7/18/2019

AKAN TETAPI KALIAN ADALAH KAUM YANG TERGESA‑GESA


AKAN TETAPI KALIAN ADALAH KAUM YANG TERGESA‑GESA
Oleh :Abu Usamah JR

Allah ‘azza wa jalla berfirman :

أَمۡ حَسِبۡتُمۡ أَن تَدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ وَلَمَّا يَأۡتِكُم مَّثَلُ ٱلَّذِينَ خَلَوۡاْ مِن قَبۡلِكُمۖ مَّسَّتۡهُمُ ٱلۡبَأۡسَآءُ وَٱلضَّرَّآءُ وَزُلۡزِلُواْ حَتَّىٰ يَقُولَ ٱلرَّسُولُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُۥ مَتَىٰ نَصۡرُ ٱللَّهِۗ أَلَآ إِنَّ نَصۡرَ ٱللَّهِ قَرِيبٞ ٢١٤
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang‑orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam‑macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang‑orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
(QS Al Baqarah :214).

Pelajaran yang bisa kita dapatkan dari ayat di atas adalah, bahwa surga dan kemenangan yang dekat hanya bisa diraih dengan kesabaran di dalam menanggung beratnya ujian dalam perjuangan. Adanya ujian di dalam perjuangan adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Ujian itulah yang mendewasakan dan menguatkan orang‑orang yang kuat dan tabah dalam perjuangan. Namun sebaliknya, ujian pula yang akan menghempaskan dan menyingkirkan orang‑orang yang lemah, cengeng dan bermental kerdil dari barisan perjuangan.

Akan tetapi ada kalanya jiwa manusia yang tabiatnya tidak senang dengan kesulitan, menghendaki agar pertolongan dan kemenangan dari Allah bisa secepatnya bisa diraih.

Kesengsaraan, kefakiran dan guncangan yang menyesakkan dada sudah pernah dialami oleh para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebelum datangnya tamkin dan kemenangan bagi mereka. Beratnya ujian yang mereka alami telah mendorong sahabat bernama Habab bin Art Radiyallahu ‘anhu mengadukan keadaannya kepada Rasulullah seperti yang disebutkan dalam hadits shahih berikut,

وَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ, أَلَا تَسْتَنْصِرُ لَنَا؟ فَقَالَ: "إِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانَ إَحَدُهُمْ يُوضَعُ الْمِنْشَارُ عَلَى مَفْرَقُ رَأْسِهِ فَيَخْلُصُ إِلَى قَدَمَيْهِ, لَا يَصْرِفُهُ ذَلِكَ عِنْ دِيْنِهِ, وَيُمْشَطُ بِأَمْشَاطِ الْحَدِيدِ مَابَيْنَ لَحْمِهِ وَعَظْمِهِ, لَا يَصْرِفُهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ". ثُمَّ قَالَ: "وَاللهِ لَيُتِمَّنَّ اللهُ هَذَا الْأَمْرَ حَتَّى يَسِيْرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إِلَى حَضْرَمَوْتَ لَا يَخَافُ إِلَّا اللهَ وَالذِّئْبُ عَلَى غَنَمِهِ, وَلَكِنَّكُمْ قَوْمٌ تَسْتَعْجِلُونَ

Kami berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak meminta pertolongan buat kami, mengapa engkau tidak berdoa kepada Allah untuk kami?” Maka Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya orang‑orang sebelum kalian ada seseorang dari mereka yang diletakkan pada ubun‑ubunnya sebuah gergaji, lalu ia, dibelah dengan gergaji itu sampai kepada kedua telapak kakinya, tetapi hal itu tidak memalingkannya dari agamanya. Ada pula yang antara daging dan tulangnya disisir dengan sisir besi, tetapi hal tersebut tidak menggoyahkan imannya dari agamanya.” Kemudian Rasulullah Saw. bersabda: “Demi Allah, sesungguhnya Allah pasti akan menyempurnakan agama ini hingga seorang pengendara berjalan dari San’a ke Hadramaut tanpa merasa takut kecuali kepada Allah dan serigala yang mengancam ternak kambingnya, tetapi kalian ini adalah kaum yang tergesa‑gesa.”

Ketika Habab bin Art dan sahabat yang lainnya yang telah merasakan ujian yang begitu berat berupa siksaan, intimidasi dan cemoohan dari orang‑orang kafir qurays, oleh Rasulullah disebut sebagai kaum yang tergesa‑gesa ketika meminta didoakan agar pertolongan Allah datang. Maka itu artinya dibutuhkan kesabaran dalam waktu yang tidak singkat dalam menghadapi ujian sampai datangnya pertolongan. Adapun pertolongan Allah bagi orang‑orang yang beriman yang bersabar dalam ujian perjuangan pasti akan tiba juga masanya.

Jika kemudian pada hari ini kita mengeluhkan tentang ujian berupa pembunuhan, penangkapan, penyiksaan dan pemenjaraan terhadap para muwahidin oleh penguasa thoghut, maka kisah Habab bin Art di atas bisa menjadi bahan muhasabah bagi kita. Jika kemudian kita juga melihat geliat jihad di negeri ini sepertinya berjalan sangat lambat dan kita menyangka bahwa kemenangan bagi muwahidin masih belum nampak, maka teruslah bersabar dalam perjuangan dan ujian, karena itu akan menjadikan pertolongan Allah semakin dekat.

Tatkala kita merasa bahwa ujian begitu berat dalam perjuangan ini, sementara kemenangan belum Tatkala kita merasa bahwa ujian begitu berat dalam perjuangan ini, sementara kemenangan belum nampak, maka bermuhasabah dan memperbaiki diri adalah jalan yang paling tepat. Kita mengharapkan segera datangnya pertolongan dan kemenangan, tapi apakah kita sudah maksimal dalam perjuangan dan pengorbanan? . Sebab untuk datangnya pertolongan dan kemenangan dari Allah itu setelah melalui tahapan seleksi untuk memisahkan antara mereka yang bersungguh-sungguh dalam jihad dengan yang sekedar menjadi penggembira. Memisahkan antara yang siap berkorban dengan mereka yang ingin mencari keuntungan dalam perjuangan. Dan antara yang baik dengan yang buruk. Sehingga terpisahlah antara gandum dengan dedaknya. Allah ‘azza wa jalla berfirman :

مَّا كَانَ ٱللَّهُ لِيَذَرَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ عَلَىٰ مَآ أَنتُمۡ عَلَيۡهِ حَتَّىٰ يَمِيزَ ٱلۡخَبِيثَ مِنَ ٱلطَّيِّبِۗ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُطۡلِعَكُمۡ عَلَى ٱلۡغَيۡبِ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَجۡتَبِي مِن رُّسُلِهِۦ مَن يَشَآءُۖ فَ‍َٔامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦۚ وَإِن تُؤۡمِنُواْ وَتَتَّقُواْ فَلَكُمۡ أَجۡرٌ عَظِيمٞ ١٧٩

Allah sekali‑kali tidak akan membiarkan orang‑orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). Dan Allah sekali‑kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal‑hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki‑Nya di antara rasul‑rasul‑Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul‑rasul‑Nya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar. (QS Ali Imran :179).

Sehingga jika ada yang bertanya, “Kapankah ma’rokah jihad akan terwujud di negeri ini sehingga tamkin daulah islam bisa segera tegak? “.Maka jawabannya adalah, “jika telah terpisah antara orang‑orang yang baik dari orang‑orang yang buruk di kalangan ikhwan anshor daulah islam “.

Maka waspadalah karena salah satu bentuk pertolongan Allah kepada para mujahidin adalah, “menyingkirkan orang‑orang yang tidak bersungguh‑ sungguh di dalam jihad “. Janganlah di dalam perjuangan ini kita menjadi orang‑orang yang sedikit pengorbanannya, sedikit usahanya, panjang keluhannya dan lemah kesabarannya, namun tergesa‑gesa ingin mendapatkan kemenangan. Padahal kemenangan hanya bisa diraih dengan sebesar‑besar pengorbanan, sekuat kemampuan dalam berusaha, ketabahan yang pantang menyerah dan kesabaran yang tidak mengenal batas waktu. Dan untuk itu semua harus ditopang dengan ketaatan dan amal soleh.

Adapun dosa dan kemaksiatan akan menjauhkan seorang hamba dari  pertolongan Allah. Bahkan dosa dan maksiat akan menjadi sebab berpalingnya seseorang dari jalan  perjuangan dan menjadi sebab kekalahan. Hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam ayat‑ayat berikut :

إِنَّ ٱلَّذِينَ تَوَلَّوۡاْ مِنكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡتَقَى ٱلۡجَمۡعَانِ إِنَّمَا ٱسۡتَزَلَّهُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ بِبَعۡضِ مَا كَسَبُواْۖ وَلَقَدۡ عَفَا ٱللَّهُ عَنۡهُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٞ ١٥٥

Sesungguhnya orang‑orang yang berpaling di antaramu pada hari bertemu dua pasukan itu, hanya saja mereka digelincirkan oleh syaitan, disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat (di masa lampau) dan sesungguhnya Allah telah memberi maaf kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. (QS Ali Imran :155).

أَوَلَمَّآ أَصَٰبَتۡكُم مُّصِيبَةٞ قَدۡ أَصَبۡتُم مِّثۡلَيۡهَا قُلۡتُمۡ أَنَّىٰ هَٰذَاۖ قُلۡ هُوَ مِنۡ عِندِ أَنفُسِكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ ١٦٥

Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuhmusuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata: “Darimana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah: “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri”. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS Ali Imran :165).

Maka jika kalian hari ini enggan untuk bersungguh‑sungguh dalam jihad, bakhil untuk berkorban di jalan Allah, dengan sedikit ujian yang menimpa tapi keluhan kalian sangat panjang, sementara itu dosa dan maksiat terus kalian tumpuk, lalu kalian berangan‑angan untuk segera tegaknya tamkin daulah islam di negerimu, maka,”kalian adalah kaum yang tergesa‑gesa “.

Wallahu musta’an
05 Dzulqa’dah 1438H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ

TALBIS IBLIS Terhadap Golongan KHAWARIJ Oleh: Ibnul Jauzi Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya ada...