan.”

‘Aun juga berkata ;

إنَّ من أنفع أيام المؤمن له في الدنيا ما ظن أنَّه لا يدرك آخره

“Sesungguhnya hari yang bermanfaat bagi seorang mukmin di dunia adalah ia merasa bahwa hari besok sulit ia temui.”  

-------------------
Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 385



------------------->
MEREKA TIDAK BERWASIAT UNTUK MEMPERBANYAKNYA
------------------->

Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbaly rahimahullah berkata :

"Dahulu ulama salaf berwasiat untuk menyempurnakan amal dan memperbagusnya, dan mereka tidak berwasiat untuk memperbanyaknya,

Karena sesungguhnya amal yang sedikit namun bagus dan sempurna lebih afdhal dibandingkan dengan amal yang banyak namun diiringi dengan kelalaian dan tidak sempurna."

------------------->
Majmu'ur Rasail, jilid 1 hlm. 352



>>pasteFrom_ChannelNasehat<< 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...