Seluruh Penghuni Surga adalah Raja
Oleh: Ibnu Qayyim al-Jauziyyah
Allah ta’alaa berfirman,
“Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.”
(Al-Insan: 20)
Ibnu Abu Najih berkata dari Mujahid,
“Yang
dimaksud dengan ‘kerajaan yang besar’ pada ayat tersebut adalah raja
yang agung. Karena para malaikat meminta izin kepada mereka.
Para malaikat tidak masuk kepada mereka kecuali dengan izin sebelumnya.”
Ka’ab berkata mengenai firman Allah ta’alaa tersebut, “Rabb mereka mengutus malaikat kepada mereka.
Malaikat tersebut meminta izin untuk masuk kepada mereka.”
Sebagian
ulama berkata, “Yang dimaksud dengan ‘kerajaan’ adalah pelayan.
Artinya, bahwa para malaikat tidak bisa masuk menemui mereka kecuali
dengan meminta izin sebelumnya.”
Ibnu Abu Dunya berkata, bahwa
berkata kepada kami Shalih bin Malik yang berkata, bahwa berkata kepada
kami Shalih al-Muri yang berkata, bahwa berkata kepada kami Yazid
ar-Raqasyi dari Anas bin Malik Radiyallahu ‘anhu yang meneruskannya
kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda,
“Sesungguhnya penghuni surga yang paling rendah kelasnya adalah orang yang berdiri di hadapannya sepuluh ribu pelayan.”
Ibnu
Abu Dunya juga berkata, bahwa berkata kepadaku Muhammad bin Ibad yang
berkata, bahwa berkata kepada kami Zaid bin al-Hilab dari Abu Hilal yang
berkata, bahwa berkata kepada kami Hamid bin Hilal yang berkata,
“Setiap orang dari penghuni surga mempunyai seribu pembantu. Setiap pelayan menyerjakan pekerjaan yang berbeda dengan yang dikerjakan pelayan lainnya.”
Abu
Khaitsamah berkata, bahwa berkata kepada kami Hasan bin Musa yang
berkata, bahwa berkata kepada kami Abu Luhai’ah yang berkata, bahwa
berkata kepada kami Diraj dari Abu Haitsam dari Abu Sa’id al-Khudri
Radliyallahu ‘anhu yang berkata,
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya penghuni surga yang paling rendah adalah orang yang mempunyai delapan puluh ribu pelayan dan tujuh puluh dua istri. Untuknya dibangun kubah dari mutiara lu’lu’, mutiara yakut, dan mutiara zabarjad sejauh antara kota al-Jabiyah dengan Shan’a.”
Dalam Shahih Muslim disebutkan hadits dari Mughirah bin Syu’bah dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Bahwa Musa bertanya kepada Rabb-nya, ‘Siapa penghuni surga yang paling rendah?’ Allah berfirman, ‘Ia adalah laki-laki, jika penghuni surga telah memasuki surganya, maka dikatakan kepada orang tersebut, ‘Masuklah ke dalam surga!’ orang tersebut menjawab, ‘Rabb-ku, bagaimana aku masuk, sementara para manusia telah memasuki rumahnya masing-masing dan telah mengambil jatahnya masing-masing?’ Dikatakan kepada orang tersebut, ‘Apakah engkau mau diberi sebanyak yang dimiliki seorang raja di dunia?’ Orang tersebut menjawab, ‘Ya, aku mau.’ Allah berfirman kepada orang tersebut, ‘Engkau berhak atas semua yang dimiliki raja tersebut dan lima kali lebih besar dari itu.’ orang tersebut menjawab, ‘Aku ridha ya Rabb-ku.’
Allah berfirman, ‘Ini adalah milikmu dan sepuluh kali lipat lebih besar lagi.
Engkau juga berhak atas apa saja yang dikehendaki dirimu dan matamu.’ Orang tersebut menjawab, ‘Aku ridha ya Rabb-ku.’”
Sumber: Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. “Hadil Arwaah ila Bilaadil Afraah” atau “Tamasya ke Surga“.
// Channel_TOA Da'wah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ
TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...
-
PENAKLUKKAN YANG TERJADI DI BULAN RAMADHAN S egala puji bagi Allah, shalawat dan salam tercurah kepada baginda Rasulullah, kera...
-
Tadzakkur dan Tafakkur Oleh : Ibnu Qayyim Al Jauziyyah Tadzakkur artinya mengambil pelajaran dan Tafakkur berarti memikirkan atau...
-
AMONG THE BELIEVERS ARE MEN: ABU MALIK AT-TAMIMI Sang kesatria itu akhirnya turun... Dia, sang pahlawan Abu Malik at Ta...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar