SEKUTU AL-QA’IDAH DI SYAM
.... BAG 2
Lebih dari sebulan
yang lalu, sejumlah koalisi Shahwah baru terbentuk, baik yang bersekutu dengan
Jabhah Jaulani atau masuk ke dalam Jabhah Jaulani itu sendiri. Salah satu
koalisi lama yang beraliansi dengan Front Jaulani melawan Daulah Islam ialah
Front Syamiyyah beserta seluruh faksi nasionalisnya[1]. Belum lama ini, satu
koalisi lagi terbentuk di Idlib dan dinamai “Jaisy Al-Fath”. Anggota faksinya
terdiri dari Front Jaulani dan Failaq Asy-Syam. Di bawah ini, anda akan membaca
deklarasi resmi Failaq Asy-Syam, salah satu sekutu utama Front Jaulani melawan
Daulah Islam. Setelah membaca deklarasi tersebut, seharusnya sudah tidak lagi
menjadi rahasia bahwa faksi ini dan yang semacamnya bekerja untuk melaksanakan
agenda para thaghut di kawasan tersebut.
Kemurtadan Failaq
Asy-Syam dinyatakan di dalam deklarasi sesatnya berikut ini:
“Pernyataan
Penting dari Failaq Asy-Syam”
“Dengan
Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
“Segala
puji bagi Allah, Rabb semesta alam; serta shalawat dan salam tercurah kepada
Rasul-Nya yang mulia. {Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong
(agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa} [Al-Hajj
: 40].”
“Berangkat
dari rasa tulus yang dalam dan hubungan persaudaraan antara rakyat Suriah dan
revolusi
serta antara Kerajaan Arab Saudi – baik pemerintah maupun rakyatnya – dan
sebagai tanggapan atas apa yang dikehendaki oleh tuntutan bangsa Arab dan Islam
kepada kita untuk berdiri bersama Kerajaan Arab Saudi, yang tidak pernah terlambat
mendukung urusan bangsa Arab dan umat Islam bahkan satu hari, dan sebagai
tanggapan atas apa yang harus dilakukan dalam fase kritis ini agar kepentingan
umat Islam tercapai melawan misi sektarian pemecah-belah yang dilakukan oleh pemerintah
Iran dan bahayanya bagi umat Islam seluruhnya…”
“Maka
kami yang berada di dalam Failaq Asy-Syam, mengumumkan dukungan total dan sokongan
tetap kami serta berdiri bersama Kerajaan Arab Saudi dengan ketetapan hati dan
kekuatan di bawah kepemimpinan Pelayan Al-Haramain Asy-Syarifain, Raja Salman
ibnu ‘Abdil ‘Aziz Alu Sa’ud, untuk mengusir kekuatan angkuh, jahat, dan rusak
yang dengan cepat menyerang tanah yang diberkahi Yaman dan melanggar tanah suci
Haramain demi kepentingan asing,
kedengkian, pemecah belah oleh rencana Shafawi. Kami menyatakan bahwa misi
sektarian ini bertujuan untuk memecah-belah umat Islam, melemahkan kekuatannya,
merampas kekayaannya, dan menduduki tempat-tempat suci kaum Muslim di Makkah
Al-Mukarramah dan Al-Madinah Al-Munawwarah. Ini adalah hal yang tidak akan kita
biarkan untuk terjadi, bagaimanapun keadaannya.
Karena
itulah, kami telah mempersiapkan dua ribu prajurit dari pahlawan Failaq
Asy-Syam berada di bawah komando Pelayan Al-Haramain Asy-Syarifain, Raja Salman
ibnu ‘Abdil ‘Aziz Alu Sa’ud, sehingga mereka membela negeri Haramain yang mulia
dan mengalahkan musuh-musuh umat Islam di antara pengikut dan angkatan
bersenjata Iran di negeri saudara-saudara kita Yaman. Kami melakukan ini untuk
menolong kebenaran dan atas dasar loyalitas kepada orang yang berdiri dan
mendukung perjuangan rakyat Suriah. Kami sesungguhnya berdiri dalam rangka
membela tempat-tempat suci umat Islam melalui kontribusi sederhana kami, yaitu
berupa dua ribu pejuang dari anak-anak terbaik Syam. Kami mengajak
negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk bersegera menghadapi
makar Shafawi ini dan berjuang untuk menghentikan semua orang yang membiarkan mereka
melanggar kesucian kita dan tempat-tempat suci kita. Sesungguhnya sikap kurang
ajar Iran dan para pengikutnya tidak akan bisa dicegah kecuali dengan tekad[2],
dan itu tidak akan bisa dihentikan kecuali dengan bahasa tekad. Dan inilah apa
yang sedang kita lakukan saat ini yaitu dengan kekuatan dan tekad, kita memohon
kepada Allah (Ta’ala) pertolongan dan keteguhan.” “{Dan sesungguhnya telah
tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) sesungguhnya
mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya tentara Kami
itulah yang pasti menang} [Ash-Shaaffaat : 171-173].”
“Dan
akhir seruan kami ialah segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.”
“Failaq
Asy-Syam”
“25
Rajab 1436 / 14 Mei 2015”
Akhir
pernyataan mereka yang sesat.
Penting untuk
dicatat bahwa ketika murtaddin (para thaghut dan Rafidhah) berperang satu sama
lain, tidak diperbolehkan bagi seorang Muslim untuk mendukung salah satu
kelompok murtad melawan kelompok murtad lainnya dengan berperang di bawah
kepemimpinan salah satu kelompok atau berperang dalam rangka membela mereka.
Allah Ta’ala berfirman, {Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah dan
orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut. Maka perangilah wali-wali Syaitan}
[An-Nisaa’ : 76]. Sehingga tidak boleh bagi seorang Muslim berperang melawan
Alu-Salul di bawah kepemimpinan Rafidhah Houtsi ataupun berperang melawan
Rafidhah Houtsi di bawah kepemimpinan Alu-Salul. Jika dia berperang di bawah
kepemimpinan thaghut dalam rangka membela rezim kufur, maka dia telah keluar
dari islam. Karena itu seorang Muslim harus mengetahui kewajibannya ketika dia
melihat orang-orang murtad berperang satu sama lain, ketika itu dia harus menyatakan
barā`ah (berlepas diri) dari kedua kelompok
murtad itu dan – jika mampu – berjihad melawan keduanya di jalan Allah.
Adapun penyebab di
balik keluarnya deklarasi sesat ini, tidak lain sikap ketergantungan faksi ini terhadap
bantuan thaghut. Pada awalnya thawaghit menjebak mereka dengan bantuan yang
dikira “tulus” dan “tanpa syarat” sebelum mereka menuruni konsesi curam dan
licin yang berakhir dengan kemurtadan yang nyata.
Maka dengan
demikian, akankah para pengklaim jihad dari Front Jaulani mengobarkan “jihad”
melawan sekutu-sekutu mereka, yaitu budak-budak Alu-Salul yang tidak tahu malu?
Atau apakah ada alasan tanpa batas yang telah disiapkan bagi setiap pernyataan kemurtadan
nyata yang mereka buat? Secara terbuka, saat ini Alu-Salul menduduki sejumlah tempat
di Idlib, Halab, dan Syam – secara keseluruhan – melalui “legiun” ini, Zahran
‘Allusy, dan ikhwan mereka dari Front “Islam”. Lebih parah lagi, faksi-faksi
“Jaisy Al-Fath” disebut sebagai “Ahlus Sunnah” dan “mujahidin yang ikhlas” oleh
Al-Jaulani dalam pidatonya akhir-akhir ini!
Semoga Allah
membongkar kemunafikan dan kemurtadan sekutu-sekutu “Al-Qa’idah” di Syam.[3]
Soqour al Sham |
Jabhat Fateh al-Sham |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar