5/25/2019

Ayat-ayat Dalam Surat Al Baqarah Tentang Orang Munafik


Ayat-Ayat Dalam Surat Al-Baqarah

Yang Turun Tentang
Orang-Orang Munafik 


Mengenai pendeta-pendeta Yahudi dan orang munafik dari Aus dan Khazraj, Allah menurunkan permulaan surat Al-Baqarah sampai ayat seratus. Allah berfirman:
الٓمٓ. ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

Alif Laam Miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa (QS. al-Baqarah: 1-2), yakni tidak ada kesamaran dan keraguan di dalamnya.

petunjuk bagi mereka yang bertakwa (QS. al-Baqarah: 2) Orang-orang bertakwa yang dimaksud adalah mereka yang takut mendapatkan siksa Allah akibat dari meninggalkan petunjuk yang telah mereka ketahui. Dan mereka senantiasa berharap rahmat Allah dengan senantiasa membenarkan apapun yang datang dari Allah kepada mereka.

ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
(yaitu) mereka yang beriman kepada yanggaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka (QS. al-Baqarah: 3). Yakni, mereka mendirikan shalat dan menaikan zakat dengan harapan memperoleh ridha Allah.

وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, (QS. al-Baqarah: 4). Yakni, percaya sepenuhnya dengan apa yang engkau bawa dari Tuhanmu dan percaya sepenuhnya dengan apa yang dibawa para Rasul yang datang sebelummu dengan tidak membeda-bedakan antari rasul serta tidak membangkang terhadap ajaran yang mereka bawa dari Tuhan mereka.

وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
serta mereka yakin akan adanya (kehidupan akhirat (QS. al-Baqarah: 4). Yakni, mereka yakin sepenuhnya akan adanya Hari Berbangkit, Hari Kiamat, surga, dan neraka, Hari Hisab dan neraca amal perbuatan. Mereka yakir. sepenuhnya akan apa yang dibawa para rasuj sebelummu, dan apa yang diturunkan tuhan kepadamu.

أُوْلَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka (QS. al-Baqarah: 5) Yakni, mereka mendapat cahaya petunjuk dari tuhan dan senantiasa berpegang teguh dengan ajaran yang diturunkan kepada mereka.

وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
dan merekalah orang-orang yang beruntung (QS. al-Baqarah: 5). Yakni orang-orang yang memperoleh apa yang selama ini mereka can. dan selamat dari kejahatan yang mereka lari dari padanya.

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ
Sesungguhnya orang-orang kafir (QS. al-Baqarah: 6),Yakni, orang-orang yang mengingkari terhadap apa yang diturunkan Allah kepadamu walaupun mereka berucap bahwa kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada para rasul sebelummu.

سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
"Sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman" (QS. al-Baqarah: 6). 

Yakni, mereka mengingkari kitab milik mereka sendiri yang memuat tentang kenabian dirimu di dalamnya, dan mengkhianati perjanjian yang diambil dari mereka untuk dirimu. Mereka mengingkari apa yang datang padamu dan apa yang ada pada mereka sendiri yang telah Allah turunkan kepada orang selain engkau. Lalu bagaimana mungkin mereka suka menyimak ancaman dan peringatanmu, sedangkan mereka telah kafir terhadap kitab mereka sendiri yang di dalamnya tercantum pengetahuan tentang diri dan kenabianmu.

خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰٓ أَبْصَٰرِهِمْ غِشَٰوَةٌ ۖ

Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup (QS. al- Baqarah: 7). Yakni, penglihatan mereka ditutup dari kebenaran, dan membuat mereka tidak kuasa mendapatkannya untuk selama-lamanya.

وَلَهُمْ
Dan bagi mereka (QS. al-Baqarah: 7). Yakni, akibat dari tindakan penentangan mereka terhadapmu.

عَذَابٌ عَظِيمٌ
Siksa yang amat berat (QS. al-Baqarah: 7). Yakni, siksa tersebut ditujukan untuk pendeta-pendeta Yahudi sebab mereka telah mendustakan kebenaran, padahal sebelumnya mereka telah mengetahuinya.

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman (QS. al-Baqarah: 8). Yakni orang-orang munafik dari Aus dan Khazraj dan orang-orang yang semisal mereka.

يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS. al-Baqarah: 9).

فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ
Dalam hati mereka ada penyakit (QS. al- Baqarah: 10). Yakni, penyakit keraguan dan syakwasangka.


فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضًا ۖ
lalu ditambah Allah penyakitnya (QS. al-Baqarah: 10). Yakni, Allah melipatkan gandakan keraguannya.

وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُواْ يَكْذِبُونَ. وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُواْ فِى ٱلْأَرْضِ قَالُوٓاْ إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. Dan apabila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan (QS. al-Baqarah: 10-11). Yakni, sebenarnya kami bermaksud mendamaikan dua pihak kaum Mukminin dengan Ahli Kitab. Allah Ta'ala berfirman:

أَلَآ إِنَّهُمْ هُمُ ٱلْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِن لَّا يَشْعُرُونَ. وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ ءَامِنُواْ كَمَآ ءَامَنَ ٱلنَّاسُ قَالُوٓاْ أَنُؤْمِنُ كَمَآ ءَامَنَ ٱلسُّفَهَآءُ ۗ أَلَآ إِنَّهُمْ هُمُ ٱلسُّفَهَآءُ وَلَٰكِن لَّا يَعْلَمُونَ. وَإِذَا لَقُواْ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوْاْ إِلَىٰ شَيَٰطِينِهِمْ

Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman", mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman. " Dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka, (QS. al-Baqarah: 12-14),
Setan- setan tersebut adalah orang-orang Yahudi yang menyuruh mereka mendustakan kebenaran, dan membangkang terhadap apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam. Mereka mengatakan:

قَالُوٓاْ إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُونَ
"Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, (QS. al-Baqarah: 14). Yakni, kami hanyalah berolok- olok dan bermain-main dengan mereka. Allah Azza wa Jalla berfirman:

ٱللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِى طُغْيَٰنِهِمْ يَعْمَهُونَ. أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ٱشْتَرَوُاْ ٱلضَّلَٰلَةَ بِٱلْهُدَىٰ
Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, (QS. al-Baqarah: 15-16). Yakni, mereka menukar kekafiran dengan keimanan.

فَمَا رَبِحَت تِّجَٰرَتُهُمْ وَمَا كَانُواْ مُهْتَدِينَ
Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (QS. al- Baqarah: 16).
Ibnu Ishaq berkata: Lalu Allah membuat perumpamaan tentang mereka. Allah Yang Maha Agung berfirman:

مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ ٱلَّذِى ٱسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّآ أَضَآءَتْ مَا حَوْلَهُۥ ذَهَبَ ٱللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِى ظُلُمَٰتٍ لَّا يُبْصِرُونَ
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat (QS. al-Baqarah: 17).
Yakni, mereka tidak kuasa melihat kebenaran dan tidak kuasa pula untuk mengutarakannya. Apabila mereka keluar dengan kebenaran dari kegelapan kekafiran, mereka memadamkannya kembali dengan kekafiran dan kemunafikan mereka, lalu Allah membiarkan mereka dalam gelap kekafiran sehingga mereka tidak mampu melihat petunjuk dan tidak pula mampu bertahan berada dalam kebenaran.

صُمٌّۢ بُكْمٌ عُمْىٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar). 
(QS. al-Baqarah: 18).
Yakni, mereka tidak kuasa untuk kembali pada petunjuk. Mereka tuli, bisu, dan buta akan kebenaran. Mereka tidak akan kuasa untuk kembali kepada kebaikan, dan tidak akan memperoleh keselamatan sepanjang mereka tetap berada dalam posisi mereka.

أَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ فِيهِ ظُلُمَٰتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَٰبِعَهُمْ فِىٓ ءَاذَانِهِم مِّنَ ٱلصَّوَٰعِقِ حَذَرَ ٱلْمَوْتِ ۚ وَٱللَّهُ مُحِيطٌۢ بِٱلْكَٰفِرِينَ

"atau seperti (orang-orangyang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir". (QS. al-Baqarah: 19)
Ibnu Ishaq berkata: Mereka berada dalam gulita kekafiran, mereka menghindari kematian, dari orang- orang yang berbeda dengan mereka dan khawatir akan mereka. Sebagaimana disifatkan laksana tatkala mereka berada di gelapnya hujan. Mereka menjadikan jari jemarinya di kedua telinganya karena suatu guruh karena takut mati. Dia berkata: Allah menurunkan itu semua pada mereka sebagai siksa atas kedurhakaan mereka. Yakni Allah meliputi orang-orang kafir.

يَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ ۖ
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. (QS. al-Baqarah:20). Karena kuatnya sinar kilatan itu.

كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْاْ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُواْ ۚ
Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. (QS. al-Baqarah: 20). Yakni, mereka mengetahui kebenaran dan membicarakannya. Jika mereka kembali dari kebenaran kepada kekafiran, mereka menjadi orang-orang linglung kebingungan

وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ ۚ
Jika Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. (QS. al- Baqarah: 20). Yakni akibat apa yang mereka tinggalkan dari kebenaran setelah mengetahuinya.

إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. al-Baqarah: 20).

 
_____________________
sumber: SIRAH NABAWIAH SEJARAH LENGKAP KEHIDUPAN RASULULLAH صلي الله عليه وسلم - Ibnu Hisyam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...