Interview With:
The Wali of Khurasan
Bulan ini, Dabiq mewawancarai Wali dari Khurasan
Syaikh Hafird Sa’id Khan (hafidzahullah) dan mengajukan beberapa pertanyaan
kepadanya mengenai Wilayah dan situasi di sana. Kamis sajikan wawancara
tersebut dibawah ini.
Dābiq: Bagaimana situasi di Wilāyah
Khurāsān? Apakah Daulah Islam memiliki wilayah di sana
dengan tamkin (kekuasaan)? Apakah aspek-aspek tamkin yang tampak mirip dengan
apa yang ada di Syām dan Irak?
Wālī:
Alhamdulillāh, situasi di Khurāsān membawa kabar gembira,
dengan izin Allah. Kami telah mendapat tamkin di wilāyah, tapi tidak setingkat
dengan Irak dan Syām dalam hal besarnya wilayah. Negeri Khurāsān sangat luas, termasuk
"Afghanistan," "Pakistan" Barat, dan negeri lain yang telah
dikuasai oleh murtaddin. Kami telah menaklukkan dan memperoleh kekuasaan di
lima "wilayah administratif" di sini, walhamdulillāh, dan mengenai
aspek-aspek tamkin yang tampak, kami - atas karunia Allah – menegakkan hukum
Allah di dalamnya dan melaksanakan hudud.
Kami telah membentuk pengadilan-pengadilan di wilayah ini, kantor hisbah,
kantor zakāt, dan kantor-kantor untuk pendidikan, dakwah dan masjid, dan
pelayanan publik. Kami mendirikan sebuah diiisi khusus untuk setiap urusan
syar'i dan administrasi di dalamnya dan menunjuk ejabat yang memenuhi syarat
dan memiliki keahlian dari personil yang tersedia dari kalangan muhājirin dan anshār
di wilāyah.
Dābiq: Apa pentingnya wilāyat Khurāsān bagi Islam dan kaum
muslimin? Apa saja kesulitan yang wilāyah
hadapi?
Wālī:
Wilāyah Khurāsān sangat penting bagi Islam dan kaum
muslimin. Ia pernah berada di bawah penguasa Muslim, bersama dengan daerah
sekitarnya. Setelah itu, kaum sekuler dan Rāfidhi murtaddin menaklukkan beberapa
daerah, dan Hindu penyembah sapi dan atheis Cina menaklukkan daerah terdekat
lainnya, seperti sebagian Kashmir dan Turkistan. Jadi wilāyah ini, atas izin
Allah, adalah pintu gerbang untuk menaklukkan kembali semua wilayah ini sampai
mereka diperintah sekali lagi oleh hukum Allah, sehingga wilayah khilāfah
yang diberkahi akan meluas. Selain itu, orang dari Khurāsān pada umumnya cinta Islam
dan perang, dan karena ini, wilayah memiliki kekuatan tidak a ktif untuk
menolong tauhid dan jihād. Dengan demikian, sebagai realitas khilāfah menjadi
lebih jelas bagi rakyat Khurāsān, mereka akan semakin berbondong-bondong
bergabung dengan wilāyah dan memperkuat jihād melawan musuh Islam dan kaum Muslimin,
termasuk kuffār, murtaddin, dan mereka yang bersekutu dengan mereka di dalam
dan di luar wilayah. Sehingga, mereka akan menjadi pondasi kuat bagi khilāfah
di bagian muka bumi ini. Dan generasi yang akan datang akan dibesarkan di atas Kitab
dan Sunnah dari usia muda. Ini adalah karunia luar biasa yang telah mencapai
wilayah ini melalui khilāfah ini, yang berada di atas manhaj nubuwwah, dan
melalui imām dan khalifah kami, Abu Bakr al-Baghdādi al-Qurashi.
Adapun kesulitan, maka
itu tidak lain adalah tāghut musuh Allah -termasuk "Pakistan" di satu
sisi, dan "Afghanistan" di sisi lain- yang berdiri dengan tentara dan
badan intelijen mereka melawan Islam, khilāfah, dan wilāyah yang mewakilinya
dan menerapkan manhajnya di wilayah tersebut. Kedua pemerintah ini mencoba membuat
banyak masalah untuk menghalangi Wilāyah dari berjihad sehingga menghambat
penegakan Islam dan manhajnya di wilayah tersebut. Mereka mencoba untuk menghentikan
perluasan Khilāfah. Demikian juga kondisi organisasi-organisasi dibentuk,
ditolong, dimanfaatkan, dibantu, dan dibukakan jalannya oleh kedua pemerintahan
itu. Hal ini menyebabkan organisasi-organisasi ini, seperti gerakan nasionalis Taliban,
untuk membuat-buat berbagai masalah untuk memerangi Khilāfah. Tapi bagaimana mungkin
semua organisasi-organisasi ini dan orang lain mampu memadamkan cahaya Allah! Karena
khilāfah ini tegak di atas manhaj nubuwwah dan di atas dasar tauhid, sehingga
semua tawāghit bersama-sama tidak akan mampu untuk
menghadapi singa-singa tauhid dan 'aqidah.
Tawāghit berhasil melawan organisasi dan gerakan
"Islam" yang memliki 'aqidah yang rapuh dan manhaj yang cacat, baik
mereka yang berorientasi "dakwah" atau berorientasi "jihād".
Adapun Khilāfah, ia adalah duri - lebih tepatnya, kapak! - di leher kuffār dan
murtaddin di wilayah ini, dengan kekuasaan dan kekuatan Allah.
Dābiq: Apakah gerakan nasionalis Taliban memiliki wilayah
kekuasaan di Khurāsān? Dan apakah mereka mengatur mereka dengan hukum Allah?
Wālī:
Gerakan nasionalis Taliban hanya memiliki kekuasaan dari
beberapa daerah "Afghanistan," tidak ada di tempat lain. Adapun
tentang menghukumi mereka dengan hukum
Allah, maka mereka tidak melakukannya. Sebaliknya, mereka berhukum dengan adat
istiadat suku-suku dan memutuskan urusan sesuai dengan keinginan dan tradisi
rakyat, tradisi yang bertentangan dengan Syari'ah Islam. Wallāhul- musta'ān.
Dābiq: Apakah hubungan Akhtar Mansour dengan intelijen Pakistan?
Wālī:
Akhtar Mansour dan rekan-rekannya telah menjalin hubungan
yang kuat dan dalam dengan intelijen Pakistan, dan mereka tinggal di kota-kota
penting dari "Pakistan," seperti Islamabad, Peshawar, dan Quetta.
Bahkan, dewan penasehat Akhtar Mansour berisi anggota dari intelijen Pakistan!
Selain itu, intelijen Pakistan membantunya dalam segala yang ia lakukan.
Hubungannya dengan badan intelijen Pakistan “ISI" menjadi jelas ketika
mantan kepalanya, pensiunan jenderal murtad Hamid Gul meninggal beberapa bulan
lalu - ia adalah jenderal yang disewa intelijen Pakistan untuk mengelola
organisasi "Islam" sehingga mereka tunduk untuk kepentingan tawāghit
lokal dan global. Ketika jenderal ini meninggal, Akhtar Mansour memberikan
belasungkawa terbesar atas kematiannya karena loyalitasnya kepada intelijen Pakistan
dan pengakuannya atas segala yang telah mereka lakukan untuknya dan gerakan Taliban.
Dia menyatakan dalam pernyataan belasungkawa atas kematian Gul, "Dengan wafatnya
Mullā ' Umar salah satu tangan kita terputus, tetapi dengan kematian Jenderal
Hamid Gul kami merasa bahwa lengan lainnya telah terputus. Kesulitan yang kami
rasakan atas kematian Jenderal Hamid Gul tidak kalah dengan perpisahan dengan
Mullā 'Umar." Dia juga menambahkan, "Setelah kematian Mullā 'Umar, ia
[Jenderal Hamid Gul] memainkan peran penting dalam penyatuan Taliban." Dan
atas perintah badan intelijen itu, musuh Allah ini memerangi dan membunuh
prajurit Wilāyah, karena Wilāyah memerangi tāghut "Pakistan." Di
samping itu ia memiliki hubungan dengan intelijen Iran, dan dengan dukungannya,
ia aktif dalam menghalangi orang dari Islam dan menghambat perluasan Khilāfah.
Dan dengan itu semua, ia membela tawāghit dari "Pakistan" dan "Afghanistan"
serta Rāfidah.
Dābiq: Bagaimana situasi peperangan antara Daulah Islam dan Taliban,
dan antara Daulah Islam pemerintahan dan tentara murtaddin di “Pakistan” dan “Afghanistan” yang
bersekutu dengan salibis?
Wālī:
Peperangan antara kami dan Taliban terus berlangsung. Gerakan
nasionalis Taliban mulai memerangi dengan menyerang muwahhidin. Tapi Wilāyah
menepis agresi mereka dan Taliban kemudian melarikan diri dari banyak posisi
strategis mereka. Sehingga kemenangan – atas rahmat Allah- adalah untuk Wilāyah.
Adapun kondisi peperangan melawan pemerintah dan tentara murtad di Khurāsān
yang bersekutu dengan salibis, maka jihād melawan tentara murtad Pakistan dan Afghanistan
terus berlangsung dan maju dengan kekuatan, semua atas karunia, kekuasaan dan
kekuatan dari Allah. Mujāhidin dengan gagah berani terus memerangi tentara dari
kedua pemerintah murtad dan pasukan mereka yang telah mengkhianati Allah,
Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam, dan kaum Muslim.
Dābiq: Apakah muhājirin masih terus berhijrah ke Khurāsān?
Wālī:
Ya, kaum Muslimin masih terus berhijrah ke tanah Khurāsān
dalam jumlah yang besar, walhamdulillāh. Kami memohon kepada Allah untuk
menerima hijrah mereka dan menolong Khilāfah, meninggikan kalimat kebenaran, dan
merendahkan kalimat kebathilan melalui mereka. Kami, sebagai bagian kami,
menerima -dengan sangat senang hati- setiap Muslim yang berhijrah ke Wilāyah,
dan kami membantunya sebaik mungkin yang kami mampu dengan segala yang telah
Allah karuniakan kepada kami. Wajib atas setiap Muslim yang ingin menolong Syari'ah
untuk segera berhijrah ke wilāyah ini atau ke salah satu wilāyāh lain dari Khilāfah,
karena ini adalah negeri mereka, negeri Islam. Wajib atas mereka untuk
berhijrah agar terlepas dari kehinaan dunia dan azab di akhirat, dan untuk meninggalkan
kubu kebathilan menuju kubu kebenaran di mana tidak ada kebathilan. Kami
menyambut mereka semua dan tidak membedakan antara muhājir dan yang lain, karena
orang beriman saling bersaudara yang tidak ada perbedaan kecuali oleh taqwā.
Muhājir lebih kami cintai dari diri kami sendiri, dan hukum Allah ditegakkan di
sini, walhamdulillāh, sehingga muhājir akan melindungi agama, dirinya sendiri,
kehormatan, harta, dan pikirannya, dan menolong agama Allah dengan ilmu dan
pengalaman yang mereka miliki. Aku ulangi bahwa tidak layak bagi seorang Muslim
laki-laki maupun perempuan untuk menunda hijrah. Mereka seharusnya tidak
menunda-nunda dalam mewujudkan loyalitas mereka untuk umat Islam dan Khilāfah.
Dābiq: Bagaimana situasi ikhwan mujāhidin Uzbek setelah bai'at
mereka kepada Khalifah? Apakah sekarang ada pertempuran
antara mereka dan gerakan nasionalis Taliban?
Wālī:
Ikhwan mujāhid Uzbek berbai'at kepada Khalifah dengan tulus, dan mereka adalah mujāhidin yang jujur dalam
berjihād, walhamdulillāh. Kami menyangka mereka demikian, dan Allah adalah
hakim mereka. Namun, gerakan nasionalis Taliban, si pengkhianat dan menyimpang,
mulai memerangi mereka pada tanggal 25 Muharram,
dan gerakan kejam ini tidak peduli bahwa ikhwan Uzbek tersebut berhijrah di
jalan Allah. Sehingga sejumlah ikhwan Uzbek terbunuh dan terluka karena serangan
jahat Taliban terhadap mereka, dan gerakan Taliban semakin bertambah kekejaman
dan kejahatannya dengan sengaja membunuh wanita-wanita dan anak-anak mereka
yang tak berdaya, dengan para pejuang gerakan tersebut mengeksekusi mereka,
tidak menyisakan satu pun yang mereka temui. Dan tidak ada daya atau kekuatan kecuali
milik Allah. Mereka membunuh orang-orang itu tanpa dosa, kecuali hanya karena
mereka menyatakan dukungan mereka terhadap Shari'ah
dan peperangan mereka terhadap tawāghit.
Dābiq: Apakah gerakan nasionalis Taliban
terus mengizinkan para petani untuk menjual opium? Bagaimana Wilayah mengatasi fenomena serius ini?
Wālī:
Tidak ada keraguan bahwa gerakan nasionalis Taliban telah membiarkan para petani dan pedagang untuk
menanam dan menjual opium. Bahkan, masalah ini telah mencapai titik di mana
gerakan itu sendiri memanen opium, dan bahkan yang lebih buruk dari itu adalah bahwa
Taliban sendiri yang mengangkut opium dan heroin dalam
kendaraan mereka, mengambil upah dari para penjual dan pecandu! Mereka juga mengambil potongan 10% serta pajak dari
mereka. Akhtar Mansour dirinya dikenal sebagai dari pedagang utama dalam narkotika
ini. Adapun Wilayah - walhamdulillāh- tidak hanya
melarang pertumbuhan dan penjualan opium, tapi juga melarang di wilayahnya
segala sesuatu yang telah dilarang dalam hukum Allah, seperti rokok dan zat-zat
semacam itu. Jadi di mana saja petugas hisbah menemukan barang terlarang dan
narkotika di wilayah yang telah dibebaskan mujāhidin, mereka mengumpulkan lalu membakarnya Dan yang lebih
penting dari itu adalah menegakkan tauhid,
dan hal itu adalah prioritas paling utana dari para petugas hisbah. Jadi,
mereka menghancurkan semua kuil dan meratakan kuburan dengan tanah,
walhamdulillāh.
Dābiq: Apakah engkau menduga bahwa Mullā 'Umar sudah mati? Apa
alasan engkau untuk meragukan ia masih hidup? Apa alasan Akhtar Mansour dan
rekan-rekannya menyembunyikan masalah kematiannya?
Wālī:
Kami meyakini sejak lama bahwa Mullā
'Umar tidak hidup, dan itu disebabkan delapan tahun lalu kami mulai menemukan
perubahan dan penyimpangan pada Taliban
serta dalam perbuatan dan pernyataan resmi mereka. Mereka mulai meninggalkan
pelaksanaan Syari'ah di daerah-daerah yang mereka
kendalikan.
Kami
juga melihat kecenderungan Taliban
terhadap negosiasi dengan pemerintahan murtad, dan mengenai ini, gerakan
tersebut telah membuka kantor untuk mereka di Qatar,
mengakui batas-batas nasionalis yang dibuat oleh salibis, membangun hubungan
yang kuat dengan intelijen Pakistan,
dan mulai bergerak bebas di wilayah Pakistan.
Semua ini menunjukkan bahwa Mullā 'Umar tidak lagi hidup. Kami juga menemukan bahwa tidak ada yang dapat bertemu dengannya
selama periode ini, dan tidak ada yang pernah melihat videonya atau mendengar rekaman suaranya memberikan
perintah dan dalam masalah perang atau apapun mengenai wilayahnya. Kami juga menemukan bahwa Taliban
mulai menghapus larangan zat yang dilarang oleh Syari'ah yang murni, membolehkan zat ini untuk mereka sendiri
dan masyarakat.
Mereka mulai mengambil
pajak dan potongan 10% terhadap zat terlarang
tersebut. Semua ini menunjukkan wafatnya
Mullā 'Umar.
Kami
kemudian mulai menyelidiki masalah ini, di mana tokoh-tokoh penting dan senior berusaha untuk
bertemu dengan Mullā 'Umar tapi tidak
berhasil. Setelah banyak upaya untuk
menghubunginya oleh beberapa mujāhidin
yang jujur di antara sahabat kami,
mereka berhasil untuk bertemu dengan
beberapa anggota-anggotanya yang berasal
dari kerabat dan keluarga dekatnya, yang mengatakan kepada mereka dengan terus terang dan jelas
bahwa Mullā 'Umar tidak lagi hidup!.
Adapun alasan Akhtar
Mansour untuk menyembunyikan kabar wafatnya Mullā 'Umar, adalah untuk menyingkirkan beberapa orang dan mempromosikan
teman-temannya dan kecenderungannya
untuk mengatur "Afghanistan" dan mengelola peperangan sesuai keinginannya
sendiri dan sesuai keinginan intelijen Pakistan,
yang berdiri di belakangnya, bekerja di balik layar. Jadi dia dengan itu
berusaha untuk menjauhkan orang-orang jujur dari kepemimpinan dan dari mengatur
urusan kaum muslimin di wilayah tersebut secara khususnya dan umat Islam secara
umum.
Bahkan, ia tidak
segan-segan membunuh mujāhidin
yang jujur, dan ia menyandarkan semua permasalahan dan pernyataan resmi selama
periode itu kepada Mullā 'Umar sehingga orang tidak akan menuding mereka. Dan
dengan itu semua, ia menampakkan dirinya sebagai wakil dari Mullā 'Umar.
Sehingga ia menyesatkan manusia dengan cara jahatnya ini dan melakukan apa-apa
yang ia inginkan! Sehingga
-secara licik dan jahat- ia mampu memanfaatkan penyembunyian kematian Mullā 'Umar untuk
melakukan apa yang didiktekan syaitān kepadanya, seperti menyatakan pengakuannya
terhadap nasionalis, batas-batas yang dibuat salibis, membuka kantor di negara
tāghut murtad seperti yang ia lakukan di Qatar, beralih ke negosiasi, membangun ikatan yang kuat
dengan intelijen Pakistan, dan akhirnya, memulai
perang melawan Khilafah. Dan semua ini ia akan
dilakukan atas nama Mullā 'Umar.
Dābiq: Apa reaksi para prajurit dan pemimpin Taliban, dan suku-suku sekutu mereka, terhadap kabar
kematian Mullā 'Umar yang disembunyikan?
Wālī:
Kenyataannya, atas karunia Allah,
setelah kabar kematian Mullā 'Umar, sejumlah besar Taliban memisahkan diri dari Akhtar Mansour dan kebanyakan
dari mereka bergabung dengan Khilafah
di Wilayah Khurasan.
Banyak lainnya juga memisahkan diri dan membentuk kelompok mereka sendiri,
seperti yang dilakukan oleh seseorang yang dikenal sebagai "Muhammad Rasul." Sekelompok besar lain juga memisahkan diri dari
gerakan dan tetap diam tanpa pertempuran atau kegiatan. Semua ini terjadi karena
gerakan Taliban telah menyimpang jauh dari apa
yang mereka berada di atasnya dulu. GerakanTaliban kini telah menjadi sandera dan mainan di tangan
orang lain yang mengarahkannya sesuai keinginan mereka, karena Akhtar Mansour
menyembunyikan kabar kematian Mullā 'Umar, mengambil keuntungan dari penyembunyian
itu, dan menggunakan nama Mullā 'Umar untuk menyetir gerakan menuju tujuannya
yang tercela dan sesuai dengan perintah dan petunjuk dari intelijen Pakistan.
Dābiq: Apa perbedaan antara Taliban
"Afghanistan" dan Taliban "Pakistan,"
baik dalam manhaj atau dalam hal hubungan mereka dengan tawāghit dan badan intelijen? Adakah Faksi Taliban
yang bersekutu dengan pemerintah Afghanistan
sementara lainnya bersekutu dengan pemerintah Pakistan?
Apa peran mereka di lapangan dalam pengkhianatan? Dan apakah Taliban "Pakistan"
adalah bagian dari Taliban "Afghanistan"?
Wālī:
Dulu ada perbedaan antara kedua Taliban, tapi sekarang tidak ada lagi perbedaan apapun
selain nama mereka dan perkara kecil lain.
Kedua
Taliban sekarang tidak menerapkan Syari'ah. Sebaliknya, keduanya mengikuti keinginan rakyat dan
keduanya berperang sementara mengambil dan mematuhi perintah dari orang lain.
Ada banyak individu tulus dalam gerakan Taliban "Pakistan"
yang melancarkan jihād untuk meninggikan kalimat Allah, untuk menerapkan Syari'ah-Nya yang murni. Tapi
setelah pembentukan Khilafah, semua mujāhidin yang jujur dalam gerakan itu bergabung dengan Khilafah dan berbai'at kepada Khalifah,
dan karena itu tidak ada lagi yang tersisa di Taliban
"Pakistan" kecuali para
perusak. Karena itu, kedua Taliban tidak berbeda satu sama lain kecuali bahwa Taliban "Afghanistan"
memerangi Wilayah Khurasan sambil
mengambil perintah langsung dari intelijen Pakistan.
Selanjutnya, sekarang ada berbagai Faksi
di Taliban "Pakistan." Sebagai contoh, cabang Taliban "Pakistan"
yang mengikuti Fadlullāh telah berbai'at untuk
Akhtar Mansour. Dengan kata lain, mereka telah berbai'at kepada intelijen Pakistan!
Taliban. The November 9 event, dubbed the Moscow Format Consultations on Afghanistan, met with strong skepticism from former officials and politicians in Afghanistan |
Dābiq: Apakah al-Qā'idah
masih eksis di Khurasan setelah kematian
sebagian besar pimpinannya? Organisasi
apa yang berperan dalam perang melawan Khilafah
di dalam dan di luar Wilayah Khurasan?
Wālī: Al-Qā'idah tidak lagi memiliki eksistensi di Khurasan selain dari adanya beberapa anggotanya.
Mereka adalah individu yang tidak memiliki kemampuan untuk memerangi Wilāyah, sebagai gantinya mereka berusaha menyebarkan
syubhat mengenai Khilafah dan terhadap Wilāyahnya di Khurasan serta
menghasut rakyat untuk tidak membai'at ataupun mendukung Khilafah. Al-Qā'idah
telah runtuh dalam skala besar di sini, di pusat dan mantan bentengnya. Tidak ada lagi perbedaan antara ia dan intelijen Pakistan yang berafiliasi
dengan Taliban "Afghanistan," dimana organisasi pimpinan Ayman
adh-Dhawāhiri telah memberikan bai'at
pada Akhtar Mansour baru-baru ini.
Dengan demikian, Akhtar
Mansour menjadi pemimpin yang mengeluarkan perintah dan Ayman adh-Dhawāhiri menjadi pengikut yang menerima perintah. Tidak ada perbedaan
antara kedua kelompok tersebut. Keduanya
kini akhirnya jatuh di bawah otoritas intelijen Pakistan,
dan keduanya memerangi Khilafah dan Wilāyahnya di Khurasan,
dan dalam kenyataannya, memerangi Islam.
Dābiq: Seperti
yang Anda ketahui, ada eksistensi Rāfidhah
di Khurasan. Bagaimana mereka
datang ke Khurasan? Apakah Wilayah Khurasan melancarkan operasi militer dan
keamanan terhadap mereka?
Wālī:
Sayangnya Rāfidhah
di Khurasan telah ada untuk waktu
yang lama, dan mereka jauh dari wilayah kekuasaan K telah memerangi mereka dan
kami secara teratur melakukan operasi terhadap mereka, seperti operasi yang
dilakukan di awal Muharram di kota Kabul.
Kami juga melakukan operasi besar di Karachi terhadap sekte Ismā'ili di mana 48
dari Rāfidah jahat telah tewas.
Dābiq: Apakah Daulah Islam mampu memperluas wilayah hingga ke
Kashmir untuk melawan Hindu si penyembah sapi dan para murtaddīn dari faksi
murtad yang bersekutu dengan tawāghīt dari Pakistan, seperti Lashkar-e-Taiba misalnya?
Wālī:
Pada kenyataannya, kita telah
mengetahui sebelumnya bagaimana tawāghut
Pakistan, khususnya tentara dan pasukan intelijen mereka, mereka
akan memanfaatkan berbagai organisasi
"Islam" pada isu Kashmir
untuk kepentingan pribadi mereka yang hina. Mereka juga memanfaatkan semangat rakyat Kashmir
demi kepentingan mereka sendiri, bukan untuk urusan kaum muslimin, atau demi
menegakkan hukum Allah di bumi. Dan bagaimana mereka menegakkan hukum Allah di
sana dengan pemimpin murtad Lashkar-e-Taiba ketika mereka bahkan tidak menegakkannya di tanah
mereka sendiri! Jadi ketika "maslahah" (terjaganya kepentingan mereka) memerlukan gencatan senjata, mundur, dan menarik
kembali, maka badan intelijen meninggalkan orang Kashmir
begitu saja dalam situasi terburuk. Tingkat
"kepentingan" Pakistan selalu berfluktuasi maju-mundur, khususnya di tahun terakhir, sampai
rakyat Kashmir menemui jalan buntu dan tidak
ada yang menyelamatkan mereka dari jurang tempat di mana mereka dilemparkan. Karena itu, banyak rakyat Kashmir
dan para prajurit keluar dari faksi
dan hijrah ke Wilayah Khurasan,
walhamdulillāh. Dengan demikian, ada peluang besar, dengan izin Allah, untuk
menegakkan dienullāh dan untuk perluasan wilayah Daulah Islam di sana. Ada perencanaan
khusus di daerah tersebut dan Muslim akan segera mendengar berita menyenangkan
tentang ekspansi Khilafah ekspansi di tanah
mereka, insyā'allāh.
Faksi murtad dan agen
dari tawāghit "Pakistan," seperti lashkar-e-Taiba, tidak memiliki kontrol atas wilayah manapun di
daerah Kashmir, karena mereka bergerak sesuai
dengan perintah intelijen Pakistan,
karena mereka adalah orang-orang yang mengarahkan pekerjaan mereka, mendorong
mereka ke depan ketika mereka ingin dan menarik mereka kembali ketika mereka
inginkan. Mereka juga menyembunyikan pekerjaan mereka ketika mereka ingin,
tergantung pada situasi lokal dan global dan berdasarkan kepentingan pribadi
dan material, tanpa mempertimbangkan kepentingan kaum muslimin di Kashmir.
Dābiq: Apakah engkau memiliki nasehat untuk kaum muslimin secara umum, dan muslimin
di Khilafah secara khusus?
Wālī: Ya, aku wasiatkan kepada mereka: Wahai Muslimin, wahai saudara-saudaraku di jalan Allah, takutlah Allah
mengenai dirimu dan kasihanilah dirimu. Lihatlah
sekitarmu, semua sekte kufur dan ateisme serta sekte murtaddin telah berkumpul. Mereka telah berkumpul memerangi kaum Muslimin.
Mereka tidak akan membiarkan
umat Islam mempraktekkan agama secara keseluruhan sehingga ia benar-benar untuk
Allāh. Mereka hanya membiarkan Muslim untuk mempraktekkan beberapa ibadah
seperti shalat, haji, dan zakāt. Mereka tidak ingin Muslim untuk menjalankan semua
aspek kehidupan mereka berdasarkan perintah dan larangan Allah. Oleh karena itu, aku menasehatkan kepada kalian sebagaimana
kuffār dan murtaddin telah berkumpul memerangi kalian untuk mencegah kalian
dari menegakkan dien kalian, dan menjauhkan Islam dari mereka,
serta__menghabisinya! Maka aku menasehati kalian, demi
Allah bersatulah dan berkumpullah memerangi dunia kekufuran, kemurtadan, dan ateisme. Allah telah melarang
perpecahan secara jelas dalam firmanNya
dan Dia telah memerintahkan ketaatan terhadap Jamā'ah dan untuk memegang teguh tali
agama Allah. “Dan berpeganglah kamu
semuanya kepada tali “agama” Allah, dan janganlah kamu bercerai berai” [Ali'Imrān: 103]. Karenanya, bersatu dan berkumpullah atas perintah Allah
kepada kita untuk tidak bercerai-berai.
Bersatulah sehingga
kalian tidak kehilangan kekuatan dan kalah. Sebagaimana Allah melarang syirik,
perzinaan, memakan apa yang harām, dan sebagainya dengan perintah-Nya, Allah j
uga sangat melarang perpecahan. Dan tidak diperbolehkan bagi seorang Muslim
untuk mengimani sebagian Kitabullah dan mengingkari sebagian
lainnya.
Khilafah
ini sangat penting dalam penegakkan hukum Allah. Ia membangun kesatuan antara
Muslim dan mencegah perpecahan. Ia juga mengendalikan urusan mereka. Demikian juga,
solusi untuk semua masalah umat terletak pada pembentukan Khilafah. Allah kini telah memberikannya pada kita atas rahmat
dan karuniaNya yang tak terhingga.
Maka bersyukurlah atas
rahmat Allah dan ia akan menambahkannya untukmu, dan hal pertama sebagai bentuk
rasa syukur adalah menyadari karuniaNya dan berhijrah ke bumi Khilafah. Oleh karena itu, aku menyeru pada
seluruh Muslimin di muka bumi ini dan kukatakan pada mereka: Majulah untuk memperkuat dan menyatukan barisan kaum
muslimin. Majulah untuk mendukung agama Allah yang diwahyukan dari atas langit
ketujuh. Majulah untuk membantu Khilafah
'alā minhājin nubuwwah. Majulah untuk berbai'at pada khalifah dan imām yang mengurusi kesejahteraan kalian. Majulah,
dan biarkan setiap kalian memberikan apa
yang yang dapat ia sumbangkan. Majulah untuk
memerangi kuffār, musyrikin, dan murtaddin,
dan menyingkirkan kepalsuan mereka, yang penuh keangkuhan dan melakukan
kedzaliman kotor di bumi. Dan jangan mendengarkan setiap gonggongan yang
menyesatkan dan menjauhkanmu dari kebenaran yang telah Allah anugerahkan.
Kalian
melihat dan mendengar bagaimana mereka meremehkan Khilafah dan tentaranya dan menuduh mereka, seperti kebiasaan
setiap kuffār yang keras kepala,
sesat, enyimpang, serta murtad. Mereka kadang-kadang menuduh tentara Khilafah takfiriyyun, di waktu lain Khawārij.
Kalian melihat dan
mendengar bagaimana media murtad Pakistan,
yang berfungsi sebagai agen Yahudi dan Kristen, menuduh mujāhidin Wilayah Khurasan -tanpa sedikit rasa malu dan tanpa
bukti- menjadi agen intelijen India. Semua penggonggong melakukannya karena
permusuhan terhadap agama Allah, demi Syaitān, dan untuk merusak reputasi Khilafah dan mujāhidin serta untuk menyesatkan kaum Muslim secara
umum sehingga mereka tidak berhijrah ke bumi yang diberkahi yang telah Allah
anugerahkan untuk mereka. Para "Ulama" sesat yang menyesatkan bahkan telah
meninggalkan fatwā rusak mereka yang semula mereka arahkan untuk melawan dan
memerangi kuffār dan murtaddin yang berperang melawan agama dan manhaj mulia,
kini justru mengarahkan perhatian dan fatwā-fatwā memalukan mereka terhadap
orang-orang yang menegakkan Islam dan meninggikan panji Khilafah. Maka jangan meletakkan perhatianmu pada berbagai
penggonggong yang menggonggong dari tempat sampah mereka. Berangkatlah menuju Khilafah, dengan rahmāt Allah, dan jangan takut dengan kritik dan
cacian di jalan Allah.
Adapun nasehatku secara khusus untuk kaum muslimin di Khilafah, kukatakan kepada mereka!
Selamat atas rahmāt dari
Allah ini, Khilafah yang Rabbmu telah
anugerahkan kepadamu, karena sungguh Allah telah memberikanmu anugerah yang
besar, maka jangan melupakan rahmat yang luar biasa ini. Sungguh, kami telah
menanti terwujudnya Khilafāh dalam ketidaksabaran dan kecemasan sepanjang masa
jihād lalu. Maka jangan menyepelekan karunia yang berharga ini. Penuhi haknya
dan bersyukurlah selalu untuk hal ini. Hiasi diri dengan akhlaq dan karakter
yang mulia dan dengan perbuatan-perbuatan baik, pertama, agar Allah meridhai
kita karena telah melakukannya, dan kedua agar menjadi cara untuk mengajak
orang lain kepada agama Allah, sehingga mereka yang tersesat dan yang tidak mendapat
petunjuk dapat mengikutimu dan menemukan apa yang mereka cari melalui karakter,
segala amal dan perilakumu. Dengan demikian, mereka akan melihat kenyataan Khilafah dan merasakan urgensinya bagi mereka dan bagi semua
Muslim, dan kemudian akan membalaskan dendam atasnya dan menolong agama Allah
melalui itu.
Upaya ini juga menjadi
sarana untuk mengajak pada realitas manhaj Khilafah,
dimana terciptanya nuansa islami, dimana ia menemukan segala macam kebaikan, keselamatan,
dan keamanan. Dan sehingga itu juga dapat menjadi sarana untuk menyeru kuffār
untuk menerima Islam dan menyerah di bawah naungan Khilafah.
Aku juga menyarankan
pada saudaraku sesama Muslim di Khilafah
untuk mengerahkan segala yang mereka miliki dalam berjuang dan berjihād, dan
mengorbankan segala yang berharga dan ia sayangi kepada mereka, dan untuk tidak
menyepelekan usaha apapun, bahkan jika itu kecil, dan semua itu ia lakukan demi
memperkuat Khilafah, serta janganlah
bermaksiat pada Allah secara terang-terangan atau secara rahasia -karena rahmat
akan berkurang dan ditarik kembali dengan sebab dosa- dan bersungguh-sungguhlah
untuk mengarahkan semua aspek kehidupan mereka sesuai dengan Kitabullah dan
Sunnah, dan untuk tidak melanggar salah satu perintah Khalifah agar Allah tidak menjadi murka pada mereka. “HAI ORANG-ORANG YANG
BERIMAN, TAATILAH ALLAH DAN TAATILAH RASUL-NYA, DAN ULIL AMRI DI ANTARA KAMU” [An-Nisā': 59].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar