ULAMA IRAK DAN KAUM ROFIDHOH:
Yang
membuat diriku tak hentinya keheranan adalah sikap yang diambil orang-orang
yang ―kalah mental, yang bernyali rendah dan pengecut, yang memadamkan
semangat keagamaan kami dan rela dengan kehinaan, terutama adalah Hârits Adh-Dhôrî,
ketua umum Majelis Ulama Muslimin Irak, yang menyatakan terang-terangan dalam
salah satu majelis khususnya, bahwa ia tidak mampu mengangkat kepala lagi
disebabkan pemenggalan warga Amerika dan relawan Kor Sel.
Maka
aku katakan kepadanya: Dulu aku mengira kamu akan menggali kubur dan tidur di
dalamnya sampai kematian menjemputmu, karena aku malu melihat ketidak mampuanmu
menolong saudari-saudarimu yang diperkosa di penjara Abu Ghraib, padahal
penjara itu hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumahmu.
Atau,
kami mengira engkau akan bersumpah kepada kami untuk tidak mengenakan penutup
kepala, tidak akan mencicipi makanan, dan tidak memejamkan mata sebelum
berhasil menyelamatkan akhwat-akhwatmu atau engkau mati karenanya.
Tetapi,
menyedihkan. Tidak ada satupun dari persangkaan kami ini yang engkau penuhi.
―Jihadmu
yang paling maksimal, justeru mengulurkan tali kasih sayang kepada orang-orang
Rôfidhoh (Syi’ah).
Tidakkah
engkau dengar peristiwa memalukan yang akan menghinakanmu hingga hari kiamat tiba,
ketika engkau berkumpul dalam pertemuan jahat bersama Jawad Al-Khôlishi, lalu
engkau berkata kepadanya, ―Aku telah mendengar tentang kesabaran dan keteguhan
Anda, maka aku berjanji kepada diriku sendiri jika aku bertemu denganmu aku
akan mencium kepalamu, dan sekarang tiba saatnya kupenuhi janjiku, Setelah itu
engkau berdiri dengan bergegas dan mencium kepala orang yang dalam dirinya
penuh kedengkian terhadap Islam. Kepala orang yang lisannya tak henti mencela
kehormatan Nabi mu, Muhammad Shollallohu Alaihi wa Sallam.
Demi
Robb-mu, katakan: dengan wajah apa engkau hendak menghadap nabimu kelak di hari
perhimpunan?
Sungguh,
memang kamu benar-benar ―dhôriy (buas) terhadap orang-orang Islam ketika engkau
menuduh para tokoh jihad sebagai orang-orang yang sengaja ditanam musuh. Tetapi
kamu sendiri malah berdamai dengan kaum Rofidhoh, kamu menyumbangkan
masjid-masjid kami kepada mereka dengan alasan bahwa itu hanya batu yang bisa
diganti dengan bangunan lain.
Hanya
kepada Alloh sajalah kami mengadukanmu, di hadapan-Nya sajalah kami akan
menuntut dan bertanya kepadamu, dan cukuplah Alloh sebagai pelindung kami dan
Dia sebaik-baik pelindung.
USAHA KRISTENISASI IRAK:
Kamu
merasa sangat takjub dengan kesabaran dan kekokohan musuh agama ini dalam
perang yang mereka lancarkan kepada kaum muslimin, serta pengorbanan nyawa dan
waktu mereka dalam rangka membela kebatilan mereka.
―Dan
pergilah pemimpin-pemimpin mereka (seraya berkata): "Pergilah kamu dan
tetaplah (menyembah) ilah-ilahmu, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang
dikehendaki.” ( QS. Shôd: 6).
Padahal
mereka menyeberangi lautan padang pasir dan tanah gersang dengan skuadron dan
pasukan mereka yang berjumlah sangat banyak, dalam rangka menyebarkan keyakinan
batil mereka, mereka rela menumpahkan darah serta mengorbankan nyawa demi
membela kebatilan mereka.
Benar!
Koran hairan Daily Theleghrap di Inggris edisi terakhir mempublikasikan berita
yang menyatakan Irak telah menjadi tempat yang nyaman bagi kelompok-kelompok
missionaris kristen. Koran itu menyebutkan bahwa anggota organisasi-organisasi
missionaris di Amerika Serikat sudah mulai melakukan operasi-operasi
kristeni-sasi dengan mengusung sandi: ―Penyelamatan manusia di Irak‖ ; di mana
salah seorang pimpinan organisasi tersebut mengatakan, penjajahan Amerika
terhadap Irak telah menciptakan kesempatan bersejarah untuk memberi petunjuk
kepada jiwa-jiwa yang kebingungan dari rakyat Irak, baik yang beragama Islam
maupun orang-orang kristen ortodoks timur.
Ketua
Lembaga Kristenisasi Internasional, Jhon Baraday, sekaligus penanggung jawab
misi kristenisasi untuk wilayah Timur Tengah mengatakan bahwa anggota
gereja-gereja baptis yang jumlahnya mencapai 16 juta orang, diminta oleh fihak
gereja sebelum agresi ke Irak dimulai, agar terus berdoa supaya Irak bisa
ditaklukkan.
Jhon
Hanna, salah seorang missionaris, mengatakan setelah melakukan kunjungan ke
Irak, ―Sungguh ini adalah tanggung jawab besar bagi para penginjil Amerika,
sebab di sini pintu-pintu terbuka, tekhnik-tekhnik untuk mengkristenkan sangat
mudah didapat, sokongan militer juga ada, untuk menyelamatkan orang-orang Irak
dari ajaran-ajaran yang memusuhi ajaran kristen dan orang-orang kristen.
Source:
Judul Asli: Washôya li `l-Mujâhidîn
Oleh: Syaikh Abû Mush‗ab Al-Zarqawi
Edisi Indonesia: Kumpulan Nasehat Untuk Mujahidin
Penerjemah: Ahmad Ilham Al-Kandari
Editor Ulang: AKM PUSTAKA
Publikasi I: AL-QAEDOON GROUP
Publikasi II: AKM PUSTAKA
9 Rabiul Awal 1440 H - 17
November 2018,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar