5/24/2019

TENTANG API NERAKA


Tentang Api Neraka
Di Dalam Al Qur’an


  أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Aku berlindung kepada Alloh dari syaitan yang terkutuk:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ 
أياماً مَّعدوداتٍ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu  ...” (Al Baqarah (2): 183-184)


بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji hanya bagi Alloh, padaNya-lah semua kebaikan, kemurnian, dan pujian yang diberkahi.
Aku bersaksi bahwa tidak ada sesuatupun yang pantas diibadahi kecuali Alloh sendiriNya, tanpa sekutu, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya.

Saudara-saudara yang saya kasihi, dalam kajian kali ini atas izin Alloh, kita akan membicarakan tentang penjabaran api neraka dalam Al Qur’an.

Jika kita merenungkan kehidupan Nabi kita (shalAllohu ‘alayhi wassalam), kita akan mengetahui bahwa beliau (shalAllohu ‘alayhi wassalam) tidak pernah berhenti memikirkan tentang Neraka.

Ingatlah fakta bahwa mulai dari bangun tidur sampai waktunya tidur, beliau (shalAllohu ‘alayhi wassalam) selalu meminta perlindungan dari api neraka.

Sebagai contoh, kita dapati bahwa dalam doanya di pagi dan sore hari, beliau memohon perlindungan dari api neraka.

Dalam sebuah doa yang terkenal, disebutkan:

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ
“Kami dan seluruh dunia telah mencapai pagi untuk Alloh, dan segala puji hanya milik Alloh dan tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Alloh, sendirian tanpa sekutu, kepadaNya milik semua kedaulatan atau kekuasaan dan pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Rabb-ku, aku memohon kebaikan hari ini dan kebaikan yang menyertainya, dan aku berlindung padaMu dari kejahatan hari ini dan kejahatan yang menyertainya. Rabb-ku, aku memohon perlindunganMu dari kemalasan dan kepikunan. Rabb-ku, aku berlindung padaMu,

Dan inilah poin-nya...

مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

Dari siksaan di dalam Api Neraka dan azab kubur.

Bayangkan, Rasulullah (shalAllohu ‘alayhi wassalam), setiap hari – setiap pagi dan malam, memohon perlindungan Alloh yang Maha Tinggi dari api neraka.

Kita juga mengetahui bahwa Nabi Muhammad (shalAllohu ‘alayhi wassalam), setelah Tahiyyat (salam) dan sebelum Tasleem terakhir (salam), memohon perlindungan Alloh dari api neraka.

Beliau (shalAllohu ‘alayhi wassalam) mengajarkan kita untuk membacakan doa berikut setelah Tahiyyaat:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَشَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّال

“Ya Alloh, aku berlindung padaMu dari azab kubur, siksa neraka, dari ujian dan penderitaan hidup dan mati, dan dari kejahatan Al-Masih Dajjal”

Beliau (shalAllohu ‘alayhi wassalam) tidak perlah sekalipun berhenti memikirkan Neraka, bahkan sebelum tidur”.

Saat Rasulullah (shalAllohu ‘alayhi wassalam) akan pergi tidur, beliau (shalAllohu ‘alayhi wassalam) akan meletakkan tangan kanannya dibawah pipi kanannya dan berdoa:

رب قني عذابك يوم تبعث عبادك

Ya Robbi, selamatkanlah hamba dari azabMu pada hari Engkau membangkitkan hamba-hambaMu.

Beliau (shalAllohu ‘alayhi wassalam) akan mengucapkan ini sekali atau tiga kali.

Selain itu, doa yang paling sering Beliau (shalAllohu ‘alayhi wassalam) lafalkan adalah...

renungkan hal ini...

doa yang paling sering Nabi (shalAllohu ‘alayhi wassalam) lafalkan,  sebagaimana yang dinyatakan oleh Anas bin Malik (radhiyAllohu anhu) adalah:

رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ya Rabbi! Karuniakanlah kami kebaikan hidup di dunia ini dan di akhirat, dan selamatkan kami dari siksa api neraka.

Jadi kita menyaksikan bahwa Rasulullah (shalAllohu ‘alayhi wassalam) sangat banyak mengingat api neraka di dalam hati dan pikirannya.

Beliau (shalAllohu ‘alayhi wassalam) tidak pernah sekalipun berhenti untuk memikirkannya.

Ini juga yang seharusnya dilakukan seorang Muslim...ia harus selalu mengingat neraka.

Setiap sekali dan beberapa kali, ia harus mendengar ceramah tentang neraka, atau membaca buku tentang deskripsi neraka.

Mengapa? Supaya ia dapat lebih takut pada Alloh Yang Maha Tinggi, dan supaya ia tidak terhanyut dalam hawa nafsu, kesenangan, dan dosa-dosa dalam hidupnya sehingga melupakan akhirat.

Dalam pertemuan ini, saya akan menyebutkan atau memberi penjelasan tentang beberapa ayat yang membahas neraka, atau tentang kondisi penghuninya.

Kita akan membatasi diri kita dengan hanya menyebutkan ayat-ayat dan bukan hadist.

Sebagai contoh, Rabb kita yang Maha Tinggi berfirman (dalam QS.Hajj (22) ayat 19):

﴿هَٰذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ ۖ فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِّن نَّارٍ يُصَبُّ مِن فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ﴾

Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka ....

Bayangkan seseorang memakai pakaian dari api!

قُطِّعَتْ لَهُمْ

“Bagi mereka akan dibuatkan”,

dengan kata lain “dibuat secara khusus (dibuat sesuai pesanan)” bahan pakaian dari api.

Tidak hanya itu... mari kita selesaikan ayatnya:

يُصَبُّ مِن فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ

“...dari atas kepala mereka akan disiramkan Hameem.”

Kita berlindung kepada Alloh! Dari apa yang dituangkan diatas kepala mereka, artinya mereka yang berada di neraka, akan disiramkan Hameem!
Apa itu Hameem?
Hameem adalah air yang panas menggelegak dari mendidih.
Saya akan berikan kamu contoh.


Jika seseorang duduk di bawah sebuah cerat (moncong) besar, sementara air ini tidak panas hanya hangat, untuk satu jam. Bukan satu minggu atau satu bulan, hanya satu jam, setiap menit setetes air jatuh keatasnya. Dia tidak menderita penyiksaan fisik, melainkan ia berada di bawah siksaan mental. Ia akan merasakan sakit dan menjadi letih, hanya setetes dalam setiap menit atau lima menit. Satu tetes setiap menit atau lima menit selama satu jam. Apa yang akan terjadi pada orang ini? Ia akan menderita siksaan mental.

Bagaimana jika itu terjadi di neraka?!

 يُصَبُّ مِن فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ

“...dari atas kepala mereka akan disiramkan Hameem.”

Mari lanjutkan ayat-ayatnya. Ketiga:

يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ

Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka).

Bayangkan itu karena betapa parahnya panas dari air mendidih yang dituangkan di atas kepala mereka, hingga perut mereka jadi melepuh.

Organ dalam mereka akan meleleh dikarenakan teramat parahnya air yang panas dan mendidih itu.

Sampai-sampai kulit akan mencair.

Kita memohon pada Alloh agar diberikan keamanan dan keselamatan!

﴿وَلَهُم مَّقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ﴾

Sebagai tambahan, akan ada untuk mereka gada-gada dari besi (untuk menghukum) mereka.

Gada itu seperti palu (tapi lebih besar).

Bayangkan gada-gada dari besi! “Sebagai tambahan, akan ada untuk mereka gada-gada dari besi (untuk menghukum) mereka.

¬﴿كُلَّمَا أَرَادُوا أَن يَخْرُجُوا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ أُعِيدُوا فِيهَا﴾

Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dipaksa kembali ke dalamnya...

Ia akan dipukuli di atas kepalanya dengan gada. Kita memohon pada Alloh agar diberikan keamanan dan keselamatan!

Dalam ayat lain, Alloh berfirman dalam KitabNya, dalam Surah Muhammad ayat 15:

﴿وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ﴾

dan mereka akan diberi minuman dengan air mendidih sehingga memotong ususnya Bayangkan! Diberi minum!

Jadi tidak hanya akan disiramkan di atas kepala mereka, tidak, melainkan mereka juga akan dipaksa untuk meminum Hameem yang mendidih ini!

Maka bayangkanlah sekarang.

Saya suka memberikan perumpamaan untuk menjelaskan gambarannya kepadamu. Ini sebuah perkiraan, tidak persis seperti api neraka yang sesungguhnya, karena api di neraka, sebagaimana yang diterangkan Nabi shalalAllohu ‘alayhi wassalam adalah tujuhpuluh kali lebih panas daripada api di dunia.

Bayangkan jika kamu diminta untuk meminum secangkir teh atau kopi (panas) dengan cepat. Apa yang akan terjadi padamu? Ususmu akan terpotong!

Kemudian bagaimana dengan api neraka?

﴿وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ﴾

dan mereka akan diberi minuman dengan air mendidih sehingga memotong ususnya

Hayati ayat ini.

Rasakan seolah ini benar-benar sedang terjadi. Untuk alasan ini, apa yang dikatakan Rasulullah ShalalAllohu ‘alayhi wassalam katakan?

Beliau ShalalAllohu ‘alayhi wassalam bersabda,

وَلَوْ تَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا

“ Jika engkau mengetahui apa yang kuketahui, engkau akan tertawa sedikit dan banyak menangis.”

Namun masalahnya kita tidak mengetahui apa yang diketahui Rasulullah shalAllohu ‘alayhi wassalam.

Alloh juga menerangkan dalam Al Qur’an (Surah Al A’raf (7) ayat 41):

﴿لَهُم مِّن جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِن فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ﴾

Untuk mereka ada api neraka sebagai mihad (tikar tidur) (dibawah) dan lipatan-lipatan menyelimuti diatasnya.

Bayangkan...tikar tidur. Orang-orang di neraka akan mendapatkan tikar tidur dari api.

Mihad disini artinya tikar/tempat tidur.

وَمِن فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ
“...dan lipatan-lipatan menyelimuti diatasnya.”

Dalam kata lain selimut dari api.

Jadi mereka akan mendapat pakaian dari api, kasur dari api, dan mereka akan dipukuli dengan gada dari besi.

Dalam ayat lain, Rabb kita yang Maha Tinggi menyebutkan dan menerangkan bahwa harapan tertinggi dari penghuni neraka, kita berlindung kepada Alloh...
 
adalah apa saudaraku?
 
Kematian!

Sebagaimana sekarang keinginan orang-orang kafir adalah kehidupan, (nanti) keinginan terbesar mereka di neraka adalah kematian.

Bayangkan!

﴿وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَىٰ عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُم مِّنْ عَذَابِهَا﴾

Tapi orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati an tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. (QS.Fatir (35) ayat 36)


Dalam kata lain, ia tidak akan mati, dan hukumannya tidak akan diringankan.

Bayangkan manusia-manusia itu, terlepas dari tingginya (tingkat) perkembangan teknologi mereka, jika kita dapat menyebutnya demikian, dalam hal penyiksaan... berapa lama mereka dapat menyiksamu?

Sebulan atau dua bulan? Setelah itu kau akan mati dan masalah selesai.

Tapi bayangkan di neraka tidak ada kata selesai!

Bayangkan seorang manusia disiksa selama bertahun-tahun. Tidak ada istirahat di neraka.

Mereka tidak bisa istirahat di malam hari, pada hari Jumat atau Kamis.

“Berikan aku Panadol supaya aku bisa istirahat sejenak!”

Tidak!

Bayangkan orang yang ada di neraka disiksa duapuluh empat jam sehari! Setiap saat setiap detik!

Disini jika seseorang menderita sakit kepala selama satu hari, apa yang terjadi?  Ia akan membenci hidupnya dan segalanya.

Lalu bagaimana jika—kita memohon pada Alloh keselamatan—ia disiksa selama bertahun-tahun?
Selama-lamanya?

Orang-orang kafir itu akan menderita selama-lamanya, sementara orang-orang beriman akan dihukum sesuai dengan dosa-dosanya.

﴿لَا يُقْضَىٰ عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا﴾

Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati,

Bayangkan!

﴿وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُم مِّنْ عَذَابِهَا﴾

dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya.

Tidak akan diringankan, tidak di tahun berikutnya, tidak pula di tahun-tahun setelahnya, juga tidak duapuluh tahun berikutnya, begitupun beratus-ratus tahun setelahnya.

Ini sendiri adalah penyiksaan.

Siksaan di neraka tidak akan diringankan.

Kita memohon pada Alloh untuk (tetap) menjaga dan menyelamatkan kita.

Dengan demikian saudaraku, kita harus selalu mengingat neraka dan memohon perlindungan Alloh Ta’ala darinya.

Dan untuk alasan ini, Alloh Ta’ala menerangkan di ayat lain (QS.Az Zukhruf (43) ayat 77-78):

﴿وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ﴾

Mereka berseru: "Wahai Malik biarlah Rabbmu membunuh kami saja".

Biarkan kami mati!
Biarkan kami beristirahat!
Kami lelah dari semua siksaan ini!
Siapakah Malik?

Malik adalah penjaga neraka.

﴿وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ﴾

Mereka berseru: "Wahai Malik biarlah Rabbmu membunuh kami saja".

Mereka berharap untuk mengakhiri hidupnya, namun akan dikatakan kepada mereka:

﴿إِنَّكُم مَّاكِثُونَ * لَقَدْ جِئْنَاكُم بِالْحَقِّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ﴾

Dia (malaikat Malik) menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)".

Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu.

Untuk hal ini, saya hendak memberikan contoh saudaraku.

Bayangkan jika seseorang datang dengan sebuah jarum.
Sebuah jarum tidak ada artinya bukan?
Kemudian ia mulai menusuki badanmu, matamu, dan beberapa area sensitif di badanmu.

Apa yang akan terjadi padamu?
Kau akan menderita siksaan.

Jika dikatakan padamu untuk menaruh sebongkah batu bara panas di tanganmu.
Bayangkan saudaraku-saudaraku...

api neraka tidak mungkin bisa dideskripsikan dengan tepat.

فَيَوْمَئِذٍ
“Pada Hari itu,

...sebagaimana Alloh Ta’ala berfirman (QS.Al Fajr (89) ayat 25)

لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهُ أَحَدٌ

...tiada seorangpun yang menyiksa seperti siksa-Nya.

Tidak seorangpun yang mampu menyiksa seperti Alloh Yang Maha Tinggi.

Banyak ayat-ayat dimana Rabb Yang Maha Tinggi menyatakan tentang hukuman di neraka dan kondisi mereka yang berada di dalamnya.

Seorang Muslim harus memikirkan dan merenungkan tentangnya. Paling tidak sedikitnya, ia harus membaca tentang neraka sekali dalam sebulan.

Setiap bulan ia harus mendengarkan kajian tentang neraka, supaya ia menjadi takut dan menjauhkan diri dari kejahatan, dan berhati-hati dari jatuh kedalam dosa atau meninggalkan kewajiban.

Aku memohon pada Alloh, Yang Maha Pemurah, Rabb Pemilik Arsy yang Agung, agar Ia menyelamatkan kita dari siksa api neraka.

Demikian yang saya sampaikan, dan saya memohon ampunan untuk kita semua.


_______________________
Oleh: Syaikh Khalid Al Husainan_rahimahullah; Tentang Api Neraka didalam Al Quran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...