مَا
لَكُمۡ إِذَا قِيْلَ لَكُمُ انْفِرُوْا
Ada Apa Dengan Kalian Apabila Dikatakan
Kepada Kalian “Berangkatlah (Berperang)”
Oleh fadhilathus syaikh mujahid Abu Malik at-Tamimiy (Anas An-Nasywan) Taqobbalahullohu
Sesungguhnya di antara nasihat yang paling agung yang membuat
mata-mata meneteskan air mata
ketika mendengarnya, dan menjadikan hati lembut dan khusyu’ ketika mentadaburinya, yaitu nasihat-nasihat al-Qur’an
al-Kariim, itulah kitab yang :
لَّا
يَأۡتِيهِ ٱلۡبَٰطِلُ مِنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَلَا مِنۡ خَلۡفِهِۦۖ تَنزِيلٞ مِّنۡ
حَكِيمٍ حَمِيدٖ ٤٢
{tidak mendatanginya kebathilan baik dari
depan maupun dari belakang, yang diturunkan dari
(Robb) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji} [Fushilat: 42]
ذَٰلِكَ
ٱلۡكِتَٰبُ لَا رَيۡبَۛ فِيهِۛ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ ٢
{itulah kitab yang tidak ada keraguan di
dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang
bertakwa} [al-Baqarah: 2].
Alloh al-Haq
–tabaroka wa ta’ala- berfirman dalam kitab-Nya yang muhkam:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ مَا لَكُمۡ إِذَا قِيلَ لَكُمُ ٱنفِرُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ ٱثَّاقَلۡتُمۡ
إِلَى ٱلۡأَرۡضِۚ أَرَضِيتُم بِٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا مِنَ ٱلۡأٓخِرَةِۚ فَمَا
مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا فِي ٱلۡأٓخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ ٣٨ إِلَّا
تَنفِرُواْ يُعَذِّبۡكُمۡ عَذَابًا أَلِيمٗا وَيَسۡتَبۡدِلۡ قَوۡمًا غَيۡرَكُمۡ
وَلَا تَضُرُّوهُ شَيۡٔٗاۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ ٣٩
{Hai orang-orang yang beriman,
apakah sebabnya bila dikatakan kepada kalian: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Alloh"
kalian merasa berat terhadap tempat tinggal?
Apakah kalian ridho dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat?
Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat
hanyalah sedikit. Jika kalian tidak berangkat untuk berperang, niscaya Alloh menyiksa
kalian dengan siksa yang pedih dan Dia akan mengganti (kalian) dengan kaum yang
lain, dan kalian tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Alloh
Maha Kuasa atas segala sesuatu}. [At-Taubah:
38-39].
Wahai orang-orang yang beriman: Sungguh Alloh telah menurunkan ayat-ayat ini untuk mencela orang yang tidak menyertai Rasulullah
–shollaAllohu ‘alayhi wa sallam- dalam perang tabuk, dan ia juga celaan bagi orang yang tidak
ikut berangkat berjihad yang fardhu ‘ain.
{Wahai orang-orang yang beriman,
apakah sebabnya bila dikatakan kepada kalian berangkatlah
(berperang) di jalan Alloh}, {apakah sebabnya bila dikatakan kepada kalian}
keluarlah kalian untuk berperang di jalan Alloh, keluarlah kalian
untuk membela agama Alloh, keluarlah kalian
untuk membersihkan kehormatan-kehormatan hamba-hamba Alloh, keluarlah
kalian untuk meninggikan bendera Laa ilaaha illaAlloh, {kalian merasa berat terhadap
bumi (tempat tinggal)}.
{Wahai orang-orang yang beriman,
apakah sebabnya bila dikatakan kepada kalian “berangkatlah (berperang) di jalan Alloh” kalian merasa berat
terhadap} pekerjaan-pekerjaan dan pangkat-pangkat, { Wahai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan
kepada kalian “berangkatlah (berperang) di jalan Alloh” kalian merasa berat terhadap}
keluarga, anak-anak, sahabat-sahabat, dan
orang-orang yang dicintai, {
Wahai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepada kalian
“berangkatlah (berperang) di jalan Alloh” kalian merasa berat terhadap} perdagangan dan mengumpulkan harta, { Wahai orang-orang yang beriman,
apakah sebabnya bila dikatakan kepada kalian “berangkatlah (berperang) di jalan
Alloh” kalian merasa berat terhadap} harta
benda dunia yang akan lenyap.
{Apakah kalian ridho dengan
kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat?}, apakah kalian ridho dengan kenikmatan dunia
yang akan lenyap (sebagai ganti) dari kenikmatan akhirat yang kekal, apakah
kalian ridho dengan kenikmatan yang tidak tetap dan tidak terus
menyertai bagi seoranpun, dari kenikmatan yang telah disiapkan oleh Alloh Yang Esa lagi Tunggal, {Padahal kenikmatan hidup di dunia
ini (dibandingkan dengan kehidupan) di
akhirat hanyalah sedikit}, maka
kenikmatan akhirat itu lebih kekal, lebih nikmat, dan lebih suci, dan meskipun seseorang betapa
bersenang-senangnya dengan kenikmatan dunia maka sesungguhnya dia tidak menggapai meskipun sedikit
dari kenikmatan akhirat, maka wahai orang-orang yang
beriman, carilah kenikmatan akhirat, dengan ketaatan terhadap Alloh dan dengan bersegera melaksanakan perintah-Nya dan
berangkat untuk menjihadi musuh-Nya.
{Jika kalian tidak berangkat untuk
berperang, niscaya Alloh menyiksa kalian dengan siksa
yang pedih dan Dia akan mengganti (kalian) dengan kaum yang lain, dan kalian
tidak akan dapat memberi kemudharatan
kepada-Nya sedikitpun. Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu}, wahai
orang-orang yang beriman: jika kalian
tidak berangkat ketika berangkat itu wajib untuk membela
agama kalian, kehormatan-kehormatan kalian, harga diri-harga diri kalian, dan untuk membela saudara-saudara dan
saudari-saudari kalian, maka Alloh akan mengadzab kalian dengan adzab yang pedih yang
menjadikan kalian lupa terhadap syahwat-syahwat dunia dan
kenikmatan-kenikmatannya, yang karenanya kalian duduk-duduk dan tertinggal.
{Dan Dia akan mengganti (kalian)
dengan kaum yang lain} yang mereka
berangkat apabila diminta
untuk berangkat, dan mereka menyambut seruan Alloh apabila mereka diseru, dan mereka mentaati Alloh dan Rasul-Nya.
{Dan kalian tidak akan dapat
memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun}, maksudnya bahwa
kalian dengan kemaksiatan kalian ketika kalian meninggalkan perintah berangkat yang wajib maka sesungguhnya kalian
sekali-kali tidak bisa memberikan madharat terhadap Alloh sedikitpun, karena
sesungguhnya Dia tidak membutuhkan kalian, dan Dia adalah Dzat yang tidak butuh terhadap kalian
sedangkan kalian adalah orang-orang yang butuh terhadap-Nya {Dan Alloh Maha Kuasa atas segala
sesuatu}.
Wahai orang-orang yang beriman: sungguh di antara perkara yang paling besar yang menghalangi seseorang dari berangkat untuk
berjihad, dan melaksanakan kewajiban menolong para hamba
adalah kecintaan terhadap dunia dan ketergantungan (kecintaannya) terhadap harta bendanya (dunia), maka orang yang
mencintai dunia sulit baginya untuk tinggal di
parit-parit, karena dia telah terbiasa hidup santai di hotel-hotel, dan orang
yang mencintai dunia
sulit baginya untuk berpisah dengan rumah karena dia telah terbiasa tinggal dan menetap, dan orang yang mencintai dunia sulit
baginya untuk tinggal di gua-gua karena dia hidup dalam (kehidupan) dunianya dalam
kondisi lalai lagi merana, dan orang yang mencintai dunia sulit baginya untuk membawa
senjata karena dia telah terbiasa santai-santai dan tiarap.
Wahai orang-orang yang beriman: Barangsiapa yang ingin berangkat hendaknya diamelepaskan tali
kekang(nya), dan hendaknya dia memaksakan (dirinya) dengan ungguhsungguh, dan hendaknya dia menolong setiap muslim yang
kecil dan yang besar, maka wajib baginya melemparkan
kecintaan terhadap dunia dari hatinya, dan dengan hal itu mengharapkan pahala
dari Robb-nya, maka orang yang bahagia itu orang yang akhirat adalah
perhatiannnya, dan dunia bukanlah akhir dari apa yang dia angan-angankan.
Ya Alloh Ya Hayyu Ya Qayyum, janganlah engkau jadikan di hati-hati
kami tempat bagi dunia, dan jadikanlah surga firdaus yang paling tinggi tempat
bertemu kami di akhirat.
Ini apa yang mudah penyebutannya dan penulisannya, dan Alloh berkata
benar dan Dia menunjuki kepada
jalan (yang lurus).
Ditarjamahkan oleh
Abu Khonsa’
Diterbitkan oleh Penyebar Berita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar