WAWANCARA
DENGAN SEORANG
MATA-MATA
MOSSAD ISRAEL
DĀBIQ:
Siapa namamu?
MURTAD:
Namaku adalah Muhammad Sa’id Isma’il Musallam.
DĀBIQ:eJelaskan kepada kami tentang dirimu.
MURTAD:
Aku berasal dari Jerusalem. Umurku 19 tahun dan dulu
bekerja sebagai pemadam kebakaran.
DĀBIQ:
Bagaimana kamu direkrut sebagai mata-mata?
MURTAD: Kami memiliki tetangga Yahudi yang bekerja
sebagai petugas kepolisian. Suatu hari dia datang dan memintaku untuk bekerja
dengan intelijen Israel. Aku berkata kepadanya bahwa aku akan memikirkannya dan
kemudian aku pergi dan bertanya kepada ayah dan saudaraku tentang pendapat
mereka. Mereka berdua mendukungku untuk melakukannya dan berkata bahwa ini adalah
pekerjaan yang sangat bagus. Mereka berkata bahwa ada banyak uang di dalamnya,
dan bahwa kamu bisa naik pangkat ke posisi yang lebih tinggi. Aku tahu sejak
saat itu bahwa mereka berdua juga bekerja sebagai mata-mata.
DĀBIQ:
Siapa nama mereka?
MURTAD: Ayahku bernama Sa’id Isma’il
Musallam. Saudara laki-lakiku bernama Isma’il Sa’id Isma’id Musallam.
DĀBIQ:
Apa yang terjadi ketika kamu memutuskan untuk mengambil
pekerjaan itu?
MURTAD: Aku bertemu dengan seorang lelaki bernama
Eli. Eli ini adalah seorang petugas intelijen dan bertanggung jawab terhadap
pos pemeriksaan di Tepi Barat. Dia datang ke rumah kami dan bertemu dengan
ayahku. Ayahku menasehatiku di depannya dan menjelaskan kepadaku tentang
pekerjaan itu, dan Eli berbicara kepadaku tentang keuntungan dan kompensasi dari
pekerjaan itu sendiri.
DĀBIQ:
Berapa banyak kamu dibayar?
MURTAD: Secara umum, bayaran akan sebanding dengan
tugas dan tingkat kepentingannya, minimal sekitar 5.000 Shekels.
Semakin besar tugasnya dan dengan semakin berharga
informasinya, semakin banyak mereka akan membayarku dan semakin banyak bonus
yang akan aku peroleh.
DĀBIQ:
Apakah kamu mendapat pelatihan?
MURTAD: Ya, mereka mengirimku ke kamp pelatihan
di Jerusalem Timur – Kamp Pelatihan ‘Anatawt. Di sanalah aku mulai pelatihanku.
Aku menjalani pelatihan mengendalikan diri dan mempertahankan diri dalam
interogasi. Aku juga dilatih bagaimana cara penggalian informasi –bagaimana
cara mendapat informasi dari orang. Mereka juga memberiku latihan menggunakan senjata.
Aku mengikuti pelatihan di kamp selama sebulan penuh dan menyelesaikan
pelatihanku.
DĀBIQ: Apakah kamu dibayar selama pelatihan?
MURTAD:
Ya, aku mendapat 5.000 Shekels sebagai bayaran selama
pelatihan.
DĀBIQ:
Apakah ada orang Palestina lain yang dilatih bersamamu?
MURTAD:
Ada sembilan yang dilatih, tetapi semuanya adalah Yahudi,
aku satu-satunya Arab.
DĀBIQ:
Apa yang terjadi saat kamu menyelesaikan pelatihan?
MURTAD: Setelah aku menyelesaikan pelatihan, aku
mulai bekerja sebagai mata-mata di tengah-tengah manusia. Aku secara spesifik
diberi tugas mengawasi penjual senjata, setiap orang yang dicari, setiap orang
yang hendak memasuki wilayah Yahudi, dan melaporkan kepada intelijen setiap
operasi yang direncanakan akan dilakukan di Jerusalem.
DĀBIQ:
Bagaimana akhirnya kamu bisa ditugaskan memata-matai
Daulah Islam?
MURTAD: Suatu hari aku pulang ke rumah dan seorang
laki-laki bernama Miro telah ada di sana.
Miro ini
adalah seorang petugas Mossad Israel. Ayah dan saudaraku hadir. Miro membawa sebuah
berkas di tangannya dan membacanya. Dia tiba-tiba berterima kasih kepadaku dan
bersyukur karena tugas yang telah aku lakukan dan pertolongan yang telah aku
berikan. Dia berkata kepadaku untuk melanjutkannya sehingga aku akhirnya bisa
bekerja dengan mereka. Ayah dan saudara laki-lakiku pun mulai berterima kasih kepadaku
dan menjelaskan kepadaku bahwa aku akan menjadi lebih baik dan lebih baik, dan
terus memberiku semangat. Kemudian dia pergi. Di lain waktu dia datang lagi dan
kali ini dia berkata bahwa dia ingin aku untuk bekerja dengan mereka serta
datang dan bertemu dengan mereka. Aku menyetujuinya. Dia berkata bahwa dia akan
menelepon kami. Dia menelepon-ku setelah itu dan menyuruhku untuk datang dan
bertemu dengannya di kantor. Aku pergi ke kantor dan bertemu dengannya. Aku
duduk dan dia mulai bertanya kepadaku beberapa pertanyaan. Dia bertanya
kepadaku berapa banyak bahasa yang aku tahu, jenis pekerjaan apa yang biasa aku
lakukan di negaraku, dan apakah aku bisa menjaga diriku sendiri jika mereka
mengirimku di tengah-tengah orang-orang yang tidak kukenal, dan bertanya
kepadaku bagaimana aku akan mengendalikan diriku dalam situasi seperti itu.
Kemudian dia
berkata bahwa mereka ingin aku melakukan misi yang besar. Mereka ingin mengirimku
ke Suriah. Aku bertanya kepadanya apa yang akan aku lakukan di Suriah. Dia
berkata bahwa mereka ingin mengirimku ke Daulah Islam dan memintaku untuk
mengirimkan informasi mengenai mereka.
DĀBIQ:
Berapa banyak bayaran yang mereka tawarkan kepadamu untuk
tugas ini?
MURTAD: Mereka menawarkan gaji bulanan. Mereka
juga akan memberiku rumah, dan akan mengurus segala masalah yang kuhadapi dan setiap
dokumen yang kubutuhkan, sekaligus kebutuhan hidupku ketika aku kembali.
DĀBIQ:
Informasi macam apa yang mereka inginkan darimu mengenai
Daulah Islam?
MURTAD: Pertama, mereka ingin aku melaporkan lokasi
senjata-senjata dan missil-missil mereka disimpan. Kedua, lokasi markas-markas
mereka, dan ketiga, nama setiap orang Palestina yang telah berhijrah ke Daulah
Islam dari Palestina. Mereka juga menjelaskan kepadaku untuk tidak mulai bekerja
atau menghubungi mereka sebelum aku menyelesaikan kamp pelatihan dan kuliah
syar’i, dan telah dimasukkan ke dalam sebuah pasukan dan mulai dipercaya.
Mereka juga berkata bahwa aku harus menghubungi mereka ketika aku telah menyelesaikan
kamp pelatihan dan agar mereka tahu sehingga mereka bisa mengirimkan apa yang aku
butuhkan.
DĀBIQ: Bagaimana kamu masuk ke Daulah Islam?
MURTAD: Kami mendapati semua telah disiapkan dan
aku meninggalkan Turki sebagaimana diperintahkan Mossad. Aku diberi nomor
seorang penyelundup. Aku memberi tahu penyelundup di mana aku berada. Dia
memberitahu jalannya, dan aku memasuki Suriah dan berada di wilayah Daulah
Islam.
DĀBIQ: Bagaimana penyamaranmu terbongkar?
MURTAD: Tidak lama setelah aku tiba aku mulai
berakting dengan cara yang tidak seperti muhajir lain walaupun pelatihan yang
telah aku dapatkan dari Mossad. Aku juga gagal untuk mengikuti beberapa
perintah yang diberikan amir kepadaku, dan kemudian aku merasa khawatir bahwa sebagai
akibatnya dia akan mencurigaiku. Aku takut aku akan dihukum karena tidak
mendengar dan taat sebagaimana yang seharusnya kulakukan dan kemungkinan akan
diawasi setelahnya. Maka aku pergi dan menelepon ayahku dan menjelaskan
kepadanya apa yang telah terjadi, dan dia menyuruhku untuk kembali, tetapi
sudah terlambat, karena aku sedang diawasi. Mujahidin meletakkanku di penjara
dan memindahkanku dari satu penjara ke penjara lainnya. Selama interogasi, aku
mengaku bahwa aku adalah seorang mata-mata yang bekerja sebagai seorang agen
untuk Mossad Israel, dan mengakui hal-hal yang telah aku lakukan di negaraku.
DĀBIQ:
Apakah kamu memiliki pesan kepada mata-mata lain yang
dikirim orang-orang kafir?
MURTAD: Ya, aku katakan kepada semua yang ingin
memata-matai Daulah Islam, jangan berpikir kalian sangat pintar dan bahwa
kalian dapat menipu Daulah Islam. Kalian tidak akan berhasil sama sekali. Dan
akhirnya, mereka akan menangkapmu dan menegakkan hukuman (hadd) atasmu.
Menjauhlah dari jalan ini. Menjauhlah dari menolong Yahudi dan orang-orang
murtad.
Ikutilah
jalan yang benar.
DĀBIQ: Apakah kamu memiliki
sesuatu yang ingin kamu katakan kepada ayahmu dan saudara laki-lakimu?
MURTAD: Aku katakan kepada ayahku dan saudara laki-lakiku yang membuatku
terlibat dalam masalah ini, kalian yang membawaku ke dalamnya, kalian
menggodaku dengan uang dan kehidupan dunia, dan meletakkanku dalam posisiku
sekarang. Bertaubatlah kepada Allah (‘azza wa jall). Bertaubatlah kepada Allah
(‘azza wa jall). Kalian yang membuatku seperti ini.
Source: DABIQ 7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar