8/04/2019

Dalam Keadaan Giat Ataupun Malas


Dalam Keadaan Giat Ataupun Malas,
Dalam Keadaan Lapang atau Susah
Wahai Amirul Mukminin


Rabb kita Tabaraka wa Ta'ala menerangkan kelaziman antara pertolongan dan kemenangan yang dikaruniakan-Nya atas kaum Muslimin, dengan masuknya manusia ke dalam Dien (Agama) ini secara berbondong-bondong. Sebagaimana di dalam firman-Nya Subhanah: "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk Agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” (QS. An-Nasr: 1-3).

Seperti itulah, maka sesungguhnya kebanyakan orang, hati mereka itu berbolak-balik bersamaan dengan berbolak-baliknya keadaan. Jika kaum Muslimin masuk ke dalam ujian, hati mereka terjangkiti penyakit, sehingga jadilah mereka itu memandang yang rusak itu baik dan kerugian suatu keberuntungan. Begitulah dahulu keadaan mereka dengan "Daulah Islam" lima tahun yang lalu.

Maka tatkala Amirul Mukminin HafidzahuAllahu Ta'ala muncul di Masjid Jami' Mosul pasca deklarasi Khilafah, untuk memberikan kabar gembira kepada kaum Muslimin dengan kemenangan yang nyata ini, dan beliau berkhutbah kepada khalayak dengan khutbahnya yang masyhur, serta menjadi imam shalat bagi umaro' pasukannya, para tholabul 'ilmu dari pasukannya, juga yang lainnya dari kalangan Mujahidin dan rakyat, dalam suatu pemandangan dari salah satu penampakan terbesar dari kemuliaan dan Tamkin (Kekuasaan) bagi Umat berbarakah ini. (Saat itulah) banyak hati dan mata yang tertuju pada Daulah Islam, lisan-lisan pun melafadzkan pujian terhadapnya, dan mata menunggu-menunggu lebih banyak lagi penaklukan-penaklukannya.

Ketika itu diantara perkataan beliau -Hafidzahullah- untuk memotifasi dirinya dan Ikhwannya adalah,

 "Jika kalian menginginkan janji Allah, maka Berjihadlah di jalan Allah, dan kobarkanlah semangat kaum Mukminin serta bersabarlah di atas kesulitan tersebut. Sekiranya kalian mengetahui bahwa dalam Jihad terdapat pahala, karomah, pengangkatan (derajat) serta kemuliaan di dunia dan di akhirat, niscaya tidak ada seorang pun dari kalian yang duduk-duduk atau tertinggal dari Jihad. Maka itulah perniagaan yang telah Allah tunjukkan atasnya, dengannya bisa selamat dari kebinasaan dan dengannya bisa meraih kemuliaan di dunia dan akhirat".

Kebanyakan orang tidak tau bahwa khuthbah berbarakah tersebut adalah menjadi sebab masuknya ke dalam salah satu dari peperangan-peperangan terbesar yang dikenal sejarah antara umat Islam dengan umat Salib, dan siapa saja yang loyal padanya dari kalangan Musyrikin dan Murtaddin, sehingga seketika itu juga bergeraklah agresi Salibis Internasional yang berpartisipasi di dalamnya sekitar 80 Negara. Lalu dikerahkanlah pangkalan-pangkalan Militer, kapal-kapal induk pengangkut pesawat, untuk menimpakan kobaran panasnya kepada pasukan Khilafah diberbagai tempat, khususnya di Irak dan Syam. Lebih dari 35 ribu serangan udara dilancarkan, menggunakan lebih dari 120 ribu mortir dan rudal untuk menghancurkan sebisa mereka dari Negeri-Negeri Islam dan membunuhi semampu mereka dari kaum Muslimin.

Ketika itulah mereka paham akan realita bahwa sebagaimana Tamkin (kekuasaan) dan Khilafah tidak dapat direalisasikan dengan mimpi-mimpi indah dan sekedar angan-angan, akan tetapi dengan serpihan-serpihan tubuh dan darah-darah, penangkapan, dan pemotongan (anggota badan), serta Hijrah dan Jihad, maka begitu pula tidak mungkin untuk menjaga Dien Allah Ta'ala agar tetap tegak di muka bumi, tanpa banyak mencucurkan keringat dan berjaga (tidak tidur), (mengucurkan) darah dan penghancuran. Lalu ketika jiwa-jiwa mereka lemah untuk memikul beban tersebut, mereka pun berbalik ke belakang, dan syiar mereka, sesungguhnya mereka itu amat lengah terhadap beban-beban penegakan Dien (Agama) dan tabiat-tabiatnya.

Hari ini Amirul Mukminin -Saddadallah Khuthahu- muncul ditengah kumpulan Ikhwannya, mengingatkan mereka dan diri beliau serta siapa saja dari kaum Muslimin yang sampai (pesan beliau padanya), agar bersabar dan tetap teguh di atas jalan ini. Mengingatkan betapa luar biasanya yang dilakukan Mujahidin di Baghuz dan Negeri-Negeri Islam lainnya dimana Mujahidin tetap tegar sekokoh gunung. Memberikan contoh perjuangan dan kesabaran yang luar biasa, memotivasi untuk bangkit kembali demi memikul rayah (panji), setelah orang-orang yang mulia lagi pemberani tersebut (memikulnya), yang beliau sebut dalam pembicaraannya, yang tidak memudaratkan (merugikan) mereka -sebagaimana persangkaan kami- agar tidak ada yang menyebutkan mereka seorang pun di dunia ini. Serta membuat kerugian besar, secara global terhadap Musyrikin, dan khususnya kepada Salibis diantara mereka. Sebagai pembalasan bagi kaum Muslimin, juga berupaya untuk mensucikan Negeri-Negeri dari kesyirikan, dan menegakkan Dien (Agama) di penjuru dunia.

Amirul Mukminin -semoga Allah Ta'ala menolongnya untuk iqomatuddin- juga berterima kasih kepada siapa saja yang memenuhi seruannya untuk menimpakan kerugian terhadap Musyrikin dan Murtaddin, sebagai pembalasan bagi kaum Muslimin di Syam pada saat-saat sulit, juga siapa saja yang mentaati Allah Ta'ala dengan masuk ke dalam Jama'ah kaum Muslimin dengan dia Berbai'at kepada imamnya, di saat (penuh) fitnah dan cobaan. Beliau memohon kepada Allah Ta'ala bagi mereka, agar Allah menolong mereka untuk menepati apa yang telah mereka janjikan pada Allah atasnya, berupa mendengar dan taat (sam'u wa tha'ah) dalam kondisi sulit ataupun terpaksa, sebagaimana dahulu mereka mendengar dan taat dalam kondisi mudah dan giat.

Kami memohon kepada Allah Ta'ala agar menjadikan keteguhan Mujahidin dalam mentaati Allah Ta'ala, sebagai penghapus bagi dosa-dosa mereka. Dengan pemenuhan janji mereka, kesabaran mereka terhadap kesukaran, serta Jihad mereka terhadap musuh mereka, meskipun (mereka) itu sedikit dan lemah. Dan juga agar Allah mengkaruniai mereka keteguhan atas hal tersebut selamanya. Sebagaimana yang dilakukan oleh para Shahabat Nabi kita 'alaihis sholatu wassalam, pada saat-saat genting dan keadaan yang sangat sulit. Serta agar menjadikan mereka termasuk orang-orang yang Allah berfirman tentang mereka:

"Yaitu orang-orang yang menyambut seruan Allah dan Rasul-Nya setelah mereka itu mendapatkan luka-luka. Bagi mereka yang berbuat baik dan bertakwa, terdapat pahala yang besar".
(QS. Ali 'Imron; 172).

Dan Allah pasti akan menolong siapa saja yang menolong Agama (Dien) Nya.
Sesungguhnya Allah maha Kuat lagi maha Perkasa.



Buletin Pekanan an-Naba' - Seri 180 Jum'at 27 Sya'ban 1440 H
Diterjemahkan oleh: MEDIA DAKWAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...