5/20/2019

SEGOLONGAN YANG BERPERANG


Akan senantiasa Ada Segolongan dari Ummatku
yang Berperang di atas Perintah Alloh


Barang siapa yang mengikuti pemberitaan Dawlah Islamiyyah dan melihat besaran fokusnya terhadap serangan salibis yang dihadapi oleh tentara Dawlah dengan segenap keberanian dan kegagahan, sedangkan ini adalah serangan yang terakhir dengan izin Alloh, niscaya akan terbesit dalam benaknya bahwa prajurit Dawlah menganggap serangan terhadap mereka ini sebagai putaran terakhir dan fase akhir dari jalan jihad yang panjang.

Barang siapa yang mengenal hakekat Islam, dia akan memahami thoifah manshuroh (baca : golongan yang mendapat pertolongan Alloh) tidak mungkin meletakkan senjata mereka walau hanya sehari atau berhenti dari jihad melawan orang-orang musyrik, karena kesyirikan di bumi akan terus ada hingga hari qiyamat. Tidak ada seorang pun dari Ahlul Iman (walaupun sendiri) kecuali diwajibkan baginya untuk berjihad melawan orang-orang musyrik dan memerangi mereka sampai mereka tunduk pada hukum Alloh, sebagaimana orang-orang musyrik terus memerangi para Ahlul Iman selama di atas muka bumi ini masih ada (walaupun) satu orang dari mereka, hingga mereka dapat mengembalikan orang-orang mu’min menjadi murtad, jika mereka mampu.

Karena Amerika yang menjadi pemimpin serangan salibis atas umat islam ini, maka sungguh akhir serangan ini semakin dekat dengan izin Alloh, dengan mundurnya Amerika untuk mengobati berbagai macam luka yang menimpanya, mengganti berbagai kerugian yang ia terima dan juga untuk menjaga modal yang termakan setelah sebelumnya memastikan akan mendapat untung, namun ternyata menjadi beban yang berat. Hari ini kita betul-betul melihat amerika mendorong sekutu-sekutunya untuk berpartisipasi dalam menanggung beban serangan udara, juga untuk mendukung dan membiayai angkatan darat murtaddin. Dengan mundurnya Amerika dari area ini, Negara-negara salibis lain akan menderita dilema kelemahan untuk mencover front-front pertempuran yang luas dan hilangnya elemen yang mengumpulkan berbagai Negara koalisi.

Akan tetapi siapa saja yang memiliki pandangan luas dan lebih, niscaya dia memahami bahwa dunia ini penuh dengan orang-orang musyrik selain salibis. Di antaranya, Yahudi, para atheis tak beragama, orang-orang musyrik hindu, budha dan paganis. Ada juga para thowaghit pemimpin negeri-negeri muslimin yang terampas.  Juga ada murtaddiin yang menisbatkan diri mereka pada islam, seperti rofidhoh, dan quburiyyun (baca : para penyembah kuburan), dan kaum demokratis. Diantaranya ada juga ada para shohawat murtad yang loyal kepada kelompok musyrikin manapun yang berjuang agar syari’at tidak menjadi hukum dan juga agar agama itu tidak sepenuhnya menjadi milik Alloh. Ada pula selain mereka yang belum kita ketahui sampai saat ini, akan tetapi Alloh tahu kapan kemunculan mereka dan penolakan mereka terhadap Ahlut Tawhid dengan cara memusuhi dan memerangi.

Golongan-golongan syirik tidak lebih sedikit permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman bila dibandingankan golongan nashoro salibis, bahkan mereka adalah manusia yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang mu’min, sebagaimana firman Alloh ta’ala,

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
{ Sungguh kamu akan menemui manusia yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yahudi dan orang-orang yang telah melakukan kesyirikan.} [al-Maidah: 42]

Sebagian besar dari golongan (syirik) ini menceburkan diri dalam memerangi islam dan pemeluknya. Sedangkan cerita mereka dalam melemahkan muslimin dan perang mereka terhadap syi’ar-syi’ar islam yang nyata tidaklah asing bagi kita.

Berbagai peristiwa bersejarah masih mengingatkan kita pada contoh-contoh kejahatan golongan syirik terhadap Ahlul Islam. Tidak ada yang lebih menjadi bukti selain dari kisah kaum Pagan Mongol yang memerangi muslimin di pusat negeri mereka. Mongol telah melenyapkan negara dan khilafah mereka, merusak peradaban mereka, menumpahkan darah mereka, menimpakan tragedi yang terus menerus atas muslimin yang membuat mereka terhina. Sebagaimana kisah konflik muslimin, khususnya di masa lalu, dengan para thowaghit murtad yang menisbatkan diri mereka kepada islam, justru lebih mengenaskan dibandingkan kisah konflik dengan kaum salibis yang datang dari seberang laut.

Serangan salibis ini tidak akan berhenti --dengan izin Alloh-, hingga diikuti dengan serangan demi serangan dar berbagai golongan musyrik. Wajib atas muslimin untuk berjihad melawan mereka dan bersabar menghadapi serangan mereka, sebagaimana mereka telah bersabar menghadapi serangan salibis yang telah lalu. Hingga seandainya serangan musyrikin ini telah berhenti dari menyerang negeri islam, maka termasuk kewajiban muslimin untuk mencari orang-orang musyrik ke wilayah mereka, menyerang mereka melalui pintu (mereka), menghancurkan kekuatan mereka, melepas bendera mereka dan terus mengejarmereka, sampai seluruh bumi ini hanya berundang-undang dengan agama Alloh semata, sehingga orang-orang musyrik tunduk terhadap hukum Alloh ‘azza wa jalla.

Sesungguhnya konsistensi peperangan muslimin terhadap musyrikin yang akan berlangsung selamanya adalah salah satu ketetapan Alloh yang telah Dia khususkan pada agama yang agung ini dan para pemeluknya. Alloh benar-benar mengikat kebangkitan agama ini dengan peperangan tersebut, sebagaimana sabda Nabi shollaAllohu ‘alayhi wa sallam :

«لَنْ يَبْرَحَ هَذَا الدِّينُ قَائِمًا، يُقَاتِلُ عَلَيْهِ عِصَابَةٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ، حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ»
(Agama ini akan terus tegak selama ada segolongan kecil dari muslimin yang terus berperang demi agama ini hingga hari qiyamat.) [Diriwayatkan oleh Muslim]

dan sabdanya shollaAllohu ‘alayhi wa sallam:

«لَا تَزَالُ عِصَابَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى أَمْرِ اللهِ، قَاهِرِينَ لِعَدُوِّهِمْ، لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ»
( Akan senantiasa terus ada segolongan kecil dari umatku yang selalu berperang di atas perintah Alloh, mereka taklukan musuh-musuh mereka, tidak akan mencelakai mereka orang-orang yang menyelisihi mereka sampai tiba hari qiyamat dan mereka tetap demikian.) [Diriwayatkan oleh Muslim].

Maka hendaknya setiap muslim bersemangat untuk berada dalam barisan golongan kecil dari para muwahhidiin yang tidak terputus hingga hari qiyamat ini. Karena sesungguhnya tidak akan dapat mencelakai mereka siapapun yang menyelisihi dan menelantarkan mereka sedang mereka senantiasa dalam jihad mereka menurut qodar (ketetapan) Alloh yang menggiring mereka kepadanya. Hendaknya setiap mujahid bersemangat untuk memperbaiki niatnya untuk terus-menerus memerangi musyrikiin sampai ajal mendatanginya, sehingga Alloh membangkitkannya dalam golongan orang-orang yang Alloh beri ni’mat pada mereka dari golongan para Nabi, shodiqiin dan para syuhadaa, sedang mereka adalah sebaik-baik  teman.



Selesai ditarjamah dengan memuji Alloh, dari Surat Kabar an-Naba’ edisi 44.
 -[ Penyebar Berita ]-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...