8/10/2019

UJIAN DAN KEIMANAN


U j i a n
dan Keimanan


Abū Sa’īd al-Khudri radhiallahu ‘anhu menjenguk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sementara Rasūlullāh sedang sakit dengan selimut menutupi tubuhnya. Abū Sa’īd meletakkan tangannya di atas selimut, merasakan panas darinya, 

dan berkata, "Wahai Rasūlullāh, betapa berat panas yang menimpamu?" Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, "Begitulah kami [para Nabi]. Ujian dilipatgandakan bagi kami. Dan pahala kami juga dilipatgandakan." Abū Sa’īd lalu bertanya, “Wahai Rasūlullāh, siapakah manusia yang paling berat ujiannya?" Beliau menjawab, "Para Nabi." Abū Sa’īd bertanya lagi, "Lalu siapa?" Beliau menjawab, "Para ulama." Abū Sa’īd bertanya, "Lalu siapa?" Beliau menjawab, "Orang-orang shalih. Sebagian mereka diuji dengan kutu hingga membunuh mereka. Sebagian mereka diuji dengan kefakiran hingga tidak menemukan kecuali jubah untuk dipakai. Dan mereka akan gembira dengan ujian sebagaimana kalian gembira dengan kesenangan"
[HR. Ibnu Mājah dan al-Hākim].

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
Seseorang diuji sesuai kadar agamanya. Jika ia teguh dalam agamanya, maka ujiannya lebih berat. Dan jika ia kurang agamanya maka dia diuji [sedikit] sesuai kadar agamanya
[HR. at-Tirmidzī dari Sa’ad bin Abī Waqqas].

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Perumpamaan orang beriman adalah seperti tanaman yang senantiasa diterpa angin. [Begitu pula] orang beriman senantiasa tertimpa musibah. Sedangkan perumpamaan orang munafik adalah seperti pohon pinus. Dia tidak bergerak sampai ia dicabut"
[HR. Muslim dari Abū Hurairah].

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Pahala yang besar datang dengan ujian yang berat. Jika Allah mencintai suatu kaum, Dia akan memberinya ujian. Barangsiapa ridha maka baginya keridhaan [Allah]. Dan barangsiapa murka maka baginya kemurkaan [Allah]"
[HR. at-Tirmidzī dari Anas].

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam  juga bersabda,
Barangsiapa dikehendaki oleh Allah Kebaikan,
maka Dia akan memberinya Ujian"
[HR. al-Bukhārī dari Abū Hurairah].

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
Tidaklah seorang muslim tertimpa penyakit, keletihan, kekhawatiran, kesedihan, gangguan, dan kesusahan bahkan duri yang melukainya, melainkan Allah akan menghapus dosa-dosanya"
[HR. al-Bukhārī dari Abū Hurairah dan Abū Sa’īd al-Khudrī]

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
"Ujian akan senantiasa menimpa seorang mu’min pada anak-anak dan hartanya hingga dia bertemu Allah subhanahu wa ta’ala tanpa memiliki dosa"
[HR. at-Tirmidzī dari Abu Hurairah].


Source: DABIQ 14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...