Sesungguhnya hikmah Allah
yang matang dan takdir-Nya bagi orang-orang beriman di dunia adalah sesuatu
yang tersembunyi, tidak ada yang mengetahui selain-Nya. Di antaranya adalah
bagaimana datangnya kemenangan untuk para hamba-Nya yang beriman. Allah telah
menolong para nabi dan rasul, serta orang-orang beriman setelah mereka dengan
beragam bentuk dan gambaran jelas. Kemenangan mereka tidak terbatas pada
peperangan secara langsung, dan darinya terdapat banyak hikmah Allah.
Di antaranya, seorang mukmin tidak akan putus asa meski seluruh
pintu tertutup di hadapannya. Bahkan dia tahu bahwa kemenangan Allah datang
melalui sesuatu di luar prediksinya. Sehingga dia menggantungkan harapan hanya
kepada-Nya semata, demikianlah bisa jadi kemenangan akan datang.
Terdapat suri tauladan yang bagus pada diri Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dan para sahabat beliau, bagi orang-orang beriman. Mereka
tidak banyak berfokus kepada bagaimana caranya mendapatkan kemenangan. Namun
mereka lebih fokus menjalankan perintah-Nya dan memerangi orang-orang kafir.
Allah berfirman, “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau
kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat
pertentangan yang banyak di dalamnya”. (An-Nisaa`:84)
Mereka juga tidak menunda diri untuk meningkatkan kekuatan dan
menambah persenjataan. Bahkan mereka mencurahkan sekuat tenaga dalam menempuh
faktor-faktor (kemenangan). Maka Allah memenangkan mereka melalui banyak cara;
Allah menolong mereka dengan rasa takut yang ditimpakan ke musuh, dengan angin
topan, dengan berpecah-belahnya orang-orang kafir, sebagimana Allah juga
menolong mereka dengan malaikat. Maka hendaknya seorang mukmin jangan
menyibukkan diri dengan rincian kemenangan, namun dia harus fokus juga
mengamalkan apa yang Allah perintahkan dengan sebaik-baiknya dan semampunya.
Jika Allah berkehendak, maka Allah akan menyiksa orang-orang kafir melalui
tangan-Nya, atau jika berkehendak, Dia akan melakukan dengan selain cara itu.
Seorang mukmin juga harus berdoa, dan merintih di hadapan Allah subhanahu
wa ta’ala diiringi dengan amal dan berjihad di jalan-Nya. Jangan sampai dia
condong bersandar kepada sejumlah faktor yang dapat membinasakan orang-orang
kafir. Semisal perpecahan di tubuh musuh, atau kerugian yang menimpa aspek
finansial dan jiwa mereka, dari Allah. Bahkan seharusnya dia melanjutkan
peperangan dan pertempuran, serta menempuh semua faktor (kemenangan)
semampunya. Jika terlihat tanda kemenangan maka ketundukannya kepada Allah
haruslah meningkat, jika tidak terjadi kemenangan maka tidaklah mengapa.
Allah
Maha Tahu bagaimana menolong agama-Nya Allah Maha tahu akibat dan
kesudahan-kesudahan setiap urusan. Betapa banyak kemenangan cepat diraih
barisan kaum muslimin, tapi yang merasakan adalah orang-orang munafik dan
selain mereka, sehingga tidak adal seleksi barisan, di dalamnya ada keruh yang
menyebabkan perpecahan dan kehancuran. Kita berlindung kepada Allah darinya.
Dan bisa jadi ada satu tanda kemenangan yang diharapkan orang beriman, namun
Allah sembunyikan dari mereka, tertutup tabir kegaiban. Dan seandainya mereka
mengetahuinya maka harapan mereka akan pudar. Maka kita memohon kepada Allah
agar memberikan tamkin (kekuasaan) kepada para hamba-Nya yang beriman, dan
menolong mereka melawan orang-orang kafir sesuai kehendak-Nya, sungguh Dia Maha
Bijaksana dan Maha Tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar