8/16/2019

ILMU DALIL-DALIL SYAR'I


I L M U
Dalil-dalil Syar'i

بسم الله، الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه. أما بعد:

Mayoritas ulama sepakat bahwa dalil-dalil syar’iy yang mu’tabar itu ada empat, yaitu: Al Kitab, As Sunnah, Ijma dan Qiyas, secara umum.

Allah ta’ala telah memerintahkan kita saat berselisih pendapat tentang apa saja agar berhakim kepada Kitab-Nya dan sunnah Nabi-Nya.

Allah ta’ala berfirman:

فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا

“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
(An Nisaa: 59)

Dan berfirman:

وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبِّي عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ

“Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah) kepada Allah. (yang mempunyai sifat-sifat demikian) Itulah Allah Rabbku. kepada-Nyalah aku bertawakkal dan kepada-Nyalah aku kembali.” 
(Asy Syuraa: 10)

Dan berfirman:

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya.” 
(Al Hasyr: 7)

>> Imam Asy Syafi’iy rahimahullah berkata:
وأنه لا يلزم قول أحد بكل حال إلا بكتاب الله أو سنة رسوله صلى الله عليه وسلم، وأن ما سواهما تبع لهما
“Dan sesungguhnya ucapan seseorang itu sama sekali tidak mengikat kecuali Kitabullah atau sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan bahwa selain keduanya adalah mengikuti kepada keduanya”.
( Ar Risalah, hal 39)

||> Imam Ibnu Abdil Barr rahimahullah berkata:

أما أصول العلم فالكتاب والسنة

“Adapun pokok-pokok ilmu maka Al Kitab dan As Sunnah”.
(Jami’ Bayanil ‘Ilmi Wa Fadlihi 2/33)

||> Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

فلهذا كانت الحجة الواجبة الاتباع: الكتاب، والسنة، والإجماع، فهذا حق لا باطل فيه، واجب الاتباع، لا يجوز تركه بحال

“Oleh sebab itu maka hujjah yang wajib diikuti itu adalah Al Kitab, As Sunnah, dan Ijma. Maka ini adalah kebenaran yang tidak ada kebathilan di dalamnya, wajib diikuti lagi tidak boleh ditinggalkan sama sekali”.
(Majmu’ Al Fatawa 19/125)

||> Imam Asy Syafi’iy rahimahullah berkata:

ومن تنازع بعد الرسول صلى الله عليه وسلم رد الأمر إلى قضاء الله، ثم قضاء رسوله صلى الله عليه وسلم، فإن لم يكن فيما تنازعوا فيه قضاء نصاً، ولا في أحدهما ردوه قياساً على أحدهما

“Dan barangsiapa berbeda pendapat setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka hendaklah ia mengembalikan urusan kepada Putusan Allah, kemudian Putusan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bila di dalam apa yang mereka perselisihkan itu tidak ada putusan secara nash, dan juga tidak ada pula di dalam salah satu dari keduanya maka hendaklah mereka mengembalikan secara qiyas kepada salah satu dari keduanya.”
(Ar Risalah, hal 81)

||> Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

وقد كان السلف يشتد عليهم معارضة النصوص بآراء الرجال، ولا يقرون على ذلك

“Dan sungguh salaf itu sangat merasa berat bila mempertentangkan nushush dengan pendapat-pendapat para tokoh, dan mereka tidak mengakui hal itu”
(Mukhtashar Ash Shawa’iq, hal 139)

||> Syaikh Abdurrahman Ibnu Hasan Alu Asy Syaikh rahimahullah berkata:

على هذا فيجب الإنكار على من ترك الدليل لقول أحد من العلماء كائناً من كان، ونصوص الأئمة على هذا، وأما من خالف الكتاب والسنة فيجب الرد عليه كما قال ابن عباس رضي الله عنه والشافعي ومالك وأحمد، وذلك مجمع عليه

"Atas dasar ini, maka wajib melakukan pengingkaran terhadap orang yang meninggalkan dalil karena perkataan seorang ulama siapapun dia, sedangkan penegasan para Imam adalah terhadap hal ini. Adapun orang yang menyelisihi Al Kitab dan As Sunnah maka wajib dibantah sebagaimana yang telah dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas radliyallahu ‘anhuma, Asy Syafi’iy, Malik dan Ahmad, dan hal itu adalah diijma’kan.”
(Fathul Majid, hal 401 cetakan pertama Darul Qalam)

والله أعلم
وصلى الله على نبينا محمد والحمد لله رب العالمين.

_____________
Faidah Ilmu diambil dari:
Kitab: عارض الجهل وأثره على أحكام الاعتقاد عند أهل السنة والجماعة
Karya: Syaikh Abul ‘Ula Ibnu Rasyid Ibnu Abil ‘Ula Ar Rasyid hafizhahullah.
Judul Terjemah: "FAKTOR KEBODOHAN & Pengaruhnya Terhadap Hukum-Hukum Keyakinan Menurut Ahlus Sunnah Wal Jama’ah."
Alih Bahasa oleh: Ustadz Abu Sulaiman Al-Arkhabiliy Fakkallahu Asrah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...