8/13/2019

Interview With: The Wali of Khurasan


Interview With:
The Wali of Khurasan


Bulan ini, Dabiq mewawancarai Wali dari Khurasan Syaikh Hafird Sa’id Khan (hafidzahullah) dan mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya mengenai Wilayah dan situasi di sana. Kamis sajikan wawancara tersebut dibawah ini.

Dābiq: Bagaimana situasi di Wilāyah Khurāsān? Apakah Daulah Islam memiliki wilayah di sana dengan tamkin (kekuasaan)? Apakah aspek-aspek tamkin yang tampak mirip dengan apa yang ada di Syām dan Irak?

Wālī: Alhamdulillāh, situasi di Khurāsān membawa kabar gembira, dengan izin Allah. Kami telah mendapat tamkin di wilāyah, tapi tidak setingkat dengan Irak dan Syām dalam hal besarnya wilayah. Negeri Khurāsān sangat luas, termasuk "Afghanistan," "Pakistan" Barat, dan negeri lain yang telah dikuasai oleh murtaddin. Kami telah menaklukkan dan memperoleh kekuasaan di lima "wilayah administratif" di sini, walhamdulillāh, dan mengenai aspek-aspek tamkin yang tampak, kami - atas karunia Allah – menegakkan hukum Allah di dalamnya dan melaksanakan hudud. Kami telah membentuk pengadilan-pengadilan di wilayah ini, kantor hisbah, kantor zakāt, dan kantor-kantor untuk pendidikan, dakwah dan masjid, dan pelayanan publik. Kami mendirikan sebuah diiisi khusus untuk setiap urusan syar'i dan administrasi di dalamnya dan menunjuk ejabat yang memenuhi syarat dan memiliki keahlian dari personil yang tersedia dari kalangan muhājirin dan anshār di wilāyah.

Dābiq: Apa pentingnya wilāyat Khurāsān bagi Islam dan kaum muslimin? Apa saja kesulitan yang wilāyah hadapi?

Wālī: Wilāyah Khurāsān sangat penting bagi Islam dan kaum muslimin. Ia pernah berada di bawah penguasa Muslim, bersama dengan daerah sekitarnya. Setelah itu, kaum sekuler dan Rāfidhi murtaddin menaklukkan beberapa daerah, dan Hindu penyembah sapi dan atheis Cina menaklukkan daerah terdekat lainnya, seperti sebagian Kashmir dan Turkistan. Jadi wilāyah ini, atas izin Allah, adalah pintu gerbang untuk menaklukkan kembali semua wilayah ini sampai mereka diperintah sekali lagi oleh hukum Allah, sehingga wilayah khilāfah yang diberkahi akan meluas. Selain itu, orang dari Khurāsān pada umumnya cinta Islam dan perang, dan karena ini, wilayah memiliki kekuatan tidak a ktif untuk menolong tauhid dan jihād. Dengan demikian, sebagai realitas khilāfah menjadi lebih jelas bagi rakyat Khurāsān, mereka akan semakin berbondong-bondong bergabung dengan wilāyah dan memperkuat jihād melawan musuh Islam dan kaum Muslimin, termasuk kuffār, murtaddin, dan mereka yang bersekutu dengan mereka di dalam dan di luar wilayah. Sehingga, mereka akan menjadi pondasi kuat bagi khilāfah di bagian muka bumi ini. Dan generasi yang akan datang akan dibesarkan di atas Kitab dan Sunnah dari usia muda. Ini adalah karunia luar biasa yang telah mencapai wilayah ini melalui khilāfah ini, yang berada di atas manhaj nubuwwah, dan melalui imām dan khalifah kami, Abu Bakr al-Baghdādi al-Qurashi.

Adapun kesulitan, maka itu tidak lain adalah tāghut musuh Allah -termasuk "Pakistan" di satu sisi, dan "Afghanistan" di sisi lain- yang berdiri dengan tentara dan badan intelijen mereka melawan Islam, khilāfah, dan wilāyah yang mewakilinya dan menerapkan manhajnya di wilayah tersebut. Kedua pemerintah ini mencoba membuat banyak masalah untuk menghalangi Wilāyah dari berjihad sehingga menghambat penegakan Islam dan manhajnya di wilayah tersebut. Mereka mencoba untuk menghentikan perluasan Khilāfah. Demikian juga kondisi organisasi-organisasi dibentuk, ditolong, dimanfaatkan, dibantu, dan dibukakan jalannya oleh kedua pemerintahan itu. Hal ini menyebabkan organisasi-organisasi ini, seperti gerakan nasionalis Taliban, untuk membuat-buat berbagai masalah untuk memerangi Khilāfah. Tapi bagaimana mungkin semua organisasi-organisasi ini dan orang lain mampu memadamkan cahaya Allah! Karena khilāfah ini tegak di atas manhaj nubuwwah dan di atas dasar tauhid, sehingga semua tawāghit bersama-sama tidak akan mampu untuk menghadapi singa-singa tauhid dan 'aqidah.

Tawāghit berhasil melawan organisasi dan gerakan "Islam" yang memliki 'aqidah yang rapuh dan manhaj yang cacat, baik mereka yang berorientasi "dakwah" atau berorientasi "jihād". Adapun Khilāfah, ia adalah duri - lebih tepatnya, kapak! - di leher kuffār dan murtaddin di wilayah ini, dengan kekuasaan dan kekuatan Allah.

Dābiq: Apakah gerakan nasionalis Taliban memiliki wilayah kekuasaan di Khurāsān? Dan apakah mereka mengatur mereka dengan hukum Allah?

Wālī: Gerakan nasionalis Taliban hanya memiliki kekuasaan dari beberapa daerah "Afghanistan," tidak ada di tempat lain. Adapun tentang menghukumi mereka dengan  hukum Allah, maka mereka tidak melakukannya. Sebaliknya, mereka berhukum dengan adat istiadat suku-suku dan memutuskan urusan sesuai dengan keinginan dan tradisi rakyat, tradisi yang bertentangan dengan Syari'ah Islam. Wallāhul- musta'ān.

Dābiq: Apakah hubungan Akhtar Mansour dengan intelijen Pakistan?

Wālī: Akhtar Mansour dan rekan-rekannya telah menjalin hubungan yang kuat dan dalam dengan intelijen Pakistan, dan mereka tinggal di kota-kota penting dari "Pakistan," seperti Islamabad, Peshawar, dan Quetta. Bahkan, dewan penasehat Akhtar Mansour berisi anggota dari intelijen Pakistan! Selain itu, intelijen Pakistan membantunya dalam segala yang ia lakukan. Hubungannya dengan badan intelijen Pakistan “ISI" menjadi jelas ketika mantan kepalanya, pensiunan jenderal murtad Hamid Gul meninggal beberapa bulan lalu - ia adalah jenderal yang disewa intelijen Pakistan untuk mengelola organisasi "Islam" sehingga mereka tunduk untuk kepentingan tawāghit lokal dan global. Ketika jenderal ini meninggal, Akhtar Mansour memberikan belasungkawa terbesar atas kematiannya karena loyalitasnya kepada intelijen Pakistan dan pengakuannya atas segala yang telah mereka lakukan untuknya dan gerakan Taliban. Dia menyatakan dalam pernyataan belasungkawa atas kematian Gul, "Dengan wafatnya Mullā ' Umar salah satu tangan kita terputus, tetapi dengan kematian Jenderal Hamid Gul kami merasa bahwa lengan lainnya telah terputus. Kesulitan yang kami rasakan atas kematian Jenderal Hamid Gul tidak kalah dengan perpisahan dengan Mullā 'Umar." Dia juga menambahkan, "Setelah kematian Mullā 'Umar, ia [Jenderal Hamid Gul] memainkan peran penting dalam penyatuan Taliban." Dan atas perintah badan intelijen itu, musuh Allah ini memerangi dan membunuh prajurit Wilāyah, karena Wilāyah memerangi tāghut "Pakistan." Di samping itu ia memiliki hubungan dengan intelijen Iran, dan dengan dukungannya, ia aktif dalam menghalangi orang dari Islam dan menghambat perluasan Khilāfah. Dan dengan itu semua, ia membela tawāghit dari "Pakistan" dan "Afghanistan" serta Rāfidah.

Dābiq: Bagaimana situasi peperangan antara Daulah Islam dan Taliban, dan antara Daulah Islam pemerintahan dan tentara murtaddin di “Pakistan” dan “Afghanistanyang bersekutu dengan salibis?

Wālī: Peperangan antara kami dan Taliban terus berlangsung. Gerakan nasionalis Taliban mulai memerangi dengan menyerang muwahhidin. Tapi Wilāyah menepis agresi mereka dan Taliban kemudian melarikan diri dari banyak posisi strategis mereka. Sehingga kemenangan – atas rahmat Allah- adalah untuk Wilāyah. Adapun kondisi peperangan melawan pemerintah dan tentara murtad di Khurāsān yang bersekutu dengan salibis, maka jihād melawan tentara murtad Pakistan dan Afghanistan terus berlangsung dan maju dengan kekuatan, semua atas karunia, kekuasaan dan kekuatan dari Allah. Mujāhidin dengan gagah berani terus memerangi tentara dari kedua pemerintah murtad dan pasukan mereka yang telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam, dan kaum Muslim.

Dābiq: Apakah muhājirin masih terus berhijrah ke Khurāsān?

Wālī: Ya, kaum Muslimin masih terus berhijrah ke tanah Khurāsān dalam jumlah yang besar, walhamdulillāh. Kami memohon kepada Allah untuk menerima hijrah mereka dan menolong Khilāfah, meninggikan kalimat kebenaran, dan merendahkan kalimat kebathilan melalui mereka. Kami, sebagai bagian kami, menerima -dengan sangat senang hati- setiap Muslim yang berhijrah ke Wilāyah, dan kami membantunya sebaik mungkin yang kami mampu dengan segala yang telah Allah karuniakan kepada kami. Wajib atas setiap Muslim yang ingin menolong Syari'ah untuk segera berhijrah ke wilāyah ini atau ke salah satu wilāyāh lain dari Khilāfah, karena ini adalah negeri mereka, negeri Islam. Wajib atas mereka untuk berhijrah agar terlepas dari kehinaan dunia dan azab di akhirat, dan untuk meninggalkan kubu kebathilan menuju kubu kebenaran di mana tidak ada kebathilan. Kami menyambut mereka semua dan tidak membedakan antara muhājir dan yang lain, karena orang beriman saling bersaudara yang tidak ada perbedaan kecuali oleh taqwā. Muhājir lebih kami cintai dari diri kami sendiri, dan hukum Allah ditegakkan di sini, walhamdulillāh, sehingga muhājir akan melindungi agama, dirinya sendiri, kehormatan, harta, dan pikirannya, dan menolong agama Allah dengan ilmu dan pengalaman yang mereka miliki. Aku ulangi bahwa tidak layak bagi seorang Muslim laki-laki maupun perempuan untuk menunda hijrah. Mereka seharusnya tidak menunda-nunda dalam mewujudkan loyalitas mereka untuk umat Islam dan Khilāfah.

Dābiq: Bagaimana situasi ikhwan mujāhidin Uzbek setelah bai'at mereka kepada Khalifah? Apakah sekarang ada pertempuran antara mereka dan gerakan nasionalis Taliban?

Wālī: Ikhwan mujāhid Uzbek berbai'at kepada Khalifah dengan tulus, dan mereka adalah mujāhidin yang jujur dalam berjihād, walhamdulillāh. Kami menyangka mereka demikian, dan Allah adalah hakim mereka. Namun, gerakan nasionalis Taliban, si pengkhianat dan menyimpang, mulai memerangi mereka pada tanggal 25 Muharram, dan gerakan kejam ini tidak peduli bahwa ikhwan Uzbek tersebut berhijrah di jalan Allah. Sehingga sejumlah ikhwan Uzbek terbunuh dan terluka karena serangan jahat Taliban terhadap mereka, dan gerakan Taliban semakin bertambah kekejaman dan kejahatannya dengan sengaja membunuh wanita-wanita dan anak-anak mereka yang tak berdaya, dengan para pejuang gerakan tersebut mengeksekusi mereka, tidak menyisakan satu pun yang mereka temui. Dan tidak ada daya atau kekuatan kecuali milik Allah. Mereka membunuh orang-orang itu tanpa dosa, kecuali hanya karena mereka menyatakan dukungan mereka terhadap Shari'ah dan peperangan mereka terhadap tawāghit.

Dābiq: Apakah gerakan nasionalis Taliban terus mengizinkan para petani untuk menjual opium? Bagaimana Wilayah mengatasi fenomena serius ini?

Wālī: Tidak ada keraguan bahwa gerakan nasionalis Taliban telah membiarkan para petani dan pedagang untuk menanam dan menjual opium. Bahkan, masalah ini telah mencapai titik di mana gerakan itu sendiri memanen opium, dan bahkan yang lebih buruk dari itu adalah bahwa Taliban sendiri yang mengangkut opium dan heroin dalam kendaraan mereka, mengambil upah dari para penjual dan pecandu! Mereka juga mengambil potongan 10% serta pajak dari mereka. Akhtar Mansour dirinya dikenal sebagai dari pedagang utama dalam narkotika ini. Adapun Wilayah - walhamdulillāh- tidak hanya melarang pertumbuhan dan penjualan opium, tapi juga melarang di wilayahnya segala sesuatu yang telah dilarang dalam hukum Allah, seperti rokok dan zat-zat semacam itu. Jadi di mana saja petugas hisbah menemukan barang terlarang dan narkotika di wilayah yang telah dibebaskan mujāhidin, mereka mengumpulkan lalu membakarnya Dan yang lebih penting dari itu adalah menegakkan tauhid, dan hal itu adalah prioritas paling utana dari para petugas hisbah. Jadi, mereka menghancurkan semua kuil dan meratakan kuburan dengan tanah, walhamdulillāh.

Dābiq: Apakah engkau menduga bahwa Mullā 'Umar sudah mati? Apa alasan engkau untuk meragukan ia masih hidup? Apa alasan Akhtar Mansour dan rekan-rekannya menyembunyikan masalah kematiannya?

Wālī: Kami meyakini sejak lama bahwa Mullā 'Umar tidak hidup, dan itu disebabkan delapan tahun lalu kami mulai menemukan perubahan dan penyimpangan pada Taliban serta dalam perbuatan dan pernyataan resmi mereka. Mereka mulai meninggalkan pelaksanaan Syari'ah di daerah-daerah yang mereka kendalikan.

Kami juga melihat kecenderungan Taliban terhadap negosiasi dengan pemerintahan murtad, dan mengenai ini, gerakan tersebut telah membuka kantor untuk mereka di Qatar, mengakui batas-batas nasionalis yang dibuat oleh salibis, membangun hubungan yang kuat dengan intelijen Pakistan, dan mulai bergerak bebas di wilayah Pakistan. Semua ini menunjukkan bahwa Mullā 'Umar tidak lagi hidup. Kami juga menemukan bahwa tidak ada yang dapat bertemu dengannya selama periode ini, dan tidak ada yang pernah melihat videonya atau mendengar rekaman suaranya memberikan perintah dan dalam masalah perang atau apapun mengenai wilayahnya. Kami juga menemukan bahwa Taliban mulai menghapus larangan zat yang dilarang oleh Syari'ah yang murni, membolehkan zat ini untuk mereka sendiri dan masyarakat.

Mereka mulai mengambil pajak dan potongan 10% terhadap zat terlarang tersebut. Semua ini menunjukkan wafatnya Mullā 'Umar.

Kami kemudian mulai menyelidiki masalah ini, di mana  tokoh-tokoh penting dan senior berusaha untuk bertemu  dengan Mullā 'Umar tapi tidak berhasil. Setelah banyak  upaya untuk menghubunginya oleh beberapa mujāhidin  yang jujur di antara sahabat kami, mereka berhasil untuk  bertemu dengan beberapa anggota-anggotanya yang  berasal dari kerabat dan keluarga dekatnya, yang mengatakan  kepada mereka dengan terus terang dan jelas bahwa  Mullā 'Umar tidak lagi hidup!.

Adapun alasan Akhtar Mansour untuk menyembunyikan  kabar wafatnya Mullā 'Umar, adalah untuk menyingkirkan  beberapa orang dan mempromosikan teman-temannya dan  kecenderungannya untuk mengatur "Afghanistan" dan  mengelola peperangan sesuai keinginannya sendiri dan sesuai keinginan intelijen Pakistan, yang berdiri di belakangnya, bekerja di balik layar. Jadi dia dengan itu berusaha untuk menjauhkan orang-orang jujur dari kepemimpinan dan dari mengatur urusan kaum muslimin di wilayah tersebut secara khususnya dan umat Islam secara umum.

Bahkan, ia tidak segan-segan membunuh mujāhidin yang jujur, dan ia menyandarkan semua permasalahan dan pernyataan resmi selama periode itu kepada Mullā 'Umar sehingga orang tidak akan menuding mereka. Dan dengan itu semua, ia menampakkan dirinya sebagai wakil dari Mullā 'Umar. Sehingga ia menyesatkan manusia dengan cara jahatnya ini dan melakukan apa-apa yang ia inginkan!  Sehingga -secara licik dan jahat- ia mampu memanfaatkan  penyembunyian kematian Mullā 'Umar untuk melakukan apa yang didiktekan syaitān kepadanya, seperti menyatakan pengakuannya terhadap nasionalis, batas-batas yang dibuat salibis, membuka kantor di negara tāghut murtad seperti yang ia lakukan di Qatar, beralih ke negosiasi, membangun ikatan yang kuat dengan intelijen Pakistan, dan akhirnya, memulai perang melawan Khilafah. Dan semua ini ia akan dilakukan atas nama Mullā 'Umar. 

Dābiq: Apa reaksi para prajurit dan pemimpin Taliban, dan suku-suku sekutu mereka, terhadap kabar kematian Mullā 'Umar yang disembunyikan?

Wālī: Kenyataannya, atas karunia Allah, setelah kabar kematian Mullā 'Umar, sejumlah besar Taliban memisahkan diri dari Akhtar Mansour dan kebanyakan dari mereka bergabung dengan Khilafah di Wilayah Khurasan. Banyak lainnya juga memisahkan diri dan membentuk kelompok mereka sendiri, seperti yang dilakukan oleh seseorang yang dikenal sebagai "Muhammad Rasul." Sekelompok besar lain juga memisahkan diri dari gerakan dan tetap diam tanpa pertempuran atau kegiatan. Semua ini terjadi karena gerakan Taliban telah menyimpang jauh dari apa yang mereka berada di atasnya dulu. GerakanTaliban kini telah menjadi sandera dan mainan di tangan orang lain yang mengarahkannya sesuai keinginan mereka, karena Akhtar Mansour menyembunyikan kabar kematian Mullā 'Umar, mengambil keuntungan dari penyembunyian itu, dan menggunakan nama Mullā 'Umar untuk menyetir gerakan menuju tujuannya yang tercela dan sesuai dengan perintah dan petunjuk dari intelijen Pakistan.

Dābiq: Apa perbedaan antara Taliban "Afghanistan" dan Taliban "Pakistan," baik dalam manhaj atau dalam hal hubungan mereka dengan tawāghit dan badan intelijen? Adakah Faksi Taliban yang bersekutu dengan pemerintah Afghanistan sementara lainnya bersekutu dengan pemerintah Pakistan? Apa peran mereka di lapangan dalam pengkhianatan? Dan apakah Taliban "Pakistan" adalah bagian dari Taliban "Afghanistan"?

Wālī: Dulu ada perbedaan antara kedua Taliban, tapi sekarang tidak ada lagi perbedaan apapun selain nama mereka dan perkara kecil lain.

Kedua Taliban sekarang tidak menerapkan Syari'ah. Sebaliknya, keduanya mengikuti keinginan rakyat dan keduanya berperang sementara mengambil dan mematuhi perintah dari orang lain. Ada banyak individu tulus dalam gerakan Taliban "Pakistan" yang melancarkan jihād untuk meninggikan kalimat Allah, untuk menerapkan Syari'ah-Nya yang murni. Tapi setelah pembentukan Khilafah, semua mujāhidin yang jujur dalam gerakan itu bergabung dengan Khilafah dan berbai'at kepada Khalifah, dan karena itu tidak ada lagi yang tersisa di Taliban "Pakistan" kecuali para perusak. Karena itu, kedua Taliban tidak berbeda satu sama lain kecuali bahwa Taliban "Afghanistan" memerangi Wilayah Khurasan sambil mengambil perintah langsung dari intelijen Pakistan. Selanjutnya, sekarang ada berbagai Faksi di Taliban "Pakistan." Sebagai contoh, cabang Taliban "Pakistan" yang mengikuti Fadlullāh telah berbai'at untuk Akhtar Mansour. Dengan kata lain, mereka telah berbai'at kepada intelijen Pakistan!
 
Taliban. The November 9 event, dubbed the Moscow Format Consultations on Afghanistan, met with strong skepticism from former officials and politicians in Afghanistan
Dābiq: Apakah al-Qā'idah masih eksis di Khurasan setelah kematian sebagian besar pimpinannya? Organisasi apa yang berperan dalam perang melawan Khilafah di dalam dan di luar Wilayah Khurasan?

Wālī: Al-Qā'idah tidak lagi memiliki eksistensi di Khurasan selain dari adanya beberapa anggotanya.

Mereka adalah individu yang tidak memiliki kemampuan untuk memerangi Wilāyah, sebagai gantinya mereka berusaha menyebarkan syubhat mengenai Khilafah dan terhadap Wilāyahnya di Khurasan serta menghasut rakyat untuk tidak membai'at ataupun mendukung Khilafah. Al-Qā'idah telah runtuh dalam skala besar di sini, di pusat dan mantan bentengnya. Tidak ada lagi perbedaan antara ia dan intelijen Pakistan yang berafiliasi dengan Taliban "Afghanistan," dimana organisasi pimpinan Ayman adh-Dhawāhiri telah memberikan bai'at pada Akhtar Mansour baru-baru ini.

Dengan demikian, Akhtar Mansour menjadi pemimpin yang mengeluarkan perintah dan Ayman adh-Dhawāhiri menjadi pengikut yang menerima perintah. Tidak ada perbedaan antara kedua kelompok tersebut. Keduanya kini akhirnya jatuh di bawah otoritas intelijen Pakistan, dan keduanya memerangi Khilafah dan Wilāyahnya di Khurasan, dan dalam kenyataannya, memerangi Islam.

Dābiq: Seperti yang Anda ketahui, ada eksistensi Rāfidhah di Khurasan. Bagaimana mereka datang ke Khurasan? Apakah Wilayah Khurasan melancarkan operasi militer dan keamanan terhadap mereka?

Wālī: Sayangnya Rāfidhah di Khurasan telah ada untuk waktu yang lama, dan mereka jauh dari wilayah kekuasaan K telah memerangi mereka dan kami secara teratur melakukan operasi terhadap mereka, seperti operasi yang dilakukan di awal Muharram di kota Kabul. Kami juga melakukan operasi besar di Karachi terhadap sekte Ismā'ili di mana 48 dari Rāfidah jahat telah tewas.

Dābiq: Apakah Daulah Islam mampu memperluas wilayah hingga ke Kashmir untuk melawan Hindu si penyembah sapi dan para murtaddīn dari faksi murtad yang bersekutu dengan tawāghīt dari Pakistan, seperti Lashkar-e-Taiba misalnya?

Wālī: Pada kenyataannya, kita telah mengetahui sebelumnya bagaimana tawāghut Pakistan, khususnya tentara dan pasukan intelijen mereka, mereka akan memanfaatkan berbagai organisasi "Islam" pada isu Kashmir untuk kepentingan pribadi mereka yang hina. Mereka juga memanfaatkan semangat rakyat Kashmir demi kepentingan mereka sendiri, bukan untuk urusan kaum muslimin, atau demi menegakkan hukum Allah di bumi. Dan bagaimana mereka menegakkan hukum Allah di sana dengan pemimpin murtad Lashkar-e-Taiba ketika mereka bahkan tidak menegakkannya di tanah mereka sendiri! Jadi ketika "maslahah" (terjaganya kepentingan mereka) memerlukan gencatan senjata, mundur, dan menarik kembali, maka badan intelijen meninggalkan orang Kashmir begitu saja dalam situasi terburuk. Tingkat "kepentingan" Pakistan selalu berfluktuasi maju-mundur, khususnya di tahun terakhir, sampai rakyat Kashmir menemui jalan buntu dan tidak ada yang menyelamatkan mereka dari jurang tempat di mana mereka dilemparkan. Karena itu, banyak rakyat Kashmir dan para prajurit keluar dari faksi dan hijrah ke Wilayah Khurasan, walhamdulillāh. Dengan demikian, ada peluang besar, dengan izin Allah, untuk menegakkan dienullāh dan untuk perluasan wilayah Daulah Islam di sana. Ada perencanaan khusus di daerah tersebut dan Muslim akan segera mendengar berita menyenangkan tentang ekspansi Khilafah ekspansi di tanah mereka, insyā'allāh.

Faksi murtad dan agen dari tawāghit "Pakistan," seperti lashkar-e-Taiba, tidak memiliki kontrol atas wilayah manapun di daerah Kashmir, karena mereka bergerak sesuai dengan perintah intelijen Pakistan, karena mereka adalah orang-orang yang mengarahkan pekerjaan mereka, mendorong mereka ke depan ketika mereka ingin dan menarik mereka kembali ketika mereka inginkan. Mereka juga menyembunyikan pekerjaan mereka ketika mereka ingin, tergantung pada situasi lokal dan global dan berdasarkan kepentingan pribadi dan material, tanpa mempertimbangkan kepentingan kaum muslimin di Kashmir.

Dābiq: Apakah engkau memiliki nasehat untuk kaum muslimin secara umum, dan muslimin di Khilafah secara khusus?

Wālī: Ya, aku wasiatkan kepada mereka: Wahai Muslimin, wahai saudara-saudaraku di jalan Allah, takutlah Allah mengenai dirimu dan kasihanilah dirimu. Lihatlah sekitarmu, semua sekte kufur dan ateisme serta sekte murtaddin telah berkumpul. Mereka telah berkumpul memerangi kaum Muslimin.

Mereka tidak akan membiarkan umat Islam mempraktekkan agama secara keseluruhan sehingga ia benar-benar untuk Allāh. Mereka hanya membiarkan Muslim untuk mempraktekkan beberapa ibadah seperti shalat, haji, dan zakāt. Mereka tidak ingin Muslim untuk menjalankan semua aspek kehidupan mereka berdasarkan perintah dan larangan Allah. Oleh karena itu, aku menasehatkan kepada kalian sebagaimana kuffār dan murtaddin telah berkumpul memerangi kalian untuk mencegah kalian dari menegakkan dien kalian, dan menjauhkan Islam dari mereka, serta__menghabisinya! Maka aku menasehati kalian, demi Allah bersatulah dan berkumpullah memerangi dunia kekufuran, kemurtadan, dan ateisme. Allah telah melarang perpecahan secara jelas dalam firmanNya dan Dia telah memerintahkan ketaatan terhadap Jamā'ah dan untuk memegang teguh tali agama Allah. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai [Ali'Imrān: 103]. Karenanya, bersatu dan berkumpullah atas perintah Allah kepada kita untuk tidak bercerai-berai.

Bersatulah sehingga kalian tidak kehilangan kekuatan dan kalah. Sebagaimana Allah melarang syirik, perzinaan, memakan apa yang harām, dan sebagainya dengan perintah-Nya, Allah j uga sangat melarang perpecahan. Dan tidak diperbolehkan bagi seorang Muslim untuk mengimani sebagian Kitabullah dan mengingkari sebagian lainnya.

Khilafah ini sangat penting dalam penegakkan hukum Allah. Ia membangun kesatuan antara Muslim dan mencegah perpecahan. Ia juga mengendalikan urusan mereka. Demikian juga, solusi untuk semua masalah umat terletak pada pembentukan Khilafah. Allah kini telah memberikannya pada kita atas rahmat dan karuniaNya yang tak terhingga.

Maka bersyukurlah atas rahmat Allah dan ia akan menambahkannya untukmu, dan hal pertama sebagai bentuk rasa syukur adalah menyadari karuniaNya dan berhijrah ke bumi Khilafah. Oleh karena itu, aku menyeru pada seluruh Muslimin di muka bumi ini dan kukatakan pada mereka: Majulah untuk memperkuat dan menyatukan barisan kaum muslimin. Majulah untuk mendukung agama Allah yang diwahyukan dari atas langit ketujuh. Majulah untuk membantu Khilafah 'alā minhājin nubuwwah. Majulah untuk berbai'at pada khalifah dan imām yang mengurusi kesejahteraan kalian. Majulah, dan biarkan setiap kalian memberikan  apa yang yang dapat ia sumbangkan. Majulah  untuk memerangi kuffār, musyrikin, dan murtaddin, dan menyingkirkan kepalsuan mereka, yang penuh keangkuhan dan melakukan kedzaliman kotor di bumi. Dan jangan mendengarkan setiap gonggongan yang menyesatkan dan menjauhkanmu dari kebenaran yang telah Allah anugerahkan.

Kalian melihat dan mendengar bagaimana mereka meremehkan Khilafah dan tentaranya dan menuduh mereka, seperti kebiasaan setiap kuffār yang keras kepala, sesat, enyimpang, serta murtad. Mereka kadang-kadang menuduh tentara Khilafah takfiriyyun, di waktu lain Khawārij.

Kalian melihat dan mendengar bagaimana media murtad Pakistan, yang berfungsi sebagai agen Yahudi dan Kristen, menuduh mujāhidin Wilayah Khurasan -tanpa sedikit rasa malu dan tanpa bukti- menjadi agen intelijen India. Semua penggonggong melakukannya karena permusuhan terhadap agama Allah, demi Syaitān, dan untuk merusak reputasi Khilafah dan mujāhidin serta untuk menyesatkan kaum Muslim secara umum sehingga mereka tidak berhijrah ke bumi yang diberkahi yang telah Allah anugerahkan untuk mereka. Para "Ulama" sesat yang menyesatkan bahkan telah meninggalkan fatwā rusak mereka yang semula mereka arahkan untuk melawan dan memerangi kuffār dan murtaddin yang berperang melawan agama dan manhaj mulia, kini justru mengarahkan perhatian dan fatwā-fatwā memalukan mereka terhadap orang-orang yang menegakkan Islam dan meninggikan panji Khilafah. Maka jangan meletakkan perhatianmu pada berbagai penggonggong yang menggonggong dari tempat sampah mereka. Berangkatlah menuju Khilafah, dengan rahmāt Allah, dan jangan takut dengan kritik dan cacian di jalan Allah.

Adapun nasehatku secara khusus untuk kaum muslimin di Khilafah, kukatakan kepada mereka!

Selamat atas rahmāt dari Allah ini, Khilafah yang Rabbmu telah anugerahkan kepadamu, karena sungguh Allah telah memberikanmu anugerah yang besar, maka jangan melupakan rahmat yang luar biasa ini. Sungguh, kami telah menanti terwujudnya Khilafāh dalam ketidaksabaran dan kecemasan sepanjang masa jihād lalu. Maka jangan menyepelekan karunia yang berharga ini. Penuhi haknya dan bersyukurlah selalu untuk hal ini. Hiasi diri dengan akhlaq dan karakter yang mulia dan dengan perbuatan-perbuatan baik, pertama, agar Allah meridhai kita karena telah melakukannya, dan kedua agar menjadi cara untuk mengajak orang lain kepada agama Allah, sehingga mereka yang tersesat dan yang tidak mendapat petunjuk dapat mengikutimu dan menemukan apa yang mereka cari melalui karakter, segala amal dan perilakumu. Dengan demikian, mereka akan melihat kenyataan Khilafah dan merasakan urgensinya bagi mereka dan bagi semua Muslim, dan kemudian akan membalaskan dendam atasnya dan menolong agama Allah melalui itu.

Upaya ini juga menjadi sarana untuk mengajak pada realitas manhaj Khilafah, dimana terciptanya nuansa islami, dimana ia menemukan segala macam kebaikan, keselamatan, dan keamanan. Dan sehingga itu juga dapat menjadi sarana untuk menyeru kuffār untuk menerima Islam dan menyerah di bawah naungan Khilafah.

Aku juga menyarankan pada saudaraku sesama Muslim di Khilafah untuk mengerahkan segala yang mereka miliki dalam berjuang dan berjihād, dan mengorbankan segala yang berharga dan ia sayangi kepada mereka, dan untuk tidak menyepelekan usaha apapun, bahkan jika itu kecil, dan semua itu ia lakukan demi memperkuat Khilafah, serta janganlah bermaksiat pada Allah secara terang-terangan atau secara rahasia -karena rahmat akan berkurang dan ditarik kembali dengan sebab dosa- dan bersungguh-sungguhlah untuk mengarahkan semua aspek kehidupan mereka sesuai dengan Kitabullah dan Sunnah, dan untuk tidak melanggar salah satu perintah Khalifah agar Allah tidak menjadi murka pada mereka. “HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, TAATILAH ALLAH DAN TAATILAH RASUL-NYA, DAN ULIL AMRI DI ANTARA KAMU” [An-Nisā': 59].


Source: DABIQ 13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...