Sesungguhnya Allah Membela
ORANG-ORANG BERIMAN
“ALLAH MEMBELA ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN ALLAH TIDAK SUKA KEPADA
ORANG ORANG YANG BERKHIANAT DAN KAFIR” (Al Haj:38)
Segala puji bagi Allah, Penolong orang-orang beriman dan
Dzat yang mengalahkan orang-orang musyirik. Dia memenangkan agama-Nya, meski
orang-orang kafir membenci-Nya. Shalawat serta salam terlimpahkan kepada yang
sosok yang diutus dengan kebenaran nyata, juga kepada para keluarga dan sahabat
beliau, serta siapa pun yang mengikuti dengan baik sampai Hari Kiamat.
Ketika Si Penjaga Salib Amerika
Serikat (AS) mengumumkan agresi militernya melawan Khilafah, ia dibutakan oleh
kesombongan dan kecongkakannya, dan menjerumuskan dirinya ke dalam peperangan
melawan mujahidin dan paa wali-Nya, maka ia memikul beban terbesar di dalamnya.
Tatkala kobaran perang semakin memanas, Si Negro Dungu (Obama) mulai menyadari
perbuatannya. Gudang penyimpanannya bomnya kini sudah mulai terkuras, biaya
peperangan meruntuhkan ekonominya yang rapuh. Dia lantas segera mendekati
seluruh sekte kekafiran dan para thaghut dunia semuanya, untuk meminta bantuan
dan sokongan, persenjataan dan personil, agar mereka menyelamatkannya dari
kubangan darah. Seluruh negara dan kelompok kafir segera menyambutnya demi
menggapai kemuliaan dan superioritas. Tatkala para pendukungs dan penolongnya
mulai banyak berdatangan, bersatu, dan bersumpah setia untuk memerangi agama,
mereka mengira tidak ada satu pun yang bisa mengalahkan mereka, dan hanya
merekalah yang akan menang dan mewarisi bumi ini.
Kemudian
ketika peperangan sudah semakin sengit, kobarannya semakin membara, dan
percikannya yang menyala membakar Salibis di kediaman mereka, hal itu mendorong
orang berakal untuk menahan diri memerangi mujahidin. Sementara yang lainnya
masih ragu-ragu dan takut. Ketika mereka terjun ke darat. mereka langsung
merasakan keganasan mujahidin yang menyebabkan mereka menjauh dari pertempuran
langsung. Maka engkau melihat mereka mendorong para anteknya untuk berperang,
menyokong mereka dengan personil, persenjataan, dan dana, membantu mereka
dengan serangan udara pesawat dan artileri. Para pemimpin kekafiran pun terus
membela para penolongnya. Anda akan melihat AS membela para atheis Kurdi, Rusia
membela Nushairiyah, Iran membela Rafidhah, dan Turki membela Shahawat. Dengan
hal itu, mereka mengira bisa menjaga para komprador mereka dan bisa
membinasakan mujahidin. Mereka mengira, dengan itu mereka bisa meninggikan
panji mereka dan memecah belah kekuatan kaum muslimin. Namun mereka semua tidak
mengetahui bahwa “ALLAH MEMBELA ORANG-ORANG YANG
BERIMAN DAN ALLAH TIDAK SUKA KEPADA ORANG ORANG YANG BERKHIANAT DAN KAFIR.”
(Al-Hajj: 38)
Ya,
Allah melindungi mujahidin dari serangan roket-roket Salibis, melindungi mereka
dari pasukan orang-orang kafir dan mengelakkan mereka dari bahaya. Mereka tidak
tertimpa keganasan musuh kecuali hanya sedikit gangguan saja. “MEREKA SEKALI-KALI
TIDAK AKAN MEMBUAT MUDHARAT KEPADA KAMU, SELAIN DARI GANGGUAN-GANGGUAN CELAAN
SAJA, DAN JIKA MEREKA BERPERANG DENGAN KALIAN PASTILAH MEREKA BERBALIK
MELARIKAN DIRI, KEMUDIAN MEREKA TIDAK MENDAPAT PERTOLONGAN,”
(Ali ‘Imran: 111)
Kaum
kafir seluruh dunia pada hari ini telah sampai di ambang kehancuran, setelah
mereka membelanjakan seluruh hal bernilai dan berharga untuk memadamkam cahaya
Allah dan menenggelamkan Khilafah, setelah bala tentara mereka menjilati luka
dan terbebani hutang. Sementara itu, Daulah Islam masih terus teguh berkat
karunia Allah, memerangi seluruh bangsa kafir, dan menjaga kehormatan kaum
muslimin. Setiap hari semakin jelas bagi lawan, sebelum kawan, bagiamana Allah
membela serta menjaganya.
Maka
seyogianya junud Khilafah pada hari ini melanjutkan pengorbanan di jalan Allah,
dengan mengambil semua faktor kemenangan, bertawakal kepada Allah semata, tiada
letih berperang, jangan terlambat berangkat menuju laga-laga pertempuran.
Sungguh, orang-orang kafir bisa menang melawan kaum muslimin sekali atau dua
kali saja, atau merampas sebagian negeri mereka, namun hendaknya para muwahid
meyakini bahwa kesudahan yang baik adalah milik mereka, selama mereka bertakwa
kepada Rabb mereka dan bersabar. “MUSA BEKATA KEPADA KAUMNYA,
“MOHONLAH PERTOLONGAN KEPADA ALLAH DAN BERSABARLAH, SESUNGGUHNYA BUMI INI
MILIK ALLAH, DIPUSAKAKANNYA KEPADA SIAPA YANG DIKEHENDAKI-NYA DARI
HAMBA-HAMBA-NYA, DAN KESUDAHAN YANG BAIK BAGI ORANG-ORANG YANG BERTAKWA.”
(Al-A’raaf: 128)
Arogansi
kebatilan dan keangkuhannya adalah ujian dari Allah, agar Dia mengetahui siapa
yang menolong-Nya dan Rasul-Nya, dalam keadaan tak terlihat.”JANGAN SEKALI-KALI
KAMU TERPERDAYA OLEH KEBEBASAN ORANG-ORANG KAFIR BERGERAK DI DALAM NEGERI, ITU
HANYA KESENANGAN SEMENTARA, KEMUDIAN TEMPAT TINGGAL MEREKA ADALAH JAHANNAM, ITU
ADALAH SEBURUK-BURUKNYA TEMPAT,” (Ali ‘Imran: 196-197)
Junud
Khilafah juga harus mengetahui bahwa musuh-musuh mereka merasakan sakit
sebagaimana mereka merasakannya, Allah menyiapkan surga untuk mereka, sementara
Dia menyiapkan Jahanam untuk orang-orang kafir. “JANGAN KALIAN BERHATI
LEMAH DALAM MENGEJAR MUSUH, JIKA KALIAN MENDERITA KESAKITAN, MAKA MEREKA PULA
MENDERITANYA, SEDAN KAMU MENGARAP PAHALA DARI ALLAH APA YANG MEREKA TIDAK
HARAPKAN, DAN ALLAH MAHA MENGETAHUI LAGI MAHA BIJSAKSANA.”
(An-Nisaa`: 104)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar