5/26/2019

ADA APA DENGAN KALIAN


مَا لَكُمۡ إِذَا قِيْلَ لَكُمُ انْفِرُوْا  
 Ada Apa Dengan Kalian Apabila Dikatakan Kepada Kalian “Berangkatlah (Berperang)”



Oleh fadhilathus syaikh mujahid Abu Malik at-Tamimiy (Anas An-Nasywan) Taqobbalahullohu

Sesungguhnya di antara nasihat yang paling agung yang membuat mata-mata meneteskan air mata ketika mendengarnya, dan menjadikan hati lembut dan khusyu’ ketika mentadaburinya, yaitu nasihat-nasihat al-Qur’an al-Kariim, itulah kitab yang :

لَّا يَأۡتِيهِ ٱلۡبَٰطِلُ مِنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَلَا مِنۡ خَلۡفِهِۦۖ تَنزِيلٞ مِّنۡ حَكِيمٍ حَمِيدٖ ٤٢

{tidak mendatanginya kebathilan baik dari depan maupun dari belakang, yang diturunkan dari (Robb) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji} [Fushilat: 42]

ذَٰلِكَ ٱلۡكِتَٰبُ لَا رَيۡبَۛ فِيهِۛ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ ٢

{itulah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa} [al-Baqarah: 2].

Alloh al-Haq –tabaroka wa ta’ala- berfirman dalam kitab-Nya yang muhkam:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَا لَكُمۡ إِذَا قِيلَ لَكُمُ ٱنفِرُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ ٱثَّاقَلۡتُمۡ إِلَى ٱلۡأَرۡضِۚ أَرَضِيتُم بِٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا مِنَ ٱلۡأٓخِرَةِۚ فَمَا مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا فِي ٱلۡأٓخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ ٣٨ إِلَّا تَنفِرُواْ يُعَذِّبۡكُمۡ عَذَابًا أَلِيمٗا وَيَسۡتَبۡدِلۡ قَوۡمًا غَيۡرَكُمۡ وَلَا تَضُرُّوهُ شَيۡ‍ٔٗاۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ ٣٩

{Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepada kalian: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Alloh" kalian merasa berat terhadap tempat tinggal? Apakah kalian ridho dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. Jika kalian tidak berangkat untuk berperang, niscaya Alloh menyiksa kalian dengan siksa yang pedih dan Dia akan mengganti (kalian) dengan kaum yang lain, dan kalian tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu}. [At-Taubah: 38-39].

Wahai orang-orang yang beriman: Sungguh Alloh telah menurunkan ayat-ayat ini untuk mencela orang yang tidak menyertai Rasulullah –shollaAllohu ‘alayhi wa sallam- dalam perang tabuk, dan ia juga celaan bagi orang yang tidak ikut berangkat berjihad yang fardhu ‘ain.

{Wahai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepada kalian berangkatlah (berperang) di jalan Alloh}, {apakah sebabnya bila dikatakan kepada kalian}

keluarlah kalian untuk berperang di jalan Alloh, keluarlah kalian untuk membela agama Alloh, keluarlah kalian untuk membersihkan kehormatan-kehormatan hamba-hamba Alloh,  keluarlah kalian untuk meninggikan bendera Laa ilaaha illaAlloh, {kalian merasa berat terhadap bumi (tempat tinggal)}.

{Wahai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepada kalian “berangkatlah (berperang) di jalan Alloh” kalian merasa berat terhadap} pekerjaan-pekerjaan  dan pangkat-pangkat, { Wahai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepada kalian “berangkatlah (berperang) di jalan Alloh” kalian merasa berat terhadap} keluarga, anak-anak, sahabat-sahabat, dan orang-orang yang dicintai, { Wahai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepada kalian “berangkatlah (berperang) di jalan Alloh” kalian merasa berat terhadap} perdagangan dan mengumpulkan harta, { Wahai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepada kalian “berangkatlah (berperang) di jalan Alloh” kalian merasa berat terhadap} harta benda dunia yang akan lenyap.

{Apakah kalian ridho dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat?}, apakah kalian ridho dengan kenikmatan dunia yang akan lenyap (sebagai ganti) dari kenikmatan akhirat yang kekal, apakah kalian ridho dengan kenikmatan yang tidak tetap dan tidak terus menyertai bagi seoranpun, dari kenikmatan yang telah disiapkan oleh Alloh Yang Esa lagi Tunggal, {Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit}, maka kenikmatan akhirat itu lebih kekal, lebih nikmat, dan lebih suci, dan meskipun seseorang betapa bersenang-senangnya dengan kenikmatan dunia maka sesungguhnya dia tidak menggapai meskipun sedikit dari kenikmatan akhirat, maka wahai orang-orang yang beriman, carilah kenikmatan akhirat, dengan ketaatan terhadap Alloh dan dengan bersegera melaksanakan perintah-Nya dan berangkat untuk menjihadi musuh-Nya.

{Jika kalian tidak berangkat untuk berperang, niscaya Alloh menyiksa kalian dengan siksa yang pedih dan Dia akan mengganti (kalian) dengan kaum yang lain, dan kalian tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu}, wahai orang-orang yang beriman: jika kalian tidak berangkat ketika berangkat itu wajib untuk membela agama kalian, kehormatan-kehormatan kalian, harga diri-harga diri kalian, dan untuk membela saudara-saudara dan saudari-saudari kalian, maka Alloh akan mengadzab kalian dengan adzab yang pedih yang menjadikan kalian lupa terhadap syahwat-syahwat dunia dan kenikmatan-kenikmatannya, yang karenanya kalian duduk-duduk dan tertinggal.

{Dan Dia akan mengganti (kalian) dengan kaum yang lain} yang mereka berangkat apabila diminta untuk berangkat, dan mereka menyambut seruan Alloh apabila mereka diseru, dan mereka mentaati Alloh dan Rasul-Nya.

{Dan kalian tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun}, maksudnya bahwa kalian dengan kemaksiatan kalian ketika kalian meninggalkan perintah berangkat yang wajib maka sesungguhnya kalian sekali-kali tidak bisa memberikan madharat terhadap Alloh sedikitpun, karena sesungguhnya Dia tidak membutuhkan kalian, dan Dia adalah Dzat yang tidak butuh terhadap kalian sedangkan kalian adalah orang-orang yang butuh terhadap-Nya {Dan Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu}.

Wahai orang-orang yang beriman: sungguh di antara perkara yang paling besar yang menghalangi seseorang dari berangkat untuk berjihad, dan melaksanakan kewajiban menolong para hamba adalah kecintaan terhadap dunia dan ketergantungan (kecintaannya) terhadap harta bendanya (dunia), maka orang yang mencintai dunia sulit baginya untuk tinggal di parit-parit, karena dia telah terbiasa hidup santai di hotel-hotel, dan orang yang mencintai dunia sulit baginya untuk berpisah dengan rumah karena dia telah terbiasa tinggal dan menetap, dan orang yang mencintai dunia sulit baginya untuk tinggal di gua-gua karena dia hidup dalam (kehidupan) dunianya dalam kondisi lalai lagi merana, dan orang yang mencintai dunia sulit baginya untuk membawa senjata karena dia telah terbiasa santai-santai dan tiarap.

Wahai orang-orang yang beriman: Barangsiapa yang ingin berangkat hendaknya diamelepaskan tali kekang(nya), dan hendaknya dia memaksakan (dirinya) dengan ungguhsungguh, dan hendaknya dia menolong setiap muslim yang kecil dan yang besar, maka wajib baginya melemparkan kecintaan terhadap dunia dari hatinya, dan dengan hal itu mengharapkan pahala dari Robb-nya, maka orang yang bahagia itu orang yang akhirat adalah perhatiannnya, dan dunia bukanlah akhir dari apa yang dia angan-angankan.

Ya Alloh Ya Hayyu Ya Qayyum, janganlah engkau jadikan di hati-hati kami tempat bagi dunia, dan jadikanlah surga firdaus yang paling tinggi tempat bertemu kami di akhirat.

Ini apa yang mudah penyebutannya dan penulisannya, dan Alloh berkata benar dan Dia menunjuki kepada jalan (yang lurus).


Ditarjamahkan oleh Abu Khonsa’
Diterbitkan oleh Penyebar Berita


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...