8/03/2019

BERITA TENTANG AL-MAHDI - Ibnu Katsir


BERITA-BERITA TENTANG
AL-MAHDI
Oleh : Ibnu Katsir

Yang dimaksud ialah Al-Mahdi yang akan muncul di akhir zaman. Dia adalah salah seorang Khulafa’ Rasyidin dan imam yang mendapat petunjuk Allah (Al-A’immah Al-Mahdiyyin), bukan yang ditunggu-tunggu (Al-Muntazhar) seperti anggapan kaum Rawafidh, atau yang diharapkan kemunculannya dari sebuah bangunan bawah tanah di Samara. Karena semua itu tidak benar, tidak ada kenyataannya dan tidak ada satu atsarpun yang membicarakannya.

Adapun berita yang akan kami sebutkan di bawah ini, sesungguhnya telah dinyatakan dalam berbagai hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, bahwa Al-Mahdi itu akan muncul di akhir zaman. Saya yakin kemunculannya akan terjadi sebelum turunnya Nabi Isa bin Maryam Alaihis Salam, sebagaimana yang ditunjukkan oleh berbagai hadits.


Beberapa Berita Tentang
Munculnya AI-Mahdi
di Akhir Zaman

62. Imam Ahmad bin Hambal meriwayatkan, bahwa perawi hadits ini berkata, Saya pernah mendengar Ali mengatakan, sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,

لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنَ الدَّهْرِ إِلَّا يَوْمٌ لَبَعَثَ اللهُ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يَمْلَؤُهَا عَدْلًا كَمَا مُلِئِتْ جَوْرًا

KALAUPUN UMUR DUNIA INI TINGGAL SATU HARI LAGI, NAMUN ALLAH TETAP AKAN MEMBANGKITKAN SEORANG LAKI-LAKI DARI KAMI, YANG MEMENUHI DUNIA DENGAN KEADILAN, SEBAGAIMANA TELAH DIPENUHI DENGAN KEZHALIMAN. “

63. Imam Ahmad berkata. meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,  

الْمَهْدِيُّ مِنَّا أَهْلُ الْبَيْتِ يُصْلِحُهُ اللَّهُ فِي لَيْلَةٍ

“AL-MAHDI DARI KAMI, AHLU BAIT.
ALLAH MEMBUATNYA SALEH DALAM SATU MALAM.”

Note: [AIIah membuatnya saleh dalam satu malam,” maksudnya. Allah menerima taubatnya. Memberinya taufik. pemahamari dan bimbingan, meski sebelumnya tidak begitu. Sebagaimana yang akan diterangkan lagi tafsir dari ungkapan ini menurut pengarang sendiri. Yang mengagumkan di sini ialah bahwa Al-Mahdi itu pada mulanya jauh dari taufik dan pemahaman yang mendalam, kemudian datanglah kepadanya semua itu secara mendadak dalam satu malam, sehingga pagi harinya dia sudah menjadi seorang da’i yang menyeru kepada hidayah Allah dan menjadi penyelamat umat.]

64. Abu Daud meriwayatkan dari Abu Ishaq. dia berkata, Ali Radhiyallahu ‘Anhu pernah berkata sambil memandang kepada anaknya. Al-Hasan, katanya;

إِنَّ ابْنِي هَذَا سَيِّدٌ كَمَا سَمَّاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَيَخْرُجُ مِنْ صُلْبِهِ رَجُلٌ يُسَمَّى بِاسْمِ نَبِيِّكُمْ يُشْهَبُهُ فِي الْخُلْقِ وَلَا يُشْبِهُهُ فِي الْخَلْقِ ثُمَّ ذَكَرَ قِصَّةً يَمْلَأُ الْأَرْضُ عَدْلًا

“Sesungguhnya anakku ini pemimpin, sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan akan keluar dari tulang punggungnya seorang lelaki yang bernama seperti nama Nabi kamu sekalian. Laki-laki itu menyerupai Nabi dalam akhlaknya. sekalipun tidak menyerupai beliau dalam rupanya.”

Sesudah itu, Ali menceritakan kìsah bagaimana Al-Mahdi memenuhi bumi ini dengan keadilan.

65. Abu Daud meriwayatkan perkataan Ummi Salamah Radhiyallahu Anha. aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

الْمَهْدِىُّ مِنْ عِتْرَتِي مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ

“AI-Mahdi itu dari keturunanku, dari anak-cucu Fatimah.”


Pemberitahuan Rasulullah Tentang 
Berbagai Cobaan dan Penderitaan 
Yang Akan Dialami Keluarganya

66. Ibnu Majah meriwayatkan dari Abdullah, dia berkata, Sekali waktu kami berada di sisi Rasutullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Tiba-tiba berlinanglah air mata beliau dan pucat roman mukanya.

Abdullah berkata (melanjutkan riwayatnya) : aku berkata, “Tidak berkesudahan kami melihat di wajah anda sesuatu yang tidak kami sukai.”

Jawab Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,

إِنَّ أَهْلُ بَيْتٍ اخْتَارَ اللَّهُ لَنَا الْلآخِرَةُ عَلَى الدُّنْيَا وَ إِنَّ أَهْلَ بَيْتِى سَيَلْقَوِنَ بَعْدِي بَلَاءً وَتَشْرِيدًا وَتَطْرِيْدًا حَتَّى يَأْتِيَ قَوْمٌ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَعَهُمْ رَايَاتٌ سُودٌ فَيَسْأَلُونَ الْخَيْرَ فَلَا يُعْطَوْنَهُ فَيُقَاتِلُونَ فَيُنْصَرُونَ فَيُعْطَوْنَ مَا سَأَلُوا فَلَا يَقْبَلُونَهُ حَتَّى يَدْفَعُوهَا إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتَي فَيَمْلَؤُهَا قِسْطًا كَمَا مَلَؤُهَا جَوْرًا فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَلْيَأْتِهِمْ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ

“Sesungguhnya kami adalah keluarga yang dipilih oleh Allah untuk akhirat, sehingga datanglah suatu kaum dan arah timur. Mereka membawa bendera-bendera hitam lalu meminta roti, tetapi masyarakat tidak memberinya. OIeh karena itu, mereka memerangi (masyarakat itu) sampai menang dan diberi apa yang mereka minta. Namun ternyata mereka tidak menerimanya, sehingga mereka serahkan dunia ini kepada seorang lelaki dari keluargaku, lalu laki-Iaki itu memenuhinya dengan keadilan, sebagaimana telah dipenuhi dengan kezhaliman. Maka, barangsiapa di antara kamu mengalami zaman itu, hendaklah dia datang kepada kaum itu, walaupun harus merangkak di atas saju.” [HR. lbnu Majah. 2.366, hadits no. 4082.]

Pernyataan di atas memuat isyarat kepada Bani Abbas, sebagaimana tersebut terdahulu dalam pembahasan tentang permulaan berdirinya daulah mereka pada tahun 132 H. Selain itu, di sini juga terdapat petunjuk bahwa munculnya AI-Mahdi adalah setelah runtuhnya Daulah Bani Abbas. Dan Al-Mahdi termasuk Ahlul-bait dari keturunan Fatimah binti Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam, yakni dan anak-cucu Al-Hasan atau Al-Husein, sebagaimana dinyatakan oleh nash hadits tersebut di atas, yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu.
Wallahu A’lam.

67. Ibnu Majah dan Tsauban, meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,

يَقْتَتِلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمُ ابْنُ خَلِيْفَةٍ ثُمَّ لَا يَصِيرُ إِلَى وَاحِدٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّودُ مِنْ قَبَلِ الْمَشْرِقِ فَيَقْتُلُونَكُمْ قَتْلًا لَمْ يُقْتَلْهُ قَوْمٌ ثُمَّ ذَكَرَ شَيْئًا لَا أَحْفَظُهُ فَقَالَ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيٌّ

“Ada tiga orang yang saling berperang di sisi gudang kekayaan kamu sekalian. Mereka semua adalah anak khalifah (yang kekuasaannya) tidak beralih kepada satu pun dari mereka. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur Mereka memerangi kamu sekalian dalam suatu pertempuran yang tak bisa dilawan oleh bangsa mana pun. -Kemudian Rasulullah menyebut sesuatu yang tidak saya hafal- Lalu bersabda, Jika kamu sekalian melihat orang itu, maka berbai‘atlah kepadanya. meskipun harus merangkak di atas salju. Karena dia adalah khalifah Allah yang mendpat petunjuk (Al-Mahdi)”.
[HR. Ibnu Majah. 2 1367 haditsno. 4084]

Hadits ini hanya diriwayatkan oleh lbnu Majah sendiri. Tetapi dengan sanad yang kuat dan shahih. Dan menurut zhahirnya bahwa yang dimaksud “gudang kekayaan” tersebut dalam hadits di atas ialah simpanan yang ada dalam Ka’bah yang sampai dengan akhir zaman akan ada tiga orang anak khalifah yang tewas di sana ketika hendak mengambil simpanan tersebut. Barulah sesudah itu muncul Al-Mahdi. Munculnya dari negeri timur, bukan dari suatu bangunan bawah tanah di Samara, seperti anggapan orang-orang awam dari kaum Rafidhah, bahwa Al-Mahdi itu sudah ada di sana sekarang, sedang mereka menunggu-nunggu kemunculannya di akhir zaman. Semua ini adalah sejenis igauan, bohong besar dan godaan berat dari setan. Karena tidak ada dalil maupun bukti atas hal itu. baik dari Al-Qur'an, As-Sunnah maupun hasil penyelidikan yang benar dan masuk akal, ataupun istihsan.


Source :
Huru-hara Hari Kiamat – Ibnu Katsir


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...