8/07/2019

BANYAKNYA TANDA-TANDA KIAMAT - Ibnu Katsir


BANYAKNYA TANDA-TANDA KIAMAT

93. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr, dia berkata: Aku pernah menemui Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam ketika beliau sedang berwudlu sambil menunduk. Kemudian beliau mengangkat kepalanya dan memandang kepadaku, lalu bersabda,

       “Ada enam perkara yang akan menimpa kamu sekalian, wahai umat: Kematian Nabimu ShaIlallahu Alaihi wa Sallam.”

Ibnu Umar berkata: (Mendengar itu) seakan-akan jantungku copot dari tempatnya. Lalu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya,

“(Itu) yang pertama, lalu harta melimpah ruah di tengah kamu sekalian, sampat-sampai ada seseorang Lelaki diberi upah sepuluh ribu, namun dia belum juga rela menerimanya.”

“(Itu) yang kedua, lalu terjadilah huru-hara yang memasuki setiap rumahmu.”

“(Itu) yang ketiga, lalu kematian bagaikan buduk kambing.”

“(Itu) yang keempat, lalu gencatan senjata antara kamu dan Bani Ashfar (bangsa Eropa). Lalu mereka menghimpun kekuatan untuk menyerang kamu selama sembilan bulan, seperti masa kehamilan wanita, kemudian mereka merasa Iebih baik berkhianat terhadap kamu sekalian.

Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “(itu) yang kelima. Lalu ditaklukkannya suatu kota.”

Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. “(Itu) yang keenam.

Saya bertanya, “Ya Rasul Allah, kota manakah yang akan ditaklukkan, Konstantinopel atau Roma?”

Beliau menjawab , “Konstantinopel.”


94. Al-Bukhari meriwayatkan dari ‘Auf bìn Malîk Radhiyallahu Anhu, dia berkata: Saya menghadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ketika terjadi Perang Tabuk. Waktu itu beliau berada dalam kemah berwarna sawo matang. Beliau bersabda,

اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ مَوْتِي ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ ثُمَّ مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ الْمَالِ حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِينَارٍ فَيَضَلُّ سَاخِطًا ثُمَّ فِتْنَةٌ لَا يَبْقَى بَيْتٌ مِنَ الْعَرَبِ إِلَّا دَخَلَتْهُ ثُمَّ هُدْنَةٌ تَكُونُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي الْأَصْفَرِ فَيَغْدِرُونَ فَيَأْتُونَكُمْ تَحْتَ ثَمَانِينَ غَايَةٍ تَحْتَ كُلَّ غَايَةٍ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا

“Hitunglah enam peristiwa menjelang terjadinya Kiamat: kematianku, kemudian ditaklukkannya Baitul Maqdis. Kemudian kematian yang menyergap kamu sekalian bagaikan buduk kambing, kemudian harta yang melimpah ruah sehingga seseorang lelaki diberi upah seratus dinar, namun masih tetap juga tidak rela menerimanya. Kemudian terjadi huru-hara yang tidak membiarkan satu rumah pun dari bangsa Arab kecuali dimasukinya, kemudian gencatan senjata antara kamu sekalian dengan Bani Ashfar (bangsa Eropa. Lalu mereka berkhianat. Mereka datang kepadamu dengan membawa delapan puluh bendera. di bawah tiap-tiap bendera ada dua belas ribu (tentara).”


Tanda-tanda Menjelang Kiamat Terjadi

95. Abu Daud meriwayatkan dari Abu Darda’ Radhiyallahu Anhu. Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda;

إِنَّ فُسْطَاطَ الْمُسْلِمِينَ يَوْمَ الْمَلْحَمَةِ بِالْغُوطَةِ إِلَى جَانِبِ مَدِيْنَةٍ يُقَالُ لَهَا دِمَشْقُ مِنْ خَيْرِ مَدَائِنِ الشَّامِ

“Sesungguhnya kemah besar kaum muslimin pada hari pertempuran sengit ada di Ghauthah, di sebelah kota yang bernama Dimasyqa (Damaskus), salah satu kota terbaik di Syam.”

96. Menurut riwayat Imam Ahmad dari Mu’adz bin Jabal Radhîyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda;

سِتُّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ مَوْتِي وَفَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ وَمَوْتٌ يَأْخُذُ فِي النَّاسِ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ وَفِتْنَةٌ يَدْخُلُ حَرْبُهَا بَيْتَ كُلَّ مُسْلِمٍ وَأَنْ يُعْطَى الرَّجُلُ أَلْفَ دِينَارٍ فَيَتَسَخَّطَهَا وَأَنْ تَغْدِرَ الرُّومُ فَيَسِيرُونَ فِي ثَمَانِيْنَ بَنْدًا تَحْتَ كُلَّ بَنْدٍ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا

“Ada enam peristiwa yang termasuk pertanda Kiamat: kematianku, ditaklukkannya Baitu Maqdis. kematian yang menyergap masyarakat bagaikan buduk kambing, huru-hara dengan bencana yang memasuki rumah setiap muslim, laki-laki diberi upah seribu dinar, namun tidak rela menerimanya, dan pengkhianatan bangsa Romawi. Mereka menyerbu dengan membawa delapan puluh bendera, di bawah tiap-tiap bendera ada dua belas ribu (tentara).”

Perintah Rasulullah Agar Bersegera Melakukan Amal-Amal Saleh Sebelum Terjadinya Enam Peristiwa

97. Menurut riwayat lmam Ahmad dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

تَبَادَرُوا بَالْأَعْمَالِ سِتًّا طُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَ الدَّجَّالَ وَالدُّخَانَ وَدَابَّةَ الْأَرْضِ وَخُوَيْصَّةَ أَحَدِكُمْ وَأَمْرَ الْعَامَّةِ

“Cepat-cepatlah kamu sekalian melakukan amal-ama (saleh) sebélum datangnya enam peristiwa: terbitnya matahari dari barat, datangnya DajjaI, munculnya asap, munculnya binatang melata dari dalam bumi, kematian setiap kamu sekalian, dan perkara umum (HariKiamat).”

Qatadab berkata, “Apabila Rasul mengatakan ‘perkara umum’, maka yang dimaksud ialah perkara Kiamat.”


Sepuluh Tanda Sebelum Datangnya Kiamat

98. Dalam riwayat Imam Ahmad Iainnya, dari Hudzaifah bin Asad, dia berkata: Nabí Shallallahu Alaihi wa Sallam tiba-tiba muncul di hadapan kami ketika kami sedang membincangkan Kiamat, beliau bersabda,

مَا تَذْكُرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعةفَقَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ عَشْرَ آيَاتٍ الدُّخَانُ وَالدَّجَّالُ وَالدَّابَّةُ وَطُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولُ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَيَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَثَلَاثُ خُسُوفٍ خَسْفٌ بَالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بَالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قِبَلِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ

“Apa yang kalian perbincangkan?” Kami menjawab, “Kami memperbincangkan soal Kiamat. “ Beliau bersabda, “Sesungguhnya Kiamat takkan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda: asap, DajjaI, binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Nabí Isa bin Maryam, Ya ‘juj Ma ‘juj, tiga kali tanah tenggelam: tanah tenggelam di timur tanah tenggelam di barat dan tanah tenggelam di jazirah Arab. Dan akhír dari semua itu adalah api yang muncul dari arah timur, menggiring manusia menuju tempat penghimpunan mereka .”


Pertempurân Sengit Melawan Bangsa Romawi, Yang Berakhir dengan Jatuhnya Konstatinopel

Di waktu itu muncullah Dajjal, lalu Nabí ‘isa bin Maryam turun dari langit yang terdekat dengan bumi, di atas menara putih sebelah timur di Kota Damaskus saat shalat Subuh, sebagaimana yang akan diterangkan nanti selengkapnya berdasarkan hadits-hadits shahih:

99. Menurut riwayat Imam Ahmad dari Dzu Makhmar, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam , beliau bersabda,

تُصَالِحُونَ الرُّومَ صُلْحًا آمِنًا وَتَغْزُونَ أَنْتُمْ وَهُمْ عَدُوًّا مِنْ وَرَائِهِمْ فَتَسْلَمُونَ وَتَغْنَمُونَ ثُمَّ تَنْزِلُونَ بِمَرْجٍ ذِي تُلُولٍ فَيَقُومُ إِلَيْهِ رَجُلٌ مِنَ الرُّومِ فَيَرْفَعُ الصَّلِيبَ وَيَقُولُ أَلَا غَلَبَ الصَّلِيبُ فَيَقُومُ إِلَيْهِ رَجُلٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ فَيَقْتُلُهُ فَعِنْدَ ذَلِكَ تَغْدِرُ الرُّومُ وَتَكُونُ الْمَلَاحِمُ فَيَجْتَمِعُونَ إِلَيْكُمْ فَيَأْتُونَكُمْ فِي ثَمَانِيْنَ غَايَةً مَعَ كُلِّ غَايَةٍ عَشْرَةُ آلَافٍ

“Kamu sekalian akan berdamai dengan orang-orang Romawi dengan perdamaian yang sentausa, dan kamu bersama mereka akan mengalahkan musuh yang ada di belakang mereka, lalu kamu selamat dan mendapat harta rampasan perang. Kemudian kamu singgah di suatu padang rumput yang berbukit-bukit. Tiba-tiba bangkitlah seorang lelaki Romawi lalu mengangkat sal’ib seraya berkata, “Salib lebih unggul” Maka dihampirilah dia oleh seorang lelaki dari kaum muslimin lalu dibunuhnya. Mulai saat itulah orang-orang Romawi berkhianat dan terjadilah peperangan-peperangan sengit. Mereka menghimpun kekuatan menyerang kamu sekalian, lalu datanglah mereka kepadamu dengan delapan puluh bendera, tiap-tiap bendera disertai sepuluh ribu (tentara).”

100. Menurut lmam Ahmad dari ‘Asir bin Jabir, dia berkata:

“(Pada suatu ketika) angin merah bertiup kencang di Kufah. Maka datanglah seorang lelaki yang tidak tahu adat mengatakan, “Ketahuilah, hai Abdullah bin Mas’ud, Kiamat telah datang!”

Waktu itu Abdullab sedang bertelekan, lalu duduk seraya berkata:
“Sesungguhnya Kiamat takkan terjadi sehingga tidak ada lagi pembagian warisan, dan tidak ada lagi harta rampasan perang yang diterima dengan gembira.”

Asir berkata: Sesudah itu Ibnù Mas’ud berbicara dengan isyarat tangannya, dia katakan, “Begini,” sambil menunjuk ke negeri Syam, lalu berkata: “Musuh akan berhimpun untuk menyerang kaum muslimin, dan kaum muslimin pun berhimpun untuk menyeráng mereka.”

Saya bertanya, “Bangsa Romawikah yang anda maksud?”

Dia jawab, “Ya, dan pada pertempuran itu terjadilah kemurtadan besar-besaran,”

 Asir memberi penjelasan: Maksudnya, waktu itu kaum muslimin akan bertekad bulat untuk mati, takkan mundur kecuali menang. Maka mereka pun bertempur sampai terhalang oleh malam, barulah mereka berhenti, masing-masing tidak ada yang menang, dan tekad itu pun dilupakan.

Kemudian kaum muslimin bertekad bulat lagi untuk mati, takkan mundur kecuali menang‚ Maka mereka pun bertempur, kemudian mereka dan musuh pun berhenti, masing-masing tidak ada yang menang. Dan tekad itu pun dilupakan lagi. Kemudian tekad untuk mati itu muncul lagi, takkan mundur kecuali menang. Lalu mereka pun bertempur pula sampai dihalangi oleh malam, barulah mereka dan musuh kembali ke tempat masing-masing tanpa ada yang menang. dan tekad itu pun ditupakan pula.

Syahdan. manakala datang hari keempat, bangkitlah sisa-sisa kaum muslimin yang masih ada, mereka menyerbu musuh. Namun Allah belum memberi kemenangan kepada mereka, meskipun mereka sebenarnya telah bertempur mati-matian -boleh jadi ‘Asir mengatakan, “aku tak pernah mengalami  pertempuran seperti itu.’ Atau dia katakan, “Belum diketahui pertempuran seperti itu”- sampai akhirnya ada suatu benda terbang melintasi wilayah mereka. Belum lagi benda itu meninggalkan mereka, tiba-tiba dia mati tersungkur. Maka disuruhlah orang-orang pandai melakukan pemeriksaan. Mereka ada seratus orang. Namun mereka tidak menemukannya, bahkan ikut tewas. Semua tidak tersisa kecuali seorang lelaki. Maka harta rampasan apa yang patut dia banggakan, atau warisan apa yang dapat dia bagi-bagikan.

Asir meneruskan penjelasannya: Ketika mereka dalam keadaan seperti itu, tiba-“tiba mereka mendengar bencana yang Iebih besar lagi. Mereka mendengar teriakan, bahwa Dajjal telah membokong mereka. Dikabarkan dia menyerbu anak-anak mereka. OIeh karena itu mereka pun membuang apa saja yang ada di tangan-mereka, lalu datang berkumpul.”

Kemudian mereka mengirim sepuluh orang penunggang kuda sebagai
pasukan perintis.

Mereka seperti disabdakan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,

إِنِّى لَأَعْرِفُ أَسْمَاءَهُمْ وَأَسْمَاءَ آبَائِهِمْ وَأَلْوَانَ خُيُولِهِمْ هُمْ خَيْرُ فَوَارِسَ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ

“Sesungguhnya aku benar-benar tahu nama-nama mereka dan nama bapak-bapak mereka serta warna kuda-kuda mereka. Mereka adalah Para penunggang kuda terbaik yang ada di muka bumi pada masa itu.”


101. Dalam riwayat Abu Daud dari Abu Darda, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

إِنَّ فُسْطَاطَ الْمُسْلِمِينَ يَوْمَ الْمَلْحَمَةِ بِالْغُوطَةِ إِلَى جَانِبِ مَدِيْنَةٍ يُقَالُ لَهَا دِمَشْقُ مِنْ خَيْرِ مَدَائِنِ الشَّامِ

“Sesungguhnya kemah besar kaum muslimin di hari pertempuran sengit ada di Ghouthah, di sebelah kota bernama Damaskus, salah satu kota terbaik di Syam.”


Kiamat Takkan Terjadi Sebelum Nabi Isa Membunuh Dajjal, atau Sebelum Menangnya Kebaikan dengan Segala Cahayanya atas Kebatilan dengan Segala Kegelapannya

102. Muslim bin Hajjaj dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu meriwayat kan, sabda Rasulullah ShallallahuAlaihi wa Sallam,

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَنْزِلَ الرُّومُ بَالْأَعْمَاقِ أَوْ بِدَابِقٍ فَيَخْرُجُ إِلَيْهِمْ جَيْشٌ مِنَ الْمَدِينَةِ مِنْ خِيَارِ أَهْلِ الْأَرْضِ يَوْمَئِذٍ فَإِذَا تَصَافُّوا قَالَتِ الرُّومُ خَلُّوا بَيْنَنَا وَبَيْنَ الَّذِينَ سَبَوْا مِنَّا نُقَاتِلْهُمْ فَيَقُولُ الْمُسْلِمُونَ لَا وَ اللهِ لَا نُخَلِّي بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ إِخْوَانَنَا فَيُقَاتِلُونَهُمْ فَيَنْهَزِمُ ثُلُثٌ لَا يَتُوبُ اللهُ عَلَيْهِمْ أَبَدًا وَيُقْتَلُ ثُلُثُهُمْ أَفْضَلُ الشُّهَدَاءِ عِنْدَ اللهِ وَيَفْتَتِحُ الثُّلُثُ لَا يُفْتَنُونَ أَبَدًا فَيَفْتَتِحُونَ قُسْطَنْطِنِيَّةَ فَبَيْنَمَا هُمْ يَقْتَسِمُونَ الْغَنَائِمَ قَدْ عَلَّقُوا سُيُفَهُمْ بَازَّيْتُونِ إِذْ صَاحَ فِيهِمُ الشَّيْطَانُ إِنَّ الْمَسِيْحَ قَدْ خَلَفَكُمْ فِي أَهْلِيكُمْ فَيَخْرُجُونَ وَذَلِكَ بَاطِلٌ فَإِذَا جَاءُو ا الشَّأْمَ خَرَجَ فَبَيْنَمَا هُمْ يُعِدُّونَ لِلْقِتَالِ يُسَوُّونَ الصُّفُوْفَ إِذْ أُقِيْمَتِ الصَّلَاةُ فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَأَمَّهُمْ فَإِذَا رَآهُ عَدُوُّ اللهِ ذَابَ كَمَا يَذُوبُ الْمِلْحُ فِي الْمَاءِ فَلَو تَرَكَهُ الْأَنْذَابَ حَتَّى يَهْلِكَ وَلَكَنْ يَقْتُلُهُ اللهُ بِيَدِهِ فَيُرِيهِمْ دَمَهُ فِي حَرْبَتِهِ

“Kiamat takkan terjadi sehingga bangsa Romawi singgah di Al-A’maq atau di Dabiq, lalu mereka diserbu oleh bala tentara dari Madinah, yang merupakan penduduk dunia yang terbaik waktu itu. Apabila mereka telah berbaris rapi, maka berkatalah orang-orang Romawi: "Biarkan kami berperang melawan orang-orang yang telah menawan orang-orang kami." Jawab kaum muslimin, “Demi Allah, kami takkan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.”

Maka kaum muslimin pun menyerbu mereka, lalu ada sepertiganya yang mundur. Mereka takkan diterima taubatnya oleh Allah selama-lamanya. Ada sepertiga lagi yang terbunuh, mereka adalah para syuhada’ yang terbaik di sisi Allah. Sedang sepertiga lainnya mendapat kemenangan. Mereka takkan mendapat bencana selama-lamanya. Merekalah yang dapat menaklukkan Kostantinopel.

Namun ketika mereka membagi-bagi harta rampasan perang, sementara pedang-pedang mereka digantungkan di pohon zaitun, tiba-tiba setan berteriak kepada mereka, bahwa Dajjal telah membokong, menyerang keluarga mereka. Oleh karena itu mereka pun keluar, padahal itu semua tidak benar. Lalu tatkala mereka memasuki negeri Syam, ternyata Ðajjal telah keluar (pergi).

Syahdan, tatkala mereka bersiap-siap untuk berperang dan merapikan barisan, tiba-tiba dikumandangkan iqamatus-shalat. Maka turunlah Nabi ‘Isa bin Maryam, lalu mengimami mereka.

Apabila musuh Allah itu melihat Nabi Isa, maka dia meleleh seperti lelehnya garam dalam air. Andaikan dia dibiarkan, tentu akan benar-benar meleleh sampai mati. Akan tetapi Allah membunuh dia dengan tangan Nabi lsa. Lalu Nabi Allah itu memperlihatkan kepada kaum muslimin darah Ðajjal pada tombak yang dipegangnya.”

[Al-A’maq dan Dabiq adalah nama dua tempat di Syria dekat kota Halab, Alepo]


La Ilaha IllaIIah dan Allahu Akbar
Disertai Kemauan Keras dan Iman Yang Teguh Dapat Menghancurkan Benteng-benteng dan Membuka Kota-kota

103. Imam Muslim meriwayatkan dan Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,

سَمِعْتُمْ بِمَدِينَةٍ جَانِبٌ مِنْهَا فِي الْبَرِّ وَ جَانِبٌ مِنْهَا فِي الْبَحْرِ قَالُوا نَعَمْ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَغْزُوهَا سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ بَنِي إِسْحَاقَ فَإِذَا جَاعُوهَا نَزَلُوا فَلَمْ يُقَاتِلُوا بِسَلَاحِ وَلَمْ يَرْمُوا بِسَهْمٍ قَالُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ فَيَسْقُطُ أَحَدُ جَانِبَيْهَا قَالَ ثَوْرٌ لَا أَعْلَمُهُ إِلَّا قَالَ الَّذِي فِي الْبَحْرِ ثُمَّ يَقُولُوا الثَّانِيَةَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ فَيَسْقُطُ جَانِبُهَا الْآخَرُ ثُمَّ يَقُولُوا الثَّالِثَةَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ فَيُفَرَّجُ لَهُمْ فَيَدْخُلُوهَا فَيَغْنَمُوا فَبَيْنَمَا هُمْ يَقْتَسِمُونَ الْمَغَانِمَ إِذْ جَاءَهُمُ الصَّرِيخُ فَقَالَ إِنَّ الدَّجَّالَ قَدْ خَرَجَ فَيَتْرُكُونَ كُلَّ شَيْءٍ وَيَرْجِعُونَ

“Sudahkah kalian mendengar sebuah kota, yang sebelah daripadanya ada di darat dan sebelah lainnya ada di laut? “Para sahabat menjawab, “Sudah, ya Rasul Allah.” Rosul bersabda, “Kiamat takkan terjadi sebelum kota itu diserbu oleh tujuh puluh ribu tentara dan anak keturunan Ishaq. Apabila mereka telah datang ke kota itu, mereka singgah, tetapi tidak berperang dengan satu senjata pun, dan tidak melemparkan satu anak panahpun. Mereka hanya mengucapkan, La Ilaaha Illallaah dan Allaahu Akbar, maka jatuhlah salah satu dan kedua belahan kota itu —Tsaur mengatakan, “Saya tidak tahu kecuali bahwa Rasul bersabda, ‘Belahan yang ada di laut”, Kemudian mereka mengucapkan untuk kedua kalinya, “Laa Ilaaha Illallaah “ dan ‘Allaahu Akbar”, maka jatuhlah belahan yang lain dari kota itu. Sesudah itu mereka mengucapkan pula untuk ketiga kalinya, “Laa ilaaha illallaah “ dan “Allaahu Akbar”, maka terbukalah kota itu bagi mereka, sehingga mereka dapat memasukinya, lalu mendapatkan harta rampasan perang. Tatkala mereka tengah membagi-bagikan harta rampasan perang, tiba-tiba terdengarlah teriakan meminta tolong yang mengatakan, Sesungguhnya Dajjal benar-benar telah muncul. OIeh karena itu mereka pun menínggalkan apa saja, lalu pulang.”


Pulau-pulau, Romawi, Persia dan Kebatilan Dajjal
Pada hadits berikut, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengisyaratkan bahwa kaum muslimin akan menaklukkan beberapa pulau di tengah lautan, beberapa negeri di Romawi dan seluruh Persia, dan bahwa kebenaran kaum muslimin akan mengalahkan kebatilan Dajjal.

104. Imam Muslim meriwayatkan dari Nafi’ bin ‘Uyainah, bahwa Rasulullah  Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

تَغْزُوْنَ جَزِيْرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللهُ ثُمَّ تَغْزُوْنَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللهُ

“Kamu sekalian akan menyerang Jazirah Arab, sampai ditaklukkan Allah.
Kemudian (kamu menyerang) Persia sampai negeri itu ditaklukkan Allah.
Kemudian (kamu menyerang pula) Romawi sampai negeri itu ditaklukkan Allah.
Kemudian kamu menyerang Dajjal, sampai ia ditaklukkan Allah.”
 
***********|=|*****

Source: 
HURU-HARA HARI KIAMAT
Oleh : Ibnu Katsir



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...