Ayat-Ayat
Dalam Surat Al-Baqarah
Yang
Turun Tentang
Orang-Orang
Munafik
Mengenai
pendeta-pendeta Yahudi dan orang munafik dari Aus dan Khazraj, Allah menurunkan
permulaan surat Al-Baqarah sampai ayat seratus. Allah berfirman:
الٓمٓ. ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى
لِّلْمُتَّقِينَ
Alif
Laam Miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi
mereka yang bertakwa (QS. al-Baqarah: 1-2), yakni tidak
ada kesamaran dan keraguan di dalamnya.
petunjuk
bagi mereka yang bertakwa (QS. al-Baqarah: 2) Orang-orang bertakwa yang
dimaksud adalah mereka yang takut mendapatkan siksa Allah akibat dari
meninggalkan petunjuk yang telah mereka ketahui. Dan mereka senantiasa berharap
rahmat Allah dengan senantiasa membenarkan apapun yang datang dari Allah kepada
mereka.
ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ
وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
(yaitu)
mereka yang beriman kepada yanggaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan
sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka (QS. al-Baqarah: 3). Yakni, mereka mendirikan shalat dan
menaikan zakat dengan harapan memperoleh ridha Allah.
وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ
أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ
dan
mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan
Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu,
(QS. al-Baqarah: 4). Yakni, percaya sepenuhnya dengan apa yang engkau bawa dari
Tuhanmu dan percaya sepenuhnya dengan apa yang dibawa para Rasul yang datang
sebelummu dengan tidak membeda-bedakan antari rasul serta tidak membangkang
terhadap ajaran yang mereka bawa dari Tuhan mereka.
وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
serta
mereka yakin akan adanya (kehidupan akhirat (QS.
al-Baqarah: 4). Yakni, mereka yakin sepenuhnya akan adanya Hari Berbangkit,
Hari Kiamat, surga, dan neraka, Hari Hisab dan neraca amal perbuatan. Mereka
yakir. sepenuhnya akan apa yang dibawa para rasuj sebelummu, dan apa yang
diturunkan tuhan kepadamu.
أُوْلَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ
Mereka
itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka (QS. al-Baqarah: 5) Yakni, mereka mendapat cahaya petunjuk
dari tuhan dan senantiasa berpegang teguh dengan ajaran yang diturunkan kepada
mereka.
وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
dan
merekalah orang-orang yang beruntung
(QS. al-Baqarah: 5). Yakni orang-orang yang memperoleh apa yang selama ini
mereka can. dan selamat dari kejahatan yang mereka lari dari padanya.
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ
Sesungguhnya
orang-orang kafir (QS. al-Baqarah: 6),Yakni,
orang-orang yang mengingkari terhadap apa yang diturunkan Allah kepadamu
walaupun mereka berucap bahwa kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada
para rasul sebelummu.
سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ
لَا يُؤْمِنُونَ
"Sama
saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka
tidak akan beriman" (QS. al-Baqarah: 6).
Yakni,
mereka mengingkari kitab milik mereka sendiri yang memuat tentang kenabian
dirimu di dalamnya, dan mengkhianati perjanjian yang diambil dari mereka untuk
dirimu. Mereka mengingkari apa yang datang padamu dan apa yang ada pada mereka
sendiri yang telah Allah turunkan kepada orang selain engkau. Lalu bagaimana
mungkin mereka suka menyimak ancaman dan peringatanmu, sedangkan mereka telah
kafir terhadap kitab mereka sendiri yang di dalamnya tercantum pengetahuan
tentang diri dan kenabianmu.
خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ
وَعَلَىٰٓ أَبْصَٰرِهِمْ غِشَٰوَةٌ ۖ
Allah
telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup (QS. al- Baqarah: 7). Yakni, penglihatan mereka ditutup
dari kebenaran, dan membuat mereka tidak kuasa mendapatkannya untuk
selama-lamanya.
وَلَهُمْ
Dan
bagi mereka (QS. al-Baqarah: 7). Yakni, akibat
dari tindakan penentangan mereka terhadapmu.
عَذَابٌ عَظِيمٌ
Siksa
yang amat berat (QS. al-Baqarah: 7). Yakni, siksa
tersebut ditujukan untuk pendeta-pendeta Yahudi sebab mereka telah mendustakan
kebenaran, padahal sebelumnya mereka telah mengetahuinya.
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ
وَبِٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ
Di
antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari
kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman (QS. al-Baqarah: 8). Yakni orang-orang munafik dari Aus dan
Khazraj dan orang-orang yang semisal mereka.
يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَمَا
يَخْدَعُونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
Mereka
hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu
dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. (QS.
al-Baqarah: 9).
فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ
Dalam
hati mereka ada penyakit (QS. al-
Baqarah: 10). Yakni, penyakit keraguan dan syakwasangka.
فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضًا ۖ
lalu
ditambah Allah penyakitnya (QS.
al-Baqarah: 10). Yakni, Allah melipatkan gandakan keraguannya.
وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُواْ يَكْذِبُونَ. وَإِذَا قِيلَ
لَهُمْ لَا تُفْسِدُواْ فِى ٱلْأَرْضِ قَالُوٓاْ إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
dan
bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. Dan apabila dikatakan
kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab:
"Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan (QS. al-Baqarah: 10-11). Yakni, sebenarnya kami bermaksud
mendamaikan dua pihak kaum Mukminin dengan Ahli Kitab. Allah Ta'ala berfirman:
أَلَآ إِنَّهُمْ هُمُ ٱلْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِن لَّا يَشْعُرُونَ.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ ءَامِنُواْ كَمَآ ءَامَنَ ٱلنَّاسُ قَالُوٓاْ أَنُؤْمِنُ
كَمَآ ءَامَنَ ٱلسُّفَهَآءُ ۗ أَلَآ إِنَّهُمْ هُمُ ٱلسُّفَهَآءُ وَلَٰكِن
لَّا يَعْلَمُونَ. وَإِذَا لَقُواْ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا
وَإِذَا خَلَوْاْ إِلَىٰ شَيَٰطِينِهِمْ
Ingatlah,
sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka
tidak sadar. Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana
orang-orang lain telah beriman", mereka menjawab: "Akan berimankah
kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah,
sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu. Dan
bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan:
"Kami telah beriman. " Dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka,
(QS. al-Baqarah: 12-14),
Setan-
setan tersebut adalah orang-orang Yahudi yang menyuruh mereka mendustakan
kebenaran, dan membangkang terhadap apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallalahu
'alaihi wa Sallam. Mereka mengatakan:
قَالُوٓاْ إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُونَ
"Sesungguhnya
kami sependirian dengan kamu,
(QS. al-Baqarah: 14). Yakni, kami hanyalah berolok- olok dan bermain-main
dengan mereka. Allah Azza wa Jalla berfirman:
ٱللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِى طُغْيَٰنِهِمْ
يَعْمَهُونَ. أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ٱشْتَرَوُاْ ٱلضَّلَٰلَةَ بِٱلْهُدَىٰ
Allah
akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam
kesesatan mereka. Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, (QS. al-Baqarah: 15-16). Yakni, mereka menukar kekafiran
dengan keimanan.
فَمَا رَبِحَت تِّجَٰرَتُهُمْ وَمَا كَانُواْ مُهْتَدِينَ
Maka
tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (QS. al- Baqarah: 16).
Ibnu
Ishaq berkata: Lalu Allah membuat perumpamaan tentang mereka. Allah Yang Maha
Agung berfirman:
مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ ٱلَّذِى ٱسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّآ
أَضَآءَتْ مَا حَوْلَهُۥ ذَهَبَ ٱللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِى ظُلُمَٰتٍ
لَّا يُبْصِرُونَ
Perumpamaan
mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi
sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan
mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat
(QS. al-Baqarah: 17).
Yakni,
mereka tidak kuasa melihat kebenaran dan tidak kuasa pula untuk
mengutarakannya. Apabila mereka keluar dengan kebenaran dari kegelapan
kekafiran, mereka memadamkannya kembali dengan kekafiran dan kemunafikan
mereka, lalu Allah membiarkan mereka dalam gelap kekafiran sehingga mereka
tidak mampu melihat petunjuk dan tidak pula mampu bertahan berada dalam
kebenaran.
صُمٌّۢ بُكْمٌ عُمْىٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
Mereka
tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).
(QS. al-Baqarah: 18).
Yakni,
mereka tidak kuasa untuk kembali pada petunjuk. Mereka tuli, bisu, dan buta
akan kebenaran. Mereka tidak akan kuasa untuk kembali kepada kebaikan, dan
tidak akan memperoleh keselamatan sepanjang mereka tetap berada dalam posisi
mereka.
أَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ فِيهِ ظُلُمَٰتٌ وَرَعْدٌ
وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَٰبِعَهُمْ فِىٓ ءَاذَانِهِم مِّنَ ٱلصَّوَٰعِقِ حَذَرَ
ٱلْمَوْتِ ۚ وَٱللَّهُ مُحِيطٌۢ بِٱلْكَٰفِرِينَ
"atau
seperti (orang-orangyang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap
gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya,
karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi
orang-orang yang kafir". (QS.
al-Baqarah: 19)
Ibnu
Ishaq berkata: Mereka berada dalam gulita kekafiran, mereka menghindari
kematian, dari orang- orang yang berbeda dengan mereka dan khawatir akan
mereka. Sebagaimana disifatkan laksana tatkala mereka berada di gelapnya hujan.
Mereka menjadikan jari jemarinya di kedua telinganya karena suatu guruh karena
takut mati. Dia berkata: Allah menurunkan itu semua pada mereka sebagai siksa
atas kedurhakaan mereka. Yakni Allah meliputi orang-orang kafir.
يَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ ۖ
Hampir-hampir
kilat itu menyambar penglihatan mereka.
(QS. al-Baqarah:20). Karena kuatnya sinar kilatan itu.
كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْاْ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ
عَلَيْهِمْ قَامُواْ ۚ
Setiap
kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila
gelap menimpa mereka, mereka berhenti.
(QS. al-Baqarah: 20). Yakni, mereka mengetahui kebenaran dan membicarakannya.
Jika mereka kembali dari kebenaran kepada kekafiran, mereka menjadi orang-orang
linglung kebingungan
وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ
ۚ
Jika
Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. (QS. al- Baqarah: 20). Yakni akibat apa yang mereka
tinggalkan dari kebenaran setelah mengetahuinya.
إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. al-Baqarah: 20).
_____________________
sumber: SIRAH NABAWIAH SEJARAH LENGKAP KEHIDUPAN RASULULLAH صلي الله عليه وسلم - Ibnu Hisyam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar