AMONG THE BELIEVERS
ARE MEN:
ABU ‘UMAR
AT-TUNUSI
Pada 29 Sya'ban tahun 1436 H,
serangan udara Salibis menghantarkan salah seorang kesatria dari para kesatria
Khilafah meninggalkan dunia yang fana ini menuju dunia keabadian. Al Akh Thoriq
ibn Thohir al Harzi atau yang dikenal dengan nama Abu Umar at Tunisi, gugur di
wilayah al Barakah, menutup kehidupan jihad dan amalnya selama bertahun-tahun
membantu membangun Daulah Islamiyyah dan menegakkan kembali Khilafah. Dia telah
melewati perjalanan jihadnya baik di bumi Iraq maupun Syam, memiliki berbagai
gelar dan telah menempati berbagai posisi.
Dia adalah salah seorang veteran
yang menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya di Daulah Islamiyyah, seorang al
Akh yang berhijrah pertama kalinya menuju Iraq pada tahun 2003. Dia mengenal
baik sejumlah pahlawan jihad, seperti Abu Mush’ab az Zarqaiy dan Abu Hamzah al
Muhajir (semoga Allah menerima mereka). Para penghulu Mujahidin itu, menyeru
kaum muslimin untuk berjihad di Fallujah. Dan Abu Umar memenuhi panggilan itu,
dengan mendatangi kota yang hingga hari ini berdiri tegap menantang kesewenang-wenangan
Amerika di tanah kaum muslimin. Waktu pun berlalu, pada salah satu pertempuran
dimana banyak dari kaum kafirin dikirim menuju Jahannam, dan Abu Umar dihantam
oleh serangan bombardir udara Salibis yang merenggut nyawa semua orang yang menyertainya.
Saat itu, Allah menyelamatkannya, tanpa terkena cedera sedikitpun. Sampai dia
terkena serangan udara kedua yang mengakibatkan kakinya putus (setelahnya dia
dikenal baik lantaran fisiknya yang cacat).
Abu Umar pernah mendekam di balik jeruji
penjara Iraq sebanyak dua kali. Pada masa tahanan yang pertama, ia melarikan
diri menggunakan dokumen palsu yang menunjukkannya sebagai warga negara Iraq,
bukan seorang Muhajir. Amerika begitu marah saat menemukan identitas asli dari
seorang lelaki yang berhasil menipu mereka. Masa tahanan yang kedua terjadi
pada tahun 2008, dimana ia dijatuhi vonis hukuman penjara 15 tahun. Ia bersama sekelompok
ikhwah Mujahidin kembali sukses meloloskan diri bersamaan dengan operasi
militer Daulah Islamiyyah menjebol dinding penjara Taji. Setelahnya, Abu Umar
dikirim ke bumi Syam, dan dibebani tanggung jawab mencatat pendaftaran mereka
yang ingin bergabung dalam unit istisyhadiyyin dan ditunjuk sebagai amir
gerbang perbatasan Atmah. Dia adalah sosok pemimpin pemberani di masa peperangan
melawan pengkhianatan shohawat, dan populer dengan seruan kalimatnya,
"Allah tak kan pernah menurunkan kemenangan pada mereka atas kita. Kita
telah mengalahkan mereka di Iraq, dan kita akan kalahkan mereka di bumi Syam,
dengan izin Allah ta'ala".
Abu Umar dikenal luas sebagai sosok
lelaki yang zuhud karena penampilan pakaian dan makanan yang sederhana, sangat
dicintai dan dihormati oleh ikhwah Mujahidin setelah kiprahnya di bumi Syam.
Kemudian, dia dipindahtugaskan menuju wilayah al Barakah, diberi peran baru
sebagai Amir Batalyon Artilleri Wilayah. Al Akh Abu Umar yang tercinta ini
akhirnya gugur syahid 24 jam pasca kepergian saudara kandungnya, Abu Zubayr
'Ali al Harzi diMosul. Kedua bersaudara ini, telah bersama-sama meneror kaum
kuffar, dan pergi meninggalkan dunia dengan cara yang sama satu sama lain.
Abu Umar merupakan duri yang menyiksa
tentara kuffar Salibis dan antek-antek mereka. Kami memohon pada Allah agar
menempatkannya di surga tertinggi, Firdaus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar