7/19/2019

Kaidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah


Kaidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Dalam Berinteraksi Dengan Ahli Bid’ah Dan Maksiat
Serta Kedudukan Mereka Dalam Shalat Berjamaah

Oleh : Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah

وَمَنۡ أَحۡسَنُ قَوۡلٗا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ ٣٣ وَلَا تَسۡتَوِي ٱلۡحَسَنَةُ وَلَا ٱلسَّيِّئَةُۚ ٱدۡفَعۡ بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُ فَإِذَا ٱلَّذِي بَيۡنَكَ وَبَيۡنَهُۥ عَدَٰوَةٞ كَأَنَّهُۥ وَلِيٌّ حَمِيمٞ ٣٤ وَمَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ٱلَّذِينَ صَبَرُواْ وَمَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٖ ٣٥ وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ نَزۡغٞ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ ٣٦

"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri" Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (Fushilat: 33-36)

Syaikhul Islam Taqiyudin Ahmad bin Taimiyyah Rahimahullah berkata "Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Suci berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ ١٠٢ وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعٗا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءٗ فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦٓ إِخۡوَٰنٗا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةٖ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنۡهَاۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ ١٠٣ وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ ١٠٤ وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ تَفَرَّقُواْ وَٱخۡتَلَفُواْ مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلۡبَيِّنَٰتُۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ لَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٞ ١٠٥ يَوۡمَ تَبۡيَضُّ وُجُوهٞ وَتَسۡوَدُّ وُجُوهٞۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱسۡوَدَّتۡ وُجُوهُهُمۡ أَكَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَٰنِكُمۡ فَذُوقُواْ ٱلۡعَذَابَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡفُرُونَ ١٠٦ وَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱبۡيَضَّتۡ وُجُوهُهُمۡ فَفِي رَحۡمَةِ ٱللَّهِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ ١٠٧

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang naar, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat, pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah adzab disebabkan kekafiranmu itu". Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya”. (Ali-Imran: 102-107)  


Ibnu Abbas dan yang lain berkata "muka yang putih berseri" dalam ayat tersebut adalah ahlus sunnah wal jama'ah sedangkan "muka yang hitam muram" adalah ahli bid'ah dan firqah .

Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Umamah Al-Bahili dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda tentang khawarij:

"SESUNGGUHNYA MEREKA ADALAH ANJING-ANJING PENGHUNI NERAKA."

Kemudian beliau membaca ayat:

وَأَمَّا الَّذِينَ ابْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِى رَحْمَةِ اللهِ هَمْ فِيهَا خَلِدُونَ

"Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya. (Ali-Imran: 107)

Imam Ahmad berkata, "Telah shahih hadits yang menyebutkan tentang golongan khawarij sebanyak sepuluh jalan."

Imam Muslim telah meriwayatkan di dalam shahihnya, begitupula Al-Bukhari telah meriwayatkan di antaranya adalah sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam :

يَحْقِرُ أَحَدُكُمْ صَلَاتَهُ مَعَ صَلَاتِهِمْ وَصِيَامَهُ مَعَ صِيَامِهِمْ يَقْرَؤُنَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ

"Salah seorang di antara kalian akan menganggap remeh shalatnya dibanding shalat mereka, begitu pula shaumnya dibanding shaum mereka serta bacaan Al-Qur'annya dibanding bacaan mereka. Mereka membaca Al-Qur'an namun tidak melampaui kerongkongan mereka, mereka meluncur dari Islam sebagaimana meluncurnya anak panah dari busurnya. Di dalam riwayat lain, "Mereka membunuh orang-orang Islam namun membiarkan para penyembah berhala."

Khawarij adalah firqah (kelompok sempalan) pertama yang mengkafirkan kaum muslimin karena dosa yang telah mereka kerjakan. Mereka juga mengkafirkan ahli bid'ah lain yang tidak sejalan dengan mereka, serta menghalalkan darah dan hartanya. Begitulah pendirian ahli bid'ah, mereka berbuat bid'ah lalu mengkafirkan ahli bid'ah lain yang tidak sejalan dengan mereka. Adapun ahlus sunnah, mereka mengikuti Al-Kitab dan As-Sunnah serta mentaati Allah dan Rasul-Nya, komitmen dengan kebenaran dan berbelas kasih dengan sesama manusia.

Bid'ah pertama yang terjadi di dalam Islam dilakukan oleh golongan khawarij dan syi'ah. Keduanya muncul pada zaman kekhalif ahan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib. Beliau telah menjatuhkan hukuman kepada keduanya. Adapun khawarij, mereka telah memerangi beliau dan beliaupun memerangi mereka. Sedangkan terhadap golongan syi'ah beliau membakar para tokoh-tokohnya dengan api dan beliau bersikeras untuk membunuh Abdullah bin Saba', hanya saja dia berhasil meloloskan diri. Beliau juga memerintahkan untuk menjilid siapapun yang lebih mengutamakan beliau daripada Abu Bakar dan Umar. Telah diriwayatkan dari beliau dalam banyak riwayat bahwa beliau berkata, "Sebaik-baik umat setelah Nabinya adalah Abu Bakar kemudian Umar". Begitupula Al-Bukhari telah meriwayatkan dari beliau di dalam shahihnya.


Source:
Judul Asli       : Qa'idah Ahlus Sunnah wal Jama'ah
Penulis           : Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
Penerjemah   : Abu Umar Abdillah Asy-Syarif
Penerbit         : Daarul Wathan 21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...