AKAN TETAPI KALIAN ADALAH KAUM YANG
TERGESA‑GESA
Oleh :Abu Usamah JR
Allah
‘azza wa jalla berfirman :
أَمۡ حَسِبۡتُمۡ أَن
تَدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ وَلَمَّا يَأۡتِكُم مَّثَلُ ٱلَّذِينَ خَلَوۡاْ مِن
قَبۡلِكُمۖ مَّسَّتۡهُمُ ٱلۡبَأۡسَآءُ وَٱلضَّرَّآءُ وَزُلۡزِلُواْ حَتَّىٰ
يَقُولَ ٱلرَّسُولُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُۥ مَتَىٰ نَصۡرُ ٱللَّهِۗ أَلَآ
إِنَّ نَصۡرَ ٱللَّهِ قَرِيبٞ ٢١٤
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan
masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang‑orang
terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta
digoncangkan (dengan bermacam‑macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang‑orang
yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah,
sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
(QS Al Baqarah :214).
Pelajaran yang bisa kita dapatkan dari ayat di atas
adalah, bahwa surga dan kemenangan yang dekat hanya bisa diraih dengan
kesabaran di dalam menanggung beratnya ujian dalam perjuangan. Adanya ujian di
dalam perjuangan adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Ujian
itulah yang mendewasakan dan menguatkan orang‑orang yang kuat dan tabah dalam
perjuangan. Namun sebaliknya, ujian pula yang akan menghempaskan dan menyingkirkan
orang‑orang yang lemah, cengeng dan bermental kerdil dari barisan perjuangan.
Akan tetapi ada kalanya jiwa manusia yang tabiatnya tidak
senang dengan kesulitan, menghendaki agar pertolongan dan kemenangan dari Allah
bisa secepatnya bisa diraih.
Kesengsaraan, kefakiran dan guncangan yang menyesakkan
dada sudah pernah dialami oleh para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam sebelum datangnya tamkin dan kemenangan bagi mereka. Beratnya ujian yang
mereka alami telah mendorong sahabat bernama Habab bin Art Radiyallahu ‘anhu
mengadukan keadaannya kepada Rasulullah seperti yang disebutkan dalam hadits
shahih berikut,
وَقُلْنَا:
يَا رَسُولَ اللهِ, أَلَا تَسْتَنْصِرُ لَنَا؟ فَقَالَ: "إِنَّ مَنْ كَانَ
قَبْلَكُمْ كَانَ إَحَدُهُمْ يُوضَعُ الْمِنْشَارُ عَلَى مَفْرَقُ رَأْسِهِ فَيَخْلُصُ
إِلَى قَدَمَيْهِ, لَا يَصْرِفُهُ ذَلِكَ عِنْ دِيْنِهِ, وَيُمْشَطُ بِأَمْشَاطِ
الْحَدِيدِ مَابَيْنَ لَحْمِهِ وَعَظْمِهِ, لَا يَصْرِفُهُ ذَلِكَ عَنْ
دِينِهِ". ثُمَّ قَالَ: "وَاللهِ لَيُتِمَّنَّ اللهُ هَذَا الْأَمْرَ
حَتَّى يَسِيْرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إِلَى حَضْرَمَوْتَ لَا يَخَافُ إِلَّا
اللهَ وَالذِّئْبُ عَلَى غَنَمِهِ, وَلَكِنَّكُمْ قَوْمٌ تَسْتَعْجِلُونَ
Kami berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak
meminta pertolongan buat kami, mengapa engkau tidak berdoa kepada Allah untuk
kami?” Maka Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya orang‑orang sebelum kalian
ada seseorang dari mereka yang diletakkan pada ubun‑ubunnya sebuah gergaji,
lalu ia, dibelah dengan gergaji itu sampai kepada kedua telapak kakinya, tetapi
hal itu tidak memalingkannya dari agamanya. Ada pula yang antara daging dan tulangnya
disisir dengan sisir besi, tetapi hal tersebut tidak menggoyahkan imannya dari agamanya.”
Kemudian Rasulullah Saw. bersabda: “Demi Allah, sesungguhnya Allah pasti akan menyempurnakan
agama ini hingga seorang pengendara berjalan dari San’a ke Hadramaut tanpa merasa
takut kecuali kepada Allah dan serigala yang mengancam ternak kambingnya,
tetapi kalian ini adalah kaum yang tergesa‑gesa.”
Ketika Habab bin Art dan sahabat yang lainnya yang telah
merasakan ujian yang begitu berat berupa siksaan, intimidasi dan cemoohan dari
orang‑orang kafir qurays, oleh Rasulullah disebut sebagai kaum yang tergesa‑gesa
ketika meminta didoakan agar pertolongan Allah datang. Maka itu artinya
dibutuhkan kesabaran dalam waktu yang tidak singkat dalam menghadapi ujian sampai
datangnya pertolongan. Adapun pertolongan Allah bagi orang‑orang yang beriman
yang bersabar dalam ujian perjuangan pasti akan tiba juga masanya.
Jika kemudian pada hari ini kita mengeluhkan tentang ujian
berupa pembunuhan, penangkapan, penyiksaan dan pemenjaraan terhadap para
muwahidin oleh penguasa thoghut, maka kisah Habab bin Art di atas bisa menjadi
bahan muhasabah bagi kita. Jika kemudian kita juga melihat geliat jihad di
negeri ini sepertinya berjalan sangat lambat dan kita menyangka bahwa kemenangan
bagi muwahidin masih belum nampak, maka teruslah bersabar dalam perjuangan dan
ujian, karena itu akan menjadikan pertolongan Allah semakin dekat.
Tatkala kita merasa bahwa ujian begitu berat dalam
perjuangan ini, sementara kemenangan belum Tatkala kita merasa bahwa ujian
begitu berat dalam perjuangan ini, sementara kemenangan belum nampak, maka
bermuhasabah dan memperbaiki diri adalah jalan yang paling tepat. Kita mengharapkan
segera datangnya pertolongan dan kemenangan, tapi apakah kita sudah maksimal dalam
perjuangan dan pengorbanan? . Sebab untuk datangnya pertolongan dan kemenangan
dari Allah itu setelah melalui tahapan seleksi untuk memisahkan antara mereka
yang bersungguh-sungguh dalam jihad dengan yang sekedar menjadi penggembira.
Memisahkan antara yang siap berkorban dengan mereka yang ingin mencari
keuntungan dalam perjuangan. Dan antara yang baik dengan yang buruk. Sehingga
terpisahlah antara gandum dengan dedaknya. Allah ‘azza wa jalla berfirman :
مَّا كَانَ ٱللَّهُ
لِيَذَرَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ عَلَىٰ مَآ أَنتُمۡ عَلَيۡهِ حَتَّىٰ يَمِيزَ ٱلۡخَبِيثَ
مِنَ ٱلطَّيِّبِۗ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُطۡلِعَكُمۡ عَلَى ٱلۡغَيۡبِ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ
يَجۡتَبِي مِن رُّسُلِهِۦ مَن يَشَآءُۖ فََٔامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦۚ
وَإِن تُؤۡمِنُواْ وَتَتَّقُواْ فَلَكُمۡ أَجۡرٌ عَظِيمٞ ١٧٩
Allah sekali‑kali tidak akan membiarkan orang‑orang yang
beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk
(munafik) dari yang baik (mukmin). Dan Allah sekali‑kali tidak akan
memperlihatkan kepada kamu hal‑hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa
yang dikehendaki‑Nya di antara rasul‑rasul‑Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah
dan rasul‑rasul‑Nya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala
yang besar. (QS Ali Imran :179).
Sehingga jika ada yang bertanya, “Kapankah ma’rokah jihad
akan terwujud di negeri ini sehingga tamkin daulah islam bisa segera tegak? “.Maka
jawabannya adalah, “jika telah terpisah antara orang‑orang yang baik dari orang‑orang
yang buruk di kalangan ikhwan anshor daulah islam “.
Maka waspadalah karena salah satu bentuk pertolongan Allah
kepada para mujahidin adalah, “menyingkirkan orang‑orang yang tidak bersungguh‑
sungguh di dalam jihad “. Janganlah di dalam perjuangan ini kita menjadi orang‑orang
yang sedikit pengorbanannya, sedikit usahanya, panjang keluhannya dan lemah
kesabarannya, namun tergesa‑gesa ingin mendapatkan kemenangan. Padahal
kemenangan hanya bisa diraih dengan sebesar‑besar pengorbanan, sekuat kemampuan
dalam berusaha, ketabahan yang pantang menyerah dan kesabaran yang tidak mengenal
batas waktu. Dan untuk itu semua harus ditopang dengan ketaatan dan amal soleh.
Adapun dosa dan kemaksiatan akan menjauhkan seorang hamba
dari pertolongan Allah. Bahkan dosa dan
maksiat akan menjadi sebab berpalingnya seseorang dari jalan perjuangan dan menjadi sebab kekalahan. Hal
tersebut sebagaimana disebutkan dalam ayat‑ayat berikut :
إِنَّ ٱلَّذِينَ
تَوَلَّوۡاْ مِنكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡتَقَى ٱلۡجَمۡعَانِ إِنَّمَا ٱسۡتَزَلَّهُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ
بِبَعۡضِ مَا كَسَبُواْۖ وَلَقَدۡ عَفَا ٱللَّهُ عَنۡهُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ
حَلِيمٞ ١٥٥
Sesungguhnya orang‑orang yang berpaling di antaramu pada
hari bertemu dua pasukan itu, hanya saja mereka digelincirkan oleh syaitan,
disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat (di masa lampau) dan
sesungguhnya Allah telah memberi maaf kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyantun.
(QS Ali Imran :155).
أَوَلَمَّآ أَصَٰبَتۡكُم
مُّصِيبَةٞ قَدۡ أَصَبۡتُم مِّثۡلَيۡهَا قُلۡتُمۡ أَنَّىٰ هَٰذَاۖ قُلۡ هُوَ مِنۡ
عِندِ أَنفُسِكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ ١٦٥
Dan mengapa
ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan
kekalahan dua kali lipat kepada musuh‑musuhmu (pada
peperangan Badar), kamu berkata: “Darimana datangnya (kekalahan) ini?”
Katakanlah: “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri”. Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu. (QS Ali Imran :165).
Maka jika kalian hari ini enggan untuk bersungguh‑sungguh
dalam jihad, bakhil untuk berkorban di jalan Allah, dengan sedikit ujian yang
menimpa tapi keluhan kalian sangat panjang, sementara itu dosa dan maksiat
terus kalian tumpuk, lalu kalian berangan‑angan untuk segera tegaknya tamkin
daulah islam di negerimu, maka,”kalian adalah kaum yang tergesa‑gesa “.
Wallahu
musta’an
05 Dzulqa’dah
1438H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar