Bab: Dunia itu Manis
Lagi Indah
Al Hafizh meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Sa'id Al khudri radhiallahu
‘anhu, ia berkata:
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam menyampaikan pidato kepada kami setelah Ashar hingga tebenam matahari.
Pidato ini dihafal oleh orang yang menghafalnya, dan terlupakan oleh orang yang
lupa akan hal itu. Di antara yang beliau sabdakan,
"Ketahuilah, sesungguhnya
dunia itu manis lagi indah, dan sesungguhnya Allah menguasakan kepada kalian untuk mengelola apa yang
ada di dalamnya, kemudian Allah mengawasi bagaimana kalian berbuat. Maka
berhati-hatilah kalian terhadap dunia
dan berhati-hatilah terhadap kaum wanita.
Ketahuilah, sesungguhnya manusia
itu diciptakan dengan tingkat yang beragam.
Di antara mereka ada yang dilahirkan
sebagai orang beriman, lalu hidup sebagai orang beriman, dan mati sebagai orang
beriman. Di antara mereka ada juga yang dilahirkan sebagai orang kafir lalu
hidup sebagai orang kafif dan mati sebagai orang kafir. Di antara mereka ada
juga yang dilahirkan sebagai orang beriman, lalu hidup sebagai orang beriman
dan mati sebagai orang kafir. Di antara mereka ada juga yang dilahirkan sebagai
orang kafir, lalu hidup sebagai orang kafir dan mati sebagai orang beriman.
Ketahuilah, sesungguhnya
kemarahan adalah bara api yang menyala di dalam hati manusia, tidakkah kalian lihat
bara kedua matanya dan mekarnya lehernya. Karena itu jika seseorang dari kalian
mendapati itu, maka bumi adalah bumi.
Ketahuilah, bahwa sebaik-baik
orang adalah yang lambat marah cepat mereda. Ketahuilah, bahwa seburuk-buruk orang
adalah yang cepat marah dan lambat mereda. Jika cepat marah dan cepat mereda
atau lambat marah dan lambat mereda maka itu sebanding.
Ketahuilah, bahwa sebik-baik
pedagang adalah yang baik dalam menagih lagi baik dalam melunasi. Ketahuilah, bahwa
seburuk-buruk pedagang adalah yang buruk dalam menagih lagi buruk dalam melunasi.
Bila baik dalam managih tapi buruk dalam melunasi atau buruk dalam menagih tapi
baik dalam melunasi maka itu sebanding.
Ketahuilah, sesungguhnya setiap
pengkhianat memiliki panji yang dikenal dengannya pada hari kiamat. Ketahuilah,
bahwa tidak ada khianat yang tebih besar daripada khianatnya pemimpin orang banyak.
Ketahuilah, bahwa sebaik-baik
jihad adalah menyampikan katimat yang adil di hadapan pemimpin yang lalim.
Ketahuilah, janganlah kewibawaan manusia menghalangi seseorang untuk mengatakan
dengan kebenaran bila ia menyaksikannya atau mengetahuinya."
Hingga ketika matahari hampir
terbenam, beliau bersabda,
(Ketahuilah, tidak lagi tersisa
dari dunia dibanding dengan apa yang telah berlalu kecuali sebagaimana yang terdiri
dari hari katian ini hingga mabhar)."
[hadits hasan, diriwayatkan oleh Ahmad, Al Hakim,
At-Tirmidzi dan Ibnu Majah; Ensiklopedia Ibnu Hajar al Asqalani 1, Bab Dunia
itu Manis dan Indah, Hal 439-442]
********
Al Hafizh meriwayatkan
dengan sanadnya dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu ’anhu, ia berkata: Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ
الْعَبْدَ يُولَدُ مُؤْمِنًا وَيَعِيشُ مُؤْمِنًا وَيَمُوتُ مُؤْمِنًا, وَ إِنَّ
الْعَبْدَ يُولَدُ كَافِرًا وَ يَعِيْشُ كَافِرًا وَ يَمُوتُ كَافِرًا, وَ إِنَّ
الْعَبْدَ لَيْعْمَلُ الْبُرْهَةَ مِنْ دَهْرِهِ فِي السَّعَادَةِ, ثُمَّ يَغْلِبُ
عَلَيْهِ مَا كُتِبَ لَهُ فَيَعْمَلُ بِالشَّقَاوَةِ فَيَمُوتُ شَقِيًا. وَ إِنَّ
الْعَبْدَ لَيَعْمَلُ الْبُرْهَةَ دَهْرِهِ بِالشَّقَاوَةِ, ثُمَّ يَغْلِبُ
عَلَيْهِ مَا كُتِبَ لَهُ فَيَعْمَلُ بِالسَّعَادَةِ فَيَمُوتُ سَعِيْدًا
"Sesungguhnya
ada hamba yang dilahirkan sebagai orang beriman, hidup sebagai orang beriman lalu
mati sebagai orang beriman. Dan sesungguhnya ada hamba yang dilahirkan sebagai
orang kafir, hidup sebagai orang kafir dan mati sebagai orang kafir. Dan sesungguhnya
ada hamba yang berbuat sejenak dalam kebahagiaan dari manusia, kemudian
didominasi oleh apa yang telah ditetapkan baginya sehingga melakukan perbuatan
penderitaan lalu mati sebagai orang yang menderita. Dan sesunguhnya ada hamba yang
berbuat sejenak dalam kesengsaraan dari manusia, kemudian didominasi oleh apa yang
telah ditetapkan baginya sehingga melakukan perbuatan kebahagiaan lalu mati sebagai
orang yang bahagia."
Ini hadits hasan gharib. Asal haditsnya muttafaq 'alaih
dari jalur lainnya dari Ibnu Mas'ud. (Al Amali Al Muthlaqah,178-1801)
[Ensiklopedia Ibnu Hajar al Asqalani 1, Bab Dunia itu Manis dan
Indah, Hal 445-446]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar