BERITA-BERITA TENTANG
AL-MAHDI
Oleh : Ibnu Katsir
Oleh : Ibnu Katsir
Yang dimaksud ialah Al-Mahdi yang akan muncul di akhir zaman. Dia
adalah salah seorang Khulafa’ Rasyidin dan imam yang mendapat petunjuk Allah
(Al-A’immah Al-Mahdiyyin), bukan yang ditunggu-tunggu (Al-Muntazhar) seperti anggapan
kaum Rawafidh, atau yang diharapkan kemunculannya dari sebuah bangunan bawah
tanah di Samara. Karena semua itu tidak benar, tidak ada kenyataannya dan tidak
ada satu atsarpun yang membicarakannya.
Adapun berita yang akan kami sebutkan di bawah ini, sesungguhnya
telah dinyatakan dalam berbagai hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam, bahwa Al-Mahdi itu akan muncul di akhir zaman.
Saya yakin kemunculannya akan terjadi sebelum turunnya Nabi Isa bin Maryam
Alaihis Salam, sebagaimana yang ditunjukkan oleh berbagai hadits.
Beberapa Berita Tentang
Munculnya AI-Mahdi
di Akhir Zaman
62. Imam Ahmad bin Hambal
meriwayatkan, bahwa perawi hadits ini berkata, Saya pernah mendengar Ali
mengatakan, sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنَ الدَّهْرِ
إِلَّا يَوْمٌ لَبَعَثَ اللهُ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يَمْلَؤُهَا عَدْلًا
كَمَا مُلِئِتْ جَوْرًا
“KALAUPUN UMUR DUNIA INI TINGGAL SATU HARI
LAGI, NAMUN ALLAH TETAP AKAN MEMBANGKITKAN SEORANG LAKI-LAKI DARI KAMI, YANG
MEMENUHI DUNIA DENGAN KEADILAN, SEBAGAIMANA TELAH DIPENUHI DENGAN KEZHALIMAN. “
63. Imam Ahmad berkata. meriwayatkan
sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
الْمَهْدِيُّ مِنَّا أَهْلُ الْبَيْتِ
يُصْلِحُهُ اللَّهُ فِي لَيْلَةٍ
“AL-MAHDI DARI KAMI, AHLU BAIT.
ALLAH MEMBUATNYA SALEH DALAM SATU MALAM.”
Note: [AIIah
membuatnya saleh dalam satu malam,” maksudnya. Allah menerima taubatnya.
Memberinya taufik. pemahamari dan bimbingan, meski sebelumnya tidak begitu. Sebagaimana
yang akan diterangkan lagi tafsir dari ungkapan ini menurut pengarang sendiri.
Yang mengagumkan di sini ialah bahwa Al-Mahdi itu pada mulanya jauh dari taufik
dan pemahaman yang mendalam, kemudian datanglah kepadanya semua itu secara
mendadak dalam satu malam, sehingga pagi harinya dia sudah menjadi seorang da’i
yang menyeru kepada hidayah Allah dan menjadi penyelamat umat.]
64. Abu Daud meriwayatkan dari Abu
Ishaq. dia berkata, Ali Radhiyallahu ‘Anhu pernah berkata sambil memandang
kepada anaknya. Al-Hasan, katanya;
إِنَّ ابْنِي هَذَا سَيِّدٌ كَمَا
سَمَّاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَيَخْرُجُ مِنْ صُلْبِهِ
رَجُلٌ يُسَمَّى بِاسْمِ نَبِيِّكُمْ يُشْهَبُهُ فِي الْخُلْقِ وَلَا يُشْبِهُهُ
فِي الْخَلْقِ ثُمَّ ذَكَرَ قِصَّةً يَمْلَأُ الْأَرْضُ عَدْلًا
“Sesungguhnya anakku ini
pemimpin, sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
dan akan keluar dari tulang punggungnya seorang lelaki yang bernama seperti
nama Nabi kamu sekalian. Laki-laki itu menyerupai Nabi dalam akhlaknya. sekalipun
tidak menyerupai beliau dalam rupanya.”
Sesudah itu,
Ali menceritakan kìsah bagaimana Al-Mahdi memenuhi bumi ini dengan keadilan.
65. Abu Daud meriwayatkan perkataan
Ummi Salamah Radhiyallahu Anha. aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam bersabda,
الْمَهْدِىُّ مِنْ عِتْرَتِي مِنْ
وَلَدِ فَاطِمَةَ
“AI-Mahdi itu dari keturunanku,
dari anak-cucu Fatimah.”
Pemberitahuan Rasulullah Tentang
Berbagai Cobaan dan Penderitaan
Yang Akan Dialami Keluarganya
66. Ibnu Majah meriwayatkan dari
Abdullah, dia berkata, Sekali waktu kami berada di sisi Rasutullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam. Tiba-tiba berlinanglah air mata beliau dan pucat roman
mukanya.
Abdullah berkata (melanjutkan
riwayatnya) : aku berkata, “Tidak berkesudahan kami melihat di wajah anda
sesuatu yang tidak kami sukai.”
Jawab Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
إِنَّ أَهْلُ بَيْتٍ اخْتَارَ اللَّهُ
لَنَا الْلآخِرَةُ عَلَى الدُّنْيَا وَ إِنَّ أَهْلَ بَيْتِى سَيَلْقَوِنَ بَعْدِي
بَلَاءً وَتَشْرِيدًا وَتَطْرِيْدًا حَتَّى يَأْتِيَ قَوْمٌ مِنْ قِبَلِ
الْمَشْرِقِ مَعَهُمْ رَايَاتٌ سُودٌ فَيَسْأَلُونَ الْخَيْرَ فَلَا يُعْطَوْنَهُ
فَيُقَاتِلُونَ فَيُنْصَرُونَ فَيُعْطَوْنَ مَا سَأَلُوا فَلَا يَقْبَلُونَهُ
حَتَّى يَدْفَعُوهَا إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتَي فَيَمْلَؤُهَا قِسْطًا
كَمَا مَلَؤُهَا جَوْرًا فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَلْيَأْتِهِمْ وَلَوْ
حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ
“Sesungguhnya kami adalah
keluarga yang dipilih oleh Allah untuk akhirat,
sehingga datanglah suatu kaum dan arah timur. Mereka membawa bendera-bendera
hitam lalu meminta roti, tetapi masyarakat tidak memberinya. OIeh karena itu,
mereka memerangi (masyarakat itu) sampai menang dan diberi apa yang mereka
minta. Namun ternyata mereka tidak menerimanya, sehingga mereka serahkan dunia ini
kepada seorang lelaki dari keluargaku, lalu laki-Iaki itu memenuhinya dengan
keadilan, sebagaimana telah dipenuhi dengan kezhaliman. Maka, barangsiapa di
antara kamu mengalami zaman itu, hendaklah dia datang kepada kaum itu, walaupun
harus merangkak di atas saju.” [HR. lbnu Majah. 2.366, hadits no. 4082.]
Pernyataan di atas memuat isyarat
kepada Bani Abbas, sebagaimana tersebut terdahulu dalam pembahasan tentang
permulaan berdirinya daulah mereka pada tahun 132 H. Selain itu, di sini juga terdapat
petunjuk bahwa munculnya AI-Mahdi adalah setelah runtuhnya Daulah Bani Abbas.
Dan Al-Mahdi termasuk Ahlul-bait dari keturunan Fatimah binti Rasul Shallallahu
Alaihi wa Sallam, yakni dan anak-cucu Al-Hasan atau Al-Husein, sebagaimana dinyatakan
oleh nash hadits tersebut di atas, yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib
Radhiyallahu Anhu.
Wallahu A’lam.
67. Ibnu Majah dan Tsauban,
meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
يَقْتَتِلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ
ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمُ ابْنُ خَلِيْفَةٍ ثُمَّ لَا يَصِيرُ إِلَى وَاحِدٍ مِنْهُمْ
ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّودُ مِنْ قَبَلِ الْمَشْرِقِ فَيَقْتُلُونَكُمْ
قَتْلًا لَمْ يُقْتَلْهُ قَوْمٌ ثُمَّ ذَكَرَ شَيْئًا لَا أَحْفَظُهُ فَقَالَ
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ
خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيٌّ
“Ada tiga orang yang saling
berperang di sisi gudang kekayaan kamu sekalian. Mereka semua adalah anak
khalifah (yang kekuasaannya) tidak beralih kepada satu pun dari mereka.
Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur Mereka memerangi kamu sekalian
dalam suatu pertempuran yang tak bisa dilawan oleh bangsa mana pun. -Kemudian
Rasulullah menyebut sesuatu yang tidak saya hafal- Lalu bersabda, Jika kamu
sekalian melihat orang itu, maka berbai‘atlah kepadanya. meskipun harus merangkak
di atas salju. Karena dia adalah khalifah Allah yang mendpat petunjuk
(Al-Mahdi)”.
[HR. Ibnu Majah. 2 1367 haditsno. 4084]
Hadits ini hanya diriwayatkan oleh lbnu Majah sendiri. Tetapi dengan
sanad yang kuat dan shahih. Dan menurut zhahirnya bahwa yang dimaksud “gudang
kekayaan” tersebut dalam hadits di atas ialah simpanan yang ada dalam Ka’bah
yang sampai dengan akhir zaman akan ada tiga orang anak khalifah yang tewas di
sana ketika hendak mengambil simpanan tersebut. Barulah sesudah itu muncul Al-Mahdi.
Munculnya dari negeri timur, bukan dari suatu bangunan bawah tanah di Samara,
seperti anggapan orang-orang awam dari kaum Rafidhah, bahwa Al-Mahdi itu sudah ada
di sana sekarang, sedang mereka menunggu-nunggu kemunculannya di akhir zaman. Semua
ini adalah sejenis igauan, bohong besar dan godaan berat dari setan. Karena tidak
ada dalil maupun bukti atas hal itu. baik dari Al-Qur'an, As-Sunnah maupun hasil
penyelidikan yang benar dan masuk akal, ataupun istihsan.
Source
:
Huru-hara
Hari Kiamat – Ibnu Katsir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar