KAMI ADALAH UMAT YANG BERPERANG
UNTUK MEWUJUDKAN KEDAMAIAN
Oleh: Abu Usamah JR
Islam adalah rahmat bagi alam semesta. Ia aturan hidup
yang diturunkan oleh sang pencipta alam untuk mengatur kehidupan makhluk‑Nya di
dunia. Sehingga Islam tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan
penciptanya. Namun islam juga mengatur hubungan manusia dengan sesama dan
manusia dengan alam serta yang ada di dalamnya.
Setiap aturan yang ditetapkan dalam syariat islam
seluruhnya membawa misi islam sebagai rahmat bagi alam. Meskipun terkadang
sebagian orang‑orang dungu memahami sebaliknya dikarenakan memahami dien ini
secara parsial. Ada di antara orang‑orang yang pandir menyangka bahwa islam
tidak toleran terhadap pemeluk agama lain. Padahal islam memiliki konsep
toleransi tersendiri dan tidak seperti konsep toleransinya kaum kafir.
Sebelum bangsa‑bangsa di dunia membuat aturan perang dalam
konferensi Jenewa, maka islam telah terlebih dahulu memiliki aturan perang yang
sangat manusiawi. Aturan Rabbani yang bersumber dari Al Khaliq tersebut jauh
lebih baik dan lebih sempurna dari kesepakatan jenewa. Sebelum amnesty
internasional melarang membunuh sipil tak bersenjata,maka sejak 14 abad silam
islam telah melarang membunuh wanita, anak‑anak, orang‑orang lemah, para orang
tua dan para pemuka agama yang tidak terlibat dalam peperangan. Dan tatkala
amnesty internasional melarang menyiksa para tawanan perang, maka semenjak
islam diturunkan sudah memerintahkan untuk memperlakukan tawanan perang dengan
baik.
Sebab misi perang dalam islam adalah untuk mewujudkan
kedamaian di alam semesta. Kedamaian yang bisa dirasakan oleh setiap manusia
baik yang beriman maupun yang kafir, dan juga kedamaian yang dirasakan oleh
hewan dan tumbuhan. Misi perang dalam islam bukan untuk menindas kaum lain agar
mereka menjadi pelayan yang dihinakan.
Misi Perang
di dalam islam adalah seperti yang dikatakan oleh Riby bin Amir,
yaitu Membebaskan manusia dari peribadatan kepada
sesama manusia menuju peribadatan kepada Rabbnya manusia, Membebaskan manusia
dari kedzaliman agama‑agama yang ada menuju keadilan Islam, dan Membebaskan manusia
dari kesempitan dunia dan akhirat menuju keluasan dunia dan akhirat.
Jika misi perang tersebut berhasil diwujudkan oleh Islam maka
bisa dipastikan kedamaian bagi alam bisa terwujud. Dan kedamaian bagi alam bisa
diwujudkan tatkala terpenuhinya hak‑hak bagi yang berhak. Dalam arti hak‑hak
dikembalikan kepada pemiliknya sesuai dengan aturan Islam. Hal tersebut seperti
hak Al Khaliq, hak kaum muslimin dan hak orang kafir sebagaimana yang diatur
dalam Islam. Dan perang dalam Islam adalah untuk mengembalikan hak kepada
pemiliknya sehingga kedamaian akan terwujud.
Diantara Tujuan Perang Didalam Islam
Sehingga Kedamaian Bisa Diwujudkan
Adalah:
1. Mengembalikan hak Allah sebagai satu‑satunya Ilah yang
berhak diibadahi.
Allah adalah satu‑satunya dzat yang berhak diibadahi, karena
Dia adalah Al Khaliq yang telah menciptakan alam semesta ini sendirian.Maka hak
bagi Allah pula untuk diibadahi sendirian tanpa ada sekutu bagi‑Nya. Siapa yang
memberikan peribadatannya kepada selain Allah, berarti ia telah memberikan
sesuatu bukan kepada yang berhak. Dan inilah perbuatan dzalim yang paling besar
yang disebut syirik.
Karenanya tujuan perang di dalam islam adalah untuk
hilangnya (tidak nampaknya) kesyirikan, sehingga ketaatan bagi Allah semata. Hal
tersebut sebagaimana firman‑Nya:
وَقَٰتِلُوهُمۡ حَتَّىٰ لَا
تَكُونَ فِتۡنَةٞ وَيَكُونَ ٱلدِّينُ كُلُّهُۥ لِلَّهِۚ فَإِنِ ٱنتَهَوۡاْ فَإِنَّ
ٱللَّهَ بِمَا يَعۡمَلُونَ بَصِيرٞ ٣٩
DAN PERANGILAH MEREKA, SUPAYA JANGAN ADA FITNAH DAN SUPAYA
AGAMA ITU SEMATA‑MATA UNTUK ALLAH.
JIKA MEREKA BERHENTI (DARI KEKAFIRAN), MAKA SESUNGGUHNYA
ALLAH MAHA MELIHAT APA YANG MEREKA KERJAKAN.
(QS Al Anfal:39).
Menjadikan Allah sebagai satu‑satunya dzat yang berhak
diibadahi dan ketaatan hanya bagi Allah semata, akan terwujud dengan menjadikan
aturan Allah sebagai satu‑satunya aturan yang mengatur alam semesta. Sehingga
kehidupan manusia seluruhnya tunduk dibawah aturan Al Khaliq. Dan tidak akan
terwujud kebaikan dan kedamaian di alam semesta ini kecuali dengan diaturnya
alam semesta ini dengan aturan penciptanya. Sehingga ketika itu yang nampak
adalah ketundukkan dan kepatuhan manusia hanya kepada Allah saja.
Jika
hal tersebut terwujud maka akan terjadi di tengah kehidupan manusia apa yang
dijanjikan oleh Allah dalam firman‑Nya:
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ
ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ
وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ ٩٦
Jikalau
sekiranya penduduk negeri‑negeri beriman
dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit
dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat‑ayat
Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.(QS Al
A’raf:96).
Dan tegaknya
aturan islam hanya akan terwujud jika kekuasaan kaum kafir dan sistemnya
runtuh. Sehingga tegak dan terwujudlah kekuasaan islam dengan sistem yang
mengaturnya. Dan itu bisa terwujud hanya dengan satu jalan,yaitu berperang di
jalan Allah untuk tingginya kalimat Allah, sehingga kalimat orang‑orang
kafir menjadi rendah. Selama hal tersebut belum terwujud maka kaum muslimin
akan terus berjihad memerangi kaum kafir.
2. Dikembalikannya hak kaum muslimin untuk bebas
menjalankan agamanya.
Salah satu
tujuan dari diturunkannya syariat adalah untuk menjaga agama. Termasuk juga
menjaga umat ini sehingga merasa aman menjalankan kewajiban agamanya. Maka
salah satu dari tujuan jihad adalah menghilangkan gangguan‑gangguan
kaum kafir yang mengancam keamanan kaum muslimin dalam menjalankan kewajibannya
sebagai seorang muslim.
Fakta pada hari
ini membuktikan bahwa tidak sedikit dari kaum muslimin yang tidak memiliki
kebebasan menjalankan kewajiban agamanya. Para penguasa kafir di berbagai
belahan dunia tidak memberikan kebebasan kepada kaum muslimin untuk menjalankan
agamanya. Atau kaum muslimin hanya diberikan kebebasan melaksanakan agamanya
pada sebagian hal dan melarang pada hal yang lainnya. Dimana ajaran islam yang
dianggap tidak sesuai dengan hukum negara akan dilarang untuk dilaksanakan.
Padahal kaum muslimin dituntut
untuk melaksanakan ajaran islam secara menyeluruh pada semua sisi kehidupan.Hal
tersebut sebagaimana firman‑Nya :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ ٱدۡخُلُواْ فِي ٱلسِّلۡمِ كَآفَّةٗ وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ
إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٞ ٢٠٨
Hai orang‑orang
yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu
turut langkah‑langkah
syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.(QS Al Baqarah
:208).
Dan tidaklah
mungkin seorang muslim bisa secara bebas menjalankan ajaran islam kecuali ia
hidup di negara yang sistem islam tegak secara sempurna. Tegaknya islam menjadi
sebuah sistem yang mengatur kehidupan adalah salah satu tujuan dari
diperintahkannya jihad di jalan Allah. Dengan jihad itulah dominasi kaum kafir
dengan sistem batilnya bisa ditumbangkan. Sebab sistem kafir yang dipraktekkan
oleh para penguasa kafir itulah yang mengekang kebebasan kaum muslimin dari
menjalankan ajaran islam secara menyeluruh.
Akibat dari
berkuasanya kaum kafir yang menjalankan sistem kafirnya maka kaum muslimin
mengalami seperti yang Allah sebutkan dalam firman‑Nya
:
ٱلَّذِينَ أُخۡرِجُواْ مِن
دِيَٰرِهِم بِغَيۡرِ حَقٍّ إِلَّآ أَن يَقُولُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُۗ وَلَوۡلَا
دَفۡعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعۡضَهُم بِبَعۡضٖ لَّهُدِّمَتۡ صَوَٰمِعُ وَبِيَعٞ
وَصَلَوَٰتٞ وَمَسَٰجِدُ يُذۡكَرُ فِيهَا ٱسۡمُ ٱللَّهِ كَثِيرٗاۗ وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ
مَن يَنصُرُهُۥٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ ٤٠
(yaitu)
orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang
benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah”. Dan
sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang
lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah
ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama
Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.(QS Al
Hajj:40).
Sehingga untuk
terwujudnya rasa aman bagi kaum muslimin menjalankan ajaran islam secara
sempurna adalah dengan terwujudnya negara islam yang menjadikan islam sebagai
sistem hidup yang mengatur kehidupan. Dan untuk mewujudkan hal tersebut
jalannya adalah jihad di jalan Allah.
3. Diberikannya hak hidup kaum muslimin untuk merasa aman
sehingga tidak ada kedzaliman bagi mereka.
Terjaganya jiwa
dan kehormatan kaum muslimin hanya bisa diwujudkan jika kaum muslimin hidup
dibawah naungan syariat islam secara kaffah. Berbagai nestapa yang menimpa kaum
muslimin di berbagai belahan dunia adalah akibat dari kedzaliman orang‑orang
kafir. Sebab sudah menjadi tabiat orang‑orang kafir
tidak akan pernah ridho dengan orang‑orang beriman. Genocida,pengusiran
dan perampasan hak‑hak‑hak kaum
muslimin oleh kaum kafir terjadi di banyak tempat di dunia ini. Keadaan seperti
ini yang menjadi salah satu alasan bagi kaum muslimin untuk berjihad dalam arti
perang di jalan Allah. Dan dengan sebab keadaan seperti ini pula Allah
mewajibkan kepada kaum muslimin untuk mengangkat senjata memerangi kaum kafir. Allah
‘adzan wa jalla berfirman :
وَمَا لَكُمۡ لَا
تُقَٰتِلُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلۡمُسۡتَضۡعَفِينَ مِنَ ٱلرِّجَالِ وَٱلنِّسَآءِ
وَٱلۡوِلۡدَٰنِ ٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا مِنۡ هَٰذِهِ ٱلۡقَرۡيَةِ
ٱلظَّالِمِ أَهۡلُهَا وَٱجۡعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ وَلِيّٗا وَٱجۡعَل لَّنَا مِن
لَّدُنكَ نَصِيرًا ٧٥
Mengapa
kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah
baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan
kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan
berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi
Engkau!”. (QS
An Nisa: 75).
Maka jihad
adalah upaya untuk membebaskan kaum muslimin dari kedzaliman kaum kafir. Selagi
masih ada kaum muslimin yang mendapatkan kedzaliman dari kaum kafir maka kaum
muslimin tidak akan berhenti dari berjihad. Dan selama itu pula tidak akan ada
kedamaian dan keamanan yang bisa dirasakan oleh kaum kafir. Kedamaian hanya
akan terwujud jika seluruh kaum muslimin telah terbebas dari penindasan dan
kedzaliman kaum kafir. Dan kedamaian tidak terwujud kecuali dengan tegaknya
islam sebagai sistem yang mengatur kehidupan manusia. Dan kaum muslimin akan
terus berjihad sampai hal tersebut terwujud.
4. Diberikannya hak kaum kafir dzimmi untuk mendapatkan
keamanan dari pemerintahan islam.
Kaum kafir tidak
akan berhenti melakukan kedzaliman dan menebarkan kerusakan kecuali ketika
mereka dikalahkan dan ditaklukkan oleh kaum muslimin. Oleh karena itulah kaum
muslimin akan terus berjihad sampai kaum kafir dikalahkan dan tunduk kepada
pemerintahan islam. Hal tersebut sebagaimana firman Allah ‘azza wa jalla :
قَٰتِلُواْ ٱلَّذِينَ لَا
يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَلَا بِٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا
حَرَّمَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ ٱلۡحَقِّ مِنَ ٱلَّذِينَ
أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ حَتَّىٰ يُعۡطُواْ ٱلۡجِزۡيَةَ عَن يَدٖ وَهُمۡ صَٰغِرُونَ ٢٩
Perangilah
orang‑orang yang
tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka
tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul‑Nya dan tidak beragama dengan agama
yang benar (agama Allah), (yaitu orang‑orang)
yang diberikan Al‑Kitab kepada
mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan
tunduk.(QS
At Taubah:29).
Dan tatkala kaum
kafir telah dikalahkan dan ditaklukkan oleh kaum muslimin, sehingga mereka
tunduk dan patuh kepada pemerintahan islam, maka mereka mendapatkan jaminan
keamanan.Yang dimana ketundukkan dan kepatuhan kaum kafir kepada pemerintahan
islam dibuktikan dengan membayar jizyah dan mematuhi syarat‑syarat
yang ditetapkan oleh pemimpin kaum muslimin. Ketika itulah kaum kafir
mendapatkan haknya untuk hidup aman dan terlindungi di tengah kehidupan kaum
muslimin. Sebaliknya kaum muslimin juga mendapatkan kedamaian dan keamanan
dikarenakan runtuhnya dominasi kaum kafir atas kaum muslimin.
Selama kaum
kafir memiliki kekuatan dan eksistensi yang terstruktur maka selama itu pula
mereka akan berbuat kerusakan. Karena kerusakan dan kedzaliman adalah sifat dan
karakter yang melekat pada diri mereka. Hal tersebut sebagaimana yang Allah
sebutkan dalam firman‑Nya :
يَسَۡٔلُونَكَ عَنِ ٱلشَّهۡرِ
ٱلۡحَرَامِ قِتَالٖ فِيهِۖ قُلۡ قِتَالٞ فِيهِ كَبِيرٞۚ وَصَدٌّ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ
وَكُفۡرُۢ بِهِۦ وَٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ وَإِخۡرَاجُ أَهۡلِهِۦ مِنۡهُ أَكۡبَرُ
عِندَ ٱللَّهِۚ وَٱلۡفِتۡنَةُ أَكۡبَرُ مِنَ ٱلۡقَتۡلِۗ وَلَا يَزَالُونَ
يُقَٰتِلُونَكُمۡ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمۡ عَن دِينِكُمۡ إِنِ ٱسۡتَطَٰعُواْۚ وَمَن
يَرۡتَدِدۡ مِنكُمۡ عَن دِينِهِۦ فَيَمُتۡ وَهُوَ كَافِرٞ فَأُوْلَٰٓئِكَ حَبِطَتۡ
أَعۡمَٰلُهُمۡ فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ
هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ ٢١٧
Mereka
tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu
dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang
murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka
itulah yang sia‑sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.(QS Al Baqarah:217).
Maka demi
terwujudnya kedamaian bagi kaum muslimin dan juga kaum kafir maka Allah
mewajibkan kaum muslimin untuk berjihad memerangi kaum kafir. Sehingga dengan
perang itu kaum kafir dikalahkan dan ditaklukkan oleh kaum muslimin,dan mereka
menjadi kaum kafir dzimmi yang tunduk kepada pemerintahan islam. Disaat itulah
keamanan dan kedamaian akan bisa dirasakan oleh kaum muslimin dan juga oleh
kaum kafir dzimmi. Jadi kami adalah umat yang berperang untuk terwujudnya
kedamaian di alam semesta ini.
Wallahu a’lam
25 Sya’ban 1438H__
Tidak ada komentar:
Posting Komentar