WALAU ORANG-ORANG KAFIR MEMBENCINYA
Oleh : Syaih Abu Bakar Al
Baghdadi (hafidhohullah)
بسم الله الرحمن الرحيم
Sesungguhnya
segala puji hanyalah milik Allah. Kami memujinya. Kami memohon pertolongan
kepadaNya. Kami juga memohon ampunan dan bertaubat kepadaNya. Kami berlindung
kepada Allah dari kejelekan jiwa kami dan dari keburukan amal perbuatan kami.
Barang siapa yang diberi hidayah oleh Allah maka tidak ada yang bisa
menyesatkannya. Dan barang siapa yang Allah sesatkan maka tiada satupun yang
bisa memberi hidayah kepadanya. Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak
disembah melainkan Allah semata tanpa ada sekutu bagi-Nya. Aku juga bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga Allah mencurahkan shalawat
dan salam kepadanya, kepada keluarga serta para sahabatnya.
Amma ba’du:
Allah (‘azza
wa jalla) telah mewajibkan jihad kepada kita sebagaimana Dia mewajibkan shalat
dan puasa, sebagaimana firman-Nya Ta’ala,
كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ
“DIWAJIBKAN ATAS KAMU BERPERANG,
PADAHAL BERPERANG ITU
ADALAH SESUATU YANG KAMU BENCI”
[Al-Baqarah: 216]
Dan Dia (subhanah) berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ
مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertaqwa”
[Al-Baqarah: 183]
Allah (tabaraka wa ta’ala) juga menjadikan jihad sebagai sebaik-baik
amal dan puncak tertinggi dari Islam. Dia (subhanah) menjadikan kehormatan kaum
Muslimin dengan jihad dan menjadikan atas mereka kehinakan jika
meninggalkannya.
Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda, “Jika kalian
telah berjual beli dengan sistem ‘innah, memegang ekor sapi dan ridho dengan
pertanian serta meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menjadikan kehinaan atas
kalian, Dia tidak akan mencabutnya dari kalian, hingga kalian kembali kepada
agama kalian” [Shahih: diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud dari Ibnu
‘Umar]
Allah (‘azza wa jalla) juga menyiapkan adzab yang pedih bagi siapa
saja yang berpangku tangan dari jihad. Dia (ta’ala) berfirman,
إِلَّا
تَنفِرُواْ يُعَذِّبۡكُمۡ عَذَابًا أَلِيمٗا وَيَسۡتَبۡدِلۡ قَوۡمًا غَيۡرَكُمۡ
وَلَا تَضُرُّوهُ شَيۡٔٗاۗ
“Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa
kamu dengan siksa yang pedih dan menggantikanmu dengan kaum yang lain, dan kamu
tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun”
[At-Taubah: 39]
Dan Dia memerintahkan semua orang untuk berjihad tanpa mengecualikan
seorang pun, sebagaimana Dia (‘azza wa jalla) berfirman,
ٱنفِرُواْ
خِفَافٗا وَثِقَالٗا
“Berangkatlah Kamu Baik Dalam Keadaan Merasa
Ringan Atau Berat”
[At-Taubah: 41]
Dia (subhanah) memerintahkan untuk berperang dalam setiap keadaan,
bahkan jika hanya seorang mujahid yang tersisa, sebagaimana Dia (subhanah)
berfirman,
فَقَٰتِلۡ
فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ لَا تُكَلَّفُ إِلَّا نَفۡسَكَۚ وَحَرِّضِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَۖ
“Maka Berperanglah Kamu Di Jalan Allah,
Tidaklah Kamu Dibebani Melainkan Dengan Dirimu Sendiri.
Dan Kobarkanlah Semangat Kaum Mukminin”
[An-Nisa’: 84]
Dan Dia (subhanah) menjanjikan bagi siapa yang berperang di jalan-Nya
dengan pertolongan dan menjadikan kemenangan dan akhir yang baik bagi
orang-orang yang beriman. Dia (ta’ala) berfirman,
عَسَى
ٱللَّهُ أَن يَكُفَّ بَأۡسَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْۚ وَٱللَّهُ أَشَدُّ بَأۡسٗا
وَأَشَدُّ تَنكِيلٗا
“Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang kafir itu” [An-Nisa’:
84]
Dan Dia (subhanah) berfirman
وَلَقَدۡ سَبَقَتۡ
كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا ٱلۡمُرۡسَلِينَ ١٧١ إِنَّهُمۡ لَهُمُ ٱلۡمَنصُورُونَ ١٧٢ وَإِنَّ
جُندَنَا لَهُمُ ٱلۡغَٰلِبُونَ ١٧٣
“Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami, para
Rasul, bahwa sesungguhnya mereka pasti mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya
tentara kami itulah yang pasti menang” [As-Shaffat: 171-173]
Dan Dia (ta’ala) berfirman,
وَكَانَ
حَقًّا عَلَيۡنَا نَصۡرُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
“Dan Wajib Atas Kami Menolong Orang-Orang Yang
Beriman”
[Ar-Rum: 47]
Maka, wajib bagi kaum Muslimin untuk memahami dengan baik dan
menyadari bahwa berperang adalah kewajiban atas setiap individu dari mereka,
dan bahwa jihad adalah sebaik-baik amal dan puncak tertinggi Islam. Kehormatan
dan keagungan mereka adalah dengannya, juga keselamatan di dunia dan di
akhirat. Kehinaan, kegagalan, dan kemunduran mereka adalah disebabkan
meninggalkan jihad, begitu pula adzab di dunia dan di akhirat. Mereka juga
harus menyadari bahwa Allah (‘azza wa jalla) akan menolong mujahidin; hal ini
tidak diragukan lagi. Dan oleh karenanya, tentara Daulah Islam berperang. Mereka
berperang sebagai ketaatan kepada Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya
(subhanah).
Mereka tidak akan meninggalkan jihad selama-lamanya. Bahkan jika hanya
seorang tentara dari mereka yang tersisa, mereka tidak akan meninggalkan jihad
selama-lamanya, karena mereka menentang kehinaan dan ketidakadilan. Mereka
tidak akan meninggalkan jihad karena mereka tidak merasakan kehormatan dan kemuliaan
kecuali dengannya. Mereka tidak akan meninggalkan jihad, karena sesungguhnya
merekalah yang akan menang. Mereka akan mendapat kemenangan walaupun hanya
tersisa satu laki-laki dari mereka. Merekalah yang mendapat kemenangan dan
mereka di atas keyakinan atas pertologan Allah kepada mereka.
Maka bergembiralah wahai umat Islam dan berharaplah kebaikan, karena
putra-putra kalian dari tentara Daulah Islam hari ini lebih berani, lebih kuat,
dan lebih tabah –dengan karunia Allah. Perang Salib ini hanya meningkatkan
keyakinan mereka terhadap manhaj mereka, keteguhan di atas jalan mereka, dan
ketabahan untuk mencapai tujuan mereka. Segala puji hanya bagi Allah.
Dan walaupun perang salib ini adalah yang paling dahsyat dan sengit,
tetapi ini adalah yang paling gagal dan mengecewakan. Kita melihat Amerika dan
sekutunya tersandung antara ketakutan, kelemahan, ketidakmampuan, dan
kegagalan. Amerika, Eropa, Australia, Kanada, pengikut dan budak mereka yang
murtad dari kalangan pemerintah negeri-negari kaum Muslimin merasa ketakutan
akan Daulah Islam. Yahudi juga ketakutan; mereka mengkhawatirkan ekonomi
mereka. Mereka ketakutan karena harta kaum Muslimin dan kekayaan alam kita,
yang mereka rampas, mereka hisap, mereka nikmati sendiri, dan dengannya mereka
memerangi kita melalui agen-agen mereka dari kalangan pemerintah pengkhianat di
negeri-negeri kaum Muslimin. Mereka takut akan keamanan mereka. Mereka takut
revolusi umat Muslim [terhadap penguasa tersebut]. Mereka takut kekalahan
mereka. Mereka takut kembalinya Khilafah dan kembalinya umat Muslim untuk
menjadi yang terdepan dan berkuasa.
Kita melihat semua ketakutan mereka dengan jelas dan dengan bukti. Dan
kita melihat kelemahan mereka. Karena ketakukan mereka, mereka tidak mau
memulai sebuah operasi militer sampai berkumpul bersama mereka budak-budak dan
anjing-anjing mereka dari kalangan penguasa di negeri-negeri kaum Muslimin.
Kelemahan mereka tidak terletak pada kebutuhan mereka akan pesawat terbang dari
budak-budak mereka, yang tidak mereka berikan kecuali setelah melakukan layanan
militer untuk mereka. Yahudi dan Salibis tidak butuh dengan pilot-pilot banci
dari bala tentara penguasa teluk, tidak pula butuh kepada pesawat-pesawat
mereka, berita keikutsertaan mereka dalam perang salib hanyalah lelucon media.
Sebaliknya, kelemahan Salibis dan sekutunya terletak pada kebutuhan
mereka pada penyihir jahat dari kalangan ulama’ dan penguasa thgahut di
negeri-negeri kaum Muslimin, sehingga mereka menyihir mata manusia dan menipu
Muslim secara umum dengan fatwa-fatwa dari orang-orang Yahudi dan disebarkan
oleh Salibis, yang mengatakan bahwa peperangan ini bukanlah Perang Salib dan
orang-orang tersebut (Daulah Islam) adalah Khawarij dan orang-orang jahat,
bukan mujahidin. Mereka melakukan hal ini melalui penyihir-penyihir dan fatwa-fatwa
itu untuk mencegah kembalinya kaum Muslimin kepada Khilafah mereka dan
bersatunya mereka untuk menolong mujahidin. Inilah rahasia di balik ketakutan
Yahudi dan Salibis dan di dalamnya terdapat kelemahan mereka. Maka, pahamilah
hal ini baik-baik, wahai kaum Muslimin.
Allah (ta’ala) berfirman,
لَأَنتُمۡ أَشَدُّ رَهۡبَةٗ
فِي صُدُورِهِم مِّنَ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٞ لَّا يَفۡقَهُونَ ١٣ لَا
يُقَٰتِلُونَكُمۡ جَمِيعًا إِلَّا فِي قُرٗى مُّحَصَّنَةٍ أَوۡ مِن وَرَآءِ
جُدُرِۢۚ بَأۡسُهُم بَيۡنَهُمۡ شَدِيدٞۚ تَحۡسَبُهُمۡ جَمِيعٗا وَقُلُوبُهُمۡ
شَتَّىٰۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٞ لَّا يَعۡقِلُونَ ١٤
“Sesungguhnya dalam hati mereka (orang-orang munafik), kamu (muslimin)
lebih ditakuti daripada Allah. Yang demikian itu karena mereka orang-orang yang
tidak mengerti. Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu,
kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan
antara sesama mereka sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, padahal hati
mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena mereka orang-orang yang tidak
mengerti” [Al-Hasyr: 13-14]
Amerika dan sekutunya ketakutan, lemah, dan tanpa kekuatan. Karena
ketakutan dan kelemahan mereka, orang-orang Yahudi berpartisipasi dalam Perang
Salib ini secara rahasia dan diam-diam. Mereka tidak memiliki keberanian untuk
mengumumkannya, karena ketakutan kepada kaum Muslimin. Dan karena rasa takut
sekutunya dan kelemahan mereka, mereka tidak mampu mencegah kaum Muslimin dari
Khilafah. Dan kerena ketakutan dan kelemahan mereka, mereka tidak mampu
mengirim pasukan darat untuk memerangi mujahidin.
Dan di antara ketakutan, kelemahan, dan ketidakberdayaan ini, kita
melihat mereka tersandung dengan kegagalan. Yahudi dan Salibis -melalui
wakil-wakil mereka- gagal dalam mencegah berdirinya Khilafah, sehingga mereka
dipaksa untuk berhadapan langsung. Yahudi, Salibis, dan sekutu-sekutu mereka
mengumpulkan semua “ulama istana” dan menggunakan semua corong, stasiun
televisi, media mereka dalam sebuah kampanye terbesar untuk memalsukan,
mendistorsi, dan memfitnah Daulah Islam, sehingga manusia akan menjauh darinya
dan untuk mengurangi para pendukung dan pengikutnya. Tetapi mereka tidak mampu
untuk melakukannya dan gagal. Inilah sekarang para penyokong Daulah Islam dan
pendukungnya serta tentaranya yang terus bertambah di tengah meningkatnya
keganasan kampanye media mereka [yang gagal].
Para pemimpin Yahudi, Salibis, orang-orang murtad, setan-setan, para
kepala, dan para senior mereka berkumpul. Mereka memikirkan, menghitung,
merencanakan, dan bersekongkol untuk memerangi Daulah Islam. Kemudian mereka
menghasilkan sebuah rencana yang gagal berupa membombardir posisi, batalion,
kendaraan, dan tentara Daulah Islam dengan tujuan untuk mencegah kemajuan dan
barisannya… Sebuah rencana yang diwujudkan dengan mempersenjatai, merekrut, dan
melatih tentara-tentara murtad, dan juga berjuang untuk membentuk kembali
shahawat untuk merebut kembali kota-kota yang ditaklukkan Daulah Islam.
Kegagalan rencana mereka menjadi tampak dengan cepat, dengan keutamaan
Allah. Dan tidak lama lagi, Yahudi dan Salibis akan dipaksa untuk turun ke
darat dan mengirim pasukan darat mereka kepada kematian dan kehancuran, dengan
izin Allah. Bahkan, nyatanya hal ini sudah dimulai. Inilah Obama telah
memerintahkan pengiriman 1500 tentara tambahan dengan menyebut mereka sebagai
penasihat karena serangan udara Salibis dan bombardir yang terus menerus -siang
dan malam- terhadap posisi-posisi Daulah Islam tidak dapat mencegah kemajuannya
dan tidak pula melemahkan tekadnya. Dan agen-agen Yahudi dan Salibis,
budak-budak, pengekor, dan anjing-anjing mereka, tidak mampu bertahan di
hadapan Daulah Islam, dan mereka tidak akan pernah mampu bertahan melawannya.
Dan sesungguhnya Salibis akan dikalahkan. Dengan izin Allah, mereka akan
dikalahkan. Dan sesungguhnya kaum Muslimin akan menang. Dengan izin Allah,
mereka akan menang. Dan barisan mujahidin akan terus melaju sampai mereka
mencapai Roma, dengan izin Allah.
Oleh karena itu, yakinlah wahai kaum Muslimin, dan sampaikanlah kabar
gembira. Yakinlah, bahwa rencana dan operasi militer Salibis adalah suatu
kegagalan. Yakinlah, dan jangan mempercayai media-media mereka yang berdusta
dan klaim mereka bahwa mereka membunuh puluhan mujahidin setiap hari,
menghancurkan markas dan kendaraan mereka, dan apapun dari
kebohongan-kebohongan mereka dan bualan-bulan mereka. Yakinlah, wahai kaum
Muslimin, bahwa Daulah kalian baik-baik saja dan berada di kondisi terbaik.
Barisannya tidak akan berhenti dan akan terus melebar, dengan izin Allah, walaupun orang-orang kafir membencinya.
Kabar gembira, wahai kaum Muslimin, bahwa kami memberi kalian kabar
baik berupa pengumuman ekspansi Daulah Islam ke negeri-negeri baru, ke negeri
al-Haramain dan Yaman… ke Mesir, Libya, dan Aljazair.
Kami mengumumkan penerimaan bai’at dari saudara-saudara kami yang
memberi kami bai’at dari negeri-negeri tersebut, penghapusan jama’ah-jama’ah di
dalamnya, mengumumkan wilayah baru bagi Daulah Islam, dan pengangkatan pemimpin
untuk mereka. Kami juga mengumumkan penerimaan bai’at yang diberikan oleh
kelompok-kelompok dan individu di semua wilayah yang disebutkan dan juga yang
lainnya. Kami meminta setiap individu di antara mereka untuk bergabung dengan
wilayah terdekat dengannya, untuk mendengar dan taat kepada pemimpin yang kami
angkat baginya.
Maka wahai putra-putra al-Haramain…
Wahai orang-orang bertauhid…
Wahai orang-orang pemilik wala’ dan bara’…
Kepala ular dan benteng penyakit ada di samping kalian. Oleh karena
itu, angkatlah pedang kalian dan hancurkanlah sarungnya. Ceraikanlah dunia,
karena tidak akan ada keamanan tidak pula istirahat bagi Alu Salul dan
tentaranya setelah hari ini. Tidak ada tempat bagi kaum musyrikin di jazirah
Muhammad (shallallahu ‘alaihi wa sallam).
Angkat pedang-pedang kalian. Urusilah Rafidhah terlebih dahulu, di
manapun kalian menemukan mereka, kemudian Alu Salul dan bala tentaranya sebelum
Salibis dan basis mereka. Hukumlah Rafidhah, Alu Salul, dan tentara-tentara
mereka.
Potonglah tangan-tangan dan kaki-kaki mereka. Tangkap mereka secara
berkelompok maupun individu. Kacaukanlah hidup mereka dan buatlah mereka sibuk
dengan diri mereka sendiri daripada kita. Sabarlah dan jangan tergesa-gesa.
Tidak lama lagi -insya’a Alllah- barisan terdepan Daulah Islam akan mencapai
kalian.
Dan wahai tentara-tentara (mujahidin di) Yaman…
Wahai orang-orang pemilik dukungan dan pertolongan…
Wahai orang-orang pemilik kebijaksanaan dan keimanan…
Bersikap keraslah kepada Houthi Rafidhah, karena mereka adalah
orang-orang kafir lagi murtad. Perangilah mereka
dan kalahkan mereka. Yakinlah bahwa keadaan akan menguntungkan kalian atas
mereka, karena Rafidhah adalah bangsa yang ditinggalkan. Jika mereka bertemu
muwahhidin dan memerangi mereka, keburukan mereka tidak akan hilang. Karenanya,
mintalah pertolongan dari Allah, karena kalian dapat mengatasi mereka, insya
Allah. Kalahkanlah kesyirikan mereka dengan tauhid kalian, dan Allah akan
menghancurkan kekuatan mereka. Allah akan memindahkan harta dan senjata mereka
kepada kalian. Kalian akan merebutnya dari tangan-tangan mereka sebagai
ghanimah yang dengannya kalian akan menolong agama Allah dan insya Allah akan
terus menjadi orang-orang pemilik pertolongan.
Dan wahai putra-putra aqidah di Sinai yang tercinta,
Selamat atas kalian dan bergembiralah. Selamat atas kalian, wahai
laki-laki. Selamat atas kalian atas karena kalian telah melaksanakan kewajiban
jihad melawan thaghut Mesir. Selamat atas kalian karena telah menolong Baitul
Maqdis. Selamat atas kalian karena kalian telah menakut-nakuti Yahudi. Apa yang
bisa kami katakan kepada kalian, sedangkan kalian telah memecahkan sarung
pedang kalian, membakar kapal-kapal kalian, dan berjalan dengan susah payah di
tengah padang pasir, sedangkan kalian sabar menghadapi kepahitan dan
menggenggam bara api. Bersabarlah dan bergembiralah, maka Allah akan menolong
kalian.
Dan wahai singa-singa tauhid di Libya, Aljazair , Tunisia, dan Maroko…
Wahai pahlawan jihad…
Wahai anak cucu Musa, ‘Uqbah, Thariq, dan Ibnu Tashifin…
Tiada kebaikan pada kalian jika kalian menyerahkan negeri kalian
kepada putra-putra sekuler sedangkan kalian memiliki mata yang mampu berkedip
(hidup, pent.). Tiada kebaikan pada kalian jika mereka hidup aman dan senang
sementara kalian memiliki nadi yang berdenyut. Tiada kebaikan pada kalian jika
kalian cenderung kepada dunia, padang pasir dan berbalik ke belakang. Tidak,
bahkan kalian diciptakan untuk kebaikan dan kebaikan diciptakan untuk kalian.
Kalian adalah bahan bakar dan penolong setiap medang jihad, dan di antara
pemimpin-pemimpinnya. Kami memohon kepada Allah untuk memuliakan kalian,
merahmati kalian dan mengaruniakan kepada kalian kemenangan.
Wahai tentara Daulah Islam,
Lanjutkanlah memanen bala tentara. Ledakkan gunung api jihad di setiap
tempat. Terangilah bumi dengan api yang membakar semua thaghut, bala
tentaranya, dan pendukungnya. Lanjutkanlah di jalanmu, karena kalianlah yang
kuat dengan izin Allah. Lanjutkanlah, karena kalianlah yang mulia.
Lanjutkanlah, karena kalianlah yang unggul. Lanjutkanlah, karena kalianlah
pemenang –in sya’a Allah.
Yaa Allah, tiada sesembahan (yang berhak disembah) selain Engkau, yaa
Al Mannan (Maha Pemberi nikmat)… Pencipta langit dan bumi… Pemilik Keagungan
dan Kemuliaan… Sesungguhnya kami berperang di jalanmu, takut akan murka-Mu dan
mencari ampunan-Mu. Kami tidak keluar dengan sombong, tidak pula tinggi hati,
tidak pula riya’ dan tidak pula sum’ah.
Yaa Allah, semua tentara kekafiran dari kalangan Yahudi, Salibis,
atheis, dan orang-orang murtad telah berkumpul memusuhi kami. Mereka melakukan
itu sebagai permusuhan terhadap agama-Mu, ingin memadamkan cahaya-Mu.
Yaa Allah, kami tidak memiliki daya dan kekuatan kecuali dari-Mu.
Maka, yaa Allah, tolonglah tentara-tentara-Mu dan berikanlah kemenangan kepada
agama-Mu.
Ya Allah, hukumlah Amerika dan sekutunya. Yaa Allah, kuatkanlah
ikatan-Mu pada mereka, tolonglah kami atas mereka dengan tujuh tahun
sebagaimana Yusuf. Kalahkan mereka dengan kekalahan terburuk yang pernah mereka
alami. Pecah belah barisan mereka, koyak tubuh mereka, hancurkan mereka
seluruhnya, dan jadikanlah kami menyerbu mereka dan bukan mereka menyerbu kami.
Tiada sesembahan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci
Engkau. Kami memohon ampunan dan bertaubah kepada-Mu.
Dan segala puji hanya bagi Allah, Rabb seluruh alam.
Muassasah Al Furqan lil Intajil I’lami
Menghadirkan Pidato dari Pemimpin Kita
Amirul Mu’minin
Khalifah Muslimin Abu Bakar al-Husayni
al-Qurashy al-Baghdady (hafidhahullah)
Dengan Judul “WALAU ORANG-ORANG KAFIR
MEMBENCINYA”
Alih Bahasa Shoutussalam Islamic Media
Editor Ebook Majelis Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar