Akhi Mujahid
.....
Introspeksi dan Evaluasi Dirimu
“Hai
jiwa yang tenang kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi
diridhai-Nya,” (Al-Fajr: 27-28)
Akhi mujahid, ketahuilah bahwa
seorang muslim tidak patut mengikuti kecenderungan jiwanya. Hendaklah dia
mengevaluasinya dan mengembalikan jiwa kepada kebenaran, jika ia melenceng atau
lalai. Seorang mujahid tidak akan mengetahui penyimpangan dan kelalaiannya,
apabila dia lalai, jarang mengevaluasi, serta memberi pelajaran terkait hal-hal
yang dia sepelekan berupa maksiat, dosa, dan jauh dari kebenaran. Jiwa ini
tidak akan bisa kembali kepada kebenaran jika si pemiliknya lupa, lalai dari
zikir, tidak membaca Al-Quran dan tidak menadaburkan ayat-ayatnya. Jiwa tidak
akan kembali kepada kebenaran jika pemiliknya tidak memiliki ilmu syariat yang
mengangkatnya naik ke derajat tertinggi.
Sebagaimana jiwa juga harus
memahami makna jihad, ribat, sabar, dan menguatkan kesabaran agar tetap teguh
di atas perintah Rabb-Nya. Dan lebih luhur lagi daripada itu semua, jiwa ini
juga harus merasakan ketakutan kepada Allah dan takut saat berjumpa dengan-Nya.
Apabila engkau gigih untuk mempersiapkan jiwamu bertemu Allah, maka engkau
tidak akan ridha jika bertemu dengan-Nya, sementara Dia murka kepadamu. Bahkan
engkau mengharapkan bertemu dengan-Nya dengan jiwa yang tenang, lagi ridha, dan
diridhai, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Hai jiwa yang tenang kembalilah kepada Rabbmu
dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya,” (Al-Fajr: 27-28)
Wahai Akhi mujahid, untuk
menggapai tingkatan tersebut, pertama-tama hendaklah engkau mengevaluasi
dirimu, mengawasinya dalam segala perkara, dan paling utama:
1.
Mengevaluasi Niat Dalam Setiap Perkataan Dan Perbuatan
2.
Melaksanakan Hal-Hal Wajib Dengan Sebaik-Baiknya
3.
Senantiasa Amar Makruf Nahyi Mungkar
4.
Qiyamullail Dan Melaksanakan Ibadah-Ibadah Sunnah
5.
Membaca Al-Quran, Dan Menadaburkan Makna-Maknanya
6.
Menjaga Zikir Pagi-Petang.
Akhi Mujahid, engkau adalah
orang paling utama untuk mengintropeksi dirimu. Di pundakmu, engkau mengemban
beban tablig dakwah para nabi dan rasul. Engkau mengemban risalah ini dengan
satu tangan dan membawa nyawamu dengan tangan lainnya, dengan murah engkau
mempersembahkan kepada ‘Sang Pemiliknya’. Sebagaimana engkau lebih dekat dengan
kematian dan medan-medan pertempuran. Seberapa banyak engkau berharap kepada
Allah dan berdoa kepada-Nya dengan ikhlas, supaya Dia menyelamatkanmu, sehingga
engkau memperbaiki jiwa yang telah engkau rusak. Ketika Dia menyelamatkanmu,
engkau kembali lagi mengikuti hawa nafsumu dan kembali lalai.
Akhi Mujahid, tundukkan dirimu di
hadapan ‘Tuannya’ (Allah), dan kembalilah kepada-Nya. Bertaubatlah kepada-Nya
setiap hari dan setiap waktu. Mintalah ampun kepada Rabbmu dari segala
kelalaian dan kesalahanmu, letakkan timbangan untuk dirimu, dengannya engkau
menimbang amalan-amalan dan mengembalikan jiwa ke jalan lurus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar