Dakwah Nabi kepada para Penguasa
agar TUNDUK PADA ISLAM
Nabi shollallohu
alaihi wa sallam mendakwahi
para raja-raja supaya masuk kedalam Islam dan tunduk pada Islam.
Dari Ibnu Abbas rohimahulloh bahwa Abu
Sufyan memberitakan : Aku mengalami masa yang panjang antara diriku dengan
Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam. Kemudian beliau berkata lagi : Tatkala
aku berada di Syam, datanglah utusan membawa surat dari Rosululloh shollallohu
alaihi wa sallam untuk Hiraklius kaisar Romawi. Kemudian aku antarkan surat
tersebut kepada penguasa Basrah yang kemudian mengantarkannya kepada Hiraklius…
Kemudian dibacakanlah surat dari
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, isinya: Dengan nama Alloh yang maha
pengasih lagi maha penyayang dari Muhammad
utusan Alloh kepada
Hiraklius kaisar Romawi. Keselamatan atas siapa yang mengikuti
petunjuk.
Amma ba’du :
Sesungguhnya aku menyerumu dengan seruan
kepada Islam, masuk Islamlah niscaya kamu akan selamat, Alloh akan memberimu
pahala dua kali, namun bila berpaling bagimu dua urusan kejelekan, Alloh
berfirman :
قُلۡ يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ
تَعَالَوۡاْ إِلَىٰ كَلِمَةٖ سَوَآءِۢ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمۡ أَلَّا نَعۡبُدَ
إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا نُشۡرِكَ بِهِۦ شَيۡٔٗا وَلَا يَتَّخِذَ بَعۡضُنَا بَعۡضًا
أَرۡبَابٗا مِّن دُونِ ٱللَّهِۚ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَقُولُواْ ٱشۡهَدُواْ بِأَنَّا
مُسۡلِمُونَ
Katakanlah: "Hai
Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada
perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Alloh dan
tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita
menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Alloh. Jika mereka berpaling
maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang
yang berserah diri (kepada Alloh)". (QS. Ali-Imran :64) (Al-Bukhori 4/1657, 1658, Muslim 3/1393-1396)
Al-Imam Al-Bukhori menempatkan hadits ini dalam Bab : ”Katakanlah, Wahai ahli Kitab
marilah (berpegang) kepada suatu kalimat yang sama antara kami dan kalian untuk
tidak beribadah kecuali kepada Alloh”. Makna “kalimat yang sama” yaitu tujuan.
Beliau juga menempatkan pada bab lainnya
dengan judul : Bab Seruan Nabi shollallohu alaihi wasallam kepada Islam, kenabian dan tidak menjadikan sesama hamba
sebagai arbab dari selain Alloh.
Alloh berfirman:
مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن
يُؤۡتِيَهُ ٱللَّهُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحُكۡمَ وَٱلنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ
لِلنَّاسِ كُونُواْ عِبَادٗا لِّي مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَٰكِن كُونُواْ
رَبَّٰنِيِّۧنَ بِمَا كُنتُمۡ تُعَلِّمُونَ ٱلۡكِتَٰبَ وَبِمَا كُنتُمۡ
تَدۡرُسُونَ
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Alloh berikan
kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia:
"Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Alloh.
" Akan tetapi (dia berkata) : "Hendaklah kamu menjadi orang-orang
rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap
mempelajarinya.
(Al-Imran:79) (Shohih Bukhori 3/1074)
Sedang Imam
Nawawi rohimahulloh menempatkannya dalam Bab Surat Nabi shollallohu
alaihi wasalam kepada
Hiraklius untuk di seru memasuki Islam . (HR. Muslim 3/1393)
Aku berkata : Hiraklius berkata menanggapi surat tersebut : Kekuasaannya akan terbentang
hingga tanah di bawah telapak kakiku. (HR.
Bukhori 4/1658 Muslim 3/1395)
Dan dari Anas rohimahulloh bahwa Nabi shollallohu
alaihi wasalam menulis surat kepada Kisra, Caesar dan Najasyi serta kepada
setiap penguasa diserunya mereka kepada Alloh ta’ala, dan hanya Najasyi yang
mau bersholawat kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam. (Muslim 3/1397)
Imam Nawawi telah menempatkan hadits ini dengan judul Bab Surat Nabi shollallohu
alaihi wa sallam kepada para raja kafir diseru kepada
Alloh azza wa jalla.
Dari Ibnu Abbas semoga Alloh meridhoinya : Sesungguhnya
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam mengirim surat kepada Kisra. Beliau
memerintahkan kurir untuk menyerahkan kepada penguasa Bahrain untuk diteruskan
kepada Kisra. Ketika surat itu dibacakan kepada Kisra, dia langsung
membakarnya. Maka Nabi shollallohu alaihi wa sallam mendoakan agar kerajaan
Kisra dilumatkan dengan selumat-lumatnya. (Bukhori 3/1074)
Al-Imam Bukhori rohimahulloh menyebut tentang hadits
ini :Bab Dakwah kepada yahudi, nasrani, dan kepada mereka yang
diperangi olehnya serta surat beliau Nabi shollallohu ‘alaihi was salam kepada
Kisro, Caesar dalam rangka dakwah
qobla qital (seruan sebelum diperangi). (Fathul
Bari 8/127-128)
Dan hadits dari
Al-Miswar bin Makromah : Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam keluar menemui sahabat-sahabatnya lalu berkata : “Sesungguhnya Alloh telah mengutusku kepada manusia
seluruhnya maka serulah mereka dan janganlah kalian menyelisihiku.” Maka diutuslah Abdullah bin
Hudzaifah kepada Raja
Kisro, Salith
bin Amru kepada Haudah
bin Ali di Yamamah, ‘Ula bin Al-Hadhramiy kepada Al-Mundzir bin Saawiy di Hanjar, Amru
bin Ash kepada Jifar
dan Ibad
bin Al-Jildani di Amman, Wadahiyah kepada
Kaisar, Syuja’ bin Wahb kepada Ibnu Abi Syamr Al-Ghasaniy, Amru bin Amiyah kepada An-Najasyi.
Maka mereka semuanya kembali menemui Rosululloh shollallohu
alaihi wa sallam sebelum beliau meninggal kecuali Amru bin Ash. (Fathul Bari 8/127, 128)
Al-Hafidz Ibnu Hajar rohimahulloh berkata
: Penulis kitab As-Sair menambahkan bahwa telah diutus Al-Muhajir bin Abi
Amiyah bin Al-Harits bin Abdil Kilal dan Jariron kepada Dzul Kala’, Saaib kepada
Musailamah, Hatib bin Abi Balta’ah kepada Al-Muqauqis (Al-Fath 8/128)
Source :
KUPAS
TUNTAS FIKIH JIHAD
Judul
asli
مسائل من
فقه الجهاد
Permasalahan
1-14
Penulis:
Al Amir Al Mujahid Abu Abdillah Al Muhajir Hafidhahulloh
Alih
bahasa: Abu Nabila Farida Muhammad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar